Setiap perusahaan tentu saja menginginkan agar bisnisnya bisa tumbuh dengan cepat dan berkembang pesat. Oleh karena itulah butuh adanya strategi business development untuk mencapai suatu tujuan dan target bisnis perusahaan. Salah satu strategi di dalam proses bisnis yang tidak bisa Anda abaikan yaitu dengan mengukur business metrics atau metrik bisnis. Seperti yang kita ketahui, metrik merupakan sebuah ukuran untuk mengukur suatu kinerja. Dalam hal ini, terdapat sejumlah metrik bisnis yang harus Anda perhatikan untuk dapat mengetahui seberapa besar kinerja serta perkembangan bisnis Anda. Tanpa adanya metrik ini, sebuah perusahaan tentu saja tidak memiliki patokan maupun acuan mengenai keberhasilan bisnis tersebut. Bahkan bisa saja, bisnis yang sudah Anda bangun sebenarnya tidak mengalami perkembangan atau pertumbuhan growth rate sama sekali. Alih-alih mendapatkan profit serta revenue, secara tidak sadar bisnis Anda malah akan terus merugi, bahkan berisiko untuk mengalami pure risk. Jika kondisi tersebut tidak segera Anda pantau, maka akibatnya bisa menjadi sangat fatal. Bahkan bukan menjadi hal yang mustahil apabila hal tersebut menjadi salah satu alasan kenapa bisnis Anda gulung tikar atau mengalami kebangkrutan. Lalu, apa saja metrik dalam suatu bisnis dan bagaimana cara memantaunya? Dengan melalui artikel kali ini, kami akan mengulas mengenai apa itu business metrics, manfaat, jenis-jenisnya, sampai dengan bagaimana cara memantaunya untuk mengukur kesuksesan bisnis Anda.
Metrik bisnis adalah suatu ukuran terukur yang digunakan dalam bisnis untuk melacak, memantau, serta menilai keberhasilan atau kegagalan dalam berbagai proses bisnis. Poin utama menggunakan metrik bisnis yakni untuk mengkomunikasikan kemajuan organisasi menuju tujuan jangka panjang dan jangka pendek tertentu. Melacak biaya serta manajemen biaya sering menjadi tujuan penggunaan metrik ini. Penggunaan metrik bisnis yang efektif seringkali memerlukan masukan dari pemangku kepentingan utama mengenai metrik mana yang lebih relevan dengan lini bisnis mereka. Beberapa organisasi juga menguraikan metrik bisnis dalam pernyataan misi mereka. Untuk melakukan hal tersebut membutuhkan sebuah dukungan dari semua tingkatan perusahaan. Sedangkan organisasi lain hanya memasukkannya ke dalam alur kerja umum mereka. Di bawah ini beberapa contoh bagaimana lini bisnis yang berbeda menggunakan metrik yaitu sebagai berikut: Departemen pemasaran yaitu untuk melacak metrik yang berkaitan dengan keberhasilan kampanye serta statistik yang menjadi ciri jangkauan mereka. Tim penjualan yaitu untuk memantau prospek, menggunakan perolehan prospek serta penilaian prospek. Mereka juga melacak peluang baru serta jumlah bisnis potensial di berbagai tahap jalur pipa. Eksekutif bisnis yaitu untuk bisa fokus pada statistik keuangan keseluruhan perusahaan mereka yang menunjukkan pendapatan, laba, rugi, arus kas, serta hasil garis bawah.
Dari penjelasan diatas, tentu saja kita mengetahui bahwa metrik bisnis ini mempunyai tujuan utama untuk memantau efektivitas berjalannya suatu proses bisnis. Selain itu, ada beberapa manfaat lain yang dapat Anda dapatkan dengan mengukur metrik bisnis ini antara lain yaitu: -Untuk menentukan fokus bisnis -Lebih berorientasi pada target serta tujuan bisnis (business goals) -Mengetahui efektivitas dalam setiap proses bisnis. -Mulai dari proses product development, penjualan dan operasi, marketing funnel, sampai dengan strategi marketing campaign -Membantu untuk merumuskan business plan serta strategi business development yang lebih efektif kedepannya.
Metrik bisnis berkontribusi pada bisnis yang mencapai tujuan strategis serta fiskalnya. Metrik bisnis membantu pemilik serta manajer bisnis dalam membuat keputusan yang lebih baik serta menilai efektivitas operasi bisnis mereka. Selain itu metrik bisnis juga digunakan untuk menangani kepentingan khusus dari pemangku kepentingan bisnis. Metrik dapat membuat wawasan bisnis bisa diukur. Manajer bisnis bisa menggunakan wawasan tersebut untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan strategi bisnis. Akan tetapi, metrik bisnis tidak berarti apa-apa tanpa adanya konteks yang menyertainya; perusahaan melihat metrik dengan melalui lensa tolok ukur, praktik, serta tujuan yang ada. Metrik bisa dimasukkan ke dalam sebuah strategi untuk dapat meningkatkan praktik dan tujuan bisnis serta mengoptimalkan kinerja. Terdapat metrik utama yang melekat pada setiap bagian bisnis, termasuk penjualan, pemasaran, serta keuangan. Dengan memilih metrik mana yang akan dilacak bergantung pada kebutuhan, tujuan, serta industri bisnis. Terdapat beberapa metrik seperti keterlibatan dan retensi karyawan yang berlaku untuk bisnis di sebagian besar industri. Metrik bisnis penting karena mereka melakukan hal seperti di bawah ini: -Memberikan wawasan yang bisa ditindaklanjuti mengenai kinerja serta tujuan bisnis -Memberi karyawan suatu pemahaman mengenai apa yang penting bagi bisnis serta pemangku kepentingan -Mengukur suatu kinerja -Menyoroti masalah yang berkaitan dengan strategi serta metode bisnis -Memberikan wawasan kepada pemangku kepentingan mengenai kinerja sebuah perusahaan dari waktu ke waktu.
Setelah anda mengetahui pentingnya business metrics untuk kesuksesan suatu bisnis, maka Anda juga perlu untuk mengetahui jenis-jenisnya supaya bisa menerapkannya secara efisien. Terdapat empat jenis metrik bisnis yang wajib Anda ketahui, antara lain yaitu seperti di bawah ini: 1. Sales Revenue Jenis yang pertama yaitu sales revenue, yaitu jumlah pendapatan yang perusahaan dapatkan dari pembelian customer maupun proses penjualan. Pendapatan tersebut akan dikurangi dengan biaya yang perusahaan keluarkan untuk menutupi produk yang tidak terkirim dan terjual, maupun produk yang dikembalikan. Dengan memperhatikan metrik ini, Anda dapat berkesempatan untuk meningkatkan penjualan (sales growth) perusahaan dengan lebih efektif. 2. Retention Rate Jenis metrik bisnis yang kedua yaitu retention rate. Sehingga Anda bisa mengukur kesetiaan pelanggan (customer loyal). Untuk dapat menghitung retention rate, Anda bisa menghitungnya dengan menggunakan rumus di bawah ini: CE, yakni jumlah pelanggan pada akhir periode waktu tertentu (contoh misal akhir tahun atau akhir kuartal) CN, yakni jumlah pelanggan baru yang perusahaan dapatkan pada periode waktu yang sama CS, yakni jumlah klien di awal periode tersebut 3. Net Profit Margin yang ketiga adalah Net Profit Margin. Metrik jenis ini pada umumnya kita kenal juga dengan istilah rate of return (ROR). Untuk bisa mengetahuinya, Anda dapat menghitung hasil pendapatan dalam sebulan, setelah itu mengurangi semua biaya yang perusahaan keluarkan untuk proses penjualan serta produksi (cost of goods sold). 4. Net Promoter Score (NPS) Jenis yang keempat yaitu Net Promoter Score atau NPS. Net Promoter Score sendiri merupakan menjadi salah satu indikator dalam survei kepuasan pelanggan. NPS bisa Anda gunakan untuk mengukur kualitas produk serta tingkat kepuasan para pelanggan. Untuk mendapatkan nilai NPS, Anda dapat melakukan survei, baik dengan wawancara maupun melalui kuesioner. Pada umumnya, rating nilainya mulai dari 0-10. Jika pelanggan memberikan nilai 10, maka artinya mereka merasa sangat puas dengan produk dan pelayanan yang Anda berikan.
Metrik bisa dikategorikan dengan berdasarkan bidang bisnis yang terkait dengannya. Beberapa metrik ini tumpang tindih atau bisa masuk ke dalam lebih dari satu kategori. Contoh dari metrik bisnis utama yang berlaku untuk sebagian besar bisnis yaitu pendapatan penjualan. Dalam konteks B2C, pendapatan penjualan yaitu pendapatan yang dihasilkan dari seluruh pembelian pelanggan dikurangi dengan biaya barang yang dikembalikan atau tidak terkirim. Pendapatan penjualan terkait dengan faktor-faktor contohnya seperti kampanye iklan, perubahan harga, serta perubahan musim. Metrik penting lainnya yaitu seperti berikut ini: 1. Metrik penjualan -Panjang siklus penjualan yaitu jumlah waktu yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk berpindah dari tahap awal ke tahap akhir proses pembelian atau kesepakatan. Metrik tersebut bisa membantu tim penjualan untuk menghilangkan hambatan yang menghalangi proses yang efisien. -Harga jual rata- rata yaitu jumlah dolar rata-rata yang dihasilkan dari setiap penjualan maupun transaksi. -Margin keuntungan rata -rata yaitu dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan bersih. Margin keuntungan rata-rata yang stabil atau meningkat dari waktu ke waktu merupakan sebuah indikator yang baik untuk bisnis yang sukses. Margin laba rata-rata berbeda dengan margin laba bersih, yakni semua biaya, termasuk bunga dan pajak, akan dikurangi dari pendapatan. -Nilai pembelian rata -rata yaitu nilai rata-rata dari setiap transaksi yang diproses. Metrik tersebut membantu mengembangkan proyeksi dan perkiraan pendapatan. 2. Metrik keuangan -Laba atau rugi bulanan yaitu ukuran pendapatan dikurangi biaya operasi tetap dan variabel yang dibayarkan secara teratur setiap bulannya. Biaya tersebut bisa mencakup sewa, asuransi, pembayaran hipotek, pajak, gaji, dan utilitas. -Biaya overhead yaitu mengacu pada biaya tetap seperti gaji serta sewa yang tidak bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan bisnis. Biaya overhead pada umumnya tidak dipengaruhi oleh berapa banyak pendapatan atau pertumbuhan bisnis, sehingga harus dilacak secara terpisah. -Ukuran margin kotor yaitu dihitung dengan total pendapatan penjualan perusahaan dikurangi harga pokok penjualannya, dibagi dengan total pendapatan penjualan serta kemudian diubah menjadi persentase. Jika semakin tinggi margin kotor, maka semakin banyak uang yang disimpan organisasi dari setiap dolar penjualan untuk membayar biaya lainnya dan berpotensi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Perusahaan melacak margin untuk meningkatkan efisiensi serta menemukan peluang untuk menurunkan biaya, sehingga meningkatkan margin mereka. 3. Metrik pemasaran -Tingkat konversi yaitu mengukur persentase calon pelanggan, contohnya seperti pengunjung situs web, yang melakukan pembelian maupun tindakan lain yang menguntungkan bisnis. Dalam hal pengunjung situs web, ini mungkin terlibat dengan fitur tertentu di situs web. Untuk calon pelanggan, contoh tindakan yang diinginkan yaitu termasuk membeli produk maupun membuat komitmen layanan. Tingkat konversi dihitung dengan membagi jumlah pelanggan yang melakukan tindakan dengan jumlah total pelanggan serta mengalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan persentase. -Metrik SEO yaitu menilai seberapa baik kinerja konten online pada mesin pencari. Metrik tersebut melihat indikator seperti peringkat kata kunci, rasio klik-tayang, rasio pentalan, serta otoritas domain. -Lalu lintas situs web yaitu mengukur jumlah pengunjung ke situs maupun sesi yang didapatnya dalam periode waktu tertentu. Bisnis sering membagi data tersebut dengan berdasarkan sumber yang mengarahkan pengunjung ke situs web mereka serta membandingkan sumber tersebut untuk melihat mana yang mengarahkan lalu lintas terbanyak. Tim pemasaran mungkin saja ingin melihat lalu lintas organik, rujukan dari situs web lain maupun media sosial, serta tautan balik dari situs web lain.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..