+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, Dan Tips Penerapannya

26 December, 2022   |   nurazliani

Mengenal Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, Dan Tips Penerapannya

Dalam menjalankan bisnis membutuhkan perencanaan sebaik mungkin. Salah satu cara untuk mempersiapkannya adalah dengan menggunakan Business Model Canvas. Pernahkah Anda mendengar model bisnis ini? Banyak perusahaan yang menggunakan konsep Business Model Canvas, terutama bagi mereka yang baru memulai bisnis. Pengusaha umumnya menggunakan model bisnis ini sambil mengembangkan bisnisnya sedemikian rupa sehingga mencapai target pasar lebih efisien.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai contoh template model bisnis ini, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.


Apa itu Business Model Canvas?


Business Model Canvas atau BMC adalah strategi manajemen yang dirancang untuk menerjemahkan ide dan konsep perusahaan ke dalam bentuk visual. Sederhananya, definisi kanvas model bisnis adalah kerangka kerja manajemen yang memudahkan untuk mendapatkan gambaran ide bisnis dan mengimplementasikannya dengan cepat.

Dibandingkan dengan rencana bisnis dengan puluhan halaman, template bisnis ini jauh lebih jelas karena disusun dalam satu halaman saja. Inilah mengapa kerangka kerja bisnis ini paling populer di kalangan pemula. Business Model Canvas awalnya diperkenalkan pada tahun 2005 oleh seorang pengusaha Swiss bernama Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation. Di dalamnya ia menjelaskan kerangka kerja sederhana yang mewakili elemen penting dari model bisnis. Lalu apa saja unsur-unsur di dalamnya? Lihat di bawah untuk semua detailnya.


9 elemen dalam Business Model Canvas


Seperti disebutkan di atas, template model bisnis terdiri dari sembilan elemen penting, antara lain:

Kesembilan unsur tersebut merupakan pedoman bagi para pelaku bisnis untuk menentukan sistem kerja perusahaan dan juga sebagai sarana untuk menilai operasional perusahaan apakah beroperasi berdasarkan sistem tersebut atau tidak. Lihat detail lengkap di bawah ini untuk mengetahui detail setiap elemen model bisnis Fabric berikut:

1. Segmen pelanggan (segmentasi konsumen)

Elemen pertama yang harus ada dalam model bisnis adalah segmentasi konsumen. Apa pun bisnis Anda, tentukan dulu segmentasi pelanggan yang tepat sejak awal. Anda juga perlu menentukan siapa target bisnis Anda, segmen pelanggan mana yang dapat membeli produk atau jasa Anda. Masalah berikut dapat dipertimbangkan saat menentukan segmentasi produk, termasuk:

a. Client Jobs:

Di segmen ini, Anda perlu menentukan apa yang ingin dicapai pelanggan, apa masalah mereka, apa kebutuhan mereka, dan bagaimana produk atau layanan Anda dapat membantu pelanggan.

b. Customer Gain:

Segmen ini mencakup manfaat yang diinginkan atau diharapkan konsumen dari bisnis Anda.

c. Client Pain:

Segmen ini menggambarkan emosi negatif mana yang dapat membuat konsumennya tidak nyaman, berisiko, dan lebih buruk.

2. Proposisi Nilai Konsumen

Setelah menentukan target pelanggan, Anda perlu mengetahui bagaimana bisnis Anda dapat menguntungkan pelanggan. Proposisi nilai ini menjelaskan poin atau nilai yang diberikan perusahaan kepada segmen konsumennya. Jika Anda ingin lebih detail, menjawab pertanyaan di bawah ini akan membantu Anda membuat proposisi nilai yang tepat.

a. Manfaat apa yang ditawarkan kepada pelanggan ketika mereka menggunakan produk Anda?
b. Manfaat apa yang diperoleh pelanggan setelah menggunakan produk?
c. Mengapa pelanggan harus memilih produk Anda dan apa yang membuatnya berbeda dari pesaing Anda? 

Dengan membuat proposisi nilai, Anda akan belajar bagaimana konsumen akan mendapatkan keuntungan nantinya ketika mereka menggunakan produk dan layanan Anda. Di sini Anda dapat menunjukkan keunggulan yang memisahkan perusahaan Anda dari persaingan. Tawarkan nilai tambah yang unik kepada semua pelanggan.

Elemen Proposisi Nilai

Menurut Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, kira-kira ada 11 proposisi nilai, antara lain:

1. Newness: Nilai kebaruan yang tidak ditawarkan oleh perusahaan lain sebelumnya.
2. Performances: ini adalah peningkatan kinerja atau pencapaian bisnis.
3. Customisation: Produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu pelanggan.
4. Getting the job done: Ini adalah nilai yang membantu pelanggan melakukan pekerjaan atau memecahkan masalah tertentu.
5. Design: Nilai dalam desain produk, misalnya dalam industri fashion. 
6. Brand atau status: Buktikan status sosial tertentu saat Anda menggunakan produk.
7. Price: Menawarkan nilai serupa dengan harga yang lebih rendah atau lebih rendah untuk segmen pelanggan yang sadar harga.
8. Cost Reduction: Nilai yang ditawarkan kepada pelanggan berupa pengurangan biaya atas tindakan yang dilakukan. Misalnya untuk aplikasi cash, payroll atau HR.
9. Risk Reduction: Ini adalah nilai dalam bentuk jaminan untuk produk dan layanan dalam hal pengurangan risiko.
10 Accessibility: Memberikan akses kepada pelanggan yang sebelumnya tidak dapat memperoleh produk atau layanan. Misalnya, program pegadaian saat ini memungkinkan peserta menabung emas tanpa harus membelinya secara fisik.
11. Convenience: Memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pelanggan.

3. Saluran

Saluran adalah alat interaktif antara perusahaan dan konsumen untuk menyampaikan produk dan layanan mereka. Penentuan saluran ini merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan. Pikirkan baik-baik saluran mana yang digunakan untuk menjangkau konsumen. Misalnya, menggunakan media sosial, situs web, dll. Salah satu saluran yang paling tepat untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen adalah melalui website. Membangun situs web bisnis dapat membantu Anda menjangkau lebih banyak konsumen dengan mudah. Selain itu, website juga dapat menampilkan katalog produk Anda secara menarik dan juga menjadi tempat bagi pelanggan untuk berbisnis.

4. Customer relationship (hubungan konsumen)

Setelah Anda mengetahui dan memahami segmentasi pasar yang tepat dan saluran yang digunakan, saatnya menentukan bagaimana bisnis Anda dapat berinteraksi dengan pelanggan. Pahami cara membangun hubungan dengan pelanggan agar tidak mudah beralih ke pesaing. Misalnya, Anda dapat memberikan diskon, mengatur hadiah, atau menawarkan program keanggotaan.

Harus dipahami bahwa sifat setiap klien berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu memahami cara menarik dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Tidak hanya saat menjual produk, tetapi juga saat menangani keluhan, menjawab pertanyaan konsumen, dll.

5. Sumber pendapatan (sources of income)

Elemen dasar ini memanfaatkan aliran pendapatan perusahaan Anda. Ini sangat penting dan harus dikelola semaksimal mungkin. Coba pikirkan bagaimana Anda bisa meningkatkan pendapatan dari bisnis yang Anda rintis. Seiring pertumbuhan bisnis Anda, Anda tidak hanya dapat mengandalkan sumber pendapatan utama dari penjualan produk, tetapi juga membuat program keanggotaan atau menawarkan opsi untuk peningkatan dengan harga yang biasanya lebih tinggi. Pahami strategi yang akan membantu Anda menghasilkan keuntungan lebih besar. Bukan untuk menyediakan produk atau layanan yang tidak digunakan secara optimal.

6. Sumber Daya Utama

Untuk tetap kompetitif dalam kehidupan bisnis Anda, Anda memerlukan sumber daya yang tepat untuk mendukung bisnis Anda. Sumber daya utama adalah daftar sumber daya yang harus Anda miliki untuk menyampaikan proposisi nilai Anda. Sumber daya kunci itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis antara lain:

1. Physical Resource: Tempat usaha, gedung atau bangunan, kendaraan, mesin, bahan baku atau produk.
2. Mental Resource: Merek, Hak Cipta, Kemitraan, Paten, Merek Dagang.
3. Human Resource: Orang-orang yang menjalankan perusahaan, sumber daya manusia.
4. Financial Resource: Uang tunai, aset, pinjaman, dll.

7. Tindakan Utama (Tindakan yang Diambil)

Kemampuan Kunci adalah elemen dalam templat model bisnis yang menjelaskan semua kemampuan bisnis. Semua aktivitas tersebut harus menghasilkan proposisi nilai perusahaan.

8. Key partnership (kolaborasi)

Kemitraan utama adalah elemen template model bisnis yang mencantumkan sumber daya eksternal yang Anda perlukan untuk mengimplementasikan fungsi utama dan memberikan nilai kepada pelanggan. Mitra utama Iji bisa pihak ketiga, misalnya. Pemasok, mitra bisnis, atau perusahaan lain yang mendukung bisnis Anda.

9. Struktur Biaya

Struktur biaya adalah elemen terakhir dalam model bisnis. Elemen ini melibatkan pemerataan biaya melakukan bisnis sesuai dengan proposisi nilai. Selain itu juga pengelolaan anggaran usaha yang lebih efektif untuk meminimalisir resiko kerugian dan juga kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat. Untuk mengelola keuangan dalam suatu perusahaan, Anda harus menyusun dan menyusun laporan keuangan dan pembukuan yang baik.


Tips membuat Business Model Canvas


Setelah Anda memahami elemen-elemen penting dari template model bisnis, saatnya untuk membahas cara membuat kanvas model bisnis sebagai berikut:


1. Analisis Kompetitif

Dengan menganalisis pesaing atau saingan bisnis, sangat baik untuk meningkatkan keterampilan Anda. Anda juga dapat melihat keberhasilan atau kegagalan pesaing Anda sebagai pelajaran bagi perusahaan Anda di masa depan. Dengan bantuan informasi yang diperoleh di sana, Anda dapat mengidentifikasi celah yang dapat Anda gunakan untuk mengembangkan bisnis Anda lebih jauh dan memasuki pasar lebih baik dari pesaing Anda.

2. Urutkan item secara sistematis

Cara selanjutnya adalah dengan mengurutkan sembilan item di atas secara sistematis untuk mengetahui prioritas mana yang berhasil terlebih dahulu. Selain itu, Anda juga dapat menyusun strategi untuk jangka waktu tertentu. Karena semakin jelas target waktu dan tujuannya, semakin mudah untuk mengukur keberhasilan.

3. Hubungkan setiap elemen

Menggabungkan semua elemen yang ada dapat membantu Anda membuat strategi yang tepat. Setiap elemen model bisnis kanvas ini harus terhubung dan saling mendukung.

4. Fokus pada keadaan saat ini

Anda hanya dapat mengembangkan strategi bisnis untuk masa depan. Namun, akan lebih baik fokus pada perumusan strategi dalam kondisi saat ini. Karena kondisi bisa berubah sewaktu-waktu karena berbagai faktor. Misalnya perubahan konsumen atau munculnya pesaing baru. Itulah mengapa penting untuk selalu fokus mengembangkan strategi dalam kondisi saat ini agar perhitungannya lebih akurat.

5. Buat ulasan

Saat bingkai sudah siap, pertama-tama pastikan semua elemen terhubung. Kemudian periksa kembali. Dengan memeriksa ulang, ada baiknya Anda meninjau kesalahan dan juga memperbaikinya ketika dirasa tidak pantas.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda