+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Apa itu Bug, Cara dan Berbagai Penyebabnya

25 November, 2022   |   Inggihpangestu

Mengenal Apa itu Bug, Cara dan Berbagai Penyebabnya

Bug adalah istilah bahasa Inggris yang berarti serangga. Namun, artikel ini sebenarnya bukan tentang serangga dalam kehidupan nyata. Lebih mirip bug di software/website. Kesalahan bisa sangat mengganggu. Tapi sebenarnya apa itu Bug? Dan mengapa Bug bisa terjadi? Yuk simak lebih dekat artikel berikut ini!
 

Apa Itu Bug


Dalam dunia software, bug adalah sebuah eror yang menyebabkan sebuah aplikasi/software tidak dapat berfungsi dengan baik. Dimulai dengan hang atau freeze tiba-tiba, layar menjadi hitam atau biru hingga aplikasi ditutup. Contoh bug yang diketahui adalah munculnya layar biru kematian saat Bill Gates hadir di presentasi Windows 98. Wah, berarti bug juga ditemukan di aplikasi besar dari perusahaan besar ya… Selain mengganggu pengguna, bug juga merupakan risiko keamanan. Peretas dapat mengeksploitasi kerentanan bug untuk mencuri data pengguna, menyuntikkan malware, dan lainnya. Bahkan, bug juga digunakan untuk meretas software berbayar agar bisa digunakan secara gratis. Itu pasti cukup buruk bagi seorang pengembang, bukan? Oh ya, meskipun bug sering digunakan untuk merujuk pada masalah perangkat lunak, kesalahan pertama kali ditemukan di perangkat keras. Ceritanya, pada tanggal 9 September 1947, komputer Harvard Mark II yang digunakan oleh Grace Murray Hopper tiba-tiba rusak. Penyelidikan mengungkapkan bahwa kumbang ngengat bersarang di komputernya. Nah, setelah kejadian ini, komputer error disebut bug. Sama seperti serangga, bug komputer berevolusi dan menjadi berbeda.
 

Jenis Jenis Bug


Beberapa jenis bug yang paling sering terjadi selama proses pengembangan software. Berikut ini Jenis Jenis pada Bug yaitu:

1. Functional error

Functional error adalah kategori luas yang mencakup masalah yang berkaitan dengan fungsionalitas program. Jenis kesalahan ini berkisar dari tombol yang tidak dapat diklik hingga masalah kegunaan dengan aplikasi itu sendiri.

2. Performance defects

Performance defects adalah kelas bug yang terkait dengan kecepatan perangkat lunak, stabilitas, waktu respons, dan penggunaan sumber daya.

3. Usability defects

Usability defects adalah jenis bug yang mencegah pengguna menggunakan perangkat lunak sepenuhnya. Jenis kesalahan ini biasanya membuat perangkat lunak menjadi sulit atau tidak praktis untuk digunakan.

Selain masalah kode pemrograman, kesalahan kegunaan juga dapat disebabkan oleh desain antarmuka pengguna yang terlalu rumit sehingga menyulitkan pengguna untuk menemukan fitur yang mereka cari.

4. Compatibility error

Compatibility error mengacu pada masalah perangkat lunak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam situasi tertentu. Kesalahan kompatibilitas biasanya muncul saat Anda menggunakan program lama di sistem operasi yang lebih baru.

5. Security error

Security error merupakan jenis kesalahan yang cukup berbahaya karena berkaitan langsung dengan sistem keamanan perangkat lunak. Cacat dalam sistem keamanan perangkat lunak, besar atau kecil, membuka peluang untuk meretas dan mencuri data atau menghancurkan perangkat lunak.

6. Syntax error

Syntax error adalah jenis kesalahan yang terjadi pada kode sumber suatu program. Jenis kesalahan ini menghambat proses pengembangan perangkat lunak dan menyebabkan perangkat lunak tidak dapat dikompilasi dengan benar.

7. Logic error

Logic error adalah jenis kesalahan lain yang muncul dalam kode sumber suatu program. Jenis kesalahan ini biasanya disebabkan oleh penggunaan kode yang tidak sesuai yang menghasilkan keluaran yang salah.
 

Apa Saja Penyebab Bug


Berikut beberapa penyebab bug yang umumnya ditemukan pada suatu software maupun pada website:

1. Buruknya Komunikasi

Pengembangan website (web development) dan software seringkali melibatkan banyak pihak mulai dari customer, tester dan developer itu sendiri. Jadi ketika komunikasi mereka tidak berjalan dengan baik, itu dapat menyebabkan kesalahan. Misalkan seorang penguji menemukan bug kecil dan lupa melaporkannya ke tim. Kemudian pengembang membuat perubahan pada kode ketika menjadi jelas bahwa dia perlu menambahkan fitur baru ke situs tersebut. Nah, ternyata bug kecil yang ditemukan oleh seorang tester justru menonaktifkan fitur baru tersebut.

2. Deadline yang Mepet

Bahkan ketika deadline semakin dekat, bug mungkin muncul, tetapi perangkat lunaknya masih jauh dari selesai. Ketika Anda memiliki ini, pengembangan perangkat lunak pasti lebih cepat dan risiko kesalahan yang menyebabkan bug meningkat. Karena waktu terbatas, dipahami bahwa tidak semua fitur baru yang ditambahkan ke situs perlu diuji dengan benar. Akibatnya banyak muncul error yang justru membuat website gagal.

3. Software yang Kompleks

Semakin kompleks perangkat lunak, semakin sering terjadi kesalahan. Karena banyak kode yang berjalan pada saat yang sama, diperlukan ketepatan kode yang baik. Kesalahan kode dapat memengaruhi seluruh perangkat lunak. Apalagi ketika software tersebut dibuat oleh beberapa developer sekaligus untuk beberapa fungsi yang berbeda.

4. Perubahan Kode yang Tidak Didokumentasikan dengan Baik

Ketika perangkat lunak dibuat oleh banyak pengembang, bahkan perubahan kode yang tidak terdokumentasi dapat menyebabkan kesalahan. Lalu mengapa? Dalam dunia pemrograman, setiap kode dapat menghasilkan keluaran yang berbeda. Jadi jika perubahan kode tidak disimpan dan pengembang lain membuat kode dan berasumsi bahwa kode tersebut telah dimodifikasi sebelumnya, hasil yang Anda lihat jelas tidak akan seperti yang Anda harapkan. Hal di atas sering menyebabkan kekeliruan logis.

5. Proses Testing yang Bermasalah

Proses pengujian secara intensif menguji perangkat lunak sebelum menyatakan siap untuk dirilis. Sayangnya, tidak semua proses pengujian berjalan mulus, sehingga tidak ditemukan bug yang dapat merusak software tersebut. Penyebabnya bisa karena tester tidak berfungsi dengan baik, sehingga terjadi kesalahan yang luput dari perhatian. Ini juga dapat disebabkan oleh alat pengujian yang tidak sempurna atau metode pengujian yang tidak standar. Oleh karena itu, fase uji coba tidak optimal.
 

Cara Menghindari Bug


Ternyata, banyak juga ya penyebab pada bug? Tapi, Anda tak perlu khawatir karena kali ini kami akan memberikan tips cara untuk menghindari sebuah bug:

1. Bangun Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang baik adalah langkah yang pertama agar software Anda terbebas dari suatu bug, terutama untuk pengembangan pada software yang dilakukan secara tim.

Berikut ini beberapa tips terhadap komunikasi yang bisa Anda coba:

- Berikan informasi dengan jelas dan singkat - Informasi yang dijelaskan secara panjang lebar dan membingungkan dapat membingungkan lawan bicara. Jadi buat informasi Anda jelas dengan hanya memberikan poin yang paling penting.

- Segera laporkan setiap bug yang ditemukan - Jangan tunda atau sembunyikan bug baru yang Anda temukan. Pastikan Anda juga menyatakan dengan jelas apa yang menyebabkan kesalahan tersebut.

- Jangan ragu untuk bertanya - seperti kata pepatah: "Sayang sekali bertanya, perangkat lunaknya banyak bug." Jadi jangan lupa untuk bertanya jika ada yang kurang jelas atau ingin memastikan sesuatu. - Komunikasikan semua bug dengan benar - terkadang anggota tim membuat kesalahan dan menyebabkan bug. Jika itu terjadi, sebaiknya Anda tidak membuatnya marah. Namun, diskusikan kesalahan tersebut dengan tepat dan berikan kritik yang membangun.

2. Gunakan Tools Kolaborasi yang Efektif

Oleh karena itu, penggunaan tool kolaborasi sangat berguna untuk memfasilitasi komunikasi Anda dan menjaga perangkat lunak sesuai jadwal. Berbagai alat yang dapat Anda gunakan antara lain Git, Trello, dan Slack. Tool kolaborasi ini dapat berbagi ide dan merekam setiap perubahan yang dilakukan pada perangkat lunak. Dengan cara ini, proses kerja menjadi lebih efisien karena setiap orang yang terlibat memiliki akses langsung ke informasi yang diperlukan.

3. Jangan Mengerjakan dengan Terburu-buru

Semua pengembangan software tentunya direncanakan dengan jadwal yang jelas. Oleh karena itu, bergantung pada ukuran dan kemampuan tim Anda, Anda dapat mengerjakannya untuk perkiraan waktu yang dibutuhkan. Jika tenggat waktu yang diberikan terlalu mepet, Anda bisa membicarakan waktu penyelesaian yang ideal. Alasannya adalah bahwa dengan waktu yang cukup, kemungkinan membuat kesalahan yang mengarah pada kegagalan mungkin lebih kecil.

4. Tulis Kode yang Simpel

Sebaiknya hindari kode yang rumit. Karena selain mengurangi resiko kerumitan pada software, Anda juga bisa lebih mudah menginvestigasi apakah ada kesalahan. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk coding pasti lebih cepat bukan?

5. Uji Kode Anda Secara Rutin

Apakah Anda bekerja sendiri atau dalam tim pengembangan perangkat lunak, menguji kode Anda secara teratur akan membantu Anda menangkap bug sebelum terjadi. Akibatnya, Anda akan memperbaikinya lebih cepat daripada terakhir kali Anda mencobanya. Bergantung pada kompleksitas dan sumber daya yang tersedia, pengujian dapat dilakukan untuk setiap baris kode baru atau saat fungsi diimplementasikan. Jadi tinggal konfigurasikan saja sesuai kebutuhan software Anda.

6. Menggunakan Jasa Software Tester

Programmer sebenarnya dapat meninjau perangkat lunak yang mereka buat. Namun, kesalahan masih bisa luput dari perhatian. Oleh karena itu, peran orang lain sebagai penguji dapat membantu menemukan bug yang tidak ditemukan sebelumnya. Penguji dapat menjadi bagian dari pengembangan rutin (internal). Itu juga bisa menjadi freelancer yang menawarkan layanan pengujian. Anda bisa menemukannya di berbagai website freelance seperti Sribulancer atau Projects.co.id tergantung skill yang Anda butuhkan.

7. Menghadirkan Bug Bounty

Bug bounty adalah kegiatan yang tujuannya adalah menemukan bug untuk mendapatkan uang. Orang yang mengeluarkan hadiah bug disebut pemburu bug. Mereka biasanya ahli pengembangan perangkat lunak atau hacker yang hobi mencari celah dalam sistem. Anda dapat menjalankan program bug agar orang menemukan perangkat lunak Anda. Anda dapat melakukannya dengan memposting pemberitahuan di situs web atau melalui akun media sosial resmi Anda.
 

Kesimpulan


Menghindari Bug jika memungkinkan selalu baik untuk aplikasi atau situs web Anda. Namun, terlepas dari upaya terbaik, beberapa kesalahan dalam perangkat lunak dapat ditemukan. Tapi jangan khawatir! Meskipun kesalahan ini tidak membahayakan loyalitas pengguna produk atau aplikasi Anda, hal itu terbatas. Saat dihadapkan pada pilihan antara menghindari bug dan menambahkan lebih banyak fitur ke aplikasi atau situs web, Anda perlu menemukan keseimbangan yang tepat di antara keduanya.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda