Pada saat anda mempunyai sebuah bisnis, maka anda perlu mempelajari banyak strategi untuk dapat mencapai target penjualan yang sudah ditentukan. Nah, strategi penjualan ini ada banyak sekali macamnya. Di dalam dunia marketing, strategi down selling sendiri merupakan salah satu strategi yang sudah banyak diterapkan dan dilakukan. Strategi ini juga bertujuan untuk dapat meningkatkan penjualan pada produk yang anda jual. Penerapan strategi dow selling pada umumnya digunakan oleh toko-toko konvensional. Akan tetapi tidak ada salahnya apabila anda juga melakukan hal ini pada penjualan secara online. Lantas, bagaimana sih cara penerapan strategi down selling untuk dapat meningkatkan penjualan anda? Mari simak artikel kali ini sampai akhir!
HubSpot mendefinisikan bahwa down selling adalah sebuah strategi untuk menawarkan produk alternatif yang lebih murah daripada produk awal yang diinginkan oleh para pelanggan. Secara sederhana, seorang penjual yang melakukan teknik down selling akan memberikan sebuah penawaran produk yang lebih murah dari yang diminta oleh calon pelanggan. Contoh misalnya anda datang ke sebuah toko yang menjual smartphone. Setelah itu, anda menanyakan ketersediaan dari smartphone dari brand A yang harganya memang cukup mahal. Setelah anda melakukan tanya jawab cukup lama dengan penjual, dan anda masih belum bisa memutuskan untuk segera membelinya karena faktor anggaran dana. Pada umumnya, penjual akan menawarkan produk lain yang harganya lebih murah dan sesuai dengan anggaran anda. Seorang penjual menggunakan teknik down selling supaya anda tidak meninggalkan toko dengan tangan kosong dan tetap melakukan pembelian. Mereka akan meyakinkan anda untuk membeli produk itu. Walaupun produk yang ditawarkan tersebut memang kualitasnya lebih rendah, akan tetapi harganya masih sesuai dengan anggaran anda. Sering kali sebagai seorang pembeli kita memang membutuhkan rekomendasi dari penjual karena mereka yang jauh lebih paham dengan produk yang dijualnya. Tentu saja, secara tidak sadar anda sudah mempunyai kepercayaan kepada penjual tersebut. Itulah alasan mengapa down selling merupakan menjadi salah satu teknik yang bisa dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Sedangkan, menurut Chron terdapat satu hal yang perlu untuk diperhatikan pada saat melakukan down selling yakni kemampuan pelanggan [pada saat membeli sebuah produk. Contoh misalnya, pelanggan anda merupakan orang-orang yang memang menyukai produk dengan kualitas premium, tentu saja mereka tidak akan keberatan apabila membeli barang yang mahal. Jadi, sebelum melakukan teknik down selling sebaiknya pahami terlebih dahulu seperti apa karakteristik dari pelanggan.
Setiap strategi marketing tentu saja mempunyai tujuan tertentu. Pada strategi down selling, tujuannya yaitu antara lain seperti di bawah ini: -Bertujuan untuk dapat mengakuisisi calon pembeli terlebih dulu untuk penawaran yang lebih murah. Kemudian setelahnya dapat dilanjutkan dengan produk utama setelah calon pembeli sudah mulai yakin. -Membantu untuk dapat menggaet pembeli yang membutuhkan value barang lebih kecil dan harga yang lebih murah. -Mampu untuk meningkatkan penjualan sesuai dengan target. -Dibuat untuk sampel pengenalan sebuah produk.
Tidak mungkin disebut sebagai strategi jika tidak ada manfaat dari down selling, oleh karena itu untuk anda yang bingung mengenai apa saja manfaat dari strategi ini, maka anda bisa membaca lagi penjelasan di bawah ini. 1. Mengenalkan variasi produk Sering kali seorang pembeli hanya suka beli produk itu itu saja. Dengan strategi diatas maka pembeli akan lebih tahu bahwa ternyata ada produk lain yang dapat mereka beli. Baik itu produk yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Hal ini tentu saja bagus untuk jangka panjang bisnis anda. tentu saja mereka bisa saja membeli produk produk lain yang anda miliki. 2. Meningkatkan penjualan Dengan teknik ini tentu saja penjualan akan meningkat. Dari orang yang ingin membeli satu produk akan jadi membeli dua bahkan sampai tiga produk. Dari orang yang mungkin saja tidak jadi membeli, jadi membeli produk. Memang di dalam menjalankan strategi ini tidaklah mudah, karena sangat dibutuhkan skill komunikasi dan juga riset sebuah produk. Akan tetapi apabila semakin lama anda meramu strategi ini, tentu saja anda akan menemukan pattern dan lebih mudah di dalam merancangnya. 3. Pelanggan Tidak pulang dengan tangan kosong Seorang pelanggan tidak pulang dengan tangan kosong. Artinya, meskipun pelanggan tidak mendapatkan barang yang Ia inginkan di awal. Akan tetapi mereka akan tetap melakukan transaksi pembelian dengan produk yang mempunyai harga lebih murah. 4. Meningkatkan loyalitas pelanggan Meskipun seorang pelanggan tidak membeli barang yang premium dan mahal, menawarkan dengan harga yang lebih murah bisa meningkatkan loyalitas pelanggan. Sekali lagi, pada saat melakukan strategi down selling, anda harus melihat situasi dari pelanggan anda. Apabila mereka memang terkendala uang, maka anda bisa melakukan strategi ini. Karena pelanggan pada akhirnya akan membeli karena nilai transaksinya terlihat tidak terlalu tinggi.
Down selling merupakan salah satu jenis strategi marketing yang dapat digunakan di dalam berbagai bentuk baik itu penjualan secara konvensional atau secara online. Prinsip dari down selling yaitu menawarkan sebuah produk dengan harga yang lebih murah supaya pelanggan segera melakukan konversi. Di bawah ini merupakan beberapa cara dalam menerapkan teknik down selling yang dapat anda jadikan referensi, antara lain yaitu. 1. Mengirim pemberitahuan mengenai barang yang ditinggalkan di keranjang belanja Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Baymard Institute, terdapat rata-rata sekitar 68,63% pelanggan yang mengabaikan barang yang ingin dibelinya pada keranjang belanja. Terdapat banyak alasan mengapa seorang pelanggan mengabaikan barang belanjaannya tersebut dan tidak segera melakukan pembelian. Alasan terbesarnya yaitu karena harga produk yang cukup mahal atau adanya biaya tambahan seperti biaya pengiriman. Agar seorang pelanggan bisa ingat dan segera melakukan pembelian, maka anda bisa melakukan teknik down selling. Cobalah mengirimkan email pemberitahuan mengenai barang yang tertinggal di keranjang belanja. Akan tetapi, jangan lupa lakukan down selling dengan memberikan penawaran berupa produk yang lebih murah dari yang diinginkan oleh pelanggan. 2. Buat saran produk yang sudah ditargetkan Cara selanjutnya untuk dapat melakukan down selling adalah dengan membuat saran produk yang ditargetkan. Menurut Optinmonster, pada saat pelanggan menambahkan suatu produk ke keranjang belanjanya, cobalah untuk menampilkan saran produk yang sudah ditargetkan. Contoh misalnya, pelanggan akan menambahkan produk jaket ke keranjangnya, tampilkan sebuah rekomendasi item lain dengan harga yang bervariasi. Sehingga, pada saat pelanggan merasa item yang akan dibelinya terlalu mahal, maka ia bisa tertarik untuk membeli item lain yang sudah direkomendasikan. 3. Sediakan paket produk dengan harga yang lebih terjangkau Paket produk dengan harga yang lebih terjangkau tentu saja bisa menarik perhatian konsumen. Apalagi jika sebuah produk tersebut memang sangat dibutuhkannya. Seperti yang dijelaskan oleh Salesforce, pada saat melakukan down selling dengan membuat paket produk yang dikurangi fiturnya maka bisa efektif untuk menarik pelanggan. Contoh misalnya, pada bisnis yang menawarkan layanan streaming, pada umumnya mereka akan menawarkan paket produk yang mempunyai beberapa fitur. Jika semakin murah paket produk tersebut, tentu saja fiturnya pun juga akan lebih banyak dikurangi. Hal tersebut sangat efektif karena bisa menjangkau pelanggan yang sebelumnya tidak mampu untuk membelinya. 4. Gunakan exit intent pop up Cara terakhir untuk melakukan teknik down selling yaitu dengan memanfaatkan exit intent pop up. Exit intent pop up sendiri merupakan sebuah teknik yang sering digunakan oleh marketer untuk dapat mempertahankan pengunjung yang akan meninggalkan website. Tentu saja anda pernah menemukan hal yang satu ini. Contoh misalnya, pada saat akan meninggalkan suatu website, tiba-tiba muncul sebuah pop up yang menawarkan produk atau berlangganan newsletter. Hal yang satu ini juga sudah menjadi teknik down selling yang cukup populer. Karena, hal itu bisa digunakan untuk menawarkan produk lain yang mungkin saja bisa membuat pengunjung tertarik. Akan tetapi, pastikan pop up tidak muncul pada waktu yang salah sehingga anda perlu mengaturnya dengan tepat. Contoh misalnya pop up hanya muncul pada pengunjung yang menghabiskan lebih banyak waktu di website yang menunjukkan bahwa mereka tertarik untuk melakukan pembelian.
Pada tulisan sebelumnya anda sudah mengerti bagaimana cara melakukan strategi down selling untuk dapat meningkatkan penjualan anda. Sekarang anda harus tahu bagaimana cara penerapan strategi ini. Contoh penerapan strategi down selling dapat anda lihat sebagai berikut: -Dengan menjual sebuah produk penetrasi dengan harga yang lebih murah. -Membuat paket produk yang membuat seorang pengunjung tertarik untuk membeli produk dari toko anda. -Sediakan berbagai macam paket untuk pelanggan supaya mereka dapat memilih paket yang mereka butuhkan. -Hosting paket pada orang-orang tertentu, contohnya seperti pelanggan tetap, pelajar, dan lain sebagainya. -Memberikan paket dengan ukuran sampel untuk melakukan promosi produk baru atau untuk menggaet calon pembeli baru. Nah, itulah beberapa tips untuk melakukan strategi down selling untuk dapat meningkatkan penjualan produk anda. Untuk melakukan strategi pemasaran, anda juga harus mencari pelanggan yang tepat. Sehingga anda tidak salah dalam memilih strategi dan pengunjung akan tetap melakukan transaksi pembelian. Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat untuk anda yang sedang menjalani sebuah bisnis.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..