+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Solvabilitas: Pemahaman Finansial Perusahaan! Berikut Penjelasannya

6 April, 2023   |   Achmadsyarif

Solvabilitas: Pemahaman Finansial Perusahaan! Berikut Penjelasannya

Setiap perusahaan harus memiliki kemampuan finansial yang cukup, atau permainan bisnis akan berakhir dengan sangat cepat. Namun, apa artinya secara praktis? Berikut kami berikan penjelasannya

Definisi Solvabilitas

Solvabilitas merujuk pada kapasitas perusahaan dalam menutupi kewajiban keuangan. Namun, hal ini tidak hanya berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang saat ini saja. Solvabilitas keuangan juga mencakup kestabilan keuangan jangka panjang. Mari kita eksplorasi konsep ini dengan lebih terperinci.

Solvabilitas Jangka Pendek vs Jangka Panjang

Kemampuan jangka panjang untuk menutupi kewajiban keuangan disebut sebagai solvabilitas. Sebaliknya, kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek Anda dikenal sebagai likuiditas, yaitu seberapa besar proporsi aset bisnis Anda yang bisa diubah menjadi uang tunai dengan cepat. Oleh karena itu, istilah 'solvabilitas' selalu merujuk pada solvabilitas jangka panjang, karena meskipun perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi, solvabilitas yang rendah dapat menyebabkan kesulitan keuangan di masa depan. Dengan demikian, bisnis yang sehat akan memiliki baik likuiditas jangka pendek maupun solvabilitas keuangan jangka panjang yang kuat.

Kesehatan keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan solvabilitas dan likuiditas, namun kedua konsep ini memiliki perbedaan yang jelas.

Likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimilikinya. Hal ini juga mengindikasikan seberapa cepat perusahaan dapat mengubah aset lancar menjadi uang tunai.

Sementara itu, solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang dan menjalankan operasinya di masa depan. Meskipun perusahaan dapat memiliki solvabilitas yang tinggi namun likuiditas yang rendah, atau sebaliknya. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, menjadi likuid dan memiliki solvabilitas yang memadai sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Menilai Solvabilitas Bisnis

Untuk mengevaluasi kemampuan keuangan suatu bisnis, kita perlu melihat laporan neraca dan arus kasnya. Neraca perusahaan memberikan gambaran tentang semua aset dan kewajiban yang dimiliki. Sebuah bisnis dianggap mampu membayar hutangnya jika nilai asetnya lebih besar dari kewajiban yang harus dibayar. Namun, jika nilai aset yang dapat dijual lebih rendah dibandingkan dengan jumlah kewajiban, maka bisnis tersebut harus dipailitkan.

Laporan arus kas juga memberikan indikator kemampuan keuangan yang baik, karena fokusnya pada kemampuan bisnis untuk memenuhi kewajiban dan tuntutan jangka pendeknya. Laporan ini menganalisis kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo, dan juga memiliki uang tunai yang cukup untuk menutupi kewajiban.

Laporan arus kas juga memberikan wawasan tentang sejarah pembayaran utang perusahaan. Hal ini dapat menunjukkan apakah perusahaan memiliki banyak hutang atau tidak, serta apakah pembayaran dilakukan secara teratur untuk mengurangi kewajiban hutang. Laporan arus kas tidak hanya mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang pada waktu yang relevan, tetapi juga kemampuan untuk memenuhi hutang yang jatuh tempo dalam waktu dekat.

Analisis kemampuan keuangan dapat membantu mengidentifikasi tanda-tanda kebangkrutan. Ini dapat mengungkap riwayat kerugian keuangan, ketidakmampuan dalam menghimpun dana yang sesuai, manajemen perusahaan yang kurang baik, atau ketidakmampuan membayar biaya dan pajak.

Rasio Untuk Perusahaan Yang Solvabel Secara Finansial

Kesanggupan dan tanggung jawab mempengaruhi kemampuan keuangan suatu perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan harus memiliki cukup aset untuk menutupi kewajiban yang dimilikinya. Tujuan utama bisnis adalah memiliki rasio aset terhadap kewajiban sebesar 2:1, yang berarti aset yang dimiliki dua kali lebih besar dari kewajiban. Selain itu, rasio-rasio lain dapat digunakan untuk menilai posisi keuangan perusahaan dalam mengatasi utang, seperti:

1. Rasio utang terhadap persediaan saat ini

Kemampuan perusahaan untuk menggunakan persediaan saat ini untuk membayar hutang.

2. Rasio utang terhadap ekuitas saat ini

Total jumlah uang yang harus dibayar kepada pemegang saham selama satu tahun, dinyatakan sebagai persentase dari investasi pemegang saham.

3. Total utang terhadap rasio ekuitas

Hubungan antara total hutang dan kepemilikan saham dalam suatu perusahaan. Semakin tinggi rasionya, semakin sedikit perlindungan bagi kreditur bisnis.

Bagaimana Menemukan Solvabilitas Keuangan Perusahaan

Untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan, periksa neraca atau laporan arus kas. Neraca harus menunjukkan nilai aset yang lebih tinggi dari kewajiban, sedangkan laporan arus kas harus mencerminkan pembayaran hutang yang tepat waktu dan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang tersebut. Selain itu, laporan arus kas juga harus memberikan gambaran tentang jumlah kewajiban yang dimiliki perusahaan.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang sehat, hal itu tidak selalu menunjukkan pengelolaan uang yang baik di bidang lain. Perusahaan mungkin memiliki sedikit hutang untuk dibayar, tetapi masih memiliki masalah dalam pengelolaan uang. Oleh karena itu, pembukuan entri ganda dapat membantu melihat apakah pengelolaan uang perlu diperbaiki.

Kelayakan vs Solvabilitas

Kontinuitas finansial dan kecukupan modal keduanya penting untuk menjaga stabilitas keuangan, namun keduanya tidaklah sama. Sementara kecukupan modal fokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dalam jangka panjang, kontinuitas mengacu pada kemampuan bisnis untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Kontinuitas tidak hanya berkaitan dengan masalah keuangan, tetapi juga seberapa siap bisnis dalam mencapai kesuksesan secara keseluruhan, termasuk dalam hal pemasaran, basis pelanggan, dan keunggulan kompetitif.

Bagaimana Solvabilitas Ditentukan

Terdapat beberapa metode untuk mengidentifikasi rasio solvabilitas suatu perusahaan, namun salah satu formula yang paling mendasar yaitu mengurangi kewajiban mereka dari total aset yang dimiliki. Jika sisa nilai masih ada setelah dikurangi kewajiban, maka perusahaan tersebut dianggap solvent.

Apakah Rasio Solvabilitas Sama Untuk Setiap Perusahaan

Tidak, proporsi kecukupan modal berbeda-beda antara industri yang satu dengan yang lain. Meskipun perusahaan perlu selalu berupaya untuk memiliki aset lebih banyak daripada kewajiban, kelebihan margin mereka dapat berubah tergantung pada jenis bisnis yang mereka jalankan.

Apa Yang Terjadi Jika Perusahaan Tidak Mampu Secara Finansial

Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan perlu memastikan rencana pembayaran hutang atau mempertimbangkan opsi administrasi. Jika sebuah perusahaan tidak dapat melunasi karena faktor lain selain hutang, maka opsi restrukturisasi, pengurangan karyawan, atau efisiensi operasional mungkin perlu dipertimbangkan.

Kesimpulan

Ketika mengevaluasi kesehatan finansial suatu perusahaan, salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan adalah risiko kebangkrutan karena hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam jangka waktu yang lama. Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar utang dapat membantu menentukan apakah perusahaan tersebut dapat tumbuh.

Selain itu, kemampuan perusahaan untuk membayar utang juga membantu manajemen perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan dapat menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan ketika meningkatkan ekuitas tambahan. Setiap bisnis yang ingin terus berkembang dalam jangka waktu yang lama harus memastikan bahwa mereka dapat membayar hutang.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda