+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa Itu Franchise: Sejarah, Pengertian, Keuntungan, Karakteristik, Dan Tips Mendirikannya

3 December, 2022   |   nurazliani

Apa Itu Franchise: Sejarah, Pengertian, Keuntungan, Karakteristik, Dan Tips Mendirikannya

Pengertian dan Sejarah Franchise


Kata “franchise” sejatinya berasal dari bahasa Perancis kuno, franchir, yang mana artinya “bebas” memberi kebebasan kepada para pihak. Ada berbagai definisi mengenai “franchise”, secara umum konsep bisnis yang satu ini adalah hak atau lisensi yang diberikan kepada individu atau kelompok untuk memasarkan produk berupa barang atau jasa perusahaan tertentu. Pada abad pertengahan, konsep franchise yang terdengar aneh lahir ke tengah masyarakat.

Pada awal perkembangannya, franchise adalah hak istimewa yang diberikan raja, gereja maupun pemerintah daerah untuk menjaga suatu ketertiban. Pengadilan di abad pertengahan memberi kuasa atau hak kepada seseorang untuk menguasai pasar dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bisnis. Seiring berjalannya waktu, terbitlah sebuah peraturan khusus yang mengatur franchise dalam European Common Law.

Lalu konsep franchise diterapkan pada periode kolonial dengan memberikan wewenang kepada penguasa lokal untuk menyelenggarakan pasar dan pameran. Raja Eropa kemudian memperluas konsep franchise ini untuk berbagai jenis kegiatan bisnis pada masa itu. Kemudian franchise semakin dikenal luas hingga ke Jerman dan Amerika. Memasuki tahun 1840-an, konsep franchise dikenal Jerman sebagai hak khusus untuk menjual makanan dan minuman. Sementara di Amerika, franchise dikenal mulai tahun 1951 sebagai salah satu cara untuk mengembangkan distribusi pemasaran produk barang dan jasa.

Di Amerika, konsep franchise mulai digunakan pertama kali oleh perusahaan mesin jahit Singer dalam membentuk perjanjian. Singer mencari pebisnis yang tertarik untuk memegang lisensi mesin jahit punyanya di berbagai wilayah. Pebisnis atau pemegang lisensi juga diwajibkan untuk mengajari konsumen tentang bagaimana cara menggunakan mesin jahit. Hingga akhirnya mesin jahit Singer mulai diproduksi dalam skala jumlah besar.

Demikian pula pada perusahaan bir, mobil, dan bensin mulai memasarkan produknya dengan konsep franchise. Amerika mulai menciptakan mobil sebagai alat transportasi yang dapat mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan cepat.

Henry Ford melihat banyak konsumen yang tertarik dengan penemuan ini sehingga mulai merintis produksi massal dan menemukan cara yang tepat untuk mendistribusikan produknya. Henry Ford dan pengusaha lainnya mulai mendistribusikan produknya dengan menggunakan metode dealer mobil. Penemuan mobil membuat orang Amerika dapat melakukan perjalanan jarak jauh dengan waktu yang cenderung singkat. Penemuan mobil teknologi bermesin tentu membutuhkan bensin sebagai bahan bakar untuk menjalankannya.

Layaknya manusia, mobil juga memerlukan energi yang mana berupa bahan bakar. Perusahaan-perusahaan minyak mulai membuka pompa bensin dengan konsep sama yaitu franchise. Konsep bisnis ini terus bertambah hingga mengarah ke bisnis makanan. Akhirnya, franchise makanan seperti contohnya McDonald’s mulai dibuka.

Di Indonesia istilah franchise dalam padanan bahasa Indonesia disebut dengan  “waralaba” yang berarti usaha dengan keuntungan lebih atau laba istimewa. Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) menjadi lembaga pelopor yang memperkenalkan konsep bisnis waralaba di Indonesia.

Pertamina menjadi perusahaan pertama yang melakukan penjualan eceran semacam franchise melalui Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU). Disusul dengan perusahaan Jamu Nyonya Meneer yang mulai melisensikan penjualan jamunya pada pengusaha obat tradisional.

Bisnis franchise dianggap menarik dan menguntungkan yang menjanjikan  bagi perkembangan bisnis di Indonesia. Franchise milik asing masuk ke Indonesia dengan memberikan lisensinya pada pengusaha lokal, seperti perusahaan Kentucky Fried Chicken (KFC), Coca Cola, Dunkin Donat, dan perusahaan lainnya. Perkembangan bisnis dengan konsep franchise mulai merambah dari kota-kota besar hingga ke kota kecil.

Selain menguntungkan, konsep franchise tentu menimbulkan adanya persaingan yang berat bagi pengusaha lokal di Indonesia. Karena konsep ini dinilai menguntungkan, pemerintah mengambil langkah untuk mengembangkan franchise guna menciptakan iklim kemitraan usaha dengan pemanfaatan lisensi.


Apa itu Franchise? Pengertian Franchise dan Franchisor


Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007, istilah franchise atau waralaba dalam padanan bahasa Indonesia merupakan hak khusus istimewa yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjajian waralaba.

Dalam sistem waralaba dikenal pihak pemilik waralaba dan pebisnis yang akan menjadi pembeli waralaba. Franchisor atau dalam bahasa Indonesia disebut pewaralaba merupakan individu/perusahaan yang mempunyai dan menjual merek dagang beserta sistemnya dengan harapan memperoleh royalti.

Franchise atau dalam bahasa Indonesia disebut terwaralaba merupakan individu/perusahaan yang membeli dan memanfaatkan merek dagang beserta sistemnya dengan harapan memperoleh keuntungan usaha.

Franchise fee atau biaya awal waralaba merupakan harga yang telah disepakati dan harus dibayarkan oleh terwaralaba sebelum gerai waralaba beroperasi atau berjalan. Biaya tersebut dibayarkan kepada terwaralaba untuk lisensi atau hak penggunaan merek yang diwaralabakan.


Keuntungan Bisnis Franchise


Keuntungan bisnis franchise bagi pihak pewaralaba adalah membagi keuntungan dengan terwaralaba sekaligus untuk mengurangi risiko usaha. Selain itu, pihak pewaralaba atau franchisor dapat menggunakan modal milik orang lain untuk mengembangkan usaha dan memperluas layanan. Kemudian sumber pemasukan, seperti royalti dan fee disebut sebagai penghasilan pasif bagi pewaralaba. Keuntungan lainnya adalah pelaku waralaba dapat memanfaatkan jaringan yang tersedia untuk perluasan dan ekspansi dengan mudah, murah, dan cepat.

Teknik bisnis franchise dapat mempercepat waktu penguasaan market, dapat meningkatkan hasil penjualan atau omzet dan putaran bisnis dari pewaralaba. Bisnis franchise bagi pewaralaba mendatangkan keuntungan, seperti memudahkan pengawasan manajemen dan meningkatkan penawaran pewaralaba terhadap sumber pendanaan atau modal.

Keuntungan bisnis franchise bagi pihak terwaralaba adalah mengurangi risiko kerugian karena pewaralaba akan membantu dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang datang. Selain itu, pihak terwaralaba atau franchise dapat mempunyai bisnis dalam waktu yang relatif singkat dan mudah daripada membuat bisnis dari awal. Kemudian franchisee terbantu dari sisi merek karena franchisor telah membantu dalam hal pemasaran dan branding.

Manfaat lain yang ditawarkan oleh terwaralaba adalah perolehan keterampilan, pengalaman, dan cara kerja dalam manajemen bisnis. Franchisee juga tidak perlu khawatir untuk membangun sistem bisnis, berurusan dengan pembeli, pengembangan produk dan bisnis serta bekerja dengan SOP. Kemudahan pembiayaan juga menguntungkan bagi franchisee karena franchisor telah membantu mendapatkan pembiayaan dari perbankan.


Karakteristik Franchise


Sekarang setelah kita mengetahui sejarah perkembangan franchise, kita memahami dasar-dasar waralaba. Sistem bisnis terpadu ini memiliki kontrak tertulis yang mewakili kepentingan antara franchisee dan franchisor. Kemudian pemilik waralaba atau franchisor harus memberikan pelatihan tentang segala aspek bisnisnya. Penerima Waralaba (franchisee) yang dikendalikan oleh Pemberi Waralaba (franchisor) dapat beroperasi pada bentuk atau proses, merek dagang, dan niat baik apa pun yang dimiliki oleh Pemberi Waralaba.

Franchisee atau penerima waralaba secara penuh berhak mengelola bisnisnya sendiri dan membayar royalti kepada pewaralaba atas hak yang didapatnya. Kemudian franchisee atau penerima waralaba berhak menentukan daerah/lokasi pemasaran tertentu sebagai satu-satunya pihak yang memasarkan barang atau jasa. Terwaralaba atau penerima waralaba juga mengadakan investasi yang bersumber dari dananya sendiri atau dukungan sumber lain, seperti kredit perbankan.


Jenis-jenis Franchise

 

Franchise atau waralaba diklasifikasikan menjadi 3 jenis menurut East Asian Executive Repot (1993), berikut penjelasannya.

1. Product Franchise.

Jenis waralaba ini memfokuskan terwaralaba memasarkan produk dari pewaralaba dengan pembatasan areal, misalnya pengecer bahan bakar British Petroleum dan Shell.

2. Processing Franchise atau Manufacturing Franchise

Pada jenis ini, pewaralaba memegang erat peranan penting know-how atau memberitahukan suatu proses produksi, misalnya perusahaan minuman Coca Cola dan Fanta.

3. System Franchise atau Business Format

Untuk jenis waralaba ini, perwaralaba mempunyai cara unik dalam menyajikan produknya menjadi satu paket kepada konsumen, misalnya perusahaan makanan cepat saji KFC, Dublin Donuts, McDonald’s, dan lain sebagainya.


Kesalahan Franchise yang Perlu Diketahui


Membuka usaha atau bisnis dengan sistem franchise sepertinya mudah dilakukan dan sistem ini sangat digemari oleh banyak orang. Namun, tidak ada yang kita lakukan tidak berbahaya. Seperti halnya waralaba, ada risikonya, pemilik bisnis pemula harus berhati-hati. Berikut adalah kesalahan waralaba yang perlu Anda ketahui

1. Kurangnya Dukungan Dana Operasional

Perusahaan waralaba biasanya tidak memiliki banyak dukungan finansial. Sumber dana sendiri biasanya berasal dari dana investasi dan selebihnya dana dari franchisor. Kesalahan umum adalah tidak adanya dana cadangan khusus khusus.

2. Konsep Waralaba yang Rumit

Perusahaan yang baik pasti membutuhkan konsep yang baik. Pemilihan waralaba harus lulus ujian sebelum perjanjian waralaba ditawarkan. Sayangnya, banyak perusahaan waralaba sering menawarkan konsep dan sistem yang belum terbukti.

3. Keputusan Membuka Cabang

Jika belum siap untuk pengembangan franchise, jangan membuka cabang baru. Meski kesuksesan sebuah franchise sering diukur dari jumlah toko yang dikelolanya, hak ini bukanlah patokan. Jika ingin membuka cabang baru, Anda harus siap menambah sumber daya operasional.

4. Meminjam Uang Tanpa Perhitungan

Meminjam uang tanpa perhitungan hanya membuat bisnis Anda lebih berisiko. Sistem waralaba sederhana dibandingkan dengan membuka usaha dari awal. Namun, Anda juga harus memperhatikan keadaan bisnis franchise tersebut agar tidak mengalami kerugian.

5. Tidak Ada SOP

Bisnis franchise tanpa SOP hanya memperbesar kemungkinan gagalnya sebuah industri. Selain itu, waralaba tanpa SOP berdampak negatif pada semua industri.


Tips Membuka Bisnis Franchise


Setelah membahas kesalahan yang kerap kali terjadi dalam membangun usaha waralaba, berikut adalah tips yang perlu Anda ketahui jika ingin membuka usaha waralaba!

1. Ciri Khas yang Menarik

Jika ingin membuka franchise, hal pertama yang diperhatikan adalah ide produk yang memiliki ciri khas tersendiri. Kemudian Anda dapat menambahkan layanan tambahan ke toko waralaba Anda. Kedua poin ini bisa menjadi pembeda antara satu franchise dengan franchise lainnya. Buat sesuatu yang baru dan unik untuk mendominasi pasar.

2. Kejelasan SOP

Selain karakteristik, diperlukan standar operasional sebagai pedoman dan acuan bagi pegawai dalam menjalankan tugasnya. Kejelasan SOP dapat membantu Anda mencapai standar kualitas yang sama dengan franchise lainnya. Selain itu, SOP juga harus sederhana agar proses bisnis dapat dijalankan dengan mudah dan lancar.

3. Catatan Keuangan

Perusahaan waralaba harus memiliki informasi keuangan. Sebagai franchisor, Anda harus melakukan pembukuan secara manual atau melalui sistem. Sekalipun bisnisnya tidak cukup besar, perlu untuk menangkap transaksi dan ekonomi secara umum.

Akuntansi keuangan memungkinkan Anda untuk melihat dan mengetahui perkembangan bisnis Anda dari waktu ke waktu. Catatan ini juga membantu untuk melihat perkembangan bisnis, seperti produk mana yang menghasilkan keuntungan dan produk mana yang merugi.

4. Kontinuitas Antar Franchise

Perusahaan franchise biasanya menawarkan pelatihan reguler kepada franchisee. Meskipun waralaba dioperasikan oleh pemilik yang berbeda, konsumen tetap melihat merek yang sama. Oleh karena itu, dalam membuka usaha waralaba perlu diperhatikan kesinambungan standar mutu produk dan jasa, bahan produksi, perabot dapur, pakaian karyawan dan aspek lainnya.

Itulah beberapa rangkuman seluk beluk franchise dan perkembangannya. Baru-baru ini, waralaba telah menjadi bisnis yang sangat potensial. Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda