+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Deadweight Loss | Pengertian, Penyebab Kerugian dan Cara Menghitungnya pada Bisnis

16 November, 2022   |   Ningsih

Deadweight Loss | Pengertian, Penyebab Kerugian dan Cara Menghitungnya pada Bisnis

Setiap kali konsumen ta membeli barang atau jasa karena adanya perubahan pada harga, ada yang dinamakan deadweight loss. Ini merupakan sebuah kasus pada beberapa industri yang berbeda. Menentukan deadweight loss membantu guna melihat berapa banyak uang yang terlewatkan oleh perusahaan berdasarkan pajak baru, plafon harga, maupun pada perubahan harga dasar. Pada artikel ini, akan menjelaskan apa itu deadweight loss, apa penyebabnya, bagaimana cara menghitungnya, dan contoh kasusnya.


Apa itu Deadweight Loss?

Deadweight loss mengacu pada kerugian atau biaya yang berasal dari ketidakcukupan pada ekonomi yang mana alokasi tidak seimbang serta hilangnya efisiensi ekonomi. Dengan kata lain, itu adalah kerugian yang terjadi dari efisiensi pasar, seperti permintaan dan penawaran tidak seimbang. Saat deadweight loss terjadi, beberapa orang mungkin akan mendapatkan manfaat sedangkan yang lain mungkin tidak. Jika konsumen merasa seolah-olah nilai barang atau jasa tak melebihi biayanya, mereka cenderung tak akan melakukan pembelian. Ini menghasilkan kerugian karena konsumen tidak merasa biayanya dibenarkan.


Penyebab Deadweight Loss?

Terdapat tiga penyebab utama deadweight loss, serta ada banyak penyebab yang tidak dapat dihindari:

1. Pajak

Biaya keuangan ini dibuat oleh pemerintah serta tidak dapat dihindari. Contoh pajak merupakan pajak penjualan yang dikenakan pada produk atau barang.

2. Plafon harga

Plafon harga mengacu pada harga maksimum yang menurut pemerintah adalah suatu barang atau layanan akan dikenakan biaya. Pemerintah melakukan ini guna mencegah perusahaan tertentu menjual barang atau jasa dengan harga yang lebih tinggi. Contoh plafon harga adalah sebuah kontrol sewa di mana harga ditetapkan sebagai jumlah sewa tertinggi yang bisa dikumpulkan oleh pemilik.

3. Harga dasar

Terakhir, harga dasar mengacu pada harga minimum yang menurut pemerintah suatu barang atau jasa bisa dijual. Ini merupakan sebuah kebalikan dari plafon harga. Contohnya adalah pada upah minimum. Penting untuk dicatat bahwa faktor eksternal berpotensi dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan barang atau jasa.
 

Bagaimana Cara Menghitung Deadweight Loss

Untuk menghitung deadweight loss, Anda wajib mengetahui perubahan harga dan perubahan jumlah produk atau layanan. Gunakan rumus berikut:

Deadweight loss = ((Pn – Po) × (Qo – Qn)) / 2

di mana:
Po = harga asli produk
Pn = harga baru produk setelah pajak, plafon harga dan/atau harga dasar diperhitungkan
Qo = jumlah produk yang awalnya diminta
Qn = kuantitas uang yang diminta setelah pajak batas harga dan/atau harga dasar yang diperkenalkan

Pakailah langkah-langkah berikut untuk menghitung deadweight loss:

1. Tentukan harga asli produk atau layanan

Langkah pertama untuk menghitung kerugian bobot mati adalah menentukan harga asli produk atau jasa yang bersangkutan. Misalnya, saat Anda ingin membeli tiket konser, harga aslinya bisa menjadi 100.000.

2. Tentukan harga baru produk atau layanan

Kemudian, tentukan harga baru produk atau layanan setelah pajak, plafon harga, dan/atau harga dasar sudah disertakan. Dengan menggunakan contoh di atas, saat pemerintah mengenakan pajak 100% untuk tiket konser, ini akan membuat tiket konser yang akan dibeli anda 200.000 dibandingkan dengan 100.000 yang asli.

3. Cari tahu kuantitas produk yang awalnya diminta dan kuantitas baru

Tentukan berapa banyak produk yang awalnya yang akan Anda beli. Pada contoh di atas, Anda menginginkan satu tiket konser. Katakanlah Anda menganggarkan 60.000  untuk tiket konser. Alih-alih bisa membeli satu tiket konser, Anda tak bisa lagi membelinya karena harganya sekarang 100.000 sebab pajak pemerintah dibandingkan dengan harga asli 50.000. Oleh karena itu, kuantitas asli adalah satu dan kuantitas baru adalah nol.

4. Hitung deadweight loss

Sekarang setelah Anda menentukan nilai di atas, gunakan rumus untuk menghitung deadweight loss
Deadweight loss = ((Pn Po) × (Qo Qn)) / 2
((200.000 – 100.000) × (1 – 0)) / 2 = 50
Dalam contoh di atas, kerugian Anda  adalah 100.000.

Contoh Lainnya untuk Menghitung Deadweight Loss

Perhatikan contoh deadweight loss berikut:

Contoh 1

Katakanlah Anda sedang merencanakan liburan ke Bali. Tiket pesawat akan dikenakan biaya 300.000 serta Anda menghargai perjalanan dengan 500.000. Pada hal ini, nilai perjalanan (500.000) melebihi biaya tiket dalam pesawat (300.000).

Dengan informasi ini, Anda memutuskan saat melakukan perjalanan. Nilai bersih yang Anda dapatkan dari perjalanan ke Bali ini adalah 200.000, karena 500.000 dikurangi 300.000 adalah 200.000. Tetapi, sebelum Anda melakukan perjalanan, pemerintah mengenakan pajak hingga 100% untuk tiket pesawat. Ini akan meningkatkan harga tiket pesawat Anda mulai dari 300.000 menjadi 600.000.

Ini berarti biaya sekarang melebihi manfaat atau nilai yang telah ditetapkan Anda untuk perjalanan Anda. Ini karena Anda sekarang nantinya membayar 600.000 untuk tiket pesawat ke Bali di mana Anda hanya bisa mendapatkan nilai 500.000. Jika ini adalah masalahnya, Anda tidak akan melakukan perjalanan. Dan karena Anda tidak melakukan perjalanan, pemerintah tak akan mendapatkan pajak dari Anda. Deadweight loss pada skenario ini adalah nilai tiket pesawat yang tak dibeli karena pajak baru.

Contoh 2

Katakanlah Anda akan pergi ke konser NCT Dream. Anda menentukan bahwa tiket konser akan dikenakan biaya 1.000.000, tapi, Anda mendapatkan harga konser tersebut seharga 1.200.000. Dalam contoh ini, nilai atau manfaat (1.200.000) melebihi biaya tiket konser (1.000.000), jadi Anda menentukan bahwa itu merupakan sebuah investasi yang layak dan memutuskan untuk pergi. Nilai bersih dari konser ini adalah 200.000 karena 1.200.000 dikurangi 1.000.000 adalah 200.000.

Sebelum Anda menghadiri konser, pemerintah memutuskan untuk mengenakan pajak 50% pada tiket konser. Ini artinya bahwa biaya asli tiket akan meningkat 50% menjadi 1.200.000. Ini berarti biaya tiket konser saat ini akan melebihi nilai yang Anda tetapkan sebab Anda sekarang akan membayar 1.200.000 untuk tiket konser yang awalnya Anda hargai 1.000.000. Karena itu, Anda memutuskan untuk membatalkan konser serta deadweight loss akan menjadi nilai tiket konser yang tak akan dibeli karena pajak pemerintah yang baru.
 

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai deadweight loss dan contohnya pada kehidupan sehari hari. Kerugian ini pun bisa terjadi jika Anda merupakan pemilik bisnis. Jadi pastikan Anda untuk lebih mengetahui setiap biaya yang dikeluarkan dan nilai dari setiap aset dan investasi Anda.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda