+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mari Menjaga Data Diri Mulai Dari Mengenal Apa Itu Cyber Crime

16 November, 2022   |   Hilal

Mari Menjaga Data Diri Mulai Dari Mengenal Apa Itu Cyber Crime

Bagi kamu yang berkecimpung di dunia online, istilah cyber crime pasti sudah tidak asing lagi. Kejahatan dunia maya ini dapat menargetkan siapa saja dan dapat terjadi kapan saja. Jika kamu menjadi korbannya, kamu akan menderita banyak kerugian. Terutama secara finansial.
 

Pengertian Cyber Crime


Cyber crime adalah kejahatan online. Jenis kejahatan ini tidak mengenal waktu, tidak pilih-pilih objek. Itu dapat terjadi pada individu atau bisnis dimanapun mereka berada. Karena itu, kamu harus waspada.

Tujuan Cyber crime beragam. Ini bisa menjadi iseng, kejahatan serius yang menyebabkan kerugian finansial bagi korban.

Faktanya, kejahatan dunia maya dapat dilakukan sendiri atau melibatkan sekelompok orang. Cyber crime pasti mereka yang berpengalaman dalam berbagai teknik peretasan. Faktanya, tidak jarang Cyber crime mengeksekusi dari lokasi yang berbeda pada waktu yang bersamaan.

Masih banyak contoh kejahatan dunia maya. Tentu kamu pernah mendengar bahwa beberapa waktu lalu, penjahat online ini menyerang salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Pelaku meretas server perusahaan dan berhasil mencuri jutaan data pelanggan. Mulai dari nama, nomor ponsel, hingga alamat. Semua data ini dapat ditukar untuk kepentingan penulis. Ini jelas merupakan pukulan bagi citra perusahaan serta kerugian bagi pelanggan.
 

Jenis-jenis Cyber Crime


Mari pelajari jenis-jenis cyber crime yang masih sering dijumpai saat ini. Ini dia daftarnya:

1. Identity Theft
Sesuai namanya, identity theft adalah jenis cyber crime berupa aksi pencurian identitas. Pelaku identity theft akan melakukan teknik peretasan pada website korban. Mereka akan mengakses server website untuk mendapatkan informasi pribadi yang tersimpan. Pencurian identitas akan cenderung menyasar toko online, situs membership, dan jenis website lain yang menggunakan data pelanggan dalam proses layanannya.

Selain itu, pencurian identitas juga bisa terjadi saat kamu mengunjungi website palsu. Ini terjadi ketika kamu memberikan data pribadi ketika situs web tersebut benar-benar dimiliki oleh peretas.

2. Tagging
Tagging adalah salah satu jenis kejahatan dunia maya berupa perampokan kartu kredit. Penjahat mencuri informasi kartu kredit dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Percaya atau tidak, perjudian adalah jenis kejahatan dunia maya yang umum. Kasus terbaru bahkan melibatkan beberapa selebriti.

Bagaimana cara penyusup membuat file? Ada banyak cara, apakah itu melalui phishing, memasang malware dari toko online atau membeli informasi di Internet. Dampak pengarsipan cukup merugikan. Sebab, jika tidak segera direalisasikan, pemegang kartu kredit harus membayar tagihan besar untuk pembelian yang tidak terpenuhi. Terkadang dalam jumlah yang sangat banyak.

3. Pencurian data perusahaan
Pencurian data perusahaan mirip dengan pencurian identitas. Bedanya, jenis kejahatan dunia maya ini menargetkan data perusahaan.

Penyerang membobol situs web perusahaan dan kemudian mencuri data penting. Data perusahaan yang berhasil diperoleh dapat digunakan untuk keperluan pribadi, seperti untuk mendapatkan akses tanpa izin. Mungkin juga data tersebut dijual di pasar gelap dengan harga tinggi.

4 . Cyber Extortion
Istilah cyber extortion mungkin masih asing di telinga kamu. Padahal, jenis kejahatan dunia maya dalam bentuk pemerasan ini cukup umum terjadi. Kejahatan online ini dapat mempengaruhi bisnis atau individu. Bentuknya penulis akan meminta uang tebusan atas data penting yang telah dicuri.

Kasus cyber extortion yang paling umum saat ini adalah penggunaan ransomware. Malware ini menyusup ke perangkat korban dan mengambil kendali atas data di dalamnya. Pemilik tidak dapat mengakses data tanpa menggunakan kata sandi aktor yang salah.

5. Cyber ????espionage
Cyber ????espionage adalah jenis kejahatan dunia maya yang melacak target tertentu, seperti lawan politik, pesaing perusahaan, atau bahkan pejabat keluarga negara lain.

Penyerang menggunakan teknologi canggih untuk melacak secara online. Spionase dunia maya biasanya dilakukan dengan menggunakan spyware. Dengan aplikasi yang terinstal di komputer korban, semua aktivitas dan data penting dapat diakses tanpa sepengetahuan mereka.
 

Aksi Cyber Crime


Setelah mengetahui jenis-jenis Cyber crime, kamu perlu mengetahui tindakan apa saja yang biasanya dilakukan oleh Cyber crime. Jenis kejahatan dunia maya adalah:

1. Serangan malware
Malware adalah praktik kejahatan dunia maya yang menggunakan perangkat lunak untuk menyusup ke perangkat korban. Tindakan ini seringkali mencapai tujuannya karena korban tidak menyadari bahwa malware sedang menyerang. Artinya, kejahatan dapat dilakukan secara bebas.

Biasanya, malware masuk melalui email, pesan instan, atau saat mengunjungi situs web berbahaya. Tidak jarang malware juga menyusup melalui tema atau plugin WordPress yang terpasang di sistem website kamu. Sedangkan pada perangkat korban, malware dapat melakukan apapun program yang sedang berjalan. Misalnya pencurian data, melacak perilaku online korban hingga menghapus data yang diinginkan.

2 . Scam
Phishing masih menjadi cyber crime favorit para hacker. Pasalnya, kejahatan online ini terbukti efektif secara konsisten, terutama untuk pencurian identitas. Menurut sebuah laporan, 67% kejahatan dunia maya dimulai dengan penipuan.

Data yang menjadi target scam berupa data pribadi (nama, umur dan alamat), data akun (username dan password) dan data keuangan (nomor kartu kredit dan kode akses). Metode phishing seringkali berhasil karena penipu menyamar sebagai otoritas atau organisasi resmi agar korban tidak merasa curiga.

Contoh penipuan yang terkenal adalah penggunaan PayPal untuk tindakan kriminal. Bagaimana tindakan ini terjadi?

Penyerang mengirim email ke korban dengan menyamar sebagai PayPal. Di badan email, penyerang mengatakan akun korban "dibatasi" karena pelanggaran kebijakan. Dengan email ini, penyerang meminta korban untuk memperbarui akunnya. Tautan disediakan mengarahkan korban ke situs web palsu. Jadi, ketika korban memasukkan data pribadi sesuai petunjuk, pelaku sudah mendapatkan informasi yang diinginkan.

Inilah mengapa kamu perlu lebih memperhatikan email yang kamu terima. Misalnya, ketika kamu menerima email dengan alamat panjang yang berisi campuran huruf dan angka. Juga, jangan hanya mengklik tautan di email. Jadi kamu tidak mudah jatuh ke dalam jebakan penipuan.

3. Deface Website
Deface adalah upaya untuk mengubah tampilan dan nuansa website tanpa izin. Cyber crime ini pernah muncul di Indonesia ketika menyerang situs web organisasi pemerintah, KPU. Dalam proses penindakannya, pelaku meretas situs resmi KPU Kabupaten Seluma dan mengubah tampilannya. Penulis juga menuliskan bahwa website tersebut berhasil diretas oleh sebuah grup.

Selain mengubah tampilan dan nuansa sebuah website, tindakan cybercriminal ini juga biasa digunakan untuk mengarahkan korban ke website lain. Misalnya, tindakan mendiskreditkan situs Google di Rumania. Meskipun Google sendiri membantah tindakan tersebut, pengunjung pada saat itu tidak dapat mengakses halaman google.ro.

Efek degradasi sangat parah, terutama untuk bisnis. Reputasi online kamu dalam bahaya, karena situs web kamu akan dianggap tidak terlindungi dengan baik bagi pengunjung.

4. Serangan DDoS
Serangan DDoS adalah Cyber crime yang menargetkan server untuk diserang. Ini dilakukan dengan membuat lalu lintas server sangat tinggi sehingga tidak dapat menangani permintaan akses pengguna. Tindakan DDoS berupaya untuk mematikan server website agar tidak dapat diakses oleh pengunjung. Dapatkah kamu membayangkan apa yang akan terjadi pada toko online kamu? Tentu sangat merugikan bukan?

Faktanya, DDoS sendiri merupakan salah satu serangan yang paling umum digunakan oleh para hacker. Pasalnya, teknik DDoS dinilai cukup sederhana untuk diterapkan. Seperti wajah, serangan DDoS yang secara serius mengancam reputasi online sedang dibangun. Kepercayaan konsumen dalam bisnis yang sedang berjuang pasti akan terpukul.

Sayangnya, serangan DDoS benar-benar dapat menyerang siapa saja, termasuk salah satu media terbesar di dunia, BBC. Pada saat itu, serangan tersebut membuat hampir semua layanan BBC terhenti. Semua domain BBC tidak dapat diakses. Lebih buruk lagi, layanan on-demand dan stasiun radio juga mati. Dengan demikian, kerugian finansial akibat DDoS cukup serius.

5. Peretasan
Peretasan adalah istilah yang cukup umum untuk Cyber crime. Aksi ini dilakukan dengan cara mengakses sistem komputer korban tanpa izin. Pada dasarnya para hacker akan menggunakan keahliannya untuk melakukan berbagai aksi cyber crime. Mulai dari menyabotase sistem, mencuri data pribadi, hingga membeberkan data yang didapat ke publik.

Peretasan tidak selalu menguntungkan secara finansial. Banyak peretas juga melakukan ini hanya untuk memamerkan keahlian mereka.
 

Kerugian yang Ditimbulkan dari Cyber Crime


Setiap kejahatan dunia maya tentu membawa kerugian bagi korbannya. Berikut adalah beberapa kerugiannya:

1. Reputasi online dapat berisiko
Kelemahan yang disebabkan oleh kejahatan dunia maya adalah reputasi online dapat berisiko. Apalagi jika Anda menggunakan aktivitas online untuk bisnis. Jika Anda menjadi korban, bisnis online Anda bisa kehilangan kepercayaan pelanggan Anda.

2. Kehilangan data penting
Salah satu kerugian terbesar yang dialami pelaku kejahatan siber adalah kehilangan data. Ini dapat terjadi dengan akun pribadi dan situs web yang menyimpan data pribadi pelanggan.

3. Kerusakan perangkat lunak dan sistem komputer
Kerusakan perangkat lunak dan program juga dapat disebabkan oleh kejahatan dunia maya. Salah satu yang bikin heboh adalah serangan Ransomware WannaCry yang melanda berbagai website pemerintah. Saat itu, terjadi serangan yang membuat banyak perangkat tidak bisa diakses. Tindakan ini terutama terjadi pada sistem operasi yang rentan, baik versi lama maupun versi bajakan.

4. Kerugian dalam jumlah tertentu
Kerugian finansial juga merupakan dampak terbesar dari aktivitas cybercriminal. Bentuk tindakannya bisa bermacam-macam, mulai dari penipuan hingga pemerasan.

Tidak hanya individu dan perusahaan yang mengalami situasi ini, negara juga mengalami kerugian dalam jumlah tertentu akibat ulah cyber crime.
 

Cara Menghindari Cyber Crime


Jadi sekarang kamu lebih tahu tentang ancaman cyber crime. Jadi bagaimana kamu menghindari kejahatan dunia maya? Berikut tipsnya:

1. Gunakan hosting yang aman
Ini bisa dibilang merupakan langkah penting dalam upaya kamu mengamankan website kamu. Hosting dengan perlindungan keamanan yang luar biasa dapat membantu kamu mencegah kejahatan dunia maya.

2. Update Secara Rutin
Update secara berkala dapat menjadi salah satu cara untuk menghindari kejahatan dunia maya. Pembaruan pada sistem operasi dan sistem manajemen situs web kamu.

Misalnya, jika kamu menggunakan Windows, kamu akan selalu menerima pemberitahuan pembaruan. Jika memungkinkan, terapkan pembaruan yang disarankan sesegera mungkin. Ini juga berlaku untuk pengguna macOS dan Linux.

3. Memasang SSL
Pernahkah kamu memperhatikan ikon gembok di depan URL situs web? Nah, itu tandanya situs tersebut menggunakan SSL. SSL adalah metode yang aman dalam transmisi data di website.

Faktanya, alasan utama kamu harus menginstal SSL adalah karena sertifikat SSL memastikan keamanan berlapis. SSL memastikan bahwa setiap paket data yang dipertukarkan antara situs web kamu dan pengunjung yang mendukung SSL dilindungi dengan teknik enkripsi terbaru.

4. Terapkan Otentikasi Dua Faktor
Beberapa dari kamu mungkin sudah familiar dengan 2FA. Otentikasi Dua Faktor (2FA) adalah metode keamanan terhadap kejahatan dunia maya yang memungkinkan situs web memverifikasi pengguna secara waktu nyata dengan kode unik yang dibuat di tempat.

2FA adalah cara umum yang sudah diterapkan oleh perusahaan ternama, seperti Google, Facebook, Yahoo, dll.

5. Gunakan password yang unik
Apakah kamu termasuk orang yang masih membuat password dengan tanggal lahir? Sebaiknya kamu mengubahnya mulai sekarang. Password seperti tanggal lahir, nomor telepon, dan nomor rumah merupakan password yang mudah ditebak. Ini dapat mempercepat akun kamu diambil alih oleh peretas.

6. Berhati-hatilah saat membuka email
Email merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh para pelaku kejahatan siber untuk melakukan aksinya. Pelaku mengirim email ke korban yang menyamar sebagai pihak berwenang.

Berbagai jenis konten email digunakan untuk melakukan kejahatan secara online. Salah satunya adalah dengan memberikan link yang mengelabui korban agar mengkliknya. Jika tidak hati-hati, kamu bisa terjebak dalam rencana jahat yang penulis siapkan melalui tautan ini. Itu mungkin mengunduh aplikasi yang terinfeksi malware.

Jika ragu, kamu dapat langsung menghubungi perusahaan untuk menentukan apakah email tersebut dapat dipercaya.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda