Pada dasarnya komunikasi berada di latar depan dalam proses pemasaran, karena pemasaran pada hakikatnya juga merupakan proses komunikasi yang dirancang secara fleksibel antara perusahaan dan konsumen. Oleh karena itu, komunikasi dan pemasaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, sehingga keduanya harus saling terintegrasi. Menurut The American Association of Advertising Agencies, IMC atau Integrated Marketing Communication merupakan arti dari komunikasi pemasaran terpadu. Konsep Integrated Marketing Communication menegaskan kajian pesan-pesan strategis dalam segala bentuk komunikasi, yang kemudian digabungkan untuk mencapai kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal melalui integrasi pesan. Sementara itu, buku Marketing Fundamentals menurut Kotler dan Armstrong (2004) mengungkapkan bahwa IMC yaitu, sebuah Komunikasi Pemasaran Terpadu yang mana merupakan konsep yang digunakan dalam perusahaan, yang dilaksanakan dengan hati-hati terutama dalam koordinasi saluran komunikasi dan yang menyampaikan pesan yang jelas, terus-menerus dan meyakinkan konsumen tentang perusahaan dan produknya. Kemudian, menurut Belch, ia memberikan definisi IMC, atau Integrated Marketing Communications, sebagai langkah strategi bisnis yang digunakan untuk mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengukur program komunikasi merek dalam jangka waktu tertentu untuk banyak orang. Banyak orang yang disebutkan di sini adalah konsumen, pelanggan, karyawan, dan target pasar lainnya. Tujuan IMC tentu saja untuk mendatangkan keuntungan finansial bagi merek dalam periode jangka pendek dan panjang, yang pada gilirannya sekaligus dapat meningkatkan nilai merek tersebut. Selain itu, Shimp (2003) menyatakan bahwa IMC atau Integrated Marketing Communication adalah proses pengembangan dan pengimplementasian berbagai program komunikasi persuasif secara terus menerus kepada pelanggan atau bahkan calon pelanggan. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa pernyataan ahli tentang IMC atau komunikasi pemasaran terpadu, dapat disimpulkan bahwa IMC adalah strategi pemasaran yang digunakan dalam perusahaan atau korporasi yang didasarkan pada komunikasi dengan konsumen dalam bentuk kampanye dan bersifat persuasif, berorientasi pada pelanggan setiap saat..
Sebelumnya telah disebutkan bahwa untuk mencapai tujuan IMC, perusahaan perlu menggunakan alat yang disebut Promosi. Karena strategi pemasaran IMC nantinya mengintegrasikan berbagai media periklanan agar pesan yang ingin disampaikan sampai ke pelanggan. Jadi inilah 9 elemen yang masuk ke dalam promosi IMC atau promotion mix: 1. Iklan (Advertising) Periklanan adalah bentuk komunikasi non-personal yang “dibagikan” di berbagai media mulai dari televisi, radio, surat kabar sampai majalah yang mencakup informasi tentang suatu perusahaan beserta produk dan jasanya untuk disajikan kepada pelanggan. Iklan ini merupakan elemen komunikasi yang paling sering dimanfaatkan oleh pelaku bisnis, terutama yang memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat luas. 2. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Elemen kedua ini adalah aktivitas pemasaran, yang teknik komunikasinya diterapkan perusahaan secara langsung kepada konsumen. Umumnya kegiatan direct selling dilaksanakan melalui pengiriman surat langsung, telemarketing dan penjualan langsung kepada konsumen sasaran Tujuan pemasaran langsung sejatinya adalah menjalin hubungan langsung (baik berupa tanggapan atau transaksi jual beli) dengan konsumen. Biasanya pemasaran langsung ini basisnya adalah penjualan. 3. Pemasaran Interaktif/Internet (Interactive/ Internet Marketing) Jenis iklan ini sangat umum dilakukan oleh bisnis. Pasalnya, jaringan internet sebenarnya sudah diandalkan saat ini untuk kebutuhan di banyak bidang, termasuk strategi pemasaran. Kegiatan pemasaran ini bersifat interaktif. Yaitu melalui handphone digital dan TV interaktif online (menggunakan internet tentunya). Kegiatan ini memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara pelaku usaha dan konsumen. 4. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi ini kemudian dilakukan dengan membagikan sampel produk atau kupon kepada calon customer untuk secara tidak langsung mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Sebaliknya, dalam promosi penjualan yang ditujukan kepada distributor dan pedagang, hal ini dapat dilakukan dengan membuat kompetisi penjualan, memberikan hadiah khusus dan memasok produk langsung dari perusahaan. 5. Publisitas (Publicity) dan Hubungan Masyarakat (Public Relation) Periklanan tentunya berbeda dengan periklanan karena melibatkan jaringan media perusahaan berupa pemberitaan tentang produk dan jasa untuk melaksanakan peristiwa yang diberitakan dan dipublikasikan oleh media tersebut. Pada saat yang sama, bagian public relation kemudian menjalankan fungsi manajerial berupa mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur personal yang sesuai dengan kepentingan publik, serta melaksanakan program yang diterima oleh publik. 6. Penjualan Personal (Personal Selling) Dalam kampanye ini berbagai tindakan komunikasi dilakukan secara langsung atau tatap muka antara penjual dan calon konsumen. Kegiatan tersebut dapat berisi presentasi, menjawab pertanyaan tentang produk yang ditawarkan konsumen atau menerima pesanan potensial. 7. Word of Mouth Marketing Dalam hal ini adalah kegiatan yang dilakukan secara individual yang dilakukan secara lisan, tertulis atau melalui media elektronik. Masalah yang disajikan menjelaskan tentang pengalamannya membeli atau mengkonsumsi produk dan layanan terkait. 8. Events and Experience Dalam hal ini adalah perusahaan yang mensponsori kegiatan dan program melalui perencanaan sebelumnya. Kegiatan dan program ini dimaksudkan untuk digunakan nanti dalam interaksi antara merek perusahaan dan kelompok sasaran. Acara dan pengalaman ini meliputi kegiatan olahraga, pertunjukan, dan kegiatan penggalangan dana. 9. Komunikasi di Tempat Pembelian (Point-of-Purchase Communication) Dalam hal ini, ini adalah poster, baliho, dan berbagai materi yang dirancang khusus untuk memengaruhi keputusan perdagangan calon konsumen pada titik pembelian. Penempatan produk pada suatu toko biasanya sangat penting sebagai tempat pembelian untuk menarik perhatian konsumen dan membuat mereka ingin mencoba produk tersebut.
Terutama pada perusahaan yang sedang dalam fase memasarkan produk atau jasanya kepada pihak konsumen, IMC atau Integrated Marketing Communication ini sangatlah penting untuk dilakukan sebab beberapa hal berikut. IMC bertujuan untuk sarana menyampaikan pesan yang konsisten berkaitan dengan produk atau jasa kepada khalayak ramai. Atas adanya kekonsistenan tersebut, calon konsumen akan benar-benar mendapatkan dan memahami pesan yang berkaitan dengan produk atau jasa tersebut. Strategi IMC juga dapat berperan untuk menjaga pesan dan tujuan yang jelas dalam suatu bisnis, sebab dilakukan secara konsisten. IMC dilakukan untuk membangun pengalaman pelanggan. Maksudnya adalah, melalui strategi IMC ini nantinya para pelanggan dapat ikut berkontribusi dalam menentukan bagaimana pesan bisnis tersampaikan, sehingga tentu saja hasilnya akan positif. IMC dapat berguna untuk membangun pencitraan dari suatu merek. Terutama pada ciri khas, logo, hingga konten yang nantinya akan memaksimalkan penyampaian pesan kepada para pelanggan. Menurut Sulaksana (2007), popularitas strategi IMC ini memang dapat membawa paradigma baru dalam pemasaran korporat. Brand manager, periklanan, promosi, penjualan, dan hubungan masyarakat selama ini hanya aktif di bidangnya masing-masing, namun IMC ini akan menggabungkan "kelebihan" mereka secara terpadu. Selain itu, belakangan ini juga terjadi peningkatan kesadaran akan konsistensi pesan kampanye pemasaran dan relevansi media komunikasi yang digunakan. Dengan demikian, dapat dibangun konsistensi reputasi antara brand image (produk) dan corporate image.
Dalam melaksanakan strategi IMC atau Integrated Marketing Communication ini, terdapat enam langkah atau tahapan, yakni sebagai berikut: 1. Analisis Situasi, Kondisi, dan Target Pasar (Analysis of Promotional Program Situation) Dalam fase ini, pihak perusahaan harus menganalisis adanya kelebihan dan kelemahan data akan target pasar. Setelah menemukan kelebihan dan kelemahannya, kemudian mereka akan berusaha untuk menemukan titik permasalahan sekaligus solusinya. 2. Analisis Tujuan Penggunaan IMC (Analysis of Communication Process) Selanjutnya yaitu langkah yang mewajibkan pihak perusahaan menganalisis tanggapan dari penerima informasi supaya hasil akhirnya sesuai dengan tujuan perusahaan itu sendiri. Perusahaan juga dapat mulai menentukan tujuan dengan mempertimbangkan adanya tahapan kognitif dari calon konsumen ketika sedang memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang telah ditawarkan. 3. Menyusun Budget (Budget determination) Langkah selanjutnya adalah menyusun budget atau anggaran, yang mana apakah anggaran modalnya memang sudah tersedia di awal (top-down) atau baru disusun berdasarkan bagaimana alokasi anggarannya (bottom-up). Dalam langkah ini, perusahaan justru akan lebih mudah ketika menyusun prioritas aktivitas mana yang akan dilakukan. Hal-hal yang harus masuk kedalam susunan adalah sumber daya, yang kemudian akan dikomunikasikan secara terencana dan transparansi ke seluruh divisi. 4. Development IMC Program Dalam tahap ini, nantinya pihak perusahaan akan mengembangkan program komunikasi pada pemasaran yang akan ditempuh. 5. Integrate and Implement IMC Strategist Dalam tahap ini, biasanya akan mengkombinasikan dengan strategi marketing mix atau bauran pemasaran. Kemudian, akan ada yang disebut dengan kegiatan memproduksi iklan, membelia media time and space, dan melaksanakan desain yang telah direncanakan sebelumnya. Proses kombinasi tersebut bertujuan supaya pemasaran dalam suatu perusahaan dapat bergabung menjadi satu dan mudah dikelola. Meskipun begitu, setiap karyawan harus tetap melakukan pekerjaan mereka secara bertanggung jawab. 6. Monitoring, Evaluasi, dan Kontrol Atas IMC (Monitor, Evaluate, and Control IMC program) Dalam tahap terakhir ini, nantinya pihak perusahaan akan melakukan evaluasi hasil kinerja para karyawan yang terlibat apakah program yang dijalankan sudah efektif atau belum. Tidak hanya itu, pihak perusahaan pusat akan melihat apa strategi dan taktik yang tengah ditempuh tersebut apakah sudah sesuai atau belum. Untuk melakukannya, pihak perusahaan harus menyusun kriteria apa yang sekiranya diperlukan untuk hasil evaluasi dan kemudian disesuaikan dengan apa yang terjadi di lapangan. Meskipun ini adalah tahap terakhir, tetapi memegang peran penting terutama untuk memastikan bagaimana tahap-tahap sebelumnya dapat terlaksana secara berhasil atau gagal.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..