Dapatkan demo sistem ERP secara GRATIS beserta demo software ERP lainnya.
Pilih Solusi:
Ada banyak strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk dan jasa. Periklanan adalah salah satunya. Jenis iklan ini biasanya bisa Anda temukan di koran, majalah, atau tabloid. Advertorial advertising berasal dari bahasa Inggris yaitu advertising yang berarti periklanan, dan editorial yang berarti ide. Jadi apa itu iklan promosi? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Iklan advertorial adalah pengertian dari iklan yang ditulis atau diproduksi dalam bentuk konten editorial. Selanjutnya, penulis memberi tahu pengiklan bahwa iklan tersebut dibayar atau disponsori. Iklan mengacu pada pembuatan artikel, halaman web, atau video khusus yang terlihat seperti konten jurnalistik objektif, tetapi sebenarnya adalah iklan berbayar. Tujuan periklanan advertorial adalah untuk memasarkan produk atau layanan Perusahaan, meningkatkan reputasi dan memberikan opini atas informasi yang bermanfaat. Sederhananya, iklan adalah konten berbayar di surat kabar, majalah, atau situs web yang dirancang untuk mengedukasi masyarakat tentang informasi tentang produk atau layanan yang diiklankan. Perhatikan bahwa iklan advertorial lebih detail daripada jenis iklan tradisional. Tujuannya mengedukasi masyarakat. Biasanya, iklan ditulis oleh biro iklan, biro iklan atau pengiklan dan kemudian membeli ruang iklan di koran, majalah, atau situs web. Namun tidak semua jenis surat kabar, majalah atau website cocok sebagai ruang iklan. Jadi kalau mau mengedukasi tentang perusahaan, harus memasang iklan di media yang membicarakan tentang perusahaan.
Padahal, tidak ada format tulisan khusus untuk iklan. Perbedaannya terletak pada bentuk layar yang dijelaskan di atas. Namun, Anda dapat mengetahui bahwa iklan adalah iklan jika Anda memperhatikan ciri-ciri berikut: Konten Bersponsor: Seperti yang sudah disebutkan, advertorial adalah konten berbayar yang dikemas menjadi sebuah produk jurnalistik. Oleh karena itu, iklan bukanlah kiriman independen. Konten Bersifat Promosi: Isi iklan biasanya terdiri dari penyediaan informasi dan penjualan produk dan layanan untuk meningkatkan kesadaran merek. Konten Informasi: Berisi informasi yang menarik dan relevan untuk menarik khalayak. Konten Hard Selling: Iklan tidak berisi ajakan bertindak untuk mendorong audiens bertindak. Iklan Terselubung: Sebagian besar iklan dikemas hanya sebagai konten editorial. Sehingga banyak pembaca yang tidak paham bahwa konten tersebut adalah iklan. Disclaimer: beberapa iklan advertorial memberikan peringatan yang menjelaskan bahwa konten yang akan dibaca merupakan iklan, bukan konten editorial.
Mungkin sebagian dari kalian masih ada yang belum tahu apa itu cakupan advertorial. Berikut ini beberapa bentuk dan contoh yang perlu Anda ketahui. 1. Promosi Jasa Seperti namanya, iklan menginformasikan kepada masyarakat tentang layanan yang diiklankan kepada masyarakat luas. Secara umum, Konten mencakup penjelasan tentang Layanan, manfaatnya, cara menggunakannya, dan jenis Layanan yang tersedia. 2. Iklan Korporat Iklan bisnis atau perusahaan mencakup biografi singkat atau profil bisnis keberadaan perusahaan. Isi iklan ini memuat gambaran tentang usaha perusahaan. Salah satu contohnya adalah kegiatan CSR. 3. Iklan Produk Jenis advertorial selanjutnya adalah promosi produk. Konten tersebut mencakup deskripsi singkat tentang produk unggulan. Mulai dari merk, jenis produk, kualitas produk, keberadaan produk dan cara mendapatkannya. 4. Iklan Pemerintahan Satu lagi bentuk iklan advertorial adalah iklan pemerintahan. Inti dari iklan ini sebenarnya sama dengan iklan korporat. Hanya saja yang dibahas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.
Hingga saat ini, Advertorial tersebut merupakan iklan yang masih sering digunakan oleh banyak brand untuk memasarkan produknya. Pasalnya, iklan tersebut terbukti mampu menarik khalayak yang lebih besar karena merupakan pengiklan yang licik dan membuat cerita seputar merek tersebut. Advertorial memang sangat berbeda dengan iklan tradisional yang pada dasarnya sulit untuk dijual dan sangat jelas tentang kampanye. Keunggulan iklan dibandingkan kampanye umum dapat dilihat pada penayangannya. Hal ini dikarenakan konten yang disajikan lebih detail dan informatif. Jadi penonton tetap mendapat informasi baru, meskipun itu konten promosi. Kemudian, tampilan advertorial yang natural membuat audiens lebih nyaman membacanya karena tidak seperti dipaksa membeli produk. Di era digital, jenis iklan ini juga harus dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi pemasaran konten. Laporan Alexa memuat penelitian dari Nielsen yang menunjukkan bahwa advertorial adalah salah satu bentuk periklanan yang dapat digunakan di era digital saat ini. Dalam studi yang dilakukan, Nielsen meneliti cara masyarakat membaca konten bermerek dari media online. Rupanya, hingga 76% pembaca menganggap konten merek tersebut menarik. Kemudian 66% pembaca setuju bahwa jenis konten ini terasa lebih alami. Faktanya, hingga 77% publik mengatakan bahwa mereka lebih mengingat merek tersebut. Audiens cenderung hanya membaca konten yang menarik bagi mereka karena mereka membutuhkan informasi yang mereka butuhkan. Nah, jika sebuah brand bisa membuat konten yang disukai audiens dan memberikan elemen promosi yang halus, pasti akan lebih menarik bagi mereka. Sekalipun penonton melihat konten tersebut sebagai konten berbayar, mereka tidak ragu untuk membacanya. Pasalnya, iklan yang terlihat seperti tajuk rencana lebih dipercaya oleh masyarakat karena memuat banyak informasi baru yang dibutuhkannya. Peneliti Nielsen juga menemukan bahwa audiens menghabiskan jumlah waktu yang sama untuk membaca konten promosi atau konten editorial reguler. Iklan baris merupakan gabungan dari artikel editorial dan iklan, jadi tentunya tetap harus mengikuti kaidah jurnalistik saat membuatnya. Informasi yang mengandung 5W1H harus terus tersedia untuk publik agar tercipta konten yang informatif dan bermanfaat bagi pembaca. Selain itu, masih banyak hal lain yang perlu diperhatikan sebelum membuat iklan.
1. Cari tahu media apa yang akan digunakan untuk publikasi Sebelum membuat iklan, Anda harus mempertimbangkan terlebih dahulu media apa yang terbaik untuk publikasi. Tunjukkan jenisnya, apakah itu majalah cetak, media online, surat kabar atau jenis terbitan lainnya. Saat menentukan, Anda juga perlu mengetahui bahwa media tersebut memiliki kepribadian yang sesuai dengan brand Anda. Lihat beberapa artikel yang telah mereka buat. Pertimbangkan apakah barang tersebut sesuai dengan merek Anda. Jika Anda benar-benar berpikir bahwa media dapat membuat iklan yang sesuai dengan merek Anda, tidak ada salahnya untuk melakukannya. 2. Perhatikan panjang artikel yang akan dibuat Setelah Anda memilih media untuk menayangkan iklan, ada hal lain yang perlu dipertimbangkan. Di media cetak, panjang artikel tentu mempengaruhi harga. Tentu saja, semakin panjang artikel yang dibuat, semakin mahal harganya. Di sisi lain, panjang artikel di media online juga mempengaruhi kenyamanan membaca khalayak. Itu sebabnya Anda perlu berkonsultasi dengan penulis untuk menemukan strategi menulis yang tepat. 3. Pilih judul yang paling cocok Advertorial adalah iklan yang dimaksudkan untuk memberi informasi. Untuk itu Anda harus menemukan ide paling kreatif untuk itu. Jika Anda melihatnya dari perspektif branding, Anda tentu ingin mempromosikan produk Anda. Namun, iklan juga menonjolkan informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, Anda dapat terlebih dahulu mendiskusikan topik yang dibahas dengan media pilihan Anda. Jika Anda memiliki ide, sampaikan agar penulis memahami apa yang diinginkan merek tersebut. Ini membuatnya lebih mudah untuk memilih judul yang tepat. 4. Pastikan memberikan informasi kontak yang jelas Call to action juga sangat penting dalam item promosi. Oleh karena itu Anda harus memperhatikan hal ini juga. Tentu saja, artikel editorial tidak memerlukan call to action, karena hanya memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembacanya. Namun, iklan adalah salah satu bentuk iklan, jadi memberikan call to action sangatlah penting. Ini berguna bagi pembaca, misalnya saat mengunjungi situs web merek atau membeli produk. Selain itu, informasi kontak unik harus ditambahkan agar pembaca mengetahui cara mendapatkan produk. Namun, semua ini tentunya harus ditulis agar pembaca tidak terkesan memaksakan apapun.
Iklan advertorial adalah gabungan dari iklan dengann konten editorial. Sehingga banyak audiens tidak menyadari bahwa yang mereka baca tersebut termasuk konten berbayar. Sehingga, wajar saja jika secara umum langkah membuat iklan advertorial sama persis dengan membuat konten editorial atau tulisan jurnalis. 1. Siapkan Judul yang Menarik Langkah dalam membuat iklan advertorial yang pertama adalah menyiapkan judul yang menarik. Tujuannya yaitu untuk menarik perhatian audiens. Namun, harap tetap perhatikan keterkaitan atau korelasi antara judul dan isinya 2. Pendahuluan Sama seperti bentuk konten editorial pada umumnya, advertorial juga harus meliputi pendahuluannya. Anda dapat membuat satu sampai tiga paragraf yang bisa melibatkan audiens agar mereka tertarik untuk membacanya sampai habis. 3. Isi Iklan Isi advertorial mestinya dibedakan sesuai bentuk iklannya. Isinya sendiri tidak jauh-jauh dari tujuan advertorial itu sendiri. Anda dapat membuatnya lebih pendek atau lebih panjang. Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan. Anda juga dapat menambahkan informasi yang bernilai sesuai dengan target pelanggan dan menambahkan beberapa gambar pendukung untuk meyakinkan mereka. 4. Jangan Lupakan Penutup Step terakhir dalam membuat iklan advertorial adalah memberikan paragraf penutup. Perbedaannya yaitu advertorial dengan iklan lainnya tidak adanya call to action untuk melakukan tindakan. Sebab iklan ini tidak berfokus tujuan untuk menghasilkan penjualan. Namun, Anda juga harus bersikap transparan yang mana rtinya, Anda bisa memberikan peringatan terlebih dulu kepada audiens bahwa apa yang akan mereka baca adalah konten berbayar.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..