+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa itu Empati? Pengertian, Manfaat, Ciri-ciri dan Contohnya

17 March, 2023   |   anindyaa1607

Apa itu Empati? Pengertian, Manfaat, Ciri-ciri dan Contohnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian Empati adalah kemampuan merasakan atau memahami perasaan dan situasi orang lain dengan secara empatik.

Secara umum, Empati adalah kemampuan untuk memahami, merasakan, dan merespons perasaan dan pengalaman orang lain secara empatik. Ini melibatkan kemampuan untuk berempati dan memahami perspektif, perasaan, dan pikiran orang lain, dan merespons dengan cara yang berdampak positif pada hubungan interpersonal dan sosial. Empati sering dianggap sebagai kualitas penting dalam membentuk hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain.
Para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai pengertian empatis. Berikut adalah pengertian empatis menurut beberapa ahli:
1.    Carl Rogers
Carl Rogers adalah psikolog humanis yang mengemukakan bahwa empatis adalah kemampuan untuk merespons perasaan orang lain tanpa menilai atau mengevaluasi. Empati mengarah pada pemahaman yang dalam dan kepercayaan yang kuat dalam hubungan interpersonal.
 
2.    Daniel Goleman
Daniel Goleman adalah seorang penulis buku tentang kecerdasan emosional yang mengemukakan bahwa empatis adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan dan perspektif orang lain, dan untuk merespons dengan cara yang bermanfaat bagi hubungan.
 
3.    Simon Baron-Cohen
Simon Baron-Cohen adalah seorang ahli neurosains yang mengemukakan bahwa empatis adalah kemampuan untuk memahami dan memperhatikan perasaan orang lain. Menurutnya, empatis memerlukan pengenalan dan pemahaman tentang pikiran dan perasaan orang lain.
 
4.    Brené Brown
Brené Brown adalah seorang penulis dan profesor riset di Universitas Houston yang mengemukakan bahwa empatis adalah kemampuan untuk berdiri di tempat orang lain, melihat dari sudut pandangnya, dan merasakan apa yang ia rasakan. Empati memerlukan keberanian untuk mengalami dan memahami perasaan orang lain.
 
Secara umum, para ahli sepakat bahwa empatis adalah kemampuan untuk memahami dan merespons perasaan dan pengalaman orang lain secara empatik, dengan cara yang bermanfaat bagi hubungan interpersonal dan sosial.
 
Manfaat Empati
Empati dapat memberikan manfaat yang sangat besar, terutama dalam hal hubungan interpersonal dan sosial. Beberapa manfaat empatis antara lain:
1.    Meningkatkan keterikatan sosial
Keterikatan sosial dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan fisik seseorang. Empati membantu kita untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, sehingga kita dapat membangun hubungan sosial yang lebih kuat.
 
2.    Meningkatkan kepercayaan diri
Ketika kita mampu memahami dan merespons perasaan orang lain, kita akan merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.
 
3.    Meningkatkan kebahagiaan
Empati dapat membantu kita merasakan kebahagiaan orang lain dan memberikan dukungan yang diperlukan, sehingga kita juga merasa bahagia.
 
4.    Meningkatkan kemampuan sosial
Dengan memahami perasaan orang lain, kita dapat mengembangkan kemampuan sosial yang lebih baik, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan mengatasi konflik.
 
Perkembangan Empati
Empati dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
-       Empati kognitif: Kemampuan untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain.
-       Empati afektif: Kemampuan untuk merasakan emosi dan perasaan orang lain.
-       Empati reaktif: Kemampuan untuk merespons perasaan orang lain secara tepat.
-       Empati moral: Kemampuan untuk memahami nilai dan prinsip moral orang lain.
-       Empati simpatik: Kemampuan untuk merasakan dan menunjukkan simpati terhadap perasaan orang lain.
-       Empati personal: Kemampuan untuk merespons secara pribadi dan terbuka terhadap perasaan orang lain.
-       Empati sosial: Kemampuan untuk merespons perasaan dan emosi dalam situasi sosial yang kompleks.
 
Ciri-ciri Empati
Empati memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat diidentifikasi, antara lain:
-       Kemampuan untuk mendengarkan dan memahami dengan baik.
-       Kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan merasakan emosi mereka.
-       Kemampuan untuk merespons secara tepat terhadap perasaan orang lain.
-       Kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain.
 
Faktor Empati
Empati dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1.    Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.
 
2.    Kepribadian
Kepribadian individu juga mempengaruhi kemampuan untuk berempati.
 
3.    Keterampilan interpersonal
Keterampilan interpersonal yang baik dapat membantu seseorang untuk memahami dan merespons perasaan orang lain dengan lebih baik.
 
Fakta Empati
Empati adalah kemampuan untuk merasakan, memahami, dan memproses perasaan orang lain. Beberapa fakta tentang empati antara lain:
-       Empati melibatkan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, bukan hanya bersimpati atau merasa kasihan terhadap mereka.
-       Ada dua jenis empati: empati kognitif, yang melibatkan pemahaman intelektual tentang perasaan orang lain, dan empati afektif, yang melibatkan perasaan emosional yang muncul sebagai respons terhadap perasaan orang lain.
-       Empati dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui latihan dan pengalaman.
-       Kekurangan empati dapat menjadi gejala dari beberapa kondisi psikologis, seperti autisme atau psikopati.
-       Empati memainkan peran penting dalam hubungan interpersonal yang sehat dan memungkinkan kita untuk membangun kedekatan dan saling pengertian dengan orang lain.
-       Mempraktikkan empati dapat membantu kita untuk menjadi lebih sabar, terbuka, dan toleran terhadap perbedaan orang lain.
-       Mengembangkan empati juga dapat membantu kita untuk menjadi pemimpin yang lebih efektif, karena kita dapat memahami dan merespons kebutuhan dan perasaan staff kita.
 
Contoh Empati
Contoh-contoh kecil tentang empatis adalah:
1.    Ketika teman kita sedang mengalami masalah atau kesulitan, kita memperhatikan dengan baik dan memperlihatkan bahwa kita memahami dan merasakan apa yang sedang dia rasakan.
2.    Ketika melihat orang yang sedang mengalami kesulitan di jalan, kita berhenti dan menawarkan bantuan dengan penuh perhatian.
3.    Ketika berbicara dengan seseorang yang sedang berduka, kita menunjukkan rasa simpati dan dukungan dengan merangkul, memeluk, atau sekadar memberikan kata-kata yang menenangkan.
4.    Ketika bekerja dengan orang lain dalam tim, kita memperhatikan dan menghargai sudut pandang, kebutuhan, dan perasaan setiap anggota tim, serta bekerja sama dengan saling mendukung dan membangun.
5.    Ketika menonton berita atau membaca berita tentang tragedi atau krisis global, kita merasakan empati terhadap orang-orang yang terkena dampak dan mungkin mengambil tindakan untuk membantu.

Dalam contoh tersebut, kita dapat melihat bagaimana empati diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu memahami dan merespons perasaan orang lain dengan lebih baik.
 
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa empati merupakan kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, serta memberikan respon yang sesuai dan memperlihatkan simpati. Empati dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti empati kognitif, afektif, reaktif, moral, simpatik, personal, dan sosial. Empati memiliki manfaat yang besar, seperti memperkuat hubungan sosial, meningkatkan kesehatan mental, serta membantu dalam memecahkan konflik dan mengatasi kesulitan hidup. 

Ada juga beberapa faktor yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam memperlihatkan empati, seperti pengalaman hidup, kepribadian, dan kondisi medis. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kemampuan empati agar dapat membangun hubungan sosial yang sehat dan membantu dalam mengatasi kesulitan hidup.
 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda