+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


 Downtrend: Penyebab Terjadinya Downtrend Saham! Simak Penjelasannya

16 November, 2022   |   Fajri

 Downtrend:  Penyebab Terjadinya Downtrend Saham! Simak Penjelasannya

Istilah Downtrend


Jika Anda sudah familiar dengan istilah ini berarti Anda bisa menjadi seorang trader dan jika benar Anda adalah seorang trader apakah Anda tahu apa itu definisi downtrend? Dalam dunia perdagangan saham, para trader harus memperhatikan kondisi pasar saham atau garis trend saham, salah satunya adalah downtrend. Ini penting untuk dipahami, dipahami, dan dipertimbangkan sebagai trader karena memengaruhi strategi trader saham dan investor.
Dan jika Anda bukan seorang trader dan mencari definisi downtrend, Anda telah menemukan artikel yang tepat.


Pengertian Downtrend Saham


Downtrend adalah pola di mana harga saham terus bergerak ke bawah selama periode waktu yang lama di pasar. Pola pergerakan ini bisa dipantau dengan trendline. Garis tren ini bisa mewakili pola pergerakan harga pasar saham yang sedang naik, turun, atau bahkan mendatar. Lalu ada yang disebut tren naik dan pergerakan menyamping. Menurut laman Investopedia, kondisi pasar dikatakan sedang downtrend ketika terjadi penurunan peaks and troughs atau transits secara berturut-turut dalam jangka waktu yang lama. 


Penyebab Terjadinya Downtrend Saham


Jika Anda melihat tren turun berarti harga pasar terus turun, kondisi ini dapat terjadi ketika penawaran lebih banyak daripada permintaan di pasar. Artinya lebih banyak sekuritas yang ditawarkan daripada yang diminati pembeli untuk dibeli, tetapi sangat sedikit sekuritas yang dibeli. Secara umum downtrend juga terjadi saat mengikuti perkembangan berita dan informasi tentang suatu perusahaan, keadaan ekonomi, dan kondisi lainnya. Kondisi tertentu dapat menyebabkan banyak orang menjual sahamnya pada saat yang bersamaan.

Oleh karena itu tingkat penawaran akan jauh lebih tinggi daripada permintaan pasar seperti yang dilaporkan situs Corporate Finance Institute, jika Downtrend berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dampaknya akan sangat besar. Yang terparah adalah krisis ekonomi, yang dapat menyebabkan pengangguran massal dan penurunan daya beli masyarakat.


Hal yang Harus Dilakukan Saat Downtrend


Berdasarkan pusat edukasi kami dan komunitas trader babypips, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan dan hindari saat terjadi sinyal downtrend harga saham. Di bawah ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan ketika downtrend terjadi.

1. Melakukan Short Selling

Perhatikan sebagai aturan umum penjualan singkat hampir selalu dilakukan oleh investor yang sudah memiliki banyak pengalaman trading. Caranya adalah dengan meminjam saham tersebut dan segera menjualnya kembali. Namun, ada kesepakatan untuk membeli saham yang dijual suatu hari nanti. Jika harga saham terus turun Anda bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli.

2. Jual Saham Sebelum Turunnya Makin Drastis

Memperhatikan tren. Investor harus dapat menghitung rata-rata pergerakan harga saham dan melakukan analisis teknis. Jika hal ini dicermati dan kondisi ke depan diperkirakan akan terus menurun maka jumlah saham-saham tersebut akan terus menurun.

3. Memprediksi Uptrend

Jika Anda memiliki saham yang sedang jatuh, lakukan beberapa analisis. Harga mungkin naik lagi di masa depan. Jika Anda memiliki kesempatan, Anda bisa menunggu uptrend terjadi dan membeli lagi saat harga naik.


Perhatikan Hal Ini Saat Downtrend


Downtrend adalah kondisi normal yang terjadi hal ini dapat mengindikasikan bahwa saham tersebut bukanlah tempat yang tepat untuk dibeli pada saat itu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat Anda berada dalam Downtrend sebelum Anda salah langkah sebagai trader.

1. Pemilihan Saham

Luncurkan laman most.co.id saat terjadi downtrend dan pilih saham yang layak dibeli dengan analisis fundamental. Analisis fundamental dilakukan dengan mengevaluasi laporan keuangan emiten sebagai dasar penilaian valuasi saham. Beberapa hal yang kami cari dalam analisis fundamental:

• Kinerja keuangan perusahaan.
• Harga referensi saham.
• Mengevaluasi kelayakan perusahaan untuk investasi kita.
Selain itu, untuk menentukan harga beli suatu saham, analisis teknikal juga dapat digunakan untuk menelaah tren (price action) pada level support (level beli pada grafik) dan level resistance (level jual pada grafik).


2. Waktu Input Order

Maka Anda harus mengingat hal ini saat memasukkan pesanan Anda. Mengenai waktu pemesanan input, dapat dibagi menjadi dua aspek:

• Jika Anda tidak punya waktu untuk menjual saham selama downtrend, pilihlah opsi average downtrend terlebih dahulu. Average Down adalah strategi investasi yang membeli secara bertahap saat harga saham turun. Contoh: Beli 100 lot saham A dengan harga Rp 1.700. Setelah itu, harga saham turun menjadi Rp 1.400. Analisis mengungkapkan bahwa fundamental perusahaan tidak berubah, jadi Anda membeli 100 lot saham lagi. Inilah yang disebut rata-rata. Cari level support jangka panjang untuk penurunan rata-rata dengan melakukan pembelian berjenjang. Teknik ini merupakan strategi untuk mengurangi kerugian.

• Kemudian menunggu keadaan bergerak dalam uptrend atau uptrend yaitu arah naik. Hal ini terlihat pada pola analisis teknikal baik dari pola reversal maupun indikator teknikal. Selain itu, technical rebound saat downtrend juga bisa digunakan untuk trading dalam jangka pendek. Artinya, beli support dan jual resistance. Dalam pasar tren turun, sangat penting untuk menjaga risiko dan disiplin, terutama jika Anda membatasi kerugian. Jika tidak, risiko kerugian bahkan lebih tinggi.

3. Dana yang cukup

Terakhir jika harga saham sedang jatuh, pastikan Anda memiliki cukup reksa dana dalam portofolio Anda untuk memberikan amunisi saat terjadi pembalikan pasar. Mengingat bahwa Anda tidak memiliki cukup amunisi, hal yang paling sulit untuk diterima ketika Anda memiliki banyak investasi yang baik.Jika ini menjadi kendala, pertimbangkan untuk membuat akun margin untuk memaksimalkan peluang Anda.


Taktik Trading Saham Downtrend Adalah


Kita sudah mengetahui definisi dari downtrend dan kita sudah mengetahui apa yang harus diperhatikan saat terjadi downtrend. Namun, Anda harus tahu bahwa Anda harus mewaspadai kondisi downtrend saham ini. Perdagangan selama tren turun seperti melawan arus lalu lintas.

1. Jangan hanya menangkap pisau yang jatuh

Seperti dilansir dari situs Juruscuan.com, para trader biasa tertipu untuk membeli saat harga saham turun cukup rendah. Anda mungkin berpikir bahwa benda ini memiliki potensi rebound. Jika saham sedang downtrend, berarti saham tersebut telah jatuh secara signifikan dan kemungkinan besar akan jatuh lagi. Gunakan pemeriksaan pembalikan yang lebih efisien. Anda dapat menggunakan indikator, kandil, berita perdagangan, dan lainnya.

2. Santai dan jangan agresif

Selain itu, menghadapi saham yang sedang downtrending membutuhkan ketenangan untuk benar-benar mengambil langkah yang tepat saat mengambil keputusan. Jangan agresif. Bagaimana menghabiskan lebih sedikit uang untuk trading. Jangan gunakan margin terlalu besar. Margin yang disediakan broker tidak boleh digunakan.

3. disiplin cut loss

Cut loss adalah keamanan Anda jika harga saham turun lebih jauh. Jangan takut untuk memotong kerugian Anda jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan Anda.

4. Perhatikan psikologi trading

Jangan meremehkan emosi dan kesepakatan. Karena keduanya berhubungan erat. Saat saham berada dalam tren turun, emosi pedagang biasanya memuncak. Apalagi saat berada dalam posisi kalah. Trader yang kalah biasanya ingin balas dendam. Oleh karena itu, dibutuhkan posisi yang lebih agresif yang justru dapat merugikan.

5. Jangan serakah

Pebisnis, saat kondisi pasar sedang downtrend, terkadang harga saham naik. Namun, rebound yang terjadi biasanya hanya bisa ditingkatkan sampai batas tertentu. Atau, seperti yang sering mereka katakan, kucing mati melompat. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mudah tertipu atau serakah. Kalau sudah untung, langsung jual sedikit.

6. Terapkan perdagangan jangka pendek

Kondisi saham yang downtrend bukan berarti semua saham berada pada posisi merah, hanya saja ada beberapa saham yang sedang uptrend. Saham kelas dua, kelas tiga, atau saham gorengan biasanya berhasil dengan sangat baik saat pasar saham turun. Apalagi, sering terjadi rebound di pasar saham. Opsi ini dapat digunakan untuk perdagangan jangka pendek saham tertentu. Namun, stok kedua, ketiga, atau goreng lebih berisiko, jadi berhati-hatilah. Pedagang jangka pendek, seperti pedagang harian, bisa lebih bersenang-senang saat tren pasar saham turun. Tidak perlu khawatir tentang apa yang akan dilakukan pasar saham keesokan harinya.

7. Coba Perdagangan Forex

Berbeda dengan saham yang hanya untung saat harga saham naik, trading forex ini bisa untung dengan dua cara. Sekalipun pasar naik atau turun, Anda tetap bisa trading dan untung. Oleh karena itu, pasar forex bisa menjadi alternatif trading saat pasar saham sedang downtrend.

8. Pergi berlibur saat dibutuhkan

Saat tren pasar saham turun, menjauh dari pasar adalah strategi terbaik. Khusus untuk pemula sebaiknya bersabar dan menunggu sinyal reversal yang artinya pasar akan kembali uptrend kemudian rebound. Jika mau, Anda bisa berlibur atau istirahat dari perdagangan untuk mendapatkan gelar dan memperdalam pengetahuan perdagangan Anda.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda