+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Rekayasa Perangkat Lunak : Pengertia, Sejarah, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Contohnya

30 March, 2023   |   anindyaa1607

Rekayasa Perangkat Lunak : Pengertia, Sejarah, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Contohnya

Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengembangan perangkat lunak. RPL melibatkan proses pengembangan perangkat lunak yang meliputi perencanaan, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan perangkat lunak. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian, sejarah, fungsi, jenis, dan contoh RPL.
 
Pengertian RPL
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan proses pengembangan perangkat lunak secara sistematis, terstruktur, dan disiplin. RPL mencakup proses mulai dari perencanaan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan perangkat lunak. Tujuan utama RPL adalah untuk menciptakan perangkat lunak yang berkualitas, efisien, mudah dipahami, mudah dipelihara, dan memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis.
 
Menurut beberapa ahli, pengertian RPL dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Roger Pressman: RPL adalah proses pengembangan perangkat lunak yang sistematis dan terstruktur, yang melibatkan analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan.
 
2.    Ian Sommerville: RPL adalah proses pengembangan perangkat lunak yang melibatkan aktivitas perencanaan, analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan.
 
3.    Barry Boehm: RPL adalah proses pengembangan perangkat lunak yang melibatkan pendekatan sistematis dan disiplin, termasuk penggunaan metodologi, alat, dan teknik yang tepat.
 
Secara umum, RPL melibatkan proses pengembangan perangkat lunak yang melibatkan banyak disiplin ilmu seperti matematika, teknik komputer, manajemen proyek, dan psikologi. RPL juga sangat penting dalam menjaga kualitas dan efisiensi perangkat lunak dalam menghadapi perubahan kebutuhan dan teknologi yang terus berkembang.
 
Sejarah RPL
Sejarah RPL dimulai pada tahun 1960-an ketika perangkat lunak menjadi semakin kompleks dan sulit untuk dikembangkan dan dikelola. Pada saat itu, pendekatan pengembangan perangkat lunak yang digunakan masih sangat ad-hoc dan tidak sistematis. Pada tahun 1968, NATO Science Committee mengadakan konferensi tentang perangkat lunak yang menyoroti masalah yang dihadapi dalam pengembangan perangkat lunak. Konferensi ini menandai awal dari disiplin RPL.
 
Setelah itu, berbagai metode pengembangan perangkat lunak mulai dikembangkan seperti metode waterfall, spiral, dan agile. Metode-metode ini membantu memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak dengan memperkenalkan pendekatan yang lebih sistematis dan terstruktur.
 
Fungsi RPL
Tujuan utama RPL adalah untuk mengembangkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi dan efisien. RPL membantu memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak dengan menyediakan pendekatan sistematis dan terstruktur.
Berikut adalah beberapa fungsi penting RPL:
1.    Analisis kebutuhan: RPL membantu memahami kebutuhan pengguna dan bisnis dalam pengembangan perangkat lunak.
2.    Desain perangkat lunak: RPL membantu merancang arsitektur perangkat lunak yang efisien dan mudah dipahami.
3.    Koding: RPL membantu dalam menulis kode yang bersih dan mudah dipelihara.
4.    Pengujian: RPL membantu dalam menguji perangkat lunak untuk memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan.
5.    Pemeliharaan: RPL membantu dalam memelihara perangkat lunak untuk memastikan bahwa perangkat lunak tetap bekerja dengan baik dan memenuhi kebutuhan bisnis.
 
Tujuan RPL
Tujuan dari Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) secara lebih spesifik:
1.    Menciptakan perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan pengguna: RPL bertujuan untuk memahami kebutuhan pengguna dan menciptakan perangkat lunak yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
 
2.    Meningkatkan kualitas perangkat lunak: RPL bertujuan untuk menciptakan perangkat lunak yang memiliki kualitas yang baik dalam hal keandalan, efisiensi, keamanan, dan keterbacaan kode.
 
3.    Meningkatkan efisiensi pengembangan: RPL bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode dan alat yang tepat.
 
4.    Meminimalkan kesalahan dan risiko: RPL bertujuan untuk meminimalkan kesalahan dan risiko dalam pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan terstruktur.
 
5.    Meningkatkan kemampuan pemeliharaan perangkat lunak: RPL bertujuan untuk menciptakan perangkat lunak yang mudah dipelihara dan diperbaiki, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemeliharaan perangkat lunak di masa depan.
 
Jenis RPL
Ada beberapa jenis RPL yang umum digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sebagai berikut:
1.    Metode waterfall: Metode ini melibatkan tahapan pengembangan perangkat lunak yang terstruktur dan linier.
2.    Metode spiral: Metode ini melibatkan siklus pengembangan perangkat lunak yang meliputi tahap perencanaan, analisis risiko, pengembangan, dan evaluasi. Siklus ini dilakukan secara berulang-ulang hingga perangkat lunak siap diluncurkan. Metode spiral lebih fleksibel dan cocok digunakan untuk proyek yang memiliki tingkat kompleksitas dan risiko yang tinggi.
3.    Metode Agile: Metode ini melibatkan pengembangan perangkat lunak secara kolaboratif dengan tim pengembang dan pemilik produk. Metode agile lebih fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan kebutuhan dan prioritas pengembangan. Metode agile juga melibatkan pengembangan perangkat lunak dalam iterasi pendek atau sprint.
4.    Metode Prototype: Metode ini melibatkan pembuatan prototipe perangkat lunak untuk menguji dan memvalidasi fitur atau fungsi tertentu sebelum mengembangkan perangkat lunak yang lengkap. Metode ini cocok digunakan untuk proyek yang memiliki kebutuhan yang tidak jelas atau kompleks.
 
Contoh RPL
Berikut adalah contoh RPL pada pengembangan aplikasi mobile:
1.    Analisis kebutuhan: Tim pengembang melakukan wawancara dengan pengguna dan bisnis untuk memahami kebutuhan dan tujuan pengembangan aplikasi mobile.
2.    Desain perangkat lunak: Tim pengembang merancang desain antarmuka pengguna yang intuitif dan mudah dipahami, serta merancang arsitektur perangkat lunak yang efisien dan dapat dipertahankan.
3.    Koding: Tim pengembang menulis kode aplikasi mobile yang bersih dan mudah dipelihara.
4.    Pengujian: Tim pengembang melakukan pengujian aplikasi mobile untuk memastikan bahwa aplikasi berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan.
5.    Pemeliharaan: Tim pengembang memelihara aplikasi mobile untuk memastikan bahwa aplikasi tetap berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis.
 
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) adalah disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak. RPL melibatkan proses pengembangan perangkat lunak yang sistematis, terstruktur, dan disiplin, yang meliputi berbagai tahapan mulai dari perencanaan, analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, hingga pemeliharaan. Tujuan utama RPL adalah untuk menciptakan perangkat lunak yang berkualitas, efisien, mudah dipahami, mudah dipelihara, dan memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis.
 
Beberapa jenis RPL yang umum digunakan dalam pengembangan perangkat lunak antara lain metode waterfall, metode spiral, metode agile, dan metode prototype. Setiap jenis RPL memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan metode yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan RPL diharapkan dapat membantu pengembangan perangkat lunak.
 
Dalam RPL, terdapat beberapa disiplin ilmu yang terlibat seperti matematika, teknik komputer, manajemen proyek, dan psikologi. Oleh karena itu, pengembangan perangkat lunak membutuhkan kerjasama tim yang sangat kuat antara berbagai disiplin ilmu tersebut.
 
Kesimpulannya, RPL sangatlah penting dalam menjaga kualitas dan efisiensi perangkat lunak dalam menghadapi perubahan kebutuhan dan teknologi yang terus berkembang. Dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan disiplin dalam pengembangan perangkat lunak, diharapkan dapat menciptakan perangkat lunak yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis.
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda