Hampir semua perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan UKM/UMKM, fokus pada pengembangan bisnis terutama dengan mendekati pelanggan potensial (leads) untuk membeli produk atau jasa perusahaan (sales lead). Akibatnya, penjual dan penjual memahami produk bisnis (pengetahuan produk) dan melakukan semua aktivitas penjualan sedemikian rupa sehingga perusahaan memiliki posisi terbaik dalam pangsa pasarnya (brand positioning). Namun, karena ada tahapan (corong penjualan) dan faktor yang berbeda dalam proses penjualan, mereka harus menganalisis penjualan secara detail menggunakan laporan penjualan atau laporan penjualan. Dengan membuat sales report atau laporan penjualan, staf penjualan yang didukung oleh pemangku kepentingan bisnis terkait dapat menerima semua hasil database aktivitas penjualan secara akurat (data-driven). Selain itu, laporan penjualan juga dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan strategi pemasaran untuk mendorong pertumbuhan penjualan yang lebih positif dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. Nah pada artikel kali ini kita akan membahas bersama tentang teori-teori penting tentang apa itu laporan penjualan, manfaatnya, informasi kunci dan cara mengelola laporan penjualan. Yuk baca lebih dalam artikel di bawah ini tentang sales report !
Menurut Business News Daily, sales reporting atau pelaporan penjualan adalah kegiatan pelaporan penjualan. Nah, laporan ini menggunakan dokumen bernama Laporan Penjualan. Laporan tersebut berisi informasi tentang jumlah penjualan yang berhasil, jumlah prospek, pendapatan, dan biaya untuk periode tertentu. Saat Anda melapor, Anda juga harus bisa memberikan analisis data ini. Berdasarkan analisis tersebut, Anda bisa menjelaskan kepada atasan Anda bagaimana kinerja penjualan Anda. Pelaporan penjualan itu penting. Pasalnya, informasi tersebut memungkinkan perusahaan mengevaluasi strategi yang tepat untuk mencapai tujuan bisnisnya. Selain itu, informasi ini dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat penjualan di masa yang akan datang. Terakhir, laporan penjualan ini juga membantu penjual lebih memahami konsumen
1. Sales forecast Laporan penjualan jenis ini dimaksudkan untuk melaporkan ramalan angka penjualan pada periode tertentu. Hal ini terutama penting pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, seperti akhir tahun, Natal dan Idul Fitri. Alasannya, penjualan bisa tumbuh atau meledak sekarang. 2. Sales funel report Laporan ini menunjukkan seberapa dekat prospek untuk membeli produk atau layanan Anda. Corong penjualan membantu penjual memahami cara terbaik memelihara prospek dan membujuk mereka untuk membeli. 3. Conversion report Dalam penjualan, konversi berarti prospek melakukan pembelian. Nah, laporan penjualan konversi adalah laporan yang merangkum informasi seperti kontak, jumlah prospek yang diperoleh, dan jumlah prospek yang dikonversi. 4. Oppurtunity score report Didasarkan pada metrik Skor Peluang Einstein. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi prospek mana yang harus diprioritaskan dalam upaya penjualan. 5. Sales call report Ini adalah laporan keluhan konsumen. Laporan penjualan yang satu ini memberikan informasi kinerja dan kualitas dari lead yang ada.
Berikut langkah-langkah untuk melakukannya: 1. Menentukan jenis laporan Pertama, tentukan jenis laporan yang akan dibuat. Dengan demikian, isi dan arah menjadi jelas. Jika Anda mengetahui laporan penjualan seperti apa yang harus Anda serahkan, Anda dapat lebih mudah menentukan elemen apa saja yang harus disertakan dalam laporan Anda. 2. Pertimbangkan tampilan laporan Laporan penjualan sebagai laporan harus dapat dipahami oleh siapa saja yang membacanya dengan benar. Jadi laporan ini harus lebih dari sekedar presentasi angka. Alangkah baiknya jika angka-angka tersebut dapat disajikan secara visual sehingga pembaca dapat dengan mudah memahaminya. Ini disebut visualisasi data. 3. Kenali Audiens Anda Laporan belum tentu cocok untuk semua orang yang terlibat dalam penjualan. Oleh karena itu, penting bagi laporan penjualan untuk mengetahui target audiens laporan tersebut. Tidak semua orang membutuhkan semua informasi yang tersedia. Misalnya, jika Anda melapor ke manajer penjualan, semua data tentu penting baginya. Namun, data yang bermakna mungkin berbeda saat melapor ke CEO atau CFO. 4. Mengumpulkan Informasi yang Benar Berdasarkan pertimbangan laporan penjualan pada poin 3, langkah selanjutnya adalah memasukkan informasi yang benar menurut pembaca. Pastikan tidak ada data yang tidak penting atau tidak relevan dengan kondisi yang Anda laporkan. 5. Penyajian Data Setelah Anda memiliki informasi yang relevan dan memahami bagaimana data disajikan, masukkan ke dalam laporan Anda. Gunakan alat untuk mempermudah pekerjaan Anda, seperti alat CRM. Sekarang yang tersisa hanyalah membagikan laporan yang dihasilkan. Tentu saja, pastikan tidak ada kesalahan atau ketidakakuratan. Propeller kemudian mengingatkan kita bahwa kita juga perlu menginterpretasikan data yang disajikan.
Menurut situs web Business News Daily, laporan penjualan dapat diatur ke frekuensi yang berbeda terkait dengan indikator kinerja utama (KPI) bisnis. Oleh karena itu, proses pelaporannya berbeda-beda tergantung kebutuhan untuk menganalisis hasil kegiatan penjualan. Berikut adalah contoh laporan penjualan. 1. Laporan Penjualan Contoh pertama yang paling sering dibuat oleh tenaga penjualan adalah laporan pendapatan. Jenis laporan ini merupakan tambahan yang bagus untuk mengukur volume transaksi dan bagaimana kinerja penjual memengaruhi keuntungan mereka. Dengan laporan ini, Anda dapat melihat perincian peluang baru dan perubahan merek serta melihat siapa yang berkontribusi pada setiap upaya penjualan. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari laporan ini, pertama-tama Anda harus menetapkan sasaran penjualan dan pendapatan. 2. Laporan Penjualan Penjualan Laporan penjualan ini menunjukkan jumlah panggilan yang dilakukan ke prospek, prospek, dan konsumen untuk mendorong pembelian sebagai hasil dari panggilan penjualan. Laporan Panggilan Penjualan memungkinkan Anda mengelompokkan data tentang prospek yang dihubungi perwakilan penjualan Anda. Laporan ini memberikan wawasan tentang kinerja karyawan (review kinerja) dan kualitas prospek. Jika industri tertentu merespons produk atau layanan Anda dengan baik, Anda juga dapat mempersempit daftar telepon Anda dan menjual ke ceruk pasar Anda 3. Laporan Konversi Pelanggan Ini mengacu pada kemampuan tenaga penjualan untuk mengubah prospek menjadi prospek dan prospek menjadi pelanggan. Metrik ini menentukan keefektifan strategi penjualan Anda secara keseluruhan dan memberikan wawasan tentang kekuatan dan kelemahan (SWOT) perusahaan Anda. Dengan memantau tingkat konversi, Anda dapat mengidentifikasi kapan Anda melakukannya dengan baik atau tertinggal dalam siklus hidup penjualan Anda. Menentukan nilai pelanggan yang baik atau buruk dari akuisisi pelanggan.
Informasi Penting tentang Laporan Penjualan Dalam praktiknya, data peta laporan penjualan (pemetaan data) atau indikator yang membantu tenaga penjualan memahami aspek dan kinerja aktivitas penjualan, juga dikenal sebagai metrik penjualan. Secara umum, laporan penjualan harus berisi informasi yang dapat membantu mengembangkan bisnis atau mengukur hal-hal yang dapat membantu Anda membuat keputusan bisnis yang terbaik. Di bawah ini adalah poin-poin dasar utama yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memulai proses pelaporan penjualan. 1. Ukuran Kesepakatan Ukuran Kesepakatan mengacu pada kontrak penjualan di saluran penjualan perusahaan yang memiliki peringkat dan ukuran yang berbeda. Poin ini bisa membantu penjual membuat prediksi dan strategi penjualan yang cepat dan akurat. 2. Jumlah Prospek Seperti namanya, skor ini mengacu pada jumlah prospek atau prospek di saluran penjualan dan jumlah total transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam hal jumlah prospek, sangat penting untuk mengetahui tingkat konversi yang diharapkan atau seberapa efektif kampanye pemasaran perusahaan. 3. Kecepatan Penjualan Kecepatan penjualan adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk memasuki proses penjualan hingga konversi akhir. Misalnya, prospek baru dapat dihubungkan ke penjualan (retensi pelanggan) setelah dua hari, sepuluh hari, atau mungkin 15 hari. Pada dasarnya, istilah ini dikenal dengan Sales Cycle Time atau Sales Pipeline Management. 4. Persentase Kemenangan Jumlah prospek yang ideal dan siklus penjualan yang cepat menghasilkan persentase kemenangan yang lebih cepat, atau sebaliknya. Tingkat konversi adalah jumlah rata-rata transaksi yang Anda selesaikan selama periode waktu tertentu untuk mengonversi pelanggan (konversi prospek). Atau Anda juga bisa membandingkan rata-rata transaksi dengan hasil sebelumnya. Oleh karena itu, selalu penting untuk menetapkan rata-rata dan tujuan yang diperlukan pada setiap tahap proses penjualan.
Laporan ini memiliki fungsi penting karena dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi usaha dalam kurun waktu tertentu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan apakah penjualan meningkat atau menurun. Karena laporan penjualan adalah informasi yang sangat penting, maka harus akurat dan bebas dari kesalahan. Jika ada kesalahan analitis, ini juga diterapkan secara tidak benar, sehingga keputusan menjadi kurang akurat. Laporan ini juga dianggap sebagai whistle-blower karena dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas guna meningkatkan penjualan. Karena tingkat produktivitas diketahui dengan sangat cepat dan dapat dievaluasi dengan lebih mudah. Dalam hal ini, laporan penjualan digunakan sebagai alat untuk menyampaikan perubahan. Perusahaan harus selalu terbuka untuk penurunan dan tidak hanya puas dengan peningkatan. Bisnis perlu membuat laporan yang detail, akurat, dan membuat data mudah dibaca. Sehingga para pihak yang terlibat dalam penjualan dapat mengambil keputusan yang tepat dan wajar.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..