Di dunia pemasaran pada saat ini, performance marketing merupakan menjadi hal yang tak terelakkan. Mengapa bisa begitu? Internet mengubah perilaku konsumen di dalam mencari dan membeli produk. Akibatnya, sebuah perusahaan pun juga ikut melakukan penyesuaian dalam strategi beriklan dan menjual produknya. Dengan performance marketing, para marketer mempunyai kemampuan untuk melihat dan mengumpulkan data kampanye iklan secara real-time. Mereka dapat melakukan monitoring tingkat kesuksesan dan performa kampanye pada saat itu juga. Hasil evaluasinya dapat dipakai untuk optimasi sekaligus untuk menjamin supaya rencana pemasaran yang berikutnya bisa berperforma dengan lebih baik. Transparansi marketing semacam ini tidak dapat kita temukan di masa lalu. Itu merupakan baru secuil bagian dari performance marketing. Jika anda penasaran dan ingin mengulik lebih jauh, mari simak artikel ini sampai tuntas, ya!
Performance marketing adalah suatu istilah yang mengacu pada metode di mana advertiser membayar sebuah perusahaan atau platform tertentu untuk menjalankan kampanye pemasaran. Sebuah perusahaan yang dibayar wajib memberikan suatu hasil positif atau performance, seperti jumlah klik atau angka konversi pelanggan yang besar. Berbeda dengan pemasaran konvensional, jenis marketing ini digunakan secara khusus untuk dapat mendorong, melacak, serta mengukur tindakan user, sambil mengaitkan ROI dari setiap aset, kampanye, maupun aktivitas perusahaan. Performance marketing sendiri mencakup dari native advertising, sponsored advertising, affiliate marketing, social media advertising, serta search engine marketing (SEM). Kemudian, pihak yang meletakkan iklan (advertiser) hanya akan membayar pada saat ada action tertentu yang dilakukan. Dalam kata lain, pada saat sudah ada hasilnya. Dengan hanya membayar pada saat ada suatu tindakan yang diambil oleh user, maka biaya yang dikeluarkan oleh advertiser tidak terbuang sia-sia. Karena, mereka sudah mendapatkan hasilnya terlebih dahulu sebelum harus membayar sepeser pun. Istilahnya seperti penggunaan kartu kredit. Pengguna kartu hanya perlu membayar pada tanggal tertentu saja, pada saat mereka sudah membeli sesuatu dengan menggunakan kartu tersebut. Sampai sini sudah cukup paham dasarnya, kan?
Di dalam performance marketing, pengiklan menempatkan iklan mereka pada platform tertentu dan setelah itu membayar dengan berdasarkan kinerja dari iklan yang dipasang. Akan tetapi, sebelum sampai ke tahap “membayar”, terdapat tahapan cara kerja yang pada umumnya dilalui oleh performance marketing. Anda bisa menyimak rangkuman berikut ini. 1. Tetapkan tujuan kampanye Sebelum mengukur suatu keberhasilan kampanye apa pun, penting untuk menetapkan sasaran kampanye anda. Apakah supaya menghasilkan kesadaran brand? Atau menjual produk? Atau bahkan memperoleh banyak kunjungan? Penetapan tujuan sebelum melakukan peluncuran kampanye iklan merupakan sebuah dasar dari performance marketing. Banyak platform iklan yang mengharuskan anda untuk menetapkan sasaran sebelum membuat iklan. Formulir sasaran ini akan meminta anda untuk menentukan di mana iklan akan ditampilkan, siapa audiens tergetnya, dan faktor-faktor lain yang relevan. Apabila semakin jelas deskripsi, maka akan semakin besar juga potensi suksesnya. Untuk mempermudah, di bawah ini merupakan tujuan dari performance marketing terpopuler: -Kesadaran brand -Mendatangkan traffic website -Pemasaran ulang atau penargetan ulang -Menaikkan engagement -Memperoleh lead -Penjualan 2. Pilih saluran Di dalam performance marketing, anda sangat disarankan untuk melakukan diversifikasi saluran yang digunakan. Hal tersebut akan membantu anda dalam menyebarkan eksposur dan jangkauan kampanye. Peluang suksesnya juga lebih besar jika dibandingkan dengan hanya eksklusif di satu channel. Kulik pemasaran afiliasi, iklan native, maupun platform media sosial. Cari saluran yang paling cocok dengan jenis konversi yang anda harapkan. Riset juga di mana audiens anda paling banyak berkumpul. 3. Buat dan luncurkan kampanye Pada performance marketing mayoritas berkutat di kegiatan pembuatan kampanye. Di dalamnya mencakup aktivitas: mengidentifikasi audiens target, memahami poin dan keinginan mereka, serta menyusun iklan dan pesan yang menarik untuk memenuhi kebutuhan mereka. Semakin anda memahami audiens target dan bagaimana produk atau layanan anda bisa menarik perhatian mereka, maka akan semakin mudah juga pekerjaan anda ke depannya. Satu lagi, perhatikan aspek teknis kampanynya . Cek pengaturan seperti apa yang paling sesuai. Contoh misalnya terkait dengan ukuran iklan, batas karakter copywriting, maupun gambar yang akan disematkan. Perhatikan juga karakteristik pada masing-masing platform. 4. Monitor dan optimalkan kampanye Percaya atau tidak percaya, pekerjaan anda sebagai performance marketer sebenarnya dimulai setelah peluncuran. Kampanye-kampanye tersebut akan mulai menghasilkan data yang bisa disimak pada saat mereka sudah aktif dan berjalan. Pantau analytics serta matriks untuk menentukan sumber lalu lintas mana yang berkinerja terbaik, setelah itu alokasikan dana iklan yang proporsional. Gunakan kampanye performance marketing tidak hanya untuk meningkatkan penjualan saja, akan tetapi juga untuk mengidentifikasi saluran, audiens, dan tujuan kampanye terbaik bagi bisnis anda. 5. Waspadai kegagalan Seperti halnya kampanye pemasaran apa pun, terdapat beberapa tantangan dan potensi kegagalan yang bisa datang dengan performance marketing. Contoh misalnya: -Keamanan brand -Komplain -Peraturan privasi -Klik palsu serta lalu lintas bot -Penipuan platform serta transparansi penempatan iklan Salah satu cara untuk mengurangi potensi masalah sejak awal yaitu dengan memfokuskan sumber daya yang ada pada jaringan dan platform periklanan berkualitas tinggi. Dengan begitu, masalah seperti keamanan merek dan privasi data biasanya sudah ditangani secara lebih bertanggung jawab dan andal.
Setelah anda mengetahui apa itu performance marketing beserta grup yang ada di dalamnya, sekarang merupakan saatnya anda mempelajari pilihan strategi apa saja yang dapat digunakan. Untuk dapat membedakan satu sama lain, retailer atau advertiser menggunakan istilah “Cost per …”, sedangkan untuk affiliate atau publisher menggunakan “Pay per …”. Rangkaian strategi yang ada di bawah ini dapat anda pilih dan sesuaikan dengan tujuan campaign yang dijalankan, pilihan platform, serta juga hasil yang diinginkan. 1. Cost per impression (CPM) Strategi pertama yaitu cost per impression (CPM). Di dalam strategi ini, advertiser membayar sejumlah uang kepada publisher pada saat iklan yang dipasang sudah dilihat (per 1.000 impression). Walaupun baru dilihat saja, setidaknya iklan tersebut sudah meningkatkan brand awareness pada target pasar yang belum mengetahui apa pun mengenai advertiser tersebut. 2. Cost per click (CPC) Strategi performance marketing yang kedua yaitu cost per click (CPC). Dilihat dari istilahnya saja sudah dapat diketahui bahwa advertiser atau retailer harus membayar kepada affiliate pada saat iklannya di klik oleh user. 3. Cost per leads (CPL)/pay per lead Di dalam strategi ini, advertiser harus membayar pada ada lead baru. Hal tersebut berarti ada calon user yang sign up atau setidaknya mengisi form berisikan data mereka ke situs, langsung dari iklan yang dipasang. Data yang dimaksud di sini bisa saja berupa nama, email nomor telepon, dan lain sebagainya. Semakin panjang dan mendetail lead yang diberikan, maka biasanya akan semakin tinggi juga biaya yang harus dibayarkan. 4. Cost per acquisition (CPA)/pay per sale Strategi selanjutnya yang paling sering digunakan di dalam performance marketing yang cost per acquisition (bagi advertiser) dan pay per sale (dari pihak publisher). Para advertiser atau retailer akan membayar ke pihak publisher, pada saat ada orang yang mengklik iklan, kemudian melakukan tindakan yang spesifik. Tindakan yang dimaksud di sini merupakan mencakup dari pembelian barang atau jasa, mengisi formulir, intinya apa pun metrics yang ditentukan oleh pihak advertiser.
Di bawah ini adalah kelebihan performance marketing apabila bisnis anda menerapkannya. 1. Monitoring ROI secara real-time Dengan performance marketing, monitoring dan evaluasi kinerja kampanye bisa dilakukan dengan sangat mudah. Setiap kali pengguna mengklik iklan, mendaftarkan diri ke mailing list, maupun melakukan tindakan lain yang diharapkan, pengiklan akan segera mengetahuinya. Hal tersebut membuat pelacakan ROI kampanye jadi gampang dilakukan.Selain itu, pengiklan juga bisa memantau berapa banyak biaya yang akan mereka keluarkan untuk kampanye performance marketing-nya. 2. KPI yang lebih optimal Indikator Kinerja Utama (KPI) memainkan peran penting di dalam melihat apakah suatu kampanye brand sudah berhasil mencapai tujuannya. Performance marketing memungkinkan anda untuk langsung menarget metriks KPI seperti: meningkatkan retensi pelanggan, meningkatkan penjualan, meningkatkan tingkat konversi, serta lain sebagainya. 3. Memperluas jangkauan brand Performance marketing merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan jangkauan brand. Dengan basis daring, anda sebagai pengiklan bisa menarget audience seluas-luasnya. Hal tersebut mustahil dicapai oleh pemasaran tradisional. Berkat kemudahan ini, potensi brand anda untuk dikenal oleh audiens global pun jadi lebih terbuka lebar. Iklan bisa ditempatkan di banyak saluran sekaligus, dan anda pun tinggal memantau mana platform yang paling efektif. 4. Diversifikasi sumber penghasilan Performance marketing memungkinkan para pengiklan untuk dengan cepat beralih dari satu platform ke platform lainnya pada saat memang hasilnya tidak memuaskan. Situasi ini akan sangat menguntungkan karena artinya anda tidak perlu terus menguras budget iklan untuk saluran yang terbukti kurang oke. Ada banyak opsi lain yang dapat dicoba untuk mendatangkan pundi-pundi rupiah lebih banyak. 5. Pencapaian target lebih cepat Sebagai marketer, anda bisa mencapai hasil yang lebih baik di dalam waktu yang lebih singkat apabila mampu memanfaatkan performance marketing. Hal tersebut tidak lepas dari kemajuan teknologi dan internet di mana anda dapat melakukan penargetan audiens secara presisi. Detail lokasi, usia, pendidikan, jenis kelamin, dan lain sebagainya bisa dengan mudah anda pilih sehingga iklannya bisa tepat sasaran dan potensi konversinya lebih besar. 6. Bayar sesuai keberhasilan Ini merupakan poin plus dari performance marketing: jika iklan anda tidak perform, maka anda tidak perlu bayar. Bandingkan dengan praktik pemasaran yang lebih tradisional. Di sana pengiklan harus membayar agen dengan jumlah sekian di muka padahal belum tentu sukses. Performance marketing membalikkan struktur ini, sehingga pemilik platform akan menagih anda sebagai pengiklan hanya pada saat tindakan atau tujuan yang diinginkan terpenuhi.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..