+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Literasi Keuangan: Pengertian Dan Juga Pentingnya Dalam Perekonomian Negara

22 November, 2022   |   Isaias

Mengenal Literasi Keuangan: Pengertian Dan Juga Pentingnya Dalam Perekonomian Negara

Mungkin setiap masyarakat pasti akan selalu terlibat dengan yang namanya anggaran dan juga keuangan. Karena itulah literasi keuangan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh setiap orang agar dapat menerapkan skala prioritas dalam mengelola keuangan, baik itu pengeluaran dan juga pemasukan. Selain itu, mungkin para pebisnis juga perlu mengetahui hal tersebut. Karena dengan adanya literasi keuangan yang baik dan terencana, mereka akan mampu untuk mengelola kondisi keuangan bisnisnya dengan baik dan juga benar.

Apalagi jika saat ini para pelaku bisnis kebanyakan juga melibatkan hutang perusahaan yang didapatkan dari layanan jasa keuangan. Pada tahun 2013 lalu, OJK atau Otoritas Jasa Keuangan telah melakukan edukasi agar dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan daya keuangannya.

Berdasarkan data survei yang telah dikeluarkan oleh OJK, didapatkan hasil bahwa sebesar  21,84% masyarakat termasuk bagian Well Literate, 75,69% termasuk Sufficient Literate, dan sebesar 2,06% tergolong  less literate, dan juga 0,14% masuk kebagian not literate.

Berdasarkan data hasil survey tersebut, maka hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat indonesia sudah dinilai cukup untuk bisa menggunakan fitur, risiko, hak, dan juga berbagai kewajiban yang ada terkait produk jasa keuangan. Tapi, seperempat masyarakat Indonesia mungkin masih belum mempunyai keterampilan dalam menggunakan produk dari jasa keuangan.

Berdasarkan hasil data tersebut juga bisa dipastikan bahwa masyarakat Indonesia masih sangat membutuhkan edukasi yang cukup terkait hal tersebut. Nah, maka dari pada artikel kali ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai literasi keuangan serta tujuan memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan.

 

Apa Itu Literasi Keuangan?

Financial literacy atau literasi keuangan adalah pengetahuan serta keterampilan masyarakat yang mampu memberikan keyakinan terkait dengan lembaga keuangan dan juga berbagai produk di dalamnya dalam parameter ukuran indeks.

Namun, menurut beberapa ahli dalam bidang ekonomi memiliki pandangan yang berbeda-beda terkait dengan literasi keuangan. Manurung menjelaskan bahwa literasi keuangan adalah seperangkat pengetahuan serta keterampilan masyarakat dalam membuat keputusan dan juga kebijakan yang efektif dengan memanfaatkan seluruh sumber daya keuangan yang dimilikinya.

Sedangkan Mitchell berpendapat bahwa literasi keuangan adalah cara untuk mengukur kemampuan setiap orang dalam menjalani berbagai informasi ekonomi yang telah didapatkannya. Sehingga memungkinkan mereka untuk mampu mengambil keputusan terkait dengan membuat perencanaan keuangan, akumulasi keuangan, hutang dan dana pensiunnya.

Namun, indikator dari literasi keuangan nyatanya tidak bisa dibuat baku, karena pada dasarnya setiap layanan jasa keuangan biasanya mempunyai indikatornya sendiri untuk menilai kemampuan dari setiap nasabahnya. Tapi, contoh sederhana nya bisa diperhatikan dari perspektif tiap individu.

 

Pentingnya Literasi Keuangan

Literasi keuangan yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung berbagai fungsi dari ekonomi. Jadi semakin banyak masyarakat yang sadar terkait dengan produk dari jasa keuangan, maka akan semakin meningkat pula transaksi keuangan yang ada, dan pada akhirnya hal itu akan mampu meningkatkan pergerakan roda perekonomian.

Selain itu, literasi keuangan juga memiliki dampak yang sangat besar dan juga penting pada perekonomian. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah dari penduduk yang sadar akan produk serta jasa keuangan yang selanjutnya disertai dengan peningkatan pemanfaatan produk dan juga jasa keuangan, sehingga hal itu mampu menggerakan roda perekonomian menjadi lebih cepat.

Salah satu artikel yang pernah ditulis oleh Udonquak pada tahun 2010 menyatakan bahwa dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi juga sangat dibutuhkan tingkat literasi keuangan yang tinggi karena tingkat jumlah penggunaan produk serta jasa keuangan yang tinggi akan mampu menstimulasi permintaan pada produk dan juga jasa keuangan secara berkelanjutan.

Pendapat yang hampir sama pun diperkuat oleh hasil penelitian yang sempat dilakukan oleh Mukalengen di tahun 2013 lalu yang dilaporkan bahwa literasi keuangan adalah salah satu kunci utama dari perkembangan ekonomi yang ada di dalam suatu negara.

Itu berarti bahwa masyarakat memerlukan tingkat literasi keuangan yang baik agar mereka mampu mengelola keuangannya secara lebih baik serta mampu meningkatkan pendapatannya agar tidak dihabiskan begitu saja secara mudah pada berbagai hal yang sifatnya konsumtif, tapi digunakan untuk investasi yang nilainya lebih produktif.

Sedangkan jika dilihat dari hasil data analisis sekunder, terlihat jelas bahwa rasio dari pemanfaatan produk dan juga jasa keuangan oleh masyarakat Indonesia masih rendah. Dilaporkan bahwa setiap 100 penduduk Indonesia, hanya sekitar 46 orang saja yang sudah mempunyai rekening bank. Sedangkan untuk pemilik polis pada asuransi jiwa hanya sekitar 15 orang dari setiap produknya.

Sementara itu, mereka yang menggunakan jasa dari perusahaan pembiayaan atau multifinance pun masih dinilai terbatas, yakin 7 orang dari setiap 100 masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk peserta dana pensiunan, hanya 1 orang saja dari setiap 100 penduduk saja. Jumlah yang lebih sedikit lagi ditemukan pada masyarakat yang menjadi seorang investor di pasar modal, tercatat hanya sebesar 0,15 orang saja di pasar modal.

Dari berbagai data di atas, dapat kita simpulkan bahwa seluruh masyarakat indonesia memang masih belum mempunyai tingkat literasi keuangan yang cukup atau tinggi. Perkembangan per kapita pada negara ini wajib diiringi dengan adanya literasi keuangan yang signifikan. Data-data di atas memperlihatkan kepada kita semua bahwa secara keseluruhan dari masyarakat Indonesia masih belum memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi atau memadai. Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat harus diimbangi dengan pemberian edukasi edukasi yang memadai agar tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap industri jasa keuangan juga akan semakin meningkat.

 

Manfaat dari Literasi Keuangan

Literasi keuangan yang baik tentunya akan mempunyai manfaat jangka panjang bagi setiap individu. Tercatat ada dua jenis manfaat jangka panjang yang bisa didapatkan, yaitu dapat meningkatkan literasi yang dimiliki sebelumnya atau less literate menjadi well literate, serta dapat meningkatkan jumlah penggunaan produk atau layanan jasa keuangan.

Literasi keuangan juga mampu membuat seseorang mengelola serta mengambil setiap peluang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera lagi pada masa depan. Selain itu, literasi keuangan pun mampu akan membantu setiap individu dalam membuat keputusan utamanya yang berkaitan dengan keuangan dan pengambilan keputusan untuk berinvestasi ataupun menabung.

Jadi, berdasarkan manfaat tersebut, masyarakat secara individu terbukti akan mampu menunjukkan layanan jasa keuangan dan juga produk di dalamnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Nantinya, masyarakat juga akan memahami manfaat serta resiko yang terjadi dalam memanfaatkan jasa keuangan.

 

Tingkatan Literasi Keuangan

Terdapat beberapa jenis tingkatan dalam literasi keuangan untuk menilai seberapa baik literasi keuangan yang sudah dikuasai oleh seseorang. Berikut ini adalah tingkatan tingkatan literasi keuangan berdasarkan yang dikeluarkan oleh OJK.

 

Well Literate
Apabila ada seseorang yang berada pada tingkatan ini, maka orang tersebut berarti sudah mempunyai pengetahuan dan juga keyakinan terkait lembaga jasa keuangan. Selain itu, orang tersebut pasti juga sudah mengenal akan produk serta jasa keuangan di dalamnya.

Jadi, orang tersebut paham betul akan fitur, manfaat, risiko, hak serta kewajiban terkait produk dan jasa keuangan. Mereka juga mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam memanfaatkan produk serta jasa keuangan.

Sufficient Literate
Dalam tingkatan ini, seseorang akan mempunyai pengetahuan serta keyakinan terkait dengan lembaga jasa keuangan dan juga produk dari jasa keuangan. Selain itu, orang tersebut juga sudah mengenal fitur, manfaat, risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan juga jasa keuangan.

Less Literate
Mereka yang sudah berada pada tingkatan ini memiliki pengetahuan terkait lembaga jasa keuangan dan juga produk serta jasa keuangan saja, tidak lebih.

Not Literate
Mereka yang tergolong ke dalam tingkatan ini dinilai tidak mempunyai pengetahuan yang baik serta keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan dan juga produk serta jasa keuangan.

 

Aspek Literasi Keuangan Menurut Chen dan Volpe

Berikut ini adalah berbagai aspek yang terdapat dalam literasi keuangan berdasarkan Chen dan Volpe.

Pemahaman Pengetahuan Dasar Tentang Keuangan Pribadi
Aspek pertama pada literasi keuangan adalah memahami beberapa hal yang kaitannya erat dengan pengetahuan dasar tentang finansial pribadi.

Tabungan Dan Pinjaman
Aspek kedua pada literasi keuangan adalah berkaitan dengan pinjaman dan jugs tabungan,misalnya seperti penggunaan kartu kredit.

Asuransi
Aspek yang selanjutnya dalam literasi keuangan adalah pengetahuan dasar pada asuransi dan juga berbagai produknya, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, kendaraan, dll.

Investasi
Aspek terakhir yang terdapat pada literasi keuangan adalah pengetahuan terkait investasi, seperti pengetahuan tentang risiko investasi, sukuk bunga pasar, dll.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda