+62 896 6423 0232
|
info@idmetafora.com
Home
(current)
ERP System
Purchasing System
Warehouse Management System
Point of Sales System
Finance & Budgeting System
Accounting System
Legal & Administration System
Audit System
Tax System
Business Intelligent
Pharmacy Management System
Architect Management System
Project Management System
Web Development
Web Development Services
Our Web Portfolio's
Web Development Price List
Internet Of Things
Tech News
Our Company
About Us
Contact
Telephone
Retur : Pengertian, Keunggulan, Kelemahan, Penggunaan, Dan Langkah-Langkah
11 April, 2023
|
Iqbal
Retur
"Retur" adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia bisnis dan perdagangan untuk merujuk pada pengembalian barang atau produk yang telah dibeli oleh pelanggan. Retur dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti produk yang rusak atau cacat, ukuran atau warna yang salah, atau ketidakcocokan dengan kebutuhan pelanggan.
Dalam pengembalian barang, pelanggan dapat mengembalikan produk kepada penjual atau produsen untuk mendapatkan penggantian, perbaikan, atau pengembalian uang. Pengembalian barang dapat mempengaruhi berbagai aspek bisnis, seperti reputasi merek, keuntungan, dan hubungan dengan pelanggan. Oleh karena itu, banyak perusahaan memiliki kebijakan pengembalian yang ketat dan jelas untuk mengatasi masalah pengembalian barang secara efektif.
Sejarah retur atau pengembalian barang sudah cukup lama dan berkaitan erat dengan perkembangan perdagangan dan pertukaran barang.
Salah satu catatan tertua mengenai retur adalah di Mesir Kuno pada sekitar 2000 SM, di mana para pedagang melakukan pengembalian gandum yang rusak ke peternak. Pada masa Yunani kuno dan Romawi, para pedagang juga dikenal melakukan pengembalian barang yang cacat atau rusak kepada pemasok.
Namun, praktek retur modern dimulai pada abad ke-19, dengan munculnya toko-toko departemen yang menawarkan produk dalam jumlah besar dan berbagai jenis. Toko-toko ini mulai memperkenalkan kebijakan pengembalian barang yang lebih fleksibel sebagai cara untuk menarik pelanggan dan membangun kepercayaan.
Pada abad ke-20, pengembalian barang menjadi semakin umum karena pertumbuhan perdagangan elektronik dan penjualan jarak jauh. Perusahaan-perusahaan mulai mengembangkan kebijakan pengembalian barang yang lebih ketat dan sistematis, seperti batas waktu pengembalian, persyaratan pengemasan ulang, dan prosedur verifikasi.
Hari ini, pengembalian barang menjadi bagian penting dari operasi bisnis dan perdagangan modern, dan banyak perusahaan telah mengembangkan strategi khusus untuk mengatasi masalah pengembalian barang dengan efektif.
Retur yang salah bisa terjadi dalam beberapa situasi, berikut beberapa contohnya:
Retur barang yang telah digunakan secara berlebihan:
Jika seorang pelanggan telah menggunakan produk untuk waktu yang lama atau telah memakainya secara berlebihan, maka pelanggan tidak dapat mengembalikan barang tersebut sebagai retur. Kebanyakan perusahaan memiliki kebijakan pengembalian barang yang jelas dan tidak memperbolehkan pengembalian barang dalam kondisi ini.
Retur barang yang rusak karena kesalahan pelanggan:
Misalnya, jika seorang pelanggan menjatuhkan atau merusak barang tersebut secara sengaja atau tidak sengaja, maka perusahaan mungkin tidak menerima pengembalian barang tersebut sebagai retur.
Retur barang yang telah melewati batas waktu pengembalian:
Jika seorang pelanggan ingin mengembalikan barang setelah batas waktu pengembalian yang ditentukan oleh perusahaan, maka perusahaan mungkin tidak menerima pengembalian barang tersebut sebagai retur.
Retur barang yang tidak lengkap:
Jika seorang pelanggan mengembalikan barang tanpa melampirkan aksesori atau bagian-bagian yang dibutuhkan, seperti kabel atau baterai, maka perusahaan mungkin tidak menerima pengembalian barang tersebut sebagai retur.
Semua hal tersebut akan sangat mempengaruhi kebijakan retur perusahaan dan kenyamanan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk membaca dan memahami kebijakan pengembalian barang sebelum melakukan pembelian untuk menghindari retur yang salah.
Berikut adalah beberapa contoh retur yang benar:
Barang yang cacat atau rusak:
Jika pelanggan menerima barang yang cacat atau rusak, maka perusahaan biasanya akan menerima pengembalian barang sebagai retur. Pelanggan dapat meminta penggantian atau pengembalian uang.
Barang yang salah atau tidak sesuai dengan deskripsi:
Jika pelanggan menerima barang yang berbeda dari yang dipesan atau tidak sesuai dengan deskripsi produk, maka perusahaan akan menerima pengembalian barang sebagai retur. Pelanggan dapat meminta penggantian atau pengembalian uang.
Barang yang belum digunakan:
Jika pelanggan membeli barang dan kemudian memutuskan untuk tidak menggunakannya, maka perusahaan biasanya akan menerima pengembalian barang sebagai retur. Namun, pelanggan harus mengembalikan barang dalam kondisi asli dan lengkap.
Pembatalan pesanan sebelum pengiriman:
Jika pelanggan memutuskan untuk membatalkan pesanan sebelum barang dikirim, maka perusahaan biasanya akan menerima pengembalian barang sebagai retur. Pelanggan dapat meminta pengembalian uang atau kredit belanja.
Dalam semua kasus, penting bagi pelanggan untuk mengikuti prosedur pengembalian barang yang ditentukan oleh perusahaan, seperti batas waktu pengembalian, persyaratan pengemasan ulang, dan prosedur verifikasi.
Retur yang salah bisa terjadi dalam beberapa situasi, berikut beberapa contohnya:
Retur barang yang telah digunakan secara berlebihan:
Jika seorang pelanggan telah menggunakan produk untuk waktu yang lama atau telah memakainya secara berlebihan, maka pelanggan tidak dapat mengembalikan barang tersebut sebagai retur. Kebanyakan perusahaan memiliki kebijakan pengembalian barang yang jelas dan tidak memperbolehkan pengembalian barang dalam kondisi ini.
Retur barang yang rusak karena kesalahan pelanggan:
Misalnya, jika seorang pelanggan menjatuhkan atau merusak barang tersebut secara sengaja atau tidak sengaja, maka perusahaan mungkin tidak menerima pengembalian barang tersebut sebagai retur.
Retur barang yang telah melewati batas waktu pengembalian:
Jika seorang pelanggan ingin mengembalikan barang setelah batas waktu pengembalian yang ditentukan oleh perusahaan, maka perusahaan mungkin tidak menerima pengembalian barang tersebut sebagai retur.
Retur barang yang tidak lengkap:
Jika seorang pelanggan mengembalikan barang tanpa melampirkan aksesori atau bagian-bagian yang dibutuhkan, seperti kabel atau baterai, maka perusahaan mungkin tidak menerima pengembalian barang tersebut sebagai retur.
Semua hal tersebut akan sangat mempengaruhi kebijakan retur perusahaan dan kenyamanan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk membaca dan memahami kebijakan pengembalian barang sebelum melakukan pembelian untuk menghindari retur yang salah.
Berikut ini adalah langkah-langkah umum yang harus dilakukan oleh pelanggan untuk melakukan retur barang di online shop:
1.Pastikan Anda memahami syarat dan ketentuan pengembalian barang yang berlaku di toko online atau perusahaan. Biasanya, syarat dan ketentuan pengembalian barang tersebut akan tercantum di situs web atau aplikasi toko online.
2. Pastikan barang yang ingin Anda kembalikan masih dalam kondisi yang sama seperti saat Anda menerima barang tersebut. Jika barang rusak atau tidak lengkap, sebaiknya jangan melakukan retur, tapi lakukan klaim garansi atau pengembalian barang cacat.
3. Hubungi customer service toko online atau perusahaan untuk memberitahukan bahwa Anda ingin melakukan retur barang. Beberapa toko online atau perusahaan memiliki formulir khusus untuk pengembalian barang, yang dapat diisi dan dikirimkan melalui situs web atau aplikasi.
4. Berikan informasi yang lengkap dan jelas mengenai alasan Anda melakukan retur barang. Hal ini dapat membantu toko online atau perusahaan untuk memproses retur barang dengan lebih cepat dan tepat.
5. Ikuti instruksi yang diberikan oleh customer service toko online atau perusahaan untuk mengirimkan barang yang akan dikembalikan. Biasanya, Anda akan diminta untuk mengirimkan barang dalam kemasan aslinya beserta nota atau faktur pembelian.
6. Tunggu konfirmasi dari toko online atau perusahaan mengenai penerimaan barang yang dikembalikan dan pengembalian uang atau penggantian barang yang baru. Proses pengembalian uang atau penggantian barang biasanya membutuhkan waktu beberapa hari, tergantung pada kebijakan toko online atau perusahaan.
7. Pastikan Anda menyimpan bukti pengiriman barang yang telah dikembalikan. Hal ini dapat membantu Anda jika terjadi masalah atau kesalahan dalam proses pengembalian barang.
.
Kasus-kasus yang tidak baik terkait retur yang salah di Indonesia masih terjadi, di antaranya:
Retur barang palsu atau tidak asli
: Ada beberapa toko online yang mengembalikan barang palsu atau tidak asli sebagai barang asli yang telah dikembalikan oleh pelanggan. Hal ini tentu saja merugikan pelanggan yang telah membeli barang asli dan mengembalikan barang yang sama.
Keterlambatan dalam proses pengembalian barang:
Beberapa toko online mengalami keterlambatan dalam proses pengembalian barang, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelanggan yang mengembalikan barang.
Ketidaksamaan dalam pengembalian uang:
Terkadang, toko online memberikan pengembalian uang yang tidak sesuai dengan jumlah yang dibayar oleh pelanggan, atau bahkan tidak memberikan pengembalian uang sama sekali.
Kebijakan pengembalian barang yang tidak jelas atau sulit dipahami:
Beberapa toko online mungkin memiliki kebijakan pengembalian barang yang tidak jelas atau sulit dipahami, sehingga pelanggan mungkin kesulitan dalam memahami syarat dan ketentuan pengembalian barang.
Semua kasus ini tentu saja merugikan pelanggan dan dapat menciptakan ketidakpercayaan terhadap toko online atau perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memilih toko online atau perusahaan yang memiliki kebijakan pengembalian barang yang jelas dan transparan, serta menghindari toko online atau perusahaan yang tidak terpercaya
Berdasarkan informasi yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Retur merupakan suatu proses pengembalian barang yang dilakukan oleh pelanggan ke toko online atau perusahaan.
2. Retur dapat dilakukan oleh pelanggan karena berbagai alasan, seperti barang rusak, barang tidak sesuai dengan pesanan, atau hanya karena alasan pribadi.
3. Retur memiliki manfaat bagi pelanggan, karena memberikan kesempatan untuk mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan harapan atau yang rusak dan mendapatkan pengembalian uang atau penggantian barang yang baru.
4. Namun, retur yang dilakukan secara tidak benar dapat merugikan toko online atau perusahaan, seperti pengembalian barang palsu, keterlambatan dalam proses pengembalian barang, ketidaksamaan dalam pengembalian uang, atau kebijakan pengembalian barang yang tidak jelas atau sulit dipahami.
5. Oleh karena itu, penting untuk memilih toko online atau perusahaan yang memiliki kebijakan pengembalian barang yang jelas dan transparan, serta memahami syarat dan ketentuan pengembalian barang sebelum melakukan pembelian. Dengan cara ini, pelanggan dapat meminimalkan risiko kesalahan dalam melakukan retur dan mendapatkan pengembalian barang yang sesuai dengan harapan.
Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:
Tertarik berlangganan artikel seperti ini di email? Silahkan email anda dibawah ini!
Subscribe Now
This site is protected by reCAPTCHA and the Google
Privacy Policy
and
Terms of Service
apply.
Ciptakan Terobosan: Peluang Magang di Startup Teknologi yang Disruptif di Jogja
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..
Menguak Keajaiban Crowdfunding: Alternatif Pembiayaan yang Menguntungkan bagi Wirausahawan Baru
Baca Selengkapnya..
Maksimalkan Hubungan dengan Pelanggan dan Efisiensi Operasional dengan CRM dan ERP
Baca Selengkapnya..
Teknologi Drone: Revolusi dalam Pengiriman Barang dan Pengawasan Lingkungan
Baca Selengkapnya..
Memanfaatkan Tren Pasar untuk Sukses Bisnis Anda
Baca Selengkapnya..
Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas Karyawan: Peran Teknologi Wearable
Baca Selengkapnya..
Dampak Positif dan Negatif Teknologi AI Generatif dalam Industri Kreatif
Baca Selengkapnya..
Rahasia Kesuksesan Startup Unicorn: Apa yang Membuat Mereka Berbeda?
Baca Selengkapnya..
Meningkatkan Produktivitas di Era Kerja Hibrida: Peran Teknologi dan Strategi Implementasi Sukses
Baca Selengkapnya..
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Langkah-Langkah Sukses dengan Omnichannel
Baca Selengkapnya..
Memanfaatkan Keunggulan Digital Twin dalam Simulasi dan Pengembangan Proyek Bisnis
Baca Selengkapnya..
Mengungkap Peran Robotika dalam Kehidupan: Dari Manufaktur ke Rumah Tangga
Baca Selengkapnya..
Mengoptimalkan Operasional Perusahaan Melalui Digitalisasi Supply Chain
Baca Selengkapnya..
Startup vs. Korporasi: Siapa yang Lebih Unggul dalam Beradaptasi dengan Teknologi?
Baca Selengkapnya..
Mewujudkan Potensi Bisnis dalam Era Smart Cities: Dampak dan Peluang Inovasi
Baca Selengkapnya..
Transformasi Digital: Jalan Menuju Keberhasilan di Era Disrupsi
Baca Selengkapnya..
Menggali Dampak Teknologi Pengisian Daya Nirkabel pada Perkembangan Bisnis
Baca Selengkapnya..
Mengapa Internet of Things (IoT) Menjadi Tren Utama dan Revolusi di Era Digital ?
Baca Selengkapnya..
Mengatasi Ancaman Serangan Siber di Indonesia: Langkah-langkah Penting untuk Keamanan Digital
Baca Selengkapnya..
Navigasi Kolaborasi Manusia dan Mesin di Industri 4.0: Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi
Baca Selengkapnya..
Menuju Masa Depan Teknologi: Tren Energi Bersih dan Private 5G pada 2024
Baca Selengkapnya..
Menggali Potensi 5G dan IoT: Revolusi Konektivitas dalam Bisnis Global
Baca Selengkapnya..
Revolusi Digital yang Mendatang: Sinergi Jaringan 5G Pribadi dan Komputasi Edge
Baca Selengkapnya..
Tags
Pengertian retur
Keunggulan retur
Penggunaan retur
Langkah-Langkah retur
Pengalaman Pengguna
Kebijakan Retur
Biaya Retur
Artikel rekomendasi untuk Anda
Menguak Keajaiban Crowdfunding: Alternatif Pembiayaan yang Menguntungkan bagi Wirausahawan Baru
Maksimalkan Hubungan dengan Pelanggan dan Efisiensi Operasional dengan CRM dan ERP
Teknologi Drone: Revolusi dalam Pengiriman Barang dan Pengawasan Lingkungan
Memanfaatkan Tren Pasar untuk Sukses Bisnis Anda
Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas Karyawan: Peran Teknologi Wearable
Dampak Positif dan Negatif Teknologi AI Generatif dalam Industri Kreatif
Rahasia Kesuksesan Startup Unicorn: Apa yang Membuat Mereka Berbeda?
Meningkatkan Produktivitas di Era Kerja Hibrida: Peran Teknologi dan Strategi Implementasi Sukses
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Langkah-Langkah Sukses dengan Omnichannel
Memanfaatkan Keunggulan Digital Twin dalam Simulasi dan Pengembangan Proyek Bisnis
Mengungkap Peran Robotika dalam Kehidupan: Dari Manufaktur ke Rumah Tangga
Mengoptimalkan Operasional Perusahaan Melalui Digitalisasi Supply Chain
Startup vs. Korporasi: Siapa yang Lebih Unggul dalam Beradaptasi dengan Teknologi?
Mewujudkan Potensi Bisnis dalam Era Smart Cities: Dampak dan Peluang Inovasi
Transformasi Digital: Jalan Menuju Keberhasilan di Era Disrupsi
Menggali Dampak Teknologi Pengisian Daya Nirkabel pada Perkembangan Bisnis
Mengapa Internet of Things (IoT) Menjadi Tren Utama dan Revolusi di Era Digital ?
Mengatasi Ancaman Serangan Siber di Indonesia: Langkah-langkah Penting untuk Keamanan Digital
Navigasi Kolaborasi Manusia dan Mesin di Industri 4.0: Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi
Menuju Masa Depan Teknologi: Tren Energi Bersih dan Private 5G pada 2024
Menggali Potensi 5G dan IoT: Revolusi Konektivitas dalam Bisnis Global
Revolusi Digital yang Mendatang: Sinergi Jaringan 5G Pribadi dan Komputasi Edge
Back to top