+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Apa itu Draft Usaha, Jenis Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya

6 December, 2022   |   Inggihpangestu

Mengenal Apa itu Draft Usaha, Jenis Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Modal merupakan salah satu hal yang harus disediakan saat memulai usaha. Modal dapat dinaikkan bekerja sama dengan investor. Rencana bisnis harus dirancang untuk menarik investor untuk berinvestasi. Melalui draft usaha, investor dapat memahami bisnis seperti apa yang dilakukan, bagaimana mekanismenya dan tentunya berapa keuntungan yang bisa dihasilkan. Oleh karena itu, penjelasan draf usah berikut akan sangat membantu jika Anda menyimaknya.
 

Apa itu Draft Usaha


Draft Usaha juga sering disebut proposal bisnis. Anjuran ini sering disampaikan ketika sebuah perusahaan ingin mengadakan proyek untuk mengundang investor. Rencana bisnis adalah dokumen formal yang disiapkan oleh perusahaan yang berisi proyek atau rencana bisnis tertentu untuk diberikan kepada klien potensial dan dimaksudkan untuk mendapatkan kesepakatan antara perusahaan dan investor. Dalam garis besar bisnis, gambaran singkat tentang bisnis yang akan dilakukan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Sehingga investor dapat memahami dan meyakinkan rencana bisnis tersebut. Selain itu, salah satu karakter draft usaha adalah penyusunannya tidak baku. Namun, business draft harus dibuat setelah melakukan analisis bisnis terhadap beberapa aspek, seperti:


- Kekuatan (strength). apa kekuatan atau kekuatan perusahaan sehingga dapat menciptakan peluang untuk menghasilkan kinerja yang baik.

- Kelemahan (weakness). Kerentanan yang dimiliki perusahaan, sehingga perlu dilakukan perbaikan atau perbaikan kerentanan tersebut sebelum ancaman muncul.

- Peluang (opportunities), yaitu faktor-faktor yang dapat menunjang seuatu keberhasilan pada sebuah usaha.

- Ancaman (threats). faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan namun tetap harus diperhatikan untuk membuat contingency plan sebagai solusi jika terjadi permasalahan yang tidak diinginkan.
 

Tujuan Draft Usaha


Secara umum, pembuatan sebuah proposal atau draft usaha bertujuan sebagai berikut:

1. Menarik Sponsor atau Investor

Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan pengertian, salah satu tujuan perencanaan bisnis adalah untuk menarik investor untuk berinvestasi atau untuk menarik sponsor yang ingin membiayai bisnis proposal dalam sistem timbal balik. Oleh karena itu, rencana bisnis yang disampaikan dengan aplikasi harus direncanakan dengan matang sebelum ditulis.

2. Mengungguli Kompetitor

Proposal bisnis mencakup uraian tentang manfaat dan peluang perjanjian. Secara tidak langsung, ini adalah cara untuk menunjukkan keunggulan perusahaan atas para pesaingnya.
Selain itu, bisnis juga menjelaskan bagaimana mengambil langkah-langkah strategis agar bisnis bisa sukses.

3. Melihat Kelayakan Ide Bisnis

Dari sudut pandang penerima cetak biru bisnis, tujuan cetak biru tersebut adalah untuk menentukan apakah perusahaan yang diusulkan layak untuk diinvestasikan atau tidak. Bagi penulis, tujuan dari garis besar bisnis adalah untuk mengetahui apakah bisnis tersebut layak untuk bersaing atau tidak. Karena garis besar bisnis adalah alat pengaman atau panduan agar rencana strategi yang sudah Anda miliki tidak hilang padahal implementasinya memungkinkan untuk perubahan.

4. Mengamankan Pendanaan

Selain memberikan orientasi pada rencana bisnis yang dirancang yaitu. mengamankan pembiayaan, ini adalah tujuan utama menciptakan konsep bisnis. Menjalankan bisnis tentunya membutuhkan modal yang besar, dan sumbernya pun belum bisa dipastikan akan datang dari mana. Untuk kasus bisnis, pembiayaannya bisa melalui pinjaman bank atau dari investor, karena untuk mendapatkan pemodal biasanya meminta kasus bisnis sebagai bukti atau bahan yang bisa dibujuk.

5. Membuat Rencana Bisnis Lebih Efektif

Dunia bisnis itu dinamis, sehingga keterampilan manajemen yang efektif sangat penting agar tidak mengeluarkan modal terlalu banyak, meskipun Anda harus tetap mengikuti perkembangan. Ini penting untuk membuat garis besar bisnis yang memungkinkan perencanaan bisnis yang lebih efektif. Bisnisnya juga mudah dijalankan karena direncanakan dan dicatat secara sistematis dari segi produksi, penjualan dan alokasi modal.
 

Jenis-Jenis Draft Usaha


Berdasarkan dari diminta atau tidaknya pembuatan, draft usaha dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Draft Usaha yang Diminta

Seperti namanya, draft usaha yang diminta adalah rencana bisnis yang dibuat ketika calon pelanggan atau investor berinvestasi. Hal ini memungkinkan klien atau investor untuk melihat peluang bisnis.

2. Draft Usaha yang Tidak Diminta

Salah satu peran draf bisnis adalah untuk berkolaborasi atau meminta kerjasama, sehingga perusahaan sering memberikan saran yang belum diminta oleh klien. Ini adalah cara bagi perusahaan atau pemilik bisnis untuk melibatkan calon pelanggan, meskipun mereka tidak memintanya.

Selain dari kedua jenis draft usaha atau proposal di atas, draft juga dibagi berdasarkan tujuannya, yaitu sebagai berikut:

1. Draft Langsung

Draf bisnis langsung adalah draf yang dibuat dengan maksud mengundang penjual atau investor untuk bergabung dalam kesepakatan. Inti dari cetak biru bisnis adalah menciptakan keuntungan antara yang membuatnya dan yang menerimanya. Karena dalam garis besar ini diharapkan proyek atau bisnis yang dilaksanakan akan menciptakan simbiosis timbal balik atau penghargaan.

2. Draft Tidak Langsung

Draf atau proposal bisnis tidak langsung adalah proposal promosi penjualan yang secara tidak langsung dapat menguntungkan kedua belah pihak, yaitu. pencipta dan penerima. Yang membedakan bisnis langsung dan tidak langsung adalah preminya. Ketika dua pihak pertama dalam direct draft, pabrikan sangat mengharapkan imbalan, yaitu investor yang menanamkan modalnya atau penjual yang bekerja sama dengan perusahaan. Sebaliknya, dalam kasus draf tidak langsung, tidak ada imbalan yang benar-benar diharapkan di sini, karena tujuan perusahaan hanyalah untuk menyajikan produk atau layanan perusahaan kepada masyarakat umum.
 

Cara Membuat Draft Usaha


Cara membuat atau menyusun draft usaha yaitu sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Bagian pertama dari isi draft usaha adalah pendahuluan. Bagian pengantar ini merupakan pengantar sebelum memulai bagian utama penjelasan. Bagian pengantar ini menguraikan latar belakang bisnis yang dioperasikan.

Jangan lupa untuk mencantumkan visi dan misi perusahaan, gambaran dan tujuan apa yang akan dicapai jika bisnis dilakukan di masa depan. Walaupun hanya sebagai pembuka, bagian ini tidak dibuang, karena melalui bagian ini pembaca juga tertarik untuk membaca lebih lanjut.

2. Profil Perusahaan

Bagian lain yang harus dicantumkan dalam garis besar bisnis adalah profil perusahaan yang menjalankan bisnis tersebut. Jelaskan profil perusahaan dengan bahasa yang singkat dan jelas. Profil perusahaan harus memuat beberapa hal, seperti: nama perusahaan, lokasi perusahaan dan jenis usaha yang dilakukan perusahaan. Dengan bantuan profil perusahaan, investor dapat melihat seberapa besar potensi bisnis perusahaan di pasar.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Bagian selanjutnya dari garis besar bisnis adalah struktur organisasi perusahaan. Bagian struktur organisasi perusahaan dapat dicantumkan jika perusahaan yang dikelola telah memiliki sistem yang baik. Bagian ini merupakan pelengkap yang dapat digunakan sebagai bahan investasi. Selain itu, bagian ini juga dapat mencakup sumber daya manusia atau sumber daya manusia, yaitu jumlah dan latar belakang pendidikan karyawan.

4. Rincian Produk yang Dijual

Bagian penjelasan tentang produk apa saja yang dijual di outline toko adalah bagian yang menandai awal dari bagian utama setelah bagian pendahuluan. Bagian ini menjelaskan produk secara detail, mulai dari jenis, cara pembuatan dan manfaatnya.

Deskripsi atau detail produk yang detail diperlukan agar investor mempercayai perusahaan untuk berinvestasi. Agar tidak menilai perusahaan terlalu jauh, yang terbaik adalah mempertimbangkan konsumen, permintaan, persaingan pasar, dukungan sumber daya dan daya beli konsumen.

5. Lokasi Usaha

Selain menjelaskan detail produk yang dipasarkan, penting juga untuk menyebutkan lokasi perusahaan. Karena lokasi perusahaan merupakan aspek penting dari pemasaran bersama dengan penjualan dan harga.

6. Target Pasar

Setelah Anda mendaftarkan lokasi, langkah selanjutnya adalah memperjelas target pasar yang akan dipilih perusahaan. Pasar adalah tempat di mana barang dijual dan dibeli sehingga konsumen dapat bertemu produsen. Agar tidak salah pasar, maka perusahaan harus menentukan target pasar dari segi segmen pasar, target konsumen dan strategi pemasaran produk termasuk masalah harga. Jenis-jenis pasar yang biasanya dijelaskan dalam garis besar bisnis adalah pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, dan pasar monopoli. Jenis pasar dapat dipilih sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan.

7. Persaingan

Inti dari menjelaskan persaingan bisnis dalam garis besar bisnis sangatlah penting. Perusahaan harus dapat menjelaskan bagaimana perusahaan berada di pasar dan bagaimana bersaing dengan perusahaan lain. Jika demikian, perusahaan harus dapat menjelaskan bagaimana gambaran strategi yang akan digunakan untuk memenangkan persaingan. Posisi bisnis dibagi menjadi beberapa jenis yaitu penantang pasar, pemimpin pasar, peluang pasar, dan pengikut pasar.

8. Laporan Keuangan

Inti dari penyajian rencana bisnis adalah untuk mendapatkan modal dari investor. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat melampirkan laporan keuangan secara detail. Pelaku usaha harus menjelaskan rencana penambahan modal, perkiraan biaya dan pendapatan jika usahanya tergolong baru. Namun, perusahaan yang dikelola harus memberikan laporan keuangan yang terperinci. Beberapa hal yang harus dicantumkan dalam laporan keuangan adalah neraca perusahaan, analisis titik impas (BEP), laporan laba rugi dan sumber keuangan. Dengan menggunakan poin-poin di atas, investor dapat menilai kemampuan atau potensi perusahaan secara realistis.

9. Proposal Kredit

Setelah laporan keuangan disajikan pada bagian sebelumnya, hal selanjutnya adalah memasukkan permintaan pinjaman dalam garis besar bisnis. Pada bagian ini, perusahaan menawarkan beberapa dana yang diperlukan untuk pengembangan bisnis. Permohonan pendanaan ditulis secara detail dan berisi informasi tentang alokasi dana. Mungkin bagian ini sudah dikenal luas karena merupakan inti dari hibah.

10. Penutup

Bagian terakhir dari garis besar bisnis adalah penutup. Pada bagian ini, perusahaan dapat memasukkan hal-hal lain yang dapat membuat calon investor lebih yakin dengan bisnis masa depan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya. Bagian ini juga dapat dilengkapi dengan ucapan dan doa untuk proposal yang diajukan. Juga, terima kasih kepada investor atas kesediaan mereka untuk membaca draf atau proposal selama ini.

11. Lampiran

Jika garis besar dilengkapi dengan doa dan ucapan syukur, lampiran dengan informasi pendukung dapat ditambahkan. Beberapa informasi pendukung yang dapat dilampirkan adalah informasi pribadi pemilik usaha, surat kontrak usaha, izin usaha, sertifikat dan lain-lain.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda