Net income (laba bersih) adalah sisa bisnis setelah semua pengeluaran, termasuk gaji dan upah, harga pokok barang atau bahan mentah, dan pajak. Ini adalah angka yang berguna bagi investor untuk menilai berapa banyak pendapatan melebihi biaya organisasi. Angka ini muncul di laporan laba rugi perusahaan dan juga merupakan ukuran profitabilitas perusahaan. Laba bersih idealnya harus lebih besar dari pengeluaran untuk menjadi indikasi kesehatan keuangan. Perhitungan laba bersih dimulai dengan total pendapatan perusahaan. Kemudian, kurangi dengan biaya penjualan dengan biaya lainnya yang timbul selama satu periode, sehingga didapat penghasilan yang belum dikenai pajak. Kemudian, kurangi dengan pajak untuk mendapatkan laba bersih. Seharusnya, laba bersih rentan terhadap manipulasi melalui praktik, misalnya pengakuan pendapatan yang tinggi atau dengan menutupi pengeluaran yang sesungguhnya. Oleh karena itu, saat membuat keputusan investasi pada laporan laba bersih, penting untuk melihat kualitas dari angka-angka tersebut, bukan hanya kuantitasnya.
Beberapa hal yang harus dipahami tentang net income adalah tujuan perhitungannya, berikut beberapa di antaranya: • Sebagai sumber pembiayaan cadangan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan melakukan investasi, pengembangkan dan penyimpanan dana darurat perusahaan. • Sebagai sumber pembiayaan dalam membiayai biaya operasional serta bahan baku. • Sebagai sumber pembiayaan untuk membayar hutang yang dimiliki perusahaan.
Berikut ini adalah manfaat dari menghitung laba bersih. 1. Potensi bisnis dapat meningkat Manfaat laba bersih ini berkaitan dengan potensi bisnis yang sedang berjalan. Potensi bisnis tidak akan bisa berjalan dengan baik bila ada perencanaan keuangan. 2. Pertimbangan keputusan pelaku UKM Selama pengembangan dan promosi perusahaan, dibutuhkan pertimbangan ketat untuk memutuskan hal tersebut. 3. Pengambilan keputusan investor Biasanya UMKM yang dimiliki seseorang memiliki daftar investor yang bekerja sama dengan mereka. Tentu saja investor tidak mau mengambil risiko kerugian dari perusahaan UKM. 4. Mengetahui profit perusahaan secara nyata Laba bersih juga bisa dijadikan wadah untuk mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan UKM tersebut. 5. Evaluasi keuangan Perhitungan laba bersih digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi keuangan perusahaan. Tentu saja ketika laba bersih minimum tercapai, ada hal-hal yang mempengaruhi.
Agar mendapat laba bersih, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi bisnis. Berdasarkan buku Akuntansi Keuangan karangan Ghazali, berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan laba bersih: • Kenaikan dan penurunan jumlah unit yang terjual dan harga unit. • Kenaikan dan penurunan harga pokok penjualan. Perubahan harga pokok penjualan dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau diproduksi atau dijual dengan atau harga cost price per unit. • Naik turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang terjual, variasi jumlah unit yang terjual, variasi tingkat harga, dan efisiensi operasional perusahaan. • Naik turunnya pos penghasilan atau biaya non-operasi yang dipengaruhi oleh variasi jumlah unit yang terjual, variasi tingkat harga, dan perubahan kebijakan diskon. • Naik turunnya pajak perseroan yang dipengaruhi oleh besar kecilnya keuntungan yang diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak. • Perubahan metode akuntansi.
Ini contoh bisnis. Katakanlah sebuah bisnis melaporkan pendapatan kotor sebesar $2 miliar per bulan. Itu mungkin tampak seperti bisnis yang relatif sehat yang mungkin layak untuk diinvestasikan. Tetapi jika perusahaan melaporkan kerugian bersih sebesar $200 juta, kemungkinan besar Anda akan memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang kesehatan keuangan dan kelangsungan bisnis. Bagi seorang individu, laba bersih itu penting karena itu adalah angka yang harus dipikirkan seseorang saat membelanjakan dan menyusun anggaran. Seseorang yang mendapatkan pekerjaan baru dengan penghasilan $4.000 setiap bulan mungkin hanya memiliki $3.000 (atau kurang) untuk dibelanjakan setelah pajak dan pemotongan gaji lainnya. Jika mereka membelanjakan $4.000 setiap bulan, mereka akan menemukan diri mereka dalam lubang keuangan yang dalam dengan sangat cepat. Sebaliknya, jika mereka melihat laba bersih dan memastikan pengeluaran yang dianggarkan berada di bawah laba bersih mereka, mereka dapat mulai menabung untuk masa depan.
Berikut adalah penjelasan mengenai cara menghitung laba bersih melalui contoh kasus. PT. Bima ingin menghitung laba bersih dengan informasi sebagai berikut: • Penjualan bersih Rp100.000.000 • Biaya administrasi dan umum Rp1.000.000 • Beban penjualan Rp10.000.000 • HPP Rp50.000.000 Maka, perhitungannya adalah: Laba bersih = Laba Kotor – Biaya Operasi Laba bersih = (Pendapatan - HPP) - (Biaya administrasi + Biaya penjualan) = (Rp100.000.000 - Rp50.000.000) - (Rp1.000.000 + Rp10.000.000) = Rp50.000.000 - Rp11.000.000 = Rp39.000.000 Hasil perhitungan di atas memiliki nilai yang berbeda saat menghitung nilai pajak dan bunga utang. Jika pajak dan bunga utang terlibat, maka jumlah laba bersih hanya dikurangi dengan pajak dan bunga utang sesudahnya. Penghitungan laba bersih biasanya dihitung dengan menggunakan perhitungan manual atau perhitungan rumus excel. Namun, di era digital saat ini, Anda dapat menggunakan software cloud accounting yang lebih canggih dan juga lebih aman. Selain memiliki keunggulan kinerja yaitu secara online, software akuntansi sistem cloud juga dapat menyimpan semua informasi dalam satu file cloud. Dengan demikian, semua informasi perusahaan dapat tersimpan dengan rapi, aman, dan fleksibel sehingga Anda dapat mencarinya dimana saja dan kapan saja.
Ketika berbisara tentang net income, tentu tidak bisa lepas dari gross income (laba kotor), hal tersebut karena keduanya terkait dan dihitung secara berurutan. Laba kotor atau gross profit adalah total pendapatan yang dapat digunakan untuk membayar HPP. Rumus untuk perhitungannya adalah sebagai berikut: Laba Kotor = Pendapatan - HPP / COGS Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang nominal laba kotor dari laporan laba rugi perusahaan. Umumnya, perusahaan menggunakan laba kotor ini dalam rasio keuangan mereka, seperti rasio keuangan margin laba kotor. Sebaliknya, net income atau laba bersih adalah laba yang dihitung dengan mengurangkan laba kotor dengan seluruh biaya operasi. Biaya operasi dalam hal ini meliputi biaya penjualan atau biaya pemasaran dan biaya administrasi. Rumus untuk perhitungannya adalah sebagai berikut: Laba Bersih = Laba Kotor - Biaya Operasi Nilai laba bersih dapat Anda dilihat dalam laporan laba rugi bagian paling bawah dan di dalam laporan perubahan modal bentuk laba ditahan atau dividen. Kemudian, Anda juga bisa mendapatkan laba bersih berupa laba ditahan dalam laporan neraca perusahaan. Nantinya, nominal laba bersih yang didapat oleh perusahaan juga bisa digunakan untuk menghitung rasio keuangan seperti rasio laba per saham atau margin laba bersih.
Sudah tahu kan tentang Net Income (laba bersih). Net income (laba bersih) adalah sisa bisnis setelah semua pengeluaran, termasuk gaji dan upah, harga pokok barang atau bahan mentah, dan pajak. Ini adalah angka yang berguna bagi investor untuk menilai berapa banyak pendapatan melebihi biaya organisasi. Kita perlu mengetahui cara menghitung laba bersih untuk mengetahui laba bersih yang kita dapatkan. Selain itu, juga perlu mengetahui perbedaannya dengan laba kotor.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..