+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


 Pebisnis Harus Tahu Cara Menghitung Deplesi Pada Perusahaan

2 December, 2022   |   Ningsih

 Pebisnis Harus Tahu Cara Menghitung Deplesi Pada Perusahaan

Bagi Anda yang sedang menjalankan suatu usaha, penting untuk mengetahui istilah dari deplesi. Sebab, deplesi sendiri akan masuk dalam pencatatan laporan keuangan pada suatu perusahaan. Pengertian deplesi adalah terjadinya sebuah penyusutan pada nilai aset atau aktiva tetap milik perusahaan. Penyusutan aset yang pada deplesi terjadi dalam wujud Sumber Daya Alam (SDA), seperti hasil tambang, kayu, minyak, batu bara, dan yang lainnya.

Pada deplesi, penyusutan aset bisa terjadi saat SDA sudah dikelola menjadi bahan baku atau bahan jadi. Sumber daya alam yang telah dikelola tersebut pasti akan mengalami penyusutan atau penipisan. Oleh sebab itu, bagi suatu perusahaan yang sudah mengelola SDA-nya pasti harus direstorasi supaya kondisi alam kembali ke kondisi semula. Tetapi, untuk melakukan restorasi tidak mudah tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama atau tak dapat kembali sama sekali, seperti batu bara. Contoh terjadinya deplesi adalah pada perusahaan batu bara, lebih banyak batu bara yang dikelola, maka pada persediaannya pun akan menipis hingga habis.
 
­Di dunia akuntansi, ada banyak istilah yang perlu Anda ketahui sebagai pebisnis, contohnya ialah deplesi Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan atau industri lainnya yang memakai sumber daya alam sebagai komoditas utamanya biasa memakai metode ini. Istilah deplesi merupakan salah satu dari banyak istilah akuntansi yang perlu Anda pahami sebab ini berkaitan dengan penyusutan aktiva perusahaan Anda pada sumber daya alam. Deplesi merupakan salah satu metode dalam akuntansi untuk menghitung penyusutan pada aset yang terjadi secara alami karena adanya pengurangan biaya pengelolaan sumber daya dan terjadinya eksploitasi sumber daya alam menjadi persediaan atau bahan baku. Pada konteks ini, sumber daya alam yang sudah dieksploitasi dan habis maka tak bisa diperbarui kembali.

 
Bagi orang awam, perhitungan dengan metode ini cukup terlihat sulit. Sekalipun dengan akuntan, mereka dapat saja salah menghitung sebab telah melakukan perhitungan secara manual. Untuk hasil yang lebih akurat serta meminimalkan human error, Anda membutuhkan Sistem Akuntansi yang mampu mencatat, mengelola, dan memonitor seluruh kondisi keuangan perusahaan Anda.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi deplesia, diantaranya yaitu:

Akuisisi               : Menyewakan atau memperoleh hak atas tanah.
Eksplorasi           : Penjelajahan terhadap Sumber Daya Alam.
Pengembangan  : Menambahkan lebih banyak sumur guna mendapatkan lebih banyak output.
Restorasi            : Total biaya untuk mengembalikan kondisi alam ke keadaan semula.

Deplesi banyak terjadi pada perusahaan yang mempunyai aset berwujud Sumber Daya Alam (SDA) yang menjadi bahan bakunya.
Bagi perusahaan yang asetnya berwujud SDA, wajib untuk mengetahui cara perhitungan deplesi untuk mengetahui seberapa besar mereka telah memaksimalkan aset mereka yang berupa SDA, dan lainnya.
 
 

Tujuan Perhitungan Deplesi

 Perhitungan deplesi aset perusahaan pastinya memiliki tujuan khusus yaitu sebagai berikut:

* Mengoptimalkan penggunaan serta pemanfaatan sumber daya.
* Mencegah kelangkaan sumber daya di masa yang akan mendatang.
* Mengetahui keseluruhan sisa stok sumber daya yang sudah Anda manfaatkan ataupun yang berkurang karena terjadinya kerusakan.
* Merencanakan pembangunan di masa yang akan mendatang dengan sumber daya yang telah ada.
 

Perbedaan Deplesi dan Depresiasi

Deplesi dan depresiasi sama-sama metode perhitungan akuntansi pada hal penyusutan manfaat ekonomi terhadap suatu aktiva. Tetapi, tentu saja diantara keduanya mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Dalam perbedaan ini, Anda bisa membedakannya dengan lebih mudah melalui dua sudut pandang. Yang pertama, Anda dapat melihatnya berdasarkan jenis penyusutannya. Deplesi merupakan penyusutan nilai dalam sumber daya alam, seperti tambang emas, batu-bara, biji besi, minyak, dan lain sebagainya, sedangkan depresiasi merupakan penyusutan nilai terhadap manfaat ekonomi dalam aktiva tetap.
 
Yang kedua merupaka berdasarkan jenis aktiva. Perhitungan deplesi umumnya terjadi pada aktiva tetap yang apabila jika sudah habis, maka Anda tidak dapat menggunakannya kembali. Kebalikannya, perhitungan depresiasi bisa Anda gunakan pada aktiva tetap yang bisa diperbarui meskipun nilai manfaatnya sudah habis. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah guna membedakan cara kerja deplesi dan depresiasi.
 

Manfaat Mengetahui Nilai Deplesi

Dengan mengetahui berbagai macam nilai deplesi, sumber daya alam mempunyai manfaat tersendiri. Contohnya, Anda bisa memanfaatkan sumber daya alam yang tersisa dengan sebaik mungkin dan mengoptimalkan penggunaannya. Semakin optimal Anda dalam menggunakannya, maka akan meminimalkan potensi pemborosan sumber daya alam sehingga dapat mencegah terjadinya kelangkaan sumber daya alam, mengingat apabila telah habis maka tidak bisa Anda perbarui kembali
 

Cara Menghitung Deplesi

 Sebelum menghitung deplesi, terdapat beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan seperti taksiran hasil ekonomi SDA yang dapat Anda eksploitasi dan taksiran pada nilai sisa apabila sumber daya alam telah Anda gunakan. Selain kedua hal tersebut, Anda pun harus memperhatikan harga perolehan aktiva tetap serta perolehan sumber daya alam.
 
Berikut ini studi kasus cara menghitung deplesi per ton:
 
Perkiraan suatu lahan tambang dengan taksiran harga Rp 100.000.000,00 memiliki kandungan minyak bumi yakni sebanyak 100.000 ton. Setelah Anda eksploitasi pada tahun pertama, nilai taksirannya bisa mencapai Rp 20.000.000.
 
Perhitungan deplesi bisa Anda hitung dengan cara berikut :
 
Deplesi= (Rp 100.000.000 ~ Rp 20.000.000) / 100.000 = Rp 800/ton
 
Maka, nilai deplesinya adalah Rp 800 per ton. Apabila tahun berikutnya lahan tersebut dapat menghasilkan 20.000 ton, maka deplesi pada tahun tersebut adalah
Rp 800 x Rp 20.000 = Rp 16.000.000
 
Perhitungan penyusutan ini akan muncul pada neraca sisi aset dengan mengurangi nilai aktiva, Perusahaan akan membagikan dividen berdasarkan dengan jumlah laba bersih yang ditambahkan dengan nilai deplesi. Dengan demikian, Anda bisa mencegah kerugian akibat sumber daya alam yang sudah habis digunakan.
 

Masalah yang Biasa Terjadi Saat Menghitung Deplesi

 Terdapat beberapa masalah yang sering kali muncul saat menghitung deplesi, berikut ini penjelasannya
 
Mengestimasi cadangan yang dapat Anda pulihkan

Seperti yang Anda ketahui, metode deplesi menghitung penyusutan aktiva pada sumber daya alam yang tak bisa Anda perbarui. Untuk mengestimasi cadangan yang bisa Anda pulihkan, Anda harus merevisi tingkat deplesi dengan cara membagi nilai yang tersisa dengan estimasi baru pada cadangan yang bisa Anda pulihkan.
 
Nilai penemuan
 
Nilai penemuan merupakan istilah yang berkaitan dengan sumber daya alam. Jika terjadi perubahan standar akuntansi supaya dapat mengatasi nilai penemuan, maka akun aktiva dan akun apresiasi yang belum terealisasi akan dikredit secara rapi. Akun apresiasi yang belum direalisasi adalah bagian dari ekuitas pemegang saham. Perusahaan yangterkait akan melakukan transfer pendapatan sebagai sumber daya yang akan perusahaan jual.
 
Aspek pajak dari sumber daya alam

Pemerintah telah menetapkan peraturan pajak mengenai pengurangan dari nilai depresi pada pendapatan sumber daya alam sekitar 5 sampai 22 persen dari pendapatan yang akan perusahaan terima, Oleh sebab itu, untuk sumber daya alam tertentu pun jumlah deplesinya akan melebihi dari biaya yang sudah menjadi ketetapan dan tercatat menjadi nol. Jika perusahaan masih mempunyai pendapatan kotor, pengurangan deplesi akan tetap menjadi perhitungan.

Dividen likuidasi
 
Jika perusahaan tidak membeli properti tambahan, maka perusahaan perlu memberikan dividen likuidasi berupa investasi modal dana pada pemegang saham dari jumlah akumulasi laba bersih. Permasalahan yang sering kali muncul adalah sulitnya membedakan dividen pengembalian modal atau bukan. Dividen likuidasi yang diterbitkan oleh suatu perusahaan harus bisa didebit pada bagian agio saham, bukan pada laba ditahan
 
Hubungan Antara Deplesi dan Dividen

Apabila sumber daya alam sudah habis Anda eksploitasi dan tak akan tersisa lagi, maka perusahaan tersebut akan dihentikan usahanya. Mereka akan membagikan dividen yang berasal pada total penambahan antara laba bersih perusahaan dengan deplesi Keadaan yang sedemikian rupa yang mengharuskan mereka untuk memberi tahu para investor bahwa dividen yang sudah mereka berikan adalah bentuk pengembalian nilai modal. Dividen ini biasa kita kenal dengan dividen likuidasi, yakni dividen yang berupa sebagian laba dan pengembalian modal kepada pemegang saham.
 

Kesimpulan

Dengan mengetahui cara perhitungan deplesi, Anda bisa memaksimalkan penggunaan sumber daya alam dan mencegah kerugian karena SDA yang telah habis. Namun, mengingat banyaknya perhitungan keuangan yang harus akuntan lakukan, terlebih jika perusahaan Anda merupakan perusahaan yang besar, maka akan besar risiko terjadinya human error. Untuk mencegah hal itu terjadi, Anda harus mempertimbangkan untuk beralih memakai Sistem Akuntansi yang dipercaya dan tepat untuk perusahaan Anda sehingga seluruh pencatatan dapat Anda lakukan dengan otomatis dan kegiatan operasional perusahaan pun akan menjadi lebih efisien. Apabila Anda tertarik dalam mencobanya, Anda dapat menghubungi idmetafora untuk info lebih lanjutnya mengenai sistem keuangan.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda