+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal CPAM (Capital Asset Pricing Model): Definisi, Asumsi Dan Manfaatnya!

16 November, 2022   |   Isaias

Mengenal CPAM (Capital Asset Pricing Model): Definisi,  Asumsi Dan Manfaatnya!

Dalam suatu kegiatan investasi, Capital Asset Pricing Model atau disingkat CAPM ini adalah suatu istilah yang harus dipahami serta dimengerti oleh para investor. Pada dasarnya, CAPM merupakan suatu teori yang mampu menghitung bagaimana suatu saham ataupun aset berharga yang mempunyai risiko lain mampu memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan. CAPM adalah sebuah cara pendekatan dari suatu harga aset ataupun asset pricing yang di dalamnya dapat memprediksi nilai keuntungan dari suatu aset berharga berisiko tinggi lain. Singkatnya, CAPM adalah suatu model pendekatan dari asset pricing atau harga aset yang mana model pendekatan tersebut mampu memprediksi nilai keuntungan dari suatu aset yang berharga dan juga berisiko. Dengan model CAPM, maka para investor bisa membuat perkiraan bagi hasil dari aset berharga yang sedang mereka dimiliki.

 

Definisi Asumsi Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Seperti yang telah dijelaskan diatas Jadi, CAPM merupakan suatu metode atau cara yang dikembangkan agar setiap investor atau pebisnis mampu untuk membuat perkiraan kondisi keseimbangan dari risiko yang terdapat di dalam setiap aset seimbang. CAPM ini mampu menjelaskan keterkaitan antara risiko dengan return yang memang diperlukan bagi suatu perusahaan.

Artinya, sebagai suatu metode keseimbangan harga aset modal, CAPM adalah salah satu indikator yang berfungsi untuk membuat prediksi hasil yang sedang diinginkan dari suatu aset berharga. Di dalam metode ini juga biasa dikenal sebutan risiko sistematik dan juga risiko spesifik atau risiko yang tidak sistematik.

Dalam pengaplikasinnya, CAPM adalah salah satu metode pendekatan asset pricing yang cukup simple. CAPM juga bisa dijadikan sebagai suatu dasar acuan untuk setiap para investor agar dapat mengetahui gambaran berbagai kejadian di pasar aset berharga yang memang cukup kompleks dan juga sangat sulit untuk dipahami. Sehingga, ada banyak investor yang lebih memilih metode CAPM ini agar dapat menghitung return dari aset berharga yang dimilikinya.

 

Asumsi Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Konsep Capital Asset Pricing Model atau CAPM ini adalah bekerja pada asumsi atau dari anggapan tertentu. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Harapan Homogen: Capital Asset Pricing Model atau CAPM adalah mengasumsikan bahwa harapan investor tetap sama selama kurun waktu dan periode tertentu

Pasar Ideal: Asumsi berikutnya adalah tidak adanya biaya transaksi dan juga pajak yang dibebankan dari investor. Selain itu, tidak ada batasan short-selling atau inflasi

Investor Rasional: Investor diasumsikan rasional, yaitu mereka yang mencoba untuk menjauh dari sekuritas berisiko. Pada saat yang sama, mereka juga bertujuan untuk membuat utilitas maksimum dari investasi mereka

Pasar dalam Ekuilibrium: Diasumsikan bahwa investor tidak pernah mempengaruhi nilai dari sekuritas; sebaliknya, mereka hanya mengambil investasi dengan harga yang tersedia di pasar

Investor dapat Meminjam / Meminjamkan Jumlah Tidak Terbatas: Investor dapat memanfaatkan pinjaman tanpa batas yang terletak di bawah tingkat dari bebas risiko. Lembaga keuangan juga sudah menyediakan dana tak terbatas kepada investor

Akses yang Sama terhadap Info: Asumsi lain adalah bahwa investor memiliki pengetahuan yang lengkap tentang pasar dan sekuritas yang mereka investasikan

Pengembalian Sesuai Dengan Fungsi Distribusi Normal: Pengembalian yang bisa diperoleh investor dari portofolio lengkap tunduk pada fungsi distribusi normal

Investor Terdiversifikasi: Diasumsikan bahwa semua investor bertujuan untuk mendiversifikasi portofolio mereka ke dalam berbagai jenis sekuritas dengan risiko dan juga pengembalian yang berbeda

Jumlah Aset Tetap: Capital Asset Pricing Model atau CAPM adalah mengasumsikan bahwa jumlah dari aset yang tersedia tetap sama selama periode tertentu

Aset Dapat Dibagi: Semua kepemilikan yang ada didalam portofolio mudah dibeli dan dijual di pasar terbuka dan dapat dibagi menjadi unit-unit kecil

Koefisien Beta adalah Satu-satunya Ukuran Risiko: Tingkat risiko sistematis sekuritas diukur secara ketat dalam bentuk Beta

 

Risiko dan Return

Model CAPM adalah pendekatan teori aset berharga yang lebih berfokus pada return dan juga risiko. Dalam kegiatannya, metode CAPM adalah metode atau cara yang dipakai oleh para investor karena mereka ingin memperoleh informasi yang terkait dengan keuntungan maksimal yang bisa didapatkan oleh investor dengan memperhatikan angka return atau pengembalian. Tapi, agar bisa mendapatkan keuntungan tersebut, terdapat resiko yang dapat ditimbulkan dari keadaan dalam asset pricing. Risiko tersebut dikenal sebagai risiko investasi yang akan dihadapi oleh setiap investor. Nah, beberapa yang termasuk ke dalam risiko investasi yang jadi pertimbangan CAPM adalah sebagai berikut:

1. Market Risk
Market risk merupakan suatu risiko yang terdapat di pasar yang perlu diperhatikan antara high risk dan juga low risknya. Market risk pun juga sering disebut sebagai interest rate risk. Dalam kegiatannya, risiko pasar akan turut mempengaruhi nilai investasi dari para investor.

2. Default Risk
Default risk adalah suatu risiko yang terjadi apabila penjual aset ternyata tidak mampu membayar bunga dan juga biaya pokok aset. Pihak investor akan sangat mungkin untuk mengalami default risk.

3. Inflation Risk
Risiko inflasi dikarenakan adanya inflasi yang tentunya hal ini akan menurunkan nilai aset berharga.

4. Currency Risk
Risiko mata uang atau currency risk yang dipengaruhi nilai aset karena terjadinya penurunan nilai tukar mata uang yang menjadi acuan dari adanya jual beli aset.

 

Manfaat CAPM

Capital Asset Pricing Model atau CAPM adalah sebuah model market return yang banyak dipakai dan juga mudah dihitung. Selain itu, antara market return serta risiko dalam bentuk teoritis, sehingga berguna dalam riset atau studi. Adapun, manfaat dari CAPM adalah sebagai berikut:

- Manfaat CAPM adalah dapat memberikan tingkat diskonto yang lebih baik daripada WACC untuk penilaian investasi.

- Setelah penelitian serta pengujian empiris berulang, Capital Asset Pricing Model menetapkan hubungan antara market return yang diharapkan dan juga risiko sistematis.

- Lebih bagus jika dibandingkan dengan Dividend Growth Model (DGM. DGM hanya berfokus pada risiko sistematis di tingkat perusahaan, tetapi Capital Asset Pricing Model mempertimbangkan risiko sistematis dari seluruh pasar saham.

- Model market return lainnya mengabaikan risiko sistematis saat akan menentukan pengembalian dari investasi.

- Selanjutnya, manfaat dari CAPM adalah sederhana dan juga mudah digunakan. Untuk memastikan tingkat market return yang lebih baik kepada investor, Capital Asset Pricing Model dengan cepat menghitung serta menguji semua alternatif yang mungkin.

- Tidak seperti model lain, Capital Asset Pricing Model juga dapat diterapkan ke segala bisnis. Bahkan, dalam kasus di mana bauran bisnis baru dan juga pembiayaannya berbeda dari bisnis yang ada.

Sebagai investor atau pebisnis, menganalisis risiko keuangan dengan CAPM adalah sebuah opsi alternatif yang sangat tepat dilakukan. Hanya saja, agar pengambilan keputusan tersebut semakin efektif, tentunya perlu disediakan laporan keuangan yang cukup akurat.

 

Istilah Istilah dalam CAPM

1. Risk Free Rate
Risk free rate adalah sebuah return ataupun hasil dengan tanpa adanya risiko. Dalam pelaksanaanya, instrumen dari risk free rate ini mempunyai bentuk surat berharga pemerintah, seperti surat utang, obligasi, atau investasi investasi model lainnya. Notasi dari risk free rate yang ada di dalam CAPM adalah Rf.

2. Expected Return
Expected return adalah suatu return yang diinginkan oleh para investor pada aset berharga yang dimilikinya. Notasi expected yang ada di dalam CAPM ini adalah Re.

3. Return Market
Return market atau tingkat pengembalian pasar di dalam CAPM adalah tingkat pengembalian atau return dengan berdasarkan tingkat fluktuasi indeks harga saham yang ada. Notasi dari return market pada CAPM adalah Rm.

4. Beta
Karena metode CAPM adalah suatu pendekatan yang dapat memperkirakan hasil, maka di dalamnya dikenal istilah beta. Beta adalah suatu cara untuk mengukur tingkat keuntungan dari aset berharga atas return market. Jika nilai dari beta adalah 1, setiap 1% perubahan return pasar maka nilai return sahamnya akan sama dengan return saham yang ada.

Jika perhitungan beta ternyata menunjukkan saham dengan nilai beta lebih dari 1, maka saham tersebut mempunyai risiko yang lebih besar daripada risiko rata-rata yang ada di pasar.Pun Sebaliknya, bila suatu saham mempunyai nilai beta lebih kecil dari 1, maka saham tersebut mempunyai risiko yang berada di bawah rata-rata pasar.

 

Dengan penjelasan lengkap diatas, bisa kita simpulkan bahwa Capital Asset Pricing Model atau CAPM adalah suatu metode pendekatan dari harga aset ataupun asset pricing yang berfungsi untuk dapat memprediksi nilai keuntungan dari aset berharga. CAPM menjadi salah satu indikator pebisnis untuk memperkirakan bagi hasil dan juga risiko terkait aset berharga miliknya. CAPM mampu menentukan tingkat dari pengembalian ataupun required return atas suatu aset berharga.

CAPM adalah salah satu model asset pricing yang saat ini banyak digunakan oleh para investor karena mampu  memberikan gambaran seluruh hal yang berhubungan dengan aset berharga, risiko dan kaitannya. CAPM mampu memberikan informasi hubungan risiko dari setiap aset yang ada dan juga akan melakukan perkiraan hubungan risiko dengan hasil keuntungan. Beberapa istilah yang terdapat di dalam CAPM adalah risk free rate, expected return, return market, serta perhitungan beta.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda