Analisis sensitivitas disebut juga sebagai what-if analysis adalah alat matematika yang digunakan dalam pemodelan ilmiah dan keuangan untuk mempelajari bagaimana ketidakpastian dalam model memengaruhi ketidakpastian keseluruhan model tersebut. Ini adalah cara untuk menentukan nilai berbeda apa yang dapat dilakukan oleh variabel independen untuk memengaruhi variabel dependen tertentu, dengan asumsi tertentu. Penggunaannya akan tergantung pada satu atau lebih variabel input dalam batas-batas tertentu seperti efek perubahan suku bunga terhadap harga obligasi. Analisis sensitivitas dapat digunakan untuk aktivitas atau sistem apa pun. Mulai dari merencanakan liburan keluarga dengan mempertimbangkan berbagai variabel hingga keputusan di tingkat perusahaan dapat dilakukan melalui analisis sensitivitas.
Model keuangan yang menggabungkan analisis sensitivitas dapat memberi berbagai umpan balik yang berguna dalam berbagai skenario. Berikut ini adalah kegunaaan analisis sensitivitas. 1. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi Ini termasuk apa dan bagaimana berbagai faktor eksternal berinteraksi dengan proyek atau usaha tertentu. Hal ini memungkinkan manajemen untuk lebih memahami variabel input apa yang dapat memengaruhi variabel output. 2. Mengurangi ketidakpastian Model analisis sensitivitas kompleks mengedukasi pengguna tentang berbagai elemen yang memengaruhi proyek; ini pada gilirannya memberi tahu anggota proyek apa yang harus diwaspadai atau apa yang harus direncanakan sebelumnya. 3. Menangkap kesalahan Asumsi asli untuk analisis dasar mungkin memiliki beberapa kesalahan yang tidak diketahui. Dengan melakukan iterasi analitik yang berbeda, manajemen dapat menemukan kesalahan dalam analisis awal. 4. Menyederhanakan model Model yang terlalu rumit dapat mempersulit analisis masukan. Dengan melakukan analisis sensitivitas, pengguna dapat lebih memahami faktor apa yang sebenarnya tidak penting dan dapat dihapus dari model karena kurangnya materialitas. 5. Mengkomunikasikan hasil Manajemen atas mungkin sudah bersikap defensif atau ingin tahu tentang suatu usaha. Menyusun analisis pada situasi yang berbeda membantu menginformasikan pembuat keputusan tentang hasil lain yang mungkin ingin mereka ketahui. 6. Mencapai tujuan Manajemen dapat menyusun rencana strategis jangka panjang yang harus memenuhi tolok ukur tertentu. Dengan melakukan analisis sensitivitas, perusahaan dapat lebih memahami bagaimana sebuah proyek dapat berubah dan kondisi apa yang harus ada agar tim dapat memenuhi target metriknya.
Berikut ini metode yang digunakan dalam analisis sensitivitas. 1. Metode langsung Dengan metode ini, anda akan mengganti angka yang berbeda menjadi asumsi dalam model. Misalnya, jika diasumsikan pertumbuhan pendapatan anda 20% dari tahun ke tahun, rumus pendapatanya adalah: (Pendapatan tahun lalu) x (1 + 20%) Pada metode langsung, kita mengganti angka yang berbeda untuk menggantikan tingkat pertumbuhan untuk melihat jumlah pendapatan yang dihasilkan. 2. Metode tidak langsung Pada metode tidak langsung, perubahan persentase dimasukkan ke dalam rumus alih-alih mengubah nilai yang diasumsikan. Misalnya, jika diasumsikan pertumbuhan pendapatan 20% dari tahun ke tahun, maka rumus pendapatan adalah: (Pendapatan tahun lalu) x (1 + 20%) Dengan tidak mengubah 20% ke angka lain, rumus diubah menjadi: (Pendapatan tahun lalu) x (1 + (20% + X)), di mana X adalah nilai di area analisis sensitivitas model.
Berikut ini adalah keuntungan menggunakan analisis sensitivitas. • Analisis sensitivitas menambah kredibilitas pada semua jenis model keuangan dengan menguji model tersebut di berbagai kemungkinan. • Analisis Sensitivitas memungkinkan analis menjadi fleksibel dengan batas-batas untuk menguji sensitivitas variabel dependen terhadap variabel independen. Misalnya, model untuk mempelajari pengaruh perubahan suku bunga 5 poin terhadap harga obligasi akan berbeda dari model keuangan yang akan digunakan untuk mempelajari pengaruh perubahan suku bunga 20 poin terhadap harga obligasi. • Analisis sensitivitas dapat membantu dalam membuat pilihan berdasarkan informasi. Pembuat keputusan menggunakan model untuk memahami seberapa responsif output terhadap perubahan variabel tertentu. Dengan demikian, analis dapat membantu dalam memperoleh kesimpulan yang nyata dan berperan penting dalam membuat keputusan yang optimal.
Analisis sensitivitas adalah model ekonomi yang menentukan bagaimana variabel target dipengaruhi oleh perubahan variabel lain yang disebut sebagai variabel input. Ini adalah cara untuk memprediksi hasil dari suatu keputusan dengan rentang variabel tertentu. Dengan membuat kumpulan variabel tertentu, seorang analis dapat menentukan perubahan dalam satu variabel yang mempengaruhi hasil. Variabel target dan input atau independen dan dependen sepenuhnya dianalisis saat analisis sensitivitas dilakukan. Seseorang yang melakukan analisis meneliti bagaimana variabel bergerak dan bagaimana variabel input mempengaruhi target. Analisis sensitivitas dapat digunakan untuk memprediksi harga saham perusahaan publik. Beberapa variabel yang mempengaruhi harga saham antara lain pendapatan perusahaan, jumlah saham yang beredar, the debt-to-equity ratios (D/E), dan jumlah pesaing dalam industri. Analisis harga saham di masa depan dengan membuat asumsi yang berbeda atau menambahkan variabel yang berbeda. Model ini juga dapat digunakan untuk menentukan pengaruh perubahan suku bunga terhadap harga obligasi. Dalam hal ini suku bunga merupakan variabel bebas, sedangkan harga obligasi merupakan variabel terikat. Analisis sensitivitas memungkinkan prediksi berdasarkan data historis dan aktual. Dengan memeriksa semua variabel dan hasil yang munkin, keputusan penting tentang bisnis, ekonomi, dan investasi dapat dibuat.
Ada beberapa manfaat menggunakan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas menggunakan serangkaian hasil berdasar pada asumsi dan variabel berdasarkan data historis. Manfaat menggunakan analisis sensitivitas adalah: 1. Pengambilan keputusan yang lebih baik Analisis sensitivitas memberi para pengembil keputusan berbagai hasil yang membantu mereka membuat keputusan bisnis yang lebih baik. 2. Prediksi yang lebih andal Ini memberikan studi variabel yang mendalam, membuat prediksi dan model lebih andal. 3. Sorot area untuk peningkatan Analisis sensitivitas membantu pengambil keputusan mengidentifikasi perbaikan apa yang perlu dilakukan di masa depan.
A adalah staf pemasaran dari PT BISA yang ditugaskan untuk menjual parcel Hari Raya Idul Fitri di pusat perbelanjaan. Karena saat itu mendekati Hari Raya Idul Fitri, pusat perbelanjaan pasti ramai pengunjung. Dia ingin mencari tahu apakah dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pendapatan perusahaan juga dapat meingkat. Jika demikian, berapa banyak peningkatan yang telah dicapai. Misalnya parcel Lebaran A dijual Rp 100.000 per paket dan pada musim Lebaran tahun lalu terjual 500 parcel. Total pendapatan yang diperoleh oleh A sebesar Rp 50.000.000. Berdasarkan informasi tersebut, A mulai melakukan analisis sensitivitas untuk memperkirakan hasil penjualan tahun ini. Setelah dihitung, A menemukan bahwa dengan peningkatan pengunjung 10% dapat meningkatkan angka penjualan produk sebesar 7%. Dengan menggunakan informasi ini, A dapat memperkirakan jumlah penjualan jika jumlah pengunjung meningkat 10, 20, 30, bahkan 50 persen. Hal ini memungkinkan A untuk memperkirakan berapa total pendapatan yang akan diterima dari penjualan parcel selama Lebaran tahun ini.
Analisis sensitivitas disebut juga sebagai what-if analysis adalah alat matematika yang digunakan dalam pemodelan ilmiah dan keuangan untuk mempelajari bagaimana ketidakpastian dalam model memengaruhi ketidakpastian keseluruhan model tersebut. Dengan menggunakan analisis sensitivitas dapat memberikan manfaat seperti membantu pengambilan keputusan yang lebih baik, prediksi yang handal, dan sorot area untuk peningkatan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..