Work Life Balance adalah tujuan sebagian besar karyawan. Permintaan yang semakin meningkat dan persaingan kerja yang ketat terkadang memaksa seseorang untuk bekerja cukup keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Seringkali, hal ini justru mengakibatkan Anda lebih mudah sakit, kehilangan waktu bersama keluarga, bahkan uang yang Anda peroleh habis begitu saja untuk mengurangi stres yang Anda rasakan. Apalagi mereka yang bekerja di ibu kota tidak memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang mendukung kondisi tersebut. Padahal, work-life balance penting untuk kualitas hidup yang lebih baik. Apa sebenarnya work-life balance itu? Mengapa itu penting?
Work-life balance adalah situasi di mana seseorang dapat mengatur dan berbagi tugas pekerjaan, kehidupan keluarga dan tanggung jawab lainnya. Kondisi ini membantu menghindari konflik antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Sederhananya, ini adalah ruang di mana seorang karyawan dapat mengatur waktu dan energi secara seimbang antara pekerjaan, kebutuhan pribadi, rekreasi, dan kehidupan keluarga. Dengan work-life balance yang baik, seseorang bisa lebih produktif. Karena keadaan yang dikenal masyarakat sudah cukup menunjang dan meningkatkan kepuasan kerja mereka. Mereka juga menjadi lebih kreatif karena memiliki lebih banyak waktu, tenaga atau modal untuk melakukan apa yang mereka sukai. Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki work-life balance yang baik, maka kinerjanya akan menurun dan dapat merugikan bidang kehidupan lainnya. Umumnya, hal ini disebabkan oleh tingginya tuntutan pekerjaan zaman sekarang.
Keseimbangan kehidupan kerja memungkinkan Anda menjadi lebih produktif dan mengeksplorasi hobi atau bakat di luar pekerjaan. Itu membuat Anda lebih bahagia di tempat kerja. Menurut Forbes, work-life balance bagi generasi milenial mengacu pada kemampuan seseorang untuk memenuhi gaya hidupnya melalui pekerjaan. Menjalani gaya hidup milenial memengaruhi tingkat kebahagiaan mereka. Karena itu, generasi Milenial mencari karir yang dapat memenuhi gaya hidup mereka. Selain itu, kompatibilitas pekerjaan dan keluarga menawarkan keuntungan tambahan. Menyesuaikan indeks kebahagiaan dapat memberikan beberapa manfaat. 1. Terhindar dari berbagai penyakit Tentu saja, ini berkaitan dengan peningkatan kebahagiaan dalam hal keseimbangan kehidupan kerja. Kebahagiaan membuat seseorang berpikir lebih positif dan optimis, yang meningkatkan daya tahan tubuh, yang dapat melindungi dari berbagai penyakit. Padahal, mencapai keseimbangan ini juga bisa mencegah seseorang terkena masalah kesehatan mental. Alasannya adalah seseorang dapat lebih terlibat dan tidak merasa tertekan dalam pekerjaannya dan dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. 2. Meningkatkan performa Dalam kondisi fisik dan mental yang baik, seseorang dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Bahkan, hal ini dapat menimbulkan inovasi-inovasi baru yang dapat menguntungkan kinerjanya dan kinerja perusahaan. 3. Lebih fokus dalam bekerja Seperti pada poin sebelumnya, ketika Anda memiliki energi lebih untuk bekerja, Anda bisa lebih fokus. Ia tidak perlu khawatir atau terlalu memikirkan keadaan keluarganya. 4. Mengurangi jenuh dan stres Selain itu, work-life balance mengurangi perasaan bosan dan stres di tempat kerja. Seseorang dapat lebih leluasa melakukan pekerjaannya karena memiliki energi positif yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga.
Dilansir dari The Handbook of Work and Health Psychology karya Marc J. Schabracq, Jacques A.M. Winnubst, dan Cary L. Cooper, faktor yang mempengaruhi work-life balance seseorang adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik kepribadian Ini berlaku untuk kehidupan kerja dan di luar pekerjaan. Orang yang memiliki kehidupan yang baik sejak dini biasanya dapat menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga tanpa masalah. 2. Karakteristik keluarga Ini adalah salah satu aspek penting yang dapat menentukan apakah ada konflik kehidupan kerja. Misalnya, konflik peran dan peran yang tidak jelas dalam keluarga dapat mengganggu kecocokan pekerjaan dan kehidupan pribadi. 3. Karakteristik pekerjaan Karakteristik tersebut meliputi cara kerja, beban kerja dan jam kerja yang dapat menimbulkan konflik. Ini berlaku untuk konflik di tempat kerja maupun konflik dalam kehidupan pribadi. 4. Sikap Tujuan dari ini adalah bagaimana setiap individu mengevaluasi berbagai aspek dunia sosial. Sikap setiap orang adalah salah satu faktor yang mempengaruhi work-life balance.
Seperti yang dijelaskan, work-life balance sangat penting bagi pekerja profesional. Karena selain meningkatkan performa kerja, work-life balance juga dapat menjauhkan karyawan dari berbagai risiko penyakit berbahaya. Namun, menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga bukanlah hal yang mudah. Nyatanya, sebagian besar pekerja masih belum mengetahui cara mendapatkannya. Buktinya sampai saat ini, hampir 94 persen pekerja di seluruh dunia menghabiskan sekitar 50 jam seminggu di tempat kerja, menurut Gore Remotely. Berikut adalah beberapa tip hebat yang dapat Anda ikuti untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga Anda. 1. Kerja cerdas dan produktif Pertama, hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk menciptakan work-life balance adalah bekerja cerdas dan produktif. Bekerja cerdas pada dasarnya berarti mencari tahu apa kelebihan dan kekurangan Anda. Anda juga perlu membangun jaringan di sekitar diri Anda dan membangunnya dengan cara yang memungkinkan Anda mencapai tujuan kerja secepat dan seefisien mungkin. Bekerja cerdas dapat membantu Anda menjadi lebih produktif dan meningkatkan kehidupan pribadi Anda, hal-hal yang sering terabaikan. 2. Kurangi sikap perfeksionis Selanjutnya, mengurangi perfeksionisme adalah cara yang bagus untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja, menurut Kesehatan Mental. Padahal, seorang perfeksionis tidak selalu salah. Karena karakteristik tersebut dapat memvalidasi kualitas pekerjaan Anda. Namun, jika kebiasaan ini terlalu sering dibiarkan, perfeksionisme dapat memengaruhi kehidupan Anda di luar pekerjaan. Bisa dibilang, Anda bisa kehilangan ketenangan dan waktu keluarga karena terlalu fokus pada pekerjaan. Jika Anda merasa memiliki kebiasaan ini, Anda dapat mempelajari cara terbaik menghadapi perfeksionisme dalam artikel berikut. 3. Rajin olahraga Saat sibuk, biasanya kita selalu menyediakan waktu untuk hal-hal penting dalam hidup, seperti makan dan istirahat. Namun, olahraga, salah satu kebutuhan terpenting kita, seringkali menjadi hal pertama yang kita lupakan saat sibuk. Padahal, olahraga adalah pereda stres yang efektif. Kegiatan ini dapat memompa endorfin ke seluruh tubuh kita. Olahraga juga dapat mengangkat semangat Anda. Bahkan, itu juga bisa menjadi pilihan bagus bagi Anda yang bosan bekerja. 4. Rapikan meja kerja Plus, Anda dapat menciptakan keseimbangan kehidupan kerja dengan mendeklarasikan meja Anda. Padahal, kebersihan di tempat kerja dapat mempengaruhi work-life balance karyawan. Lalu mengapa? Karena lingkungan kerja yang bersih secara tidak langsung dapat meningkatkan mood dan kesejahteraan karyawan. Selain itu, kebersihan dapat meningkatkan motivasi dan meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga mudah lelah dalam bekerja. 5. Tingkatkan hubungan dengan orang-orang terdekat Terakhir, untuk menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, Anda bisa mulai memperbaiki hubungan dengan orang-orang terdekat. Meningkatkan hubungan manusia terdekat sangat penting. Karena berinteraksi secara positif dengan mereka dapat meningkatkan mood dan semangat kerja. Nah, hubungan baik ini bukan hanya tentang keluarga. Tapi juga dengan rekan kerja. Jadi luangkan waktu untuk berinteraksi dengan mereka. Jika memungkinkan, habiskan waktu bersama di luar jam kerja.
1. Terpenuhinya urusan pekerjaan, keluarga, dan pribadi Salah satu indikator yang telah Anda capai adalah Anda mampu mengelola berbagai hal, pekerjaan, keluarga, dan pribadi, tanpa memberikan terlalu banyak. Jika Anda mencapai ini, Anda akan memiliki cukup waktu, tenaga, dan uang untuk ketiga hal ini. 2. Memiliki tidur yang cukup Waktu yang seimbang untuk berbagai hal pasti akan memengaruhi pola tidur Anda. Anda tidak perlu terlalu memikirkan hal-hal yang mengganggu tidur Anda. 3. Memiliki aktivitas lain Mencapai keseimbangan kehidupan kerja berarti Anda masih punya waktu, tenaga, dan uang untuk aktivitas lain seperti bergabung dengan komunitas, jalan-jalan, dll. Anda bahkan bisa menekuni hobi Anda tanpa terganggu oleh hal lain. 4. Memiliki hubungan personal dengan orang lain Jika seseorang belum mencapai work-life balance, akan sulit baginya untuk mengembangkan hubungan pribadi dengan orang lain. Ini karena dia merasa ada hal lain yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..