Apabila Anda memiliki situs atau aplikasi dengan traffic yang tinggi, tentu saja Anda akan memerlukan resources atau sumber daya yang cukup banyak. Terkadang, server Anda akan kewalahan pada saat menerima banyak request atau permintaan dari terlalu banyak traffic. Hal ini bisa menyebabkan downtime dan respons server yang lambat. Tentu saja Anda tidak mau hal tersebut terjadi kan? Nah, load balancing merupakan salah satu solusi yang dapat Anda gunakan untuk menjaga uptime dan kecepatan server Anda. Apa itu load balancing dan manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan dari load balancing? Pada artikel kali ini, kami akan membahas secara tuntas semua yang perlu anda ketahui dari load balancing. Mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, serta tipe, Anda akan mengetahui betapa pentingnya load balancing untuk server Anda. Mari simak penjelasan mengenai load balancing di bawah ini!
Pada dasarnya, pengertian dari load balancing adalah sebuah proses penyaluran trafik ke dalam sejumlah server. Sehingga, dengan menggunakan load balancing, kinerja dari jaringan pun akan menjadi jauh lebih stabil. Hal ini dikarenakan beban pada trafik tersebut tidak hanya ditanggung oleh salah satu server saja, melainkan terbagi secara merata. Adapun tujuan yang utama dari load balancing yaitu untuk mengoptimalkan kinerja sekaligus mengatasi berbagai gangguan pada database, aplikasi, maupun situs web anda. Penggunaan load balancing merupakan hal yang sangat tepat apabila anda mempunyai website dengan trafik jaringan cukup tinggi. Karena, load balancing akan membantu server anda tetap merespon cepat dan juga terhindar dari kendala atau overloading.
Cara kerja dari load balancing sebenarnya cukup simple. Pada saat server atau aplikasi Anda menerima traffic dari luar, load balancer tool akan membagikan traffic tersebut ke beberapa servers yang tersedia secara rata dan optimal. Untuk bisa memahami dengan lebih dalam lagi cara kerja load balancing, terdapat beberapa algoritma sistem pembagian beban dari load balancer tool yang harus Anda ketahui. Round Robin — Round robin merupakan sistem load balancer yang paling simple serta paling sering digunakan oleh banyak perangkat load balancer. Beban yang diberikan secara bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lainnya sehingga akan membentuk sebuah rotation atau putaran. Ratio — algoritma dari ratio yang satu ini membagikan beban server dengan berdasarkan oleh ratio yang diberikan kepada server-server yang ada. Jika semakin besar rasio yang dimiliki oleh server, maka semakin besar pula beban yang akan diberikan kepada server tersebut. Fastest — sesuai dengan namanya, algoritma dari fastest yang satu ini membagikan beban server dengan berdasarkan dari the fastest server atau server dengan jaringan yang mempunyai respond paling cepat terhadap request dari perangkat load balancer. Least connection — beban server dari algoritma yang satu ini dibagi dengan berdasarkan server yang memiliki the least connection atau server yang memiliki koneksi paling sedikit di daftar server-server yang ada. Least Bandwidth - Selain itu juga ada metode least bandwidth, yaitu pendistribusian beban trafik dengan berdasar server dengan jumlah jaringan paling kecil pada ukuran megabit per detik (Mbps). Di dalam hal ini, load balancer akan menyalurkan permintaan pelanggan ke server yang mempunyai trafik Mbps terendah. IP HasIh - Ada juga metode IP Hash, dimana penyaluran permintaan akses ke suatu server akan ditentukan dengan berdasar data terkait incoming packet atau IP, mulai dari port number, alamat IP destinasi, domain, maupun URL. Bisa dibilang, IP tersebutlah yang akan menentukan ke server mana permintaan data tersebut diberikan.
Load balancing juga mempunyai banyak manfaat untuk website dan aplikasi Anda. Diantaranya yaitu seperti di bawah ini: 1. High performance guarantee karena beban pada traffic dari server dan aplikasi Anda akan dibagi ke beberapa resources atau sumber daya, maka sudah bisa dipastikan bahwa performa dari server atau aplikasi Anda akan tetap tinggi apapun yang akan terjadi. 2. Minimize downtime dengan high performance serta pembagian beban antar server, maka sudah bisa dipastikan bahwa aplikasi dan situs yang ada di server Anda akan lebih aman dari downtime. 3. Save resources pembagian beban juga akan membantu Anda dalam menghemat server resources, server tidak perlu menggunakan banyak sumber dayanya untuk tetap menjalankan aplikasi Anda pada saat traffic Anda sedang ramai. 4. More Efficient dengan pembagian beban traffic yang rata, maka Anda akan mendapatkan respons yang lebih cepat dari aplikasi dan server Anda. Hal tersebut akan meningkatkan efisiensi dari bisnis Anda.
Dengan berdasarkan konfigurasinya, load balancing bisa dibagi menjadi tiga jenis, yakni: -Hardware Load Balancer -Software Load Balancer -Virtual Load Balancer Di bawah ini merupakan penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis load balancing dengan berdasarkan konfigurasinya. 1. Hardware Load Balancer Hardware Load Balancer merupakan sebuah perangkat load balancing yang berbentuk perangkat keras atau fisik. Load balancer ini bisa mendistribusikan permintaan lalu lintas jaringan dengan berdasarkan pengaturan yang diterapkan. Load balancer ini harus diletakkan secara bersamaan dengan server di pusat data lokal karena bentuknya yang fisik. Jumlah load balancer yang dipasang bisa disesuaikan dengan jumlah lalu lintas tertinggi. Pada umumnya, load balancer ini bisa menangani lalu lintas dalam jumlah besar. Akan tetapi, Hardware Load Balancer mempunyai harga yang cukup mahal. 2. Software Load Balancer Berkat perkembangan perangkat digital, load balancer sudah mempunyai versi non-fisiknya. Software Load Balancer termasuk ke dalam perangkat load balancing yang berbentuk perangkat lunak. Yang artinya, load balancer ini bisa dipasang secara digital pada server. Ada dua jenis Software Load Balancer, yakni komersial dan open source. Apabila dibandingkan dengan Hardware Load Balancer, Software Load Balancer ini harganya relatif lebih murah. Selain itu, load balancer ini juga lebih fleksibel karena Anda bisa mengubah load balancer ini sesuai dengan kebutuhan. 3. Virtual Load Balancer Secara sederhana, Virtual Load Balancer merupakan gabungan dari dua jenis perangkat load balancing sebelumnya. Load balancer ini mengkombinasikan kedua jenis load balancer sebelumnya ke dalam mesin virtual. Anda akan mendapatkan sebuah Hardware Load Balancer yang dipasang sebagai perangkat lunak di dalam mesin virtual.
Setelah anda mengetahui segala informasi terkait metode serta juga cara kerjanya di atas, ada juga sejumlah kelebihan dan kekurangan dari load balancing yang patut anda pahami. Kelebihan Load Balancing Secara umum, kelebihan dari load balancing adalah sebagai berikut. 1. Menambah Fleksibilitas Keseimbangan beban server yang dibagi dengan secara merata tentu saja akan memudahkan lalu lintas jaringan pada website. Hal ini pada akhirnya akan membantu administrator mengelola trafik tersebut sehingga mampu untuk meningkatkan fleksibilitas di dalam proses kinerja server. 2. Mengatasi Downtime dan Mengoptimalkan Performa Selain itu, kelebihan dari load balancing adalah untuk mengoptimalkan performa server, contohnya seperti mempercepat respon sampai dengan mengurangi berbagai masalah downtime. Ya, load balancer akan membantu menjadikan jaringan jauh lebih stabil sehingga server tetap mempunyai performa baik meski trafik melonjak tinggi. 3. Memudahkan Proses Distribusi Trafik Load balancer juga akan membantu proses pendistribusian trafik menjadi jauh lebih mudah. Contoh misal, pada saat salah satu server gagal menerima permintaan, maka load balancing akan mengalihkan trafik tersebut ke server lainnya secara otomatis dengan merata. 4. Mempermudah Upgrade dan Downgrade Di sisi lain, pendistribusian trafik secara merata juga dapat membantu administrator dalam melakukan pengelolaan upgrade maupun downgrade terhadap skala server atau perangan sesuai dengan kebutuhan. 5. Manajemen Kegagalan Lebih Efisien Berikutnya, kelebihan load balancing yaitu membantu pengguna dalam mengatasi kegagalan server dengan lebih efisien. Karena, dengan melalui load balancer, anda bisa menghentikan saluran yang terdeteksi gagal dan akan mengalihkannya kembali ke server lain. Kekurangan Load Balancing Sedangkan untuk, kelemahan dari load balancing yaitu sebagai berikut. 1. Biaya Cukup Besar Salah satu kelemahan dari load balancing yaitu biayanya yang cukup besar, terutama apabila anda lebih memilih menggunakan jenis load balancing perangkat keras (hardware). Ya, anda harus membeli satu set peralatan load balancer untuk mendapatkan manfaatnya. 2. Memerlukan Konfigurasi Tambahan Selain itu, kelemahan dari load balancing yaitu anda harus melakukan konfigurasi ekstra guna untuk menjaga koneksi jaringan antara server dan pengguna secara berkepanjangan. Tidak hanya sampai disitu, anda pun juga perlu mengkonfigurasi ulang load balancer setiap terjadi perubahan susunan, seperti penambahan atau pengurangan node. Itulah pembahasan mengenai apa itu load balancing, manfaat, jenis, cara kerja, sampai dengan kelebihan serta kekurangannya. Dari penjelasan tersebut maka bisa disimpulkan bahwa load balancing adalah salah satu metode penting yang sangat berguna bagi kelancaran jaringan pada server, terutama apabila anda mempunyai website dengan trafik yang besar.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..