Di era digital seperti saat ini, menjadi seorang pelanggan merupakan sebuah hal yang menyenangkan. Karena, mereka mempunyai banyak pilihan dalam menentukan hal-hal yang mereka sukai dengan bantuan internet. Hal ini juga berarti persaingan di dalam sebuah bisnis menjadi semakin ketat dari sebelumnya. Karena, pelanggan mempunyai begitu banyak pilihan untuk membeli produk atau layanan. Sehingga, kekuasaan terbesar ada di tangan pelanggan tersebut. Dengan adanya media sosial, situs web dan e-commerce sudah membantu pelanggan untuk mendapatkan banyak pilihan dan mengambil keputusan dengan cepat sesuai dengan keinginannya masing-masing. Hal ini juga yang menyebabkan dinamika kekuatan akan bergeser, dari pelaku bisnis menuju pelanggan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi hal ini, salah satunya yaitu media sosial seperti Facebook dan Instagram yang bisa dengan mudah pelanggan akses untuk kebutuhannya. Meskipun kekuatan bisnis sudah berpindah ke dalam tangan pelanggan, akan tetapi pelaku bisnis masih mempunyai peran yang penting dalam proses bisnis itu sendiri. Salah satu komponen penting yang harus para pelaku bisnis lakukan untuk mempunyai bisnis yang sukses adalah layanan pelanggan. Karena, layanan pelanggan merupakan apa yang bisa membuat bisnis Anda berbeda, dan pelanggan Anda yang bahagia bisa Anda jadikan tim pemasaran terbaik Anda dengan melalui testimoni.
Outbound sales adalah salah satu sebuah metode atau strategi penjualan. Di dalam teknik ini, seorang pekerja sales akan menghubungi calon pelanggan, alih-alih sebaliknya. Mengutip dari laman Close, dua contoh dari metode ini yaitu cold calling dan cold emailing. Cold calling merupakan sebuah metode menelepon calon pelanggan yang prospek. Sementara itu, cold emailing merupakansebuah teknik yang sama, akan tetapi menggunakan media email. Ciri khasnya adalah sebuah perusahaan yang menghubungi dulu calon pelanggan mereka. Mengutip dari laman RingDNA, caranya bisa bermacam-macam. Hal ini berbeda dengan teknik inbound sales. Menurut Digital 22, metode ini lebih berfokus pada usaha membuat calon konsumen tertarik dengan anda.
Layanan pelanggan outbound call center ini terbagi dalam beberapa tipe panggilan telepon. Mari simak penjelasan di bawah ini. Layanan pelanggan outbound lebih berfokus terhadap penjualan dan panggilan masuk ke dalam salah satu dari dua kategori berikut. 1. Cold Call Panggilan yang satu ini pada umumnya terjadi pada panggilan pertama dengan calon konsumen yang tidak mengharapkan panggilan tersebut. Sehingga, interaksi pertama ini bisa berakhir dengan baik maupun buruk. Hal tersebut bergantung pada keteguhan pegawai customer service Anda untuk menawarkan sebuah produk dan layanan Anda. 2. Panggilan Hangat Sedangkan, untuk panggilan ini merupakan panggilan lanjutan yang sudah mendapatkan tanggapan baik sebelumnya. Karena konsumen memang sudah mengharapkan panggilan, sehingga panggilan ini biasanya diterima dengan lebih baik. Sehingga hasilnya juga mempunyai kemungkinan yang lebih baik.
Memang, metode ini terkesan sudah ketinggalan zaman. Padahal, anda tetap bisa mendapat banyak manfaat darinya. Mari simak manfaat dari outbound sales di bawah ini. Dirangkum dari Klenty, manfaat itu di antaranya yaitu: 1. Mudah memprediksi pemasukan Ada baiknya, revenue atau pemasukan diprediksi dengan baik. Cara mencapainya juga dipikirkan dengan teliti. Lalu, bagaimana cara untuk mencapai angka yang sudah ditentukan itu? Outbound sales adalah salah satu jawabannya. Di dalam metode penjualan outbound, anda berusaha untuk meningkatkan sales secara aktif dan langsung. Dengan demikian, anda lebih mudah mengendalikan penjualan. Angka target pun juga lebih gampang diraih. 2. Hemat waktu Ingat, bahwa penjualan jenis ini dilakukan secara langsung. Oleh karena itu, hasilnya pun juga cepat terlihat secara langsung pula. Hal ini berbeda dengan saluran seperti SEO, pemasaran konten, serta lain-lain. Anda membutuhkan waktu bulanan untuk melihat hasilnya. 3. Mudah mendominasi pasar Kita akan kembali melihat metode SEO serta pemasaran konten. Dengan melalui dua saluran ini, anda tidak bisa mengatur siapa yang masuk dan jadi audiens anda. Lain halnya dengan penjualan secara outbound. Anda tentu saja bebas memilih, siapa yang akan menjadi calon pelanggan anda selanjutnya. Lagi-lagi, kelebihan ini hadir karena outbound sales merupakan metode penjualan langsung. 4. Mudah diotomatisasi Ingin memvalidasi email dari leads? Jangan-jangan, anda sudah sampai pada tahap rencana pengiriman cold email? Tenang, di masa kini, ada tool yang dapat mengotomatisasi semua itu. Teknik penjualan secara outbound tentu saja akan lebih mudah dilakukan.
Di bawah ini merupakan tips outbound sales call yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan penjualan bisnis Anda. 1. Jangan takut Tips outbound sales call yang pertama mungkin saja terlihat cukup mendasar, akan tetapi ini sangat penting. Karena rasa takut akan penolakan atau kegagalan bisa menurunkan motivasi tenaga sales. Padahal, penolakan merupakan hal yang tidak bisa dihindari pada saat melakukan panggilan dengan beberapa orang tidak cocok. Untuk itu, Anda perlu memastikan bahwa Anda atau perwakilan sales bisnis Anda tidak takut. 2. Gunakan skrip sebagai referensi Tips outbound sales call yang kedua ini bertujuan untuk menghemat waktu dengan menggunakan skrip sebagai referensi selama panggilan berlangsung. Penggunaan skrip akan lebih membantu memudahkan Anda untuk memimpin percakapan serta menyampaikan semua poin pembicaraan Anda secara tepat waktu. 3. Lakukan riset untuk memandu panggilan Meneliti prospek sebelum melakukan panggilan akan memberi Anda akses ke beberapa poin pembicaraan yang benar-benar bisa menarik perhatian mereka dan membuat koneksi secara instan. Dengan menemukan informasi penting mengenai mereka, Anda bisa menunjukkan kepada calon pelanggan bahwa Anda sudah melakukan upaya ekstra untuk mempersonalisasi percakapan. 4. Bersiap menghadapi keberatan prospek Keberatan bukan berarti secara otomatis akan mematikan panggilan telepon. Oleh karena itu, Anda perlu bersiap dengan mengantisipasi keberatan umum serta mengembangkan tanggapan untuk mereka. Di dalam hal ini, Anda perlu memikirkan cara untuk mengatasi keberatan yang paling sering Anda dengar dan kemudian latih dengan anggota tim Anda. 5. Gunakan nama prospek Orang-orang suka mendengar nama mereka sendiri, dan ini merupakan cara sederhana, namun dihargai, untuk dapat mempersonalisasi outbound sales calls Anda. Akan tetapi, Anda perlu tetap berhati-hati untuk tidak menggunakan nama orang tersebut terlalu sering karena ini bisa dianggap mencurigakan dan manipulatif. 6. Fokus pada orangnya Multitasking bukanlah hal yang tepat dilakukan pada saat sedang melakukan outbound sales calls. Sebaliknya, Anda harus mendorong tim penjualan untuk dapat menghilangkan gangguan apapun sehingga mereka bisa mendengarkan dengan seksama. Ini karena detail terkecil yang disebutkan oleh prospek pun bisa menjadi informasi penting yang diperlukan untuk menutup kesepakatan nantinya. 7. Pertahankan nada dan langkah yang alami Pada saat Anda berbicara dengan prospek untuk pertama kalinya, Anda tentu saja ingin mereka mulai mempercayai Anda. Jika Anda menggunakan nada yang terlalu rendah atau tinggi, maka kemungkinan prospek akan tidak mempercayai Anda. Ini karena orang-orang pada umumnya akan merespons mirroring dengan baik, jadi cobalah untuk mencocokkan pola bicara dan nada suara mereka. Apabila Anda tidak bisa menguasainya, maka pertahankan nada suara Anda agar tetap alami dan tidak goyah. 8. Jangan bicara terlalu cepat Waktu merupakan hal penting yang perlu Anda perhatikan pada saat melakukan outbound sales calls, akan tetapi itu bukan berarti Anda harus terburu-buru pada saat berbicara di telepon. Berbicara terlalu cepat bisa membuat Anda terlihat putus asa atau gugup, dan bisa membuat prospek Anda merasa bingung atau bahkan tidak dihargai. 9. Terhubung dengan prospek dan buat mereka bicara Sebelum mulai membahas mengenai penjualan produk, penting untuk membangun kesan dan hubungan baik dengan prospek Anda. Di dalam hal ini, Anda bisa mengajarkan sesuatu atau menceritakan sebuah cerita pendek mengenai bagaimana produk Anda bisa membantu orang lain. Buatlah pertanyaan terbuka yang membutuhkan lebih dari jawaban ya atau tidak, untuk terus terhubung dengan prospek Anda. 10. Bicara tentang mereka, bukan Anda Ingat, bahwa tujuan Anda melakukan panggilan adalah untuk melibatkan prospek selama panggilan keluar. Untuk itu, Anda harus fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan prospek dan bukan Anda. Adapun cara terbaik untuk melakukannya yaitu dengan mengajukan pertanyaan berbasis nilai dan setelah itu memberikan jawaban berbasis nilai yang berpusat pada prospek. 11. Gunakan bukti sosial untuk mempengaruhi perilaku Tips outbound sales call yang berikutnya yaitu dengan menggunakan bukti sosial. Fungsinya adalah untuk menjelaskan bagaimana produk Anda dapat membantu orang lain seperti mereka. Selain itu, Anda juga bisa memberikan mereka statistik dan skenario penggunaan yang serupa dengan mereka untuk menunjukkan bahwa produk atau layanan Anda bisa bekerja untuk mereka dengan cara yang sama. 12. Tetap di jalur dan terkendali Pada awal panggilan, perwakilan sales harus mengungkapkan agenda panggilan serta mendapatkan “persetujuan” prospek terkait dengan agenda yang sudah dijelaskan tersebut. Langkah ini akan membuat calon pelanggan merasa seperti mereka memegang kendali sementara perwakilan adalah orang yang memandu percakapan. 13. Biarkan prospek berbicara Tips outbound sales call penting lainnya yaitu memastikan perwakilan Anda membiarkan prospek untuk berbicara. Dalam hal ini, Anda perlu menginstruksikan tim penjualan Anda untuk tidak menyelesaikan kalimat prospek. Ini karena menyela serta membuat asumsi yang tidak sesuai dengan apa yang mereka rasakan bisa dengan cepat mengakhiri panggilan. 14. Tawarkan lebih dari satu pilihan Alih-alih memutuskan apakah mereka ingin membeli produk Anda atau tidak, Anda bisa mengubah pertanyaan ke opsi produk atau layanan mana yang lebih baik untuk mereka. Ini akan membantu Anda untuk tetap menghasilkan penjualan apapun opsi yang mereka pilih.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..