Forecasting merupakan sebuah istilah yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis. Forecasting sangat diperlukan pada saat Anda akan menentukan jumlah produk yang akan diproduksi. Tanpa melakukan ini, Anda mungkin saja akan kesulitan untuk menentukan berapa jumlah yang tepat. Apabila produksi terlalu banyak, Anda mungkin saja akan mengalami kerugian akibat permintaan yang sedikit, sementara itu apabila jumlah produksi terlalu sedikit dan ternyata permintaan pasar sangat tinggi, Maka anda telah kehilangan potensi keuntungan yang besar, dan akan sangat memungkinkan untuk mengecewakan konsumen Anda yang tidak mendapat bagian. Pada artikel kali ini akan membantu Anda untuk lebih memahami apa itu forecasting, cara kerjanya, dan bagaimana hal itu bisa menjadi aset terbaik bagi organisasi Anda.
Forecasting adalah sebuah metode untuk membuat prediksi informasi dengan menggunakan data historis sebagai input utama untuk menentukan arah tren masa depan. Perusahaan menggunakan peramalan untuk berbagai tujuan, contohnya seperti mengantisipasi pengeluaran masa depan serta menentukan bagaimana mengalokasikan anggaran mereka. Data yang digunakan untuk metode peramalan ini bisa berasal dari sumber primer atau sumber sekunder. Sumber primer: Sumber primer memberikan informasi dari tangan pertama, dikumpulkan secara langsung oleh orang atau organisasi yang melakukan peramalan. Data pada umumnya dikumpulkan dari berbagai kuesioner, kelompok fokus atau wawancara dan, meskipun seluruh informasi sulit untuk dikumpulkan dan dipusatkan, cara langsung untuk memperoleh data menjadikan sumber utama sebagai sumber yang paling bisa dipercaya. Sumber sekunder: Sumber sekunder memberikan informasi yang sudah dikumpulkan dan diproses oleh organisasi pihak ketiga. Menerima data dengan cara yang terorganisir dan terkompilasi membuat proses peramalan menjadi lebih cepat.
Metode forecasting dibagi menjadi dua, yakni metode kualitatif dan kuantitatif. Cara kualitatif dilakukan dengan berdasarkan pendapat serta analisis deskriptif, sementara itu cara kuantitatif dilakukan dengan berdasarkan hitungan matematis. Oleh karena itu, penting untuk anda mengetahui metodenya. Karena, forecasting merupakan salah satu pisau analisis yang penting dalam berbisnis. Forecasting Kuantitatif Di bawah ini merupakan beberapa metode forecasting kuantitatif yang paling sering digunakan: 1. Time Series Metode time series atau deret waktu merupakan metode prediksi yang didasarkan pada data-data masa lampau suatu variabel dan atau kesalahan di masa lalu yang berurutan dengan berdasarkan waktu, misalnya yaitu hari, minggu, bulan, dan tahun. Terdapat dua alat analisis untuk menggunakan metode time series ini, yakni pemulusan (smoothing) dan dekomposisi (decomposition). Dasar prediksi Smoothing yaitu dengan prinsip rata-rata dari kesalahan masa lalu (Averaging smoothing past errors) dengan cara menambahkan persentase kesalahan prediksi sebelumnya (percentage of the errors), yang didapat dari perbedaan antara nilai sebenarnya (actual value) dengan nilai prediksinya (forecasting value). Sedangkan dasar prediksi Decomposition yaitu dengan membagi data time series menjadi beberapa komponen, seperti trend, siklus, musiman, serta pengaruh random; setelah itu mengkombinasikan prediksi dari komponen-komponen tersebut (kecuali pengaruh random). 2. Metode Kausal Metode prediksi kausal merupakan suatu model sebab akibat antara permintaan yang diramalkan dengan variabel-variabel lain yang dianggap berpengaruh. Contohnya seperti, permintaan akan baju baru mungkin saja berhubungan dengan banyaknya populasi, pendapat masyarakat, jenis kelamin, budaya daerah, serta bulan-bulan khusus (hari raya, natal, tahun baru). Data dari variabel-variabel tersebut dikumpulkan serta dianalisis untuk menentukan validitas dari model peramalan yang diusulkan. Metode ini pada umumnya digunakan pada saat variabel-variabel yang menjadi penyebab sudah diketahui. Forecasting Kualitatif Metode forecasting kualitatif merupakan sebuah metode yang bersifat subjektif daripada metode kuantitatif. Hal ini disebabkan metode kualitatif sangat dipengaruhi oleh latar belakang dari seseorang seperti, emosi, pendidikan, intuisi, dan lain sebagainya. Sehingga hasil setiap orang kemungkinan besar akan berbeda. Beberapa teknik di bawah ini adalah yang umum digunakan di dalam metode forecasting kualitatif misalnya: 1. Survei Pasar Teknik survei pasar dilakukan dengan cara meminta pendapat dari konsumen potensial mengenai rencana pembelian pada saat periode pengamatan berlangsung. Survei bisa dilakukan dengan melalui berbagai cara seperti kuesioner, wawancara langsung, atau panggilan telepon. 2. Opini dari Eksekutif Teknik opini dari eksekutif dilakukan dengan cara meminta pendapat dari kelompok kecil yang terdiri atas manajer pemasaran, manajer produksi, manajer teknik, manajer keuangan, dan manajer logistik. Hasilnya setelah itu akan digabungkan dengan model statistik. 3. Gabungan Tenaga Penjualan Teknik gabungan tenaga penjualan menggabungkan prediksi dari tenaga penjualan di daerah masing-masing, yang kemudian akan digabungkan di tingkat provinsi dan nasional. Teknik ini perlu Anda pertimbangkan karena prediksi tersebut berasal dari orang yang sudah mengenal wilayahnya secara langsung.
Mampu untuk memprediksi tren dan peristiwa masa depan secara akurat berguna dalam banyak konteks, termasuk manajemen bisnis. Forecasting penting karena bisa digunakan untuk: 1. Memperkirakan keberhasilan usaha bisnis baru Pada saat memulai bisnis baru, forecasting yang tepat bisa mengungkapkan informasi penting yang dapat menentukan kesuksesan masa depan sebuah perusahaan. Forecasting mengungkapkan beberapa risiko dan ketidakpastian yang dihadapi bisnis baru dan bisa menawarkan alat yang tepat bagi para wirausahawan untuk mengantisipasi elemen-elemen seperti kekuatan persaingan, potensi permintaan untuk produk atau layanan, serta pengembangan industri di masa depan. 2. Memperkirakan kebutuhan keuangan Memperkirakan kebutuhan keuangan masa depan sebuah perusahaan merupakan salah satu kegunaan forecasting yang paling penting. Hal ini bisa membantu sebuah perusahaan untuk menentukan masa depan keuangannya dengan memperkirakan penjualan di masa depan, modal yang dibutuhkan untuk pengembangan produk di masa depan, biaya ekspansi di masa depan serta perkiraan biaya lainnya yang digunakan untuk memperkirakan biaya masa depan. 3. Memastikan konsistensi operasional perusahaan Forecasting yang tepat bisa mengungkapkan informasi penting mengenai pendapatan dan pengeluaran di masa depan. Dengan mempunyai perkiraan dana yang masuk dan keluar dari organisasi selama periode waktu tertentu, manajemen sebuah perusahaan bisa membuat rencana yang lebih efisien dan akurat untuk masa depan. 4. Membantu manajer membuat keputusan yang tepat Sebagian besar suatu keputusan manajemen dibuat dengan mengandalkan forecasting yang akurat. Sebagian besar bisnis, terlepas dari ukurannya, de menghadapi beberapa potensi ketidakpastian seperti kenaikan dan penurunan musiman dalam penjualan, perubahan personel, serta juga perubahan harga bahan baku tergantung pada sifat dan tujuan dari organisasi yang tepat. Forecasting memainkan peran utama di dalam menyediakan manajer dengan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan mengenai masa depan sebuah perusahaan. 5. Meningkatkan peluang keberhasilan usaha bisnis Keberhasilan dari sebuah bisnis seringkali bergantung pada margin yang bagus dan alokasi dana yang tepat. Forecasting bisa memprediksi metrik penting, contohnya seperti jumlah bahan baku yang dibutuhkan, anggaran yang tepat untuk setiap departemen perusahaan, serta jumlah penjualan di masa mendatang. Angka-angka tersebut akan membantu manajemen mengalokasikan dana dan sumber daya serta memprioritaskan satu produk atau layanan di atas yang lain, tergantung pada jenis perusahaan dan data yang diperkirakan. 6. Merumuskan rencana yang efektif untuk masa depan Seluruh proses forecasting menyiratkan penggunaan prakiraan, menjadikan sebuah prakiraan sebagai elemen yang sangat penting di dalam merumuskan rencana yang realistis dan bermanfaat. Segala bentuk perencanaan, dari jangka pendek sampai dengan jangka panjang, sangat bergantung pada peramalan, menciptakan hubungan langsung antara peramalan yang akurat dan perencanaan yang memadai. 7. Mempromosikan kerja sama di tempat kerja Mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan untuk forecasting pada umumnya memerlukan koordinasi dan kolaborasi antara semua manajer departemen perusahaan, serta karyawan lainnya. Hal ini akan membuat seluruh proses menjadi kolaborasi, meningkatkan semangat dan kohesi tim. 8. Membantu organisasi meningkat Forecasting memberikan sebuah informasi kepada manajer yang bisa mereka gunakan untuk menemukan kelemahan di dalam proses organisasi. Dengan menemukan kekurangan potensial sebelumnya, manajer sebuah perusahaan mempunyai alat yang tepat untuk memperbaiki kelemahan apa pun sebelum mempengaruhi laba.
Forecasting merupakan bagian utama dari investasi apa pun, mulai dari pasar saham dan perbankan investasi sampai dengan investasi real estat, kapitalisme ventura, pemasaran jaringan, kepemilikan bisnis, dan lain sebagainya. Keterampilan terpenting yang dibutuhkan oleh investor untuk membuat perkiraan yang akurat yaitu: 1. Kemampuan bisnis Memahami dengan benar iklim bisnis dan pasar adalah aset berharga untuk segala jenis investasi. Apa pun jenis dan tujuan investasinya, keakuratan teknik forecasting investor bergantung pada pemahaman mereka tentang gambaran yang lebih besar, membantu mereka menentukan metode dan teknik peramalan yang paling berguna untuk setiap situasi. 2. Keterampilan teknis Sebelum investor bisa membuat forecasting yang akurat dan relevan, mereka perlu mempunyai pengetahuan teknis yang diperlukan untuk mengidentifikasi data yang relevan, mengelompokkannya, serta menarik kesimpulan yang berguna. 3. Keterampilan manajemen data Data merupakan dasar dari semua forecasting , sehingga investor harus mampu mengidentifikasi, menyortir, serta mengelola semua data yang relevan sebelum mendapatkan wawasan mengenai potensi perkembangan di masa depan. Hal ini menyiratkan peningkatan kualitas data yang diperoleh dengan menemukan serta mengendalikan anomali apa pun, akan tetapi juga menggunakan data untuk membuat model realistis untuk peristiwa di masa depan. 4. Kemampuan berkomunikasi Keterampilan komunikasi dan interpersonal yang tepat merupakan aset berharga bagi para investor manapun. Komunikasi diperlukan pada setiap langkah prakiraan, mulai dari pengumpulan data sampai dengan menjelaskan hasil prakiraan kepada pihak ketiga. Seorang investor akan menggunakan keterampilan komunikasi mereka untuk berinteraksi dengan unit bisnis yang relevan, mengamankan pendanaan untuk investasi serta mengkomunikasikan hasil ramalan kepada orang-orang yang relevan, seperti mitra dan CEO perusahaan.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..