Hingga saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa MLM, MLR, dan Money Game itu adalah suatu hal yang sama. Terjadi campur aduk pemahaman disini sehingga setiap bisnis yang berbentuk jaringan pun dianggap sebagai MLM dan dipandang negatif.
Padahal pada kenyataannya hampir semua yang disebut sebagai MLM dan dianggap negatif itu sebenarnya adalah Money Game, dan sisanya adalah MLR (Multi Level Recruiting). MLM sendiri justru jarang dikenal oleh orang-orang sehingga mereka tidak mendapatkan informasi yang lengkap tentang MLM, yang diketahui hanyalah Money Game yang merugikan dan dianggap sebagai MLM.
Membahas tentang apa itu Money Game, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendefinisikan Money Game sebagai salah satu kegiatan menghasilkan atau menggandakan uang dalam waktu singkat. Yang pada prakteknya pemberian bonus atau komisi diambil dari penambahan atau perekrutan anggota baru, dan bukan dari penjualan produk. Kalaupun ada penjualan produk, itu hanyalah kedok/kamuflase.
Jika mendengar fatwa MUI, istilah tersebut lebih erat kaitannya dengan penipuan online. Berdasarkan pengertian tersebut maka Money Game merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan keuntungan bagi anda jika anda berhasil menarik member baru.
Sementara itu, J.M. Eka Setyawibawa dari EC Consulting sang pencipta Money Game, sejak awal mengetahui bahwa bisnis ini tidak akan bertahan lama. Karena semakin banyak anggota, semakin sulit mereka merekrut anggota baru, hingga akhirnya hengkang atas kemauan sendiri. Sayangnya, pasal tentang janji keuntungan hanya bisa dikirimkan jika masih ada member baru. Sehingga jika perusahaan ini bubar, sang pembuat Money Game akan susah untuk dijerat hukum.
Bisnis Money Game biasanya dikemas secara indah dan menarik dengan nama yang berbeda dan cara pemasarannya secara online maupun offline. Misalnya arisan kepercayaan, modus membantu sesama, manusia membantu manusia, hingga secara terang-terangan menyebut Money Game dengan menyertakan testimoni dari member yang sukses.
Sekilas, Money Game sebenarnya mirip dengan sistem Multi Level Marketing atau MLM. Namun kenyataannya tidak sama dengan sistem MLM, karena permainan Money Game lebih banyak menghasilkan kerugian. Seperti yang sudah disebutkan, bisnis Money Game hanya fokus untuk menambah jumlah member. Tujuannya satu, yaitu memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Keuntungan tersebut berasal dari biaya anggota baru yang bergabung. Sistem Money Game tidak menawarkan training apa pun, hanya berfokus pada perekrutan dan peningkatan keanggotaan. Biasanya calon anggota/member diiming-imingi dengan hadiah atau bonus yang besar ketika berhasil mengajak orang lain untuk bergabung. Biaya pendaftarannya juga terhitung mahal.
Pada saat yang sama, MLM menjadi tempat berkumpulnya perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI). Selain itu, MLM juga menjadi anggota World Federation of Direct Selling Accociations (WFDSA).
Jika Anda bergabung dengan sebuah MLM dan mereka tergabung dalam dua organisasi tersebut, maka dapat dipastikan bahwa organisasi tersebut bukan Money Game dan sah/legal. Setelah bergabung menjadi anggota, Anda juga akan mendapatkan pelatihan tentang cara memasarkan produk-produk yang akan anda pasarkan.
Apakah Anda tahu bedanya, bagaimana sistem kerja Money Game dan MLM?
Kegiatan usaha ini hanya terfokus pada peningkatan keanggotaan. Money Game hanya berfokus pada menarik anggota baru yang kemudian membayar biaya keanggotaan mereka. Keuntungan inilah yang dicari oleh para pelaku Money Game. Sepintas, mereka terlihat seperti MLM, tetapi hanya menawarkan program investasi atau menjual produk anggota baru yang tidak memiliki nilai jual utama.
Berbeda dengan Money Game, tujuan dari Multi Level Marketing (MLM) adalah untuk memperluas jangkauan jaringan pemasaran dan distribusi. Anda yang bergabung dengan MLM akan memindahkan atau menjual suatu produk, karena bisnis MLM pasti memiliki produk yang dapat Anda jual. Biasanya, Anda yang bergabung sebagai member memiliki sebutan sebagai konsultan, distributor, atau kontraktor.
Mereka bisa menjual produk ke anggota MLM lainnya atau memasarkan sendiri. Anda akan mendapatkan keuntungan dari penjualan Anda sendiri. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan persentase pendapatan dari distributor yang Anda ajak sebagai downline Anda. Anda juga bisa mendapatkan bonus untuk mendaftar anggota baru dan untuk hasil pemasaran yang Anda dapatkan.
Biar lebih jelas lagi dan agar anda dapat mengenali tingkah laku mereka di lapangan, pahami ciri-ciri Money Game berikut:
-Anda diharuskan membayar uang pendaftaran dengan jumlah yang besar. Anda juga akan diberi suatu produk untuk dijual tetapi nilai atau harganya tidak sebanding dengan uang yang anda keluarkan.
-Anggota baru yang sudah tergabung diminta untuk mengajak atau merekrut anggota baru lainnya untuk bergabung.
-Setiap berhasil merekrut anggota baru, perekrut akan mendapat keuntungan berupa bonus dengan jumlah tertentu. Semakin banyak anggota yang bisa direkrut, semakin banyak bonus atau keuntungan yang diterima.
-Perusahaan yang menggunakan skema Money Game sesungguhnya tidak memiliki suatu produk untuk dijual. Mereka mempunyai produk tetapi hanya produk yang nilai jualnya tidak seberapa dan tidak begitu memiliki urgensi.
-Lama-kelamaan, bisnis tersebut akan tutup. Sebab produk yang tersedia dengan anggota yang akan terus bergabung tidaklah sebanding.
-Iming iming keuntungan tinggi dan kadang tidak masuk akal.
-Terdapat skema piramida atau skema ponzi menyerupai MLM.
-Biasanya mereka juga akan menceritakan kisah kesuksesan anggota yang terlebih dahulu bergabung, dan sebagainya.
Anda harus lebih berhati-hati dalam menggunakan uang Anda. Jika Anda terjebak dalam suatu Money Game, Anda akan kehilangan uang alih-alih mendapat untung. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari Money Game:
1. Waspada dengan Keuntungan yang Tidak Masuk Akal
Waspadalah terhadap penawaran dengan keuntungan tidak masuk akal dan pendapatan yang meningkat. Apalagi jika tawaran itu mengharuskan anda merekrut anggota baru sebanyak mungkin.
2. Iming-iming Pembagian Komisi
Berhati-hatilah saat anda diiming-imingi dengan pembagian komisi atau keuntungan ketika Anda berhasil merekrut anggota baru. Ini biasanya mengindikasikan sistem Money Game pada perusahaan atau praktik tersebut. Selain itu, Anda juga diharuskan membayar biaya pendaftaran yang tinggi.
3. Cek dan Konfirmasi Ulang
Sebelum memutuskan untuk bergabung, ada baiknya untuk mengecek track record perusahaan terlebih dahulu. Diskusikan dengan rekan kerja atau orang yang Anda percayai.
4. Pelajari dan Riset Lebih Teliti
Saat menghadiri pertemuan sosial atau presentasi perusahaan, amati sistem bisnis dan hal-hal penting lainnya dengan cermat. Jika anda jeli dan menemukan kejanggalan, anda dapat menghindarinya sejak dini.
Sekali lagi, ketahuilah bahwa Money Game memiliki berbagai bentuk. Anda bisa menemui dengan sekadar menghadiri arisan, atau menerima tawaran dari teman melalui media sosial. Money Game menyebar begitu luasnya.
Larangan bisnis dengan sistem Money Game telah diberlakukan di banyak negara seperti Amerika dan Australia, serta Indonesia. Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia atau APLI menetapkan beberapa kriteria untuk bisnis perjudian seperti:
-Keuntungan yang diperoleh dari banyak orang yang direkrut dan menyetor sejumlah tertentu untuk kemudian terbentuk format atau skema piramida
-Keuntungan dihitung dari sistem perekrutan hingga terbentuk formulir tertentu
-Upline lebih mementikan untuk mencari anggota baru atau downline
Skema ini sangat berbahaya dan bisa dikatakan ilegal. Bahkan, pemerintah telah mengeluarkan ancaman serius terhadap pelaku bisnis Money Game ini. Beberapa peserta dijatuhi hukuman denda hingga pada hukuman penjara.
Pada 2014, DPR melalui RUU perdagangan, pasal 9 jelas melarang perusahaan menggunakan skema piramida ini. Menjalankan bisnis ini hanya akan merugikan banyak orang, meskipun akan sangat disayangkan jika perusahaan ini diikuti oleh mereka yang menggunakan pinjaman tanpa agunan untuk mendaftarkan diri sebagai anggota baru.
Ini adalah tips yang dapat Anda coba dan gunakan untuk menghindari jebakan Money Game. Penting untuk mempelajari sesuatu secara detail dan menyeluruh. Jangan sampai anda sudah terjebak dan kemudian baru menyadarinya karena belum mengerti apa itu Money Game.
Mencegah lebih baik daripada mengobati agar anda tidak mengalami kerugian. Cerdaslah saat menyiapkan investasi atau bergabung dengan keanggotaan perusahaan. Juga, jangan mudah terpikat oleh keuntungan yang besar dan muluk-muluk. Raihlah keuntungan melalui komitmen, konsisten dan kerja keras.
Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam Money Game antara lain:
1. Bonus yaitu keuntungan yang diterima dari merekrut member baru.
2. Upline yaitu seseorang yang merupakan rekomendasi untuk berpartisipasi dalam jaringan bisnis Money Game.
3. Downline yaitu pihak-pihak yang direkrut dari Upline dan langsung berada di bawah dari Upline.
4. Referensi yaitu rujukan berupa orang yang mengarahkan.
Produk tertentu sering di kaitkan dengan Money Game:
1. Arisan berantai
2. Investasi tolong menolong
3. Skema Ponzi
4. Multi Level Marketing (MLM)
5. MMM (Manusia Menolong Manusia, Modus Menolong Manusia, atau Mavrodi Mondial Moneybox)
6. Bisnis Piramida
Ada beberapa kecenderungan yang menyebabkan seseorang terjerat bisnis Money Game ini. Biasanya pola kecenderungan ini dikelompokkan sebagai berikut:
1. Suka Bermimpi
Anggota ini cenderung memiliki jargon provokatif yang harus berani bermimpi. Mimpi yang berubah menjadi godaan biasanya berupa pendapatan pasif. Tidak bekerja, tetapi dapat menghasilkan banyak uang dan bisa traveling kemana pun. Ini merupakan tindakan yang salah.
Bermimpi itu baik, tapi jangan lupa! Bermimpilah secara realistis. Misalnya, Anda bergerak dibidang investasi. Setelah sekian lama, Anda akan mendapatkan bagi hasil dari dana yang Anda investasikan. Memimpikan keuntungan sebesar itu dibenarkan karena ada mekanisme investasi. Namun, tetap ada resiko kerugian disebabkan perusahaan tempat investasi mengalami kebangkrutan atau pailit.
2. Hobi Judi
Terkadang orang-orang ini juga mengetahui bahwa Money Game adalah sebuah cara untuk menghasilkan keuntungan dengan ilegal. Namun, mereka yang mengikuti jaringan ini cenderung memiliki kegemaran berjudi, terkadang malah dimanfaatkan guna mengeruk keuntungan dari pihak lain secara masif.
3. Mudah Tergiur Oleh Janji-Janji yang Besar
Biasanya yang mengalami hal ini adalah orang-orang yang sedang putus asa mencari pekerjaan dan kurang memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut. Dia tidak memahami sistemnya. Yang disodorkan ke hadapannya adalah apa yang dia dapatkan seputar keuntungan besar dan dibuat wah. Kebiasaan tidak berpikir secara realistis dalam mendapatkan keuntungan, sering kali menjadi modal utama jaringan industri Money Game untuk menjeratnya.
Berdasarkan pemaparan diatas, kami berharap agar kita mengenal dan memahami pola Money Game ini. Jika ingin berinvestasi, carilah perusahaan resmi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lakukan riset sebelum berinvestasi di perusahaan tertentu. Jangan terjebak dalam jaringan Money Game. Sudah banyak pelakunya yang masuk penjara, jangan sampai berikutnya adalah Anda!
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..