Pada saat ini, integrated marketing communication (IMC) merupakan salah satu metode yang sering dimanfaatkan oleh para marketer profesional. Bagaimana tidak? Strategi pemasaran ini sukses dinilai sebagai salah satu cara yang paling cepat untuk bisa menggaet minat para audiens. Tidak hanya itu, integrated marketing communication juga bersifat fleksibel. Dalam arti, IMC bisa dilakukan secara online maupun offline sesuai dengan kebutuhan sebuah perusahaan. Menarik bukan? Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan strategi integrated marketing communication (IMC)? Lantas, seperti apa langkah-langkah penerapan serta manfaatnya?
Pada dasarnya, komunikasi merupakan menjadi hal utama di dalam proses pemasaran, karena pada hakikatnya, pemasaran juga merupakan proses komunikasi yang tercipta secara luwes antara sebuah perusahaan dengan konsumen. Maka dari itu, komunikasi dan pemasaran memiliki keterikatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga keduanya harus saling berintegrasi. Menurut The American Association of Advertising Agency, IMC atau Integrated Marketing Communication adalah komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu. Di dalam konsep perencanaan komunikasinya, lebih menekankan pada kajian pesan strategis di masing-masing bentuk komunikasi yang kemudian dipadukan untuk memperoleh kejelasan pesan, konsistensi, serta dampak komunikasi secara maksimal dengan melalui pengintegrasian pesan. Sementara itu, menurut Kotler dan Amstrong (2004) di dalam buku yang berjudul Dasar-Dasar Pemasaran, mengungkapkan bahwa IMC atau Integrated Marketing Communication adalah sebuah konsep yang diterapkan pada suatu perusahaan yang dilaksanakan dengan hati-hati terutama di dalam mengkoordinasikan saluran komunikasinya, yang mana akan menyampaikan pesan secara jelas, konsisten, dan juga meyakinkan konsumen akan perusahaan dan produknya. Kemudian, menurut Belch IMC atau Integrated Marketing Communication adalah sebagai sebuah strategi bisnis yang digunakan untuk dapat mengembangkan, mengeksekusi, mengevaluasi, serta mengukur suatu program komunikasi brand dalam jangka waktu tertentu kepada banyak orang. Yang dimaksud dengan banyak orang disini yaitu konsumen, pelanggan, karyawan, dan target pasar lainnya. Tujuan dari IMC ini tentu saja untuk mendapatkan sebuah keuntungan brand secara finansial, baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang, yang nantinya bisa sekaligus untuk meningkatkan nilai dari suatu brand. Dan selanjutnya, menurut Shimp (2003), menyatakan bahwa IMC atau Integrated Marketing Communication ini merupakan menjadi sebuah proses pengembangan dan implementasi atas berbagai bentuk program komunikasi yang bersifat persuasif, kepada pelanggan atau bahkan calon pelanggan secara berkelanjutan. Nah, berdasarkan dari beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan IMC atau Integrated Marketing Communication ini, maka bisa disimpulkan bahwa IMC adalah sebuah strategi pemasaran yang digunakan di suatu perusahaan yang mengandalkan komunikasi dengan konsumen dengan berupa promosi dan bersifat persuasif, yang ditujukan kepada para pelanggan atau bahkan calon pelanggan secara berkelanjutan.
Di bawah ini merupakan beberapa alasan mengapa seorang pemasar memerlukan strategi Integrated marketing communication: -Tujuan dari IMC adalah untuk menyampaikan pesan yang konsisten. Sehingga calon konsumen bisa benar-benar menerima dan memahami pesan yang ingin disampaikan. -IMC berguna untuk membangun pencitraan sebuah brand. Bukan hanya pesan Anda yang akan selalu sama, akan tetapi unsur-unsur dari merek Anda juga akan ikut serta terbentuk dengan lebih -mudah. Pada saat ciri khas, logo, konten, dan suara bekerja dengan baik secara bersama-sama, maka Anda bisa memaksimalkan pencapaian merek Anda dengan lebih mudah. -IMC untuk menciptakan pengalaman pelanggan. Di dalam dunia digital, pelanggan tidak hanya untuk mencari produk atau layanan favorit saja. Akan tetapi mereka menginginkan pengalaman yang benar-benar sesuai dengan keinginan mereka. Dengan melalui strategi IMC, maka pelanggan akan ikut membantu menentukan bagaimana pesan bisnis Anda akan tersampaikan, sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik untuk bisnis Anda. -Strategi IMC tidak hanya memperkuat pesan yang sama di benak konsumen saja, akan tetapi juga bisa menjaga pesan dan tujuan yang jelas di dalam bisnis Anda sendiri.
Di bawah ini merupakan beberapa langkah yang diperlukan dalam menjalankan sebuah strategi integrated marketing communication (IMC) menurut Cocoon FX Media: 1. Analisis situasi dan kondisi Langkah pertama yang perlu dilaksanakan pada saat menerapkan integrated marketing communication yaitu analisis situasi dan kondisi. Di dalam tahap ini, sebuah perusahaan perlu menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan risiko dari situasi pasar dan perusahaan. Akan tetapi, inisiatif ini sebaiknya dilakukan sebelum merencanakan strategi IMC supaya dapat mengeluarkan hasil yang lebih maksimal. 2. Analisis target pasar Coba tentukan siapa target dari pasar anda. Petakan demografi dan profil psikologi (psychography) mereka dengan sedetail mungkin. Maka dari situ anda bisa melihat apa saja permasalahan yang mereka hadapi dan bagaimana produk atau layanan anda bisa menjadi solusi terbaiknya. 3. Pastikan tujuan komunikasi itu sendiri Perhatikan proses serta tujuan komunikasi di setiap tahapannya. Apa yang ingin anda capai dari setiap upaya komunikasi sebuah perusahaan? Contoh misalnya untuk membangun citra perusahaan, meningkatkan brand awareness, maupun mendorong penjualan. 4. Susun anggaran Ada begitu banyak pertimbangan pada saat anda menyusun anggaran untuk IMC. Oleh karena itu, pastikan anggaran yang anda ajukan efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 5. Jangan lupakan marketing mix Gunakanlah kombinasi strategi marketing mix untuk hasil yang lebih maksimal. Selalu sesuaikan dengan tujuan strategi anda juga, ya. 6. Pantau dan evaluasi strategimu Selama strategi IMC ini berjalan, selalu pantau terus penerapannya. Perhatikan dengan baik segala risiko dan peluang yang ada. Kemudian setelah campaign usai, evaluasi strategi anda. Cari tahu apa yang masih dapat ditingkatkan dan bagian apa saja yang hasilnya paling efektif.
Pada pembahasan di atas, sudah disebutkan bahwa untuk dapat mencapai tujuan IMC, maka sebuah perusahaan harus menggunakan alat bantu yang disebut dengan promosi. Hal itu karena pada strategi pemasaran IMC ini nantinya akan mengintegrasikan berbagai alat-alat promosi supaya pesan yang hendak disampaikan akan benar-benar diterima oleh pelanggan. Nah, di bawah ini adalah elemen-elemen yang termuat di dalam sebuah promosi IMC atau Promotion Mix: 1. Iklan (Advertising) Iklan merupakan menjadi bentuk komunikasi non-personal yang “dibagikan” pada berbagai media massa, mulai dari TV, radio, koran, sampai dengan majalah yang berisikan informasi mengenai perusahaan beserta produk dan jasa yang akan diperkenalkan kepada pelanggan. Iklan ini merupakan menjadi elemen komunikasi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan, khususnya perusahaan yang memproduksi barang atas jasa kepada masyarakat luas. 2. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Elemen pemasaran langsung ini merupakan sebuah aktivitas pemasaran yang teknik komunikasinya dilakukan oleh sebuah perusahaan secara langsung kepada konsumennya. Pada umumnya, aktivitas dari Pemasaran Langsung ini dilakukan dengan cara mengirimkan direct mail, telemarketing, sampai dengan direct selling kepada konsumen sasaran. Pemasaran Langsung bertujuan untuk mendapatkan hubungan secara langsung (baik yang berupa tanggapan atau transaksi jual beli) dengan konsumen. Pada umumnya, pemasaran langsung ini mengandalkan sales. 3. Pemasaran Interaktif/Internet (Interactive/ Internet Marketing) Promosi jenis ini lumayan banyak dilakukan oleh sebuah perusahaan, karena pada saat ini memang jaringan internet diandalkan untuk keperluan pada berbagai bidang, tidak terkecuali di dalam strategi pemasaran. Aktivitas pemasaran ini dilakukan secara interaktif, yaitu dengan melalui handphone digital atau TV interaktif secara online, yang tentu saja menggunakan jaringan internet. 4. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Pada aktivitas promosi ini nantinya akan dilakukan dengan cara membagikan sampel sebuah produk atau kupon kepada calon konsumen, sehingga secara tidak langsung hal tersebut akan mendorong mereka supaya bersedia untuk melakukan transaksi pembelian. Sementara itu, untuk promosi penjualan yang ditujukan kepada distributor dan pedagang, bisa dilakukan dengan mengadakan kontes penjualan, pemberian harga khusus, sampai dengan menyediakan merchandise yang berasal dari perusahaan secara langsung. 5. Publisitas (Publicity) dan Hubungan Masyarakat (Public Relation) Publisitas (Publicity) ini tentu saja berbeda dengan Iklan (Advertising), karena di dalam hal ini nantinya akan masuk ke jaringan media massa perusahaan dengan bentuk berita seputar produk dan jasa, sampai dengan melakukan event yang nantinya akan diliput dan kemudian dipublikasikan oleh media massa. Sementara itu, di dalam Hubungan Masyarakat (Public Relation) yang nantinya akan melaksanakan fungsi manajemen yang berupa mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individu terhadap public interest, serta mengeksekusi sebuah program yang sekiranya bisa diterima oleh khalayak publik. 6. Penjualan Personal (Personal Selling) Di dalam promosi ini nantinya akan melaksanakan berbagai aktivitas komunikasi yang dilakukan secara langsung atau tatap muka antara penjual dengan calon konsumen. Aktivitasnya bisa berupa melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dari konsumen berkaitan dengan produk yang tengah ditawarkan, sampai dengan mendapatkan prospek pesanan. 7. Word of Mouth Marketing Di dalam hal ini merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan secara perorangan dan bersifat lisan, tertulis, maupun dengan melalui media elektronik. Hal-hal yang disampaikan yaitu mengenai pengalamannya pada saat melakukan transaksi pembelian atau mengkonsumsi produk dan jasa yang berkaitan. 8. Events and Experience Di dalam hal ini, akan berupa kegiatan sebuah perusahaan yang mensponsori aktivitas dan program dengan melalui perencanaan sebelumnya. Aktivitas dan program tersebut yang nantinya akan dirancang untuk kepentingan interaksi perusahaan yang berkaitan atas merek dengan masyarakat sasaran. Di dalam event and experience ini mencakup kegiatan olahraga, pertunjukan, sampai dengan kegiatan donasi. 9. Komunikasi di Tempat Pembelian (Point-of-Purchase Communication) Di dalam hal ini yang nantinya akan melibatkan poster, tanda, serta berbagai materi lain yang didesain secara khusus yang berguna untuk mempengaruhi keputusan calon konsumen supaya bersedia untuk melakukan transaksi di tempat pembelian. Pada umumnya, tata letak barang di toko selaku tempat pembelian sangat berpengaruh penting untuk menarik perhatian konsumen supaya mereka bersedia mencoba produk tersebut.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..