+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pencucian Uang : Pengertian, Tahapan, Cara Mencegah, Langkah Melawan, dan Contohnya

12 April, 2023   |   AkhsanDaffa26

Pencucian Uang : Pengertian, Tahapan,  Cara Mencegah,  Langkah Melawan, dan Contohnya

Tiap harinya, dunia kita nampaknya semakin cepat dan kompleks. Tiap hari, cara yang dipakai oleh pelaku pencucian uang dan proses pencucian uang tiga tahap semakin berkembang dan transaksi keuangan menjadi semakin rumit.

 

Tidak ada metodologi pencucian uang yang konkret atau tunggal. Seperti di banyak bidang studi lainnya, model skematik dibangun untuk mencakup sebanyak mungkin metodologi pencucian uang secara konseptual.

 

Pengertian Money Laundering

Proses pencucian uang merupakan teknik yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk menyembunyikan asal usul pendapatan ilegal mereka. Dengan cara mentransfer dan melakukan transaksi yang rumit, atau melalui serangkaian bisnis, uang tersebut dicuci dari sumbernya yang tidak sah dan diubah menjadi keuntungan bisnis yang sah.

 

Pencucian uang adalah tindakan melanggar hukum untuk memperoleh uang dalam jumlah besar yang berasal dari kegiatan kriminal seperti perdagangan obat terlarang atau mendanai terorisme, dengan cara membuatnya tampak berasal dari sumber yang sah. Uang yang berasal dari kegiatan kriminal dianggap tidak sah dan proses pengubahan uang dilakukan untuk menyamarkannya sehingga terlihat legal.

 

Pencucian uang merupakan kejahatan keuangan yang serius yang dilakukan oleh pelaku kejahatan tingkat tinggi maupun rendah. Hampir semua lembaga keuangan memiliki kebijakan Anti-Money Laundering (AML) untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas pengubahan uang.

 

Tahapan Pencucian Uang

Model ini berasal dari metodologi pencucian uang yang diungkap oleh pihak penegak hukum dan pemerintah dalam kasus pencucian uang. Meskipun berbagai metode digunakan, proses pencucian uang dilakukan dalam tiga tahap utama yang disebut penempatan, integrasi, dan layering. Langkah-langkah ini dapat dilakukan dalam satu transaksi atau secara terpisah.

 

1) Tahap Pertama: Placement

Langkah awal dari proses pencucian uang adalah "placement". Di tahap ini, uang hasil kegiatan ilegal seperti pencurian, suap, dan korupsi ditempatkan di dalam sistem hukum dan keuangan. Pelaku kejahatan keuangan kemudian mentransfer uang yang telah didapat dari sumbernya. Dalam tahap ini, uang haram tersebut dicuci dan disembunyikan dengan cara ditempatkan di dalam sistem keuangan yang sah, seperti dalam rekening luar negeri.

 

Namun, bagaimana tahap pencucian uang placement dapat dicapai? Ada beberapa cara yang digunakan agar uang ilegal dapat masuk ke dalam sistem keuangan. Berikut contoh kejahatan terkait dengan penempatan dalam proses pencucian uang, antara lain

 

a) Blending of funds (Penggabungan dana): 

Sebagai contoh pertama, terdapat praktik penggabungan dana. Dalam hal ini, perusahaan menggabungkan dana yang diperoleh secara ilegal dengan dana yang sah. Biasanya, hal ini dilakukan melalui bisnis yang menghasilkan uang tunai seperti salon penyamakan kulit, pencucian mobil, kasino, dan klub tari telanjang, karena bisnis-bisnis tersebut memiliki biaya yang rendah atau bahkan tidak ada biaya variabel yang harus dikeluarkan. Di masa lalu, praktik ini juga dilakukan melalui usaha cuci dan binatu.

 

b) Invoice fraud (Penipuan Faktur)

Contoh kedua melibatkan tindakan yang disebut penipuan tagihan. Penipuan tagihan adalah tindakan yang paling sering dilakukan untuk mengalihkan uang secara tidak sah. Tindakan utama termasuk penagihan berlebihan atau kurang, deskripsi barang atau jasa yang salah, dan pengiriman fiktif (di mana tidak ada barang yang dikirim dan dokumen palsu dibuat untuk membenarkan pembayaran di luar negeri).

 

c) Smurfing (Cadangan)

Metode contoh ketiga yang disebut smurfing, melibatkan pembagian jumlah besar menjadi transaksi yang lebih kecil dan tidak mencurigakan, di bawah batas pelaporan. Biasanya, dana ilegal disimpan dalam satu atau beberapa rekening bank oleh sejumlah orang yang dikenal sebagai smurf, atau oleh satu orang dalam jangka waktu yang lama.

 

d) Offshore Accounts (Akun Lepas Pantai)

Tambahan lagi, uang yang disucikan seringkali diletakkan melalui akun luar negeri, yang dengan mudah menyembunyikan identitas pemilik manfaat sebenarnya dan merupakan cara untuk menghindari pembayaran pajak.

 

e) Membawa Sejumlah Kecil Uang Tunai ke Luar Negeri

Sebagai contoh kelima, modal dapat ditempatkan dengan membawa sedikit uang tunai ke luar negeri di bawah batas bea masuk. Kemudian, uang tersebut di-depositkan ke rekening bank internasional sebelum dikirim pulang ke negara asal.

 

f) Through Aborted Transactions

Contoh terakhir melibatkan pembatalan transaksi. Dalam hal ini, dana dialihkan ke pengacara atau akuntan untuk disimpan hingga transaksi yang diusulkan selesai. Kemudian, transaksi dibatalkan, dan uang dikembalikan kepada pelaku kejahatan dari sumber yang tidak dapat disangkal.

 

2) Tahap 2: Layering

Tahap kedua dari proses pencucian uang adalah tahap pelapisan. Pada tahap ini, para pelaku kegiatan kriminal menggunakan berbagai teknik untuk memisahkan hasil kegiatan kriminal dari sumbernya dengan cara melapisi dana. Salah satu dari dua komponen penting dalam pencucian uang adalah menyembunyikan sumber ilegal, yang biasanya dilakukan pada tahap pelapisan.

 

Proses pelapisan biasanya melibatkan sistem transaksi yang rumit yang dirancang untuk menyembunyikan sumber dan kepemilikan dana. Para pelaku kegiatan kriminal dapat menggunakan banyak bank dan rekening, meminta bantuan profesional sebagai perantara, melakukan transaksi melalui perusahaan dan perwalian, serta melakukan lapisan transaksi keuangan yang rumit, seperti mengubah uang tunai menjadi cek perjalanan, wesel, transfer kawat, surat kredit, saham, obligasi, atau membeli aset berharga seperti karya seni atau perhiasan. Semua transaksi ini bertujuan untuk menyamarkan jejak audit dan anonimitas identitas pelaku kegiatan kriminal.

 

Setelah uang tunai berhasil dimasukkan ke dalam sistem keuangan, para pelaku kegiatan kriminal dapat terlibat dalam transaksi dalam jumlah tak terbatas. Mereka seringkali menentukan jaringan transaksi yang rumit untuk memindahkan uang ke dalam sistem keuangan, biasanya melalui teknik lepas pantai. Setelah dana ditempatkan ke dalam sistem keuangan, para pelaku kegiatan kriminal akan mempersulit pihak berwenang untuk mendeteksi aktivitas pencucian dengan mengaburkan jejak audit melalui lapisan strategis transaksi keuangan dan pembukuan yang curang.

 

Pelapisan adalah elemen yang sangat rumit dari proses pencucian uang. Tujuannya adalah untuk menciptakan beberapa transaksi keuangan yang dapat menyembunyikan sumber dan kepemilikan dana ilegal. Semua transaksi ini bertujuan untuk menyamarkan jejak audit dan sumber properti serta memberikan anonimitas.

 

3) Tahap 3: Integration

Tahap akhir dari proses pencucian uang disebut tahap integrasi, yang bertujuan untuk mengembalikan uang hasil kejahatan ke penjahat melalui sumber yang sah. Uang tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam sistem keuangan sebagai alat pembayaran sah. Integrasi dilakukan secara hati-hati untuk menciptakan penjelasan yang masuk akal mengenai asal-usul uang tersebut.

 

Uang hasil kejahatan kemudian disatukan kembali dengan penjahat melalui sumber yang terlihat sah. Pada tahap ini, sangat sulit untuk membedakan antara kekayaan legal dan ilegal. Proses integrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membeli properti, karya seni, perhiasan, atau mobil mewah.

 

Proses pencucian uang sangat kompleks dan melibatkan banyak individu dalam kejahatan terorganisir. Perlu dicatat bahwa seringkali terjadi tumpang tindih dalam ketiga tahapan pencucian uang. Dalam beberapa kejahatan keuangan, tidak ada persyaratan untuk menempatkan dana ilegal tersebut.

 

Bagaimana Terhindar dari Money Laundering

Negara-negara di seluruh dunia telah meningkatkan upaya mereka untuk melawan pencucian uang dalam beberapa dekade terakhir, dengan aturan yang mewajibkan institusi keuangan untuk menerapkan sistem untuk mendeteksi dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan. Jumlah uang yang terlibat sangat besar. Menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, transaksi pencucian uang global menyumbang sekitar $800 miliar hingga $2 triliun per tahun, atau sekitar 2% hingga 5% dari produk domestik bruto (PDB) global, meskipun sulit untuk memperkirakan totalnya. jumlah karena sifat rahasia dari pencucian uang.

 

Pada tahun 1989, Kelompok Tujuh (G-7) membentuk komite internasional yang disebut Tugas Aksi Keuangan (FATF) dalam upaya melawan pencucian uang dalam skala internasional. Pada awal 2000-an, cakupannya diperluas untuk melawan pendanaan terorisme.

 

Amerika Serikat mengesahkan Undang-Undang Privasi Bank pada tahun 1970, mewajibkan institusi keuangan untuk melaporkan transaksi tertentu, seperti transaksi tunai di atas $10.000 atau lainnya yang dianggap mencurigakan, pada laporan aktivitas mencurigakan (SAR) ke Departemen Keuangan.

 

Informasi yang diberikan bank kepada Departemen Keuangan digunakan oleh Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN), yang dapat membaginya dengan penyelidik kriminal domestik, badan internasional, atau unit intelijen keuangan asing.

 

Meskipun undang-undang ini membantu dalam melacak aktivitas kriminal, pencucian uang itu sendiri tidak dibuat ilegal di Amerika Serikat hingga tahun 1986, dengan disahkannya Undang-Undang Pengendalian Pencucian Uang. Tak lama setelah serangan teroris 11 September 2001.

 

Seberapa Penting Melawan Money Laundering

Upaya Anti-Pencucian Uang (APU) bertujuan untuk menghapus keuntungan yang diperoleh penjahat dari bisnis ilegal mereka, sehingga menghilangkan motivasi utama mereka untuk terlibat dalam aktivitas jahat tersebut. Kegiatan ilegal dan berbahaya seperti perdagangan narkoba, perdagangan manusia, pendanaan terorisme, penyelundupan, pemerasan, dan penipuan merugikan jutaan orang di seluruh dunia dan menimbulkan biaya sosial dan ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat. Karena hasil dari kegiatan ini dicuci melalui pencucian uang, memerangi pencucian uang dapat mengurangi aktivitas kriminal dan dengan demikian memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.

 

Contoh Kasus Money Laundering

Katakanlah uang kontan diperoleh secara ilegal dari penjualan barang terlarang, dan penjualnya ingin membeli mobil baru dengan hasilnya. Karena sulit dan mencurigakan untuk mencoba membeli kendaraan secara kontan, pedagang perlu mencuci uang agar terlihat sah. Penjual barang terlarang juga memiliki bisnis binatu kecil yang sangat menguntungkan. Uang kontan dari transaksi barang terlarang dicampur dengan uang kontan binatu dan kemudian dibawa ke bank untuk disimpan. Kemudian, dengan menarik cek dari rekening binatu, pedagang dapat membeli mobil tersebut tanpa curiga.

 

Cara lain untuk mencuci uang di kasino adalah membeli chip dari kasino dengan uang kontan, dan menerima cek sebagai imbalan atas chip dari kasino, seringkali tanpa berjudi sama sekali atau memasang taruhan minimal.

 

Kesimpulan

Proses pencucian uang merupakan teknik yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk menyembunyikan asal usul pendapatan ilegal mereka. Pencucian uang merupakan kejahatan keuangan yang serius yang dilakukan oleh pelaku kejahatan tingkat tinggi maupun rendah. Terdapat tiga tahapan pencucian uang, antara lain Placement, Layering, dan Integration. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah di seluruh dunia untuk memberantas pencucian uang.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda