+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Inventory Cost: Pengertian, Biaya, Dan Cara Menghitungnya!

7 December, 2022   |   Silfiya

Mengenal Inventory Cost: Pengertian, Biaya, Dan Cara Menghitungnya!

Perusahaan apapun tentu saja akan membutuhkan persediaan untuk kelangsungan bisnisnya. Baik persediaan yang berupa barang jadi, mentah, maupun setengah jadi. Ada juga istilah inventory cost yang berperan besar di dalam sebuah bisnis. Kira-kira apa pengertian dari inventory cost?

Persediaan barang di dalam sebuah perusahaan pada umumnya akan disimpan untuk digunakan kembali di dalam proses produksi. Inventory atau persediaan dapat membantu sebuah perusahaan dari risiko terjadinya kekurangan bahan baku atau mencegah inflasi.

Perlu untuk anda ketahui, bahwa setiap perusahaan akan mempunyai biaya yang berbeda di dalam setiap proses produksi, dari sini diketahui bahwa inventory cost memang sangat berperan penting. Ada juga beberapa cara untuk menghitungnya. Agar tidak bingung, di bawah ini merupakan penjelasan lengkap mengenai definisi dari inventory cost dan bagaimana cara menghitungnya.


Apa Itu Inventory Cost?


Pengertian dari inventory cost berhubungan dengan biaya persediaan barang yang merupakan biaya proses pemesanan inventory pada periode yang sebelumnya, biaya penerimaan persediaan, biaya pengirimannya, serta juga biaya pembayaran kepada supplier.

Perencanaan di dalam pengendalian persediaan harus diterapkan dengan baik di dalam sebuah perusahaan. Terjadinya kelebihan persediaan maka akan membuat sebuah perusahaan menanggung lebih banyak hal, mulai dari penyimpanannya, asuransi, pajak, modal, serta biaya lainnya.

Bahkan hal ini dapat membuat sebuah perusahaan menjadi rugi. Belum lagi apabila barang disimpan terlalu lama di dalam gudang hingga menyebabkan barang tersebut menjadi rusak. Bukan hanya kelebihan persediaan, kekurangan persediaan juga akan menyebabkan suatu masalah. Contoh misalnya tidak bisa memenuhi permintaan klien yang memesan. Hal tersebut akan membuat daya saing sebuah perusahaan jadi menurun.

Dapat dibilang sebuah perusahaan harus menanggung stock out cost. Klien mungkin saja enggan untuk order kembali di masa yang akan datang. Sebagai seorang pebisnis, inventory tidak boleh sampai kelebihan atau kekurangan. Contoh manajemen persediaan yang baik yaitu dengan menerapkan beberapa hal seperti berikut ini:

Sebuah perusahaan perlu mengetahui waktu terbaik di dalam melakukan order persediaan. Jangan sampai bahan habis pada saat akan proses produksi dan membuat proses ini dihentikan. Sebuah perusahaan perlu mengolah bahan baku yang mentah menjadi setengah jadi atau barang jadi untuk akhirnya dijual kapanpun. Dengan demikian, risiko kelebihan barang dan kerugian bisa ditekan.
Sebuah perusahaan harus bijak di dalam mempertimbangkan berapa jumlah persediaan yang diperlukan. Dengan menerapkan manajemen inventory yang baik, sebuah perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.


Metode Penetapan Inventory Cost


Pada dasarnya, inventory cost merupakan suatu anggaran untuk mengatur perencanaan dan pengelolaan persediaan barang. Apabila barang yang tercatat memiliki jumlah besar, maka sebuah perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih banyak. Akan tetapi, jika ketersediaan bahan baku kurang, kegiatan penjualan akan mengalami hambatan.

Terkait dengan biaya kelebihan persediaan barang yang termasuk inventory cost yaitu pajak, asuransi, biaya modal serta penyimpanan. Kondisi ini bisa menyebabkan kerugian karena pengeluaran sebuah perusahaan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan profitnya.
Oleh karena itu, penetapan inventory cost merupakan aspek paling penting yang berguna untuk menghindari resiko kerugian. Di bawah ini merupakan beberapa metode yang digunakan untuk menetapkan inventory cost:

1. Metode Average

Metode average merupakan cara yang umum untuk menghitung biaya persediaan dengan melalui penimbangan rata-rata. Proses awalnya yaitu membagi jumlah inventory siap jual dengan jumlah unit yang akan dijual sehingga mendapatkan hasil rata-rata. Kemudian, dengan jumlah tersebut, anda bisa menghitung persediaan akhir dan beban pokok penjualan.

2. Metode FIFO

Salah satu cara untuk menetapkan inventory cost yaitu dengan menggunakan metode first in first out (FIFO). Tata cara ini sesuai dengan arus biaya aktual sehingga sering digunakan untuk menilai persediaan serta mampu untuk  menghasilkan laba kotor yang tinggi.

Yang dimaksud dengan arus biaya aktual yakni barang pembelian pertama dianggap dijual lebih awal. Sehubungan dengan hal tersebut, persediaan unit dari transaksi terakhir akan mempunyai harga yang sama dengan barang baru. 

Metode tersebut menggunakan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP). Sebagai tambahan, apabila cara ini digunakan pada saat terjadi inflasi, biaya barang pertama akan lebih rendah daripada unit terakhir.

3. Metode LIFO

Metode last in first out (LIFO) bisa dimengerti sebagai teknik pencatatan persediaan. Lebih jelasnya, pembelian inventory pada akhir periode dijual terlebih dahulu sedangkan barang yang dibeli pertama akan dikeluarkan terakhir.

Perlu dipahami bahwa metode tersebut juga menggunakan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP). Sehubungan dengan itu, saat ini, metode ini tidak diperbolehkan untuk mencatat persediaan karena pajak sebuah perusahaan akan lebih kecil pada saat inflasi terjadi. 


Biaya Terkait Inventory Cost


Biaya terkait dengan inventory cost terbagi dalam 6 kategori sebagai berikut:

1. Ordering Cost

Biaya ini berasal dari persiapan dan penerbitan order pembelian, penerimaan serta peninjauan barang. Perlu dipahami bahwa inventory cost merupakan sebuah  aktivitas menyamakan unit yang diterima lewat alat pembayaran atau faktur. 

2. Purchasing Cost

Purchasing cost merupakan bagian pengeluaran paling besar dari beban pokok penjualan. Yang termasuk pengeluaran ini yaitu biaya angkutan barang masuk dari pemasok atau yang sering disebut dengan freight-in costs.

3. Carrying Cost

Biaya inventory cost ini meliputi opportunity cost yang terkait dengan sewa gudang, biaya kadaluarsa barang sampai dengan asuransi di dalam manajemen persediaan. Pengeluaran ini timbul dari penyimpanan barang hingga terjual.

4. Shrinkage

Shrinkage bisa dipahami sebagai perbedaan biaya manajemen persediaan dengan berdasarkan pembukuan perusahaan dengan pemeriksaan fisik (stock opname). Faktor penyebabnya yaitu kesalahan klasifikasi dan kerusakan barang, pencurian serta juga kelalaian administrasi.

5. Costs Of Quality

Cost of quality terjadi pada saat karakteristik barang perusahaan berbeda dengan keinginan konsumen. Kategori inventory cost merupakan pencegahan, penentuan nilai jual (appraisal), kegagalan internal, serta kegagalan eksternal.

6. Stockout Costs

Pada saat persediaan barang habis saat permintaan sedang tinggi, jalan keluar yang paling efisien yaitu mengisi inventory untuk dapat memenuhi kebutuhan penjualan.
Fenomena ini membuat sebuah perusahaan harus menanggung opportunity cost yang tidak dicantumkan di dalam laporan keuangan. Konsekuensi berikut disebabkan karena hilangnya contribution margin dari ketidakmampuan memenuhi order.


Cara Menghitung Inventory Cost


Perkembangan sebuah bisnis membuat pengklasifikasian cara menghitung inventory cost menjadi 3 metode yang bisa digunakan sesuai dengan industri masing-masing sebuah perusahaan seperti berikut ini:

1. Menghitung dengan Metode Average

Menghitung inventory cost dengan metode average atau rata-rata tertimbang (WAC) dilaksanakan dengan penentuan jumlah yang menjadi bagian dari HPP serta juga  nilai persediaan. Di dalam prosesnya dilakukan pembagian harga pokok barang yang ada dengan jumlah unit yang tersedia.
Metode ini dimulai dengan menentukan biaya setiap penjualan setelah itu menambahkan seluruh hasilnya. Selanjutnya, anda dapat menemukan unit yang ada untuk dijual dan menghitung dengan menggunakan rumus metode average seperti di bawah ini:

Rumus dari inventory cost per unit metode average = harga pokok barang yang ada / ketersediaan unit

2. Menghitung dengan Metode FIFO

Cara menghitung inventory cost dengan metode FIFO adalah menganggap bahwa harga pokok penjualan (HPP) laba rugi merupakan aset dengan biaya terlama. Setelah itu, sesuaikan aset inventaris dengan unit pembelian terbaru. 

Sebagai penjelas, untuk menemukan aset biaya terlama atau HPP, anda bisa mencari nilai ketersediaan barang dijual serta mencatat jumlah unit yang sudah terjual terlebih dahulu. Setelah itu, dapatkan nilai inventaris akhir. Penghitungan keseluruhan inventory cost akan menggunakan rumus FIFO seperti di bawah ini:

Rumus dari inventory cost metode FIFO dengan mengetahui HPP = biaya persediaan terlama x jumlah persediaan yang terjual

3. Menghitung dengan Metode LIFO

Cara menghitung inventory cost dengan metode ini yaitu dengan mencatat unit produksi terkini sebagai barang yang terjual lebih dulu. Sehubungan dengan ini, unit pembelian pertama menjadi HPP serta biaya produk lama (harga lebih rendah) menjadi persediaan.  

Urutan prosesnya yaitu menentukan biaya persediaan terbaru, menemukan jumlah barang terjual kemudian menghitungnya dengan rumus inventory cost metode LIFO seperti di bawah ini:
HPP = biaya persediaan terakhir x jumlah persediaan yang terjual

Rumus inventory cost metode LIFO dengan mengetahui HPP = biaya persediaan terbaru x jumlah persediaan yang terjual


Kesimpulan 

 

Inventory cost merupakan salah satu aspek yang penting di dalam dunia bisnis yang harus dikendalikan dengan baik. Ingat bahwa pengeluaran yang besar juga akan bergantung pada baik atau buruknya suatu manajemen persediaan di dalam suatu perusahaan.

Walaupun sudah memahami pengertian dari inventory cost, anda mungkin saja terkendala dengan penerapan metode yang tepat di dalam pengelolaan inventory. Oleh karena itu, anda bisa menggunakan jasa dari PT. IDMETAFORA sebagai solusinya.

untuk anda yang sedang membutuhkan layanan pembuatan jasa ERP dengan kualitas yang terpercaya dan terbaik,  jangan ragu untuk percayakan dengan PT IDMETAFORA ! Disini anda dapat memesan jasa pembuatan aplikasi website dari yang sederhana sampai kompleks. Software House ini sudah terjamin kualitas serta kuantitasnya, sudah banyak customer dari berbagai perusahaan yang memanfaatkan jasa dari IDMETAFORA, untuk itu jika anda menginginkan jasanya anda dapat mengakses pada halaman web IDMETAFORA.COM

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda