+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mari Mengenal Apa Itu Sales Funnel dan Bagaimana Cara kerjanya

16 November, 2022   |   Silfiya

Mari Mengenal Apa Itu Sales Funnel dan Bagaimana Cara kerjanya

Jika anda berkecimpung di bidang sales serta business development, anda tentu saja sering mendengar istilah sales funnel. Ya, sales funnel merupakan salah satu poin yang harus anda perhitungkan pada saat anda akan terjun ke dunia bisnis. Karena, untuk setiap perubahan yang terjadi akan berpengaruh pada tumbuh kembang bisnis yang anda jalankan.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak juga pada teknologi marketing, salah satunya yaitu sales funnel. Kecanggihan teknologi tersebut menciptakan perubahan alur penjualan yang tersendiri. Di sinilah anda harus waspada akan setiap perubahan yang terjadi.

Apabila anda tidak mengikuti perkembangan zaman, maka bisnis yang anda bangun akan jalan di tempat tanpa ada perubahan yang berarti. Untuk anda yang masih belum paham mengenai apa itu sales funnel serta bagaimana cara menerapkannya pada bisnis yang anda miliki, kami akan menjelaskannya melalui artikel di bawah ini. Mari, simak artikelnya!


Apa Itu Sales Funnel?


Sales funnel adalah sebuah tahapan yang dilalui oleh pelanggan potensial untuk menuju keputusan pembelian. Dimulai dari mengenal produk, melakukan pertimbangan, sampai dengan membeli atau tidak jadi membeli suatu produk. Dengan menggunakan sales funnel, Anda dapat mengetahui bagaimana proses pelanggan tertarik kepada produk Anda sampai dengan pelanggan memutuskan untuk melakukan pembelian. 

Pada saat anda sudah memahami keseluruhan proses pembelian pelanggan tersebut, Anda dapat mengetahui tahapan mana yang pembeliannya sudah optimal maupun yang belum optimal. Sehingga Anda dapat memperbaiki strategi marketing di tahapan yang pembeliannya belum optimal. Nah, jika sudah begitu, tentu saja Anda juga dapat meningkatkan pembelian atau konversi di tiap tahapan, bukan? Sehingga, pelanggan dapat semakin yakin untuk melakukan pembelian di setiap tahapannya. 
Lantas, seperti apa contoh dari sales funnel? Contoh misalnya, beberapa pelanggan membutuhkan sepatu. Mereka kemudian menemukan sebuah website toko online baju di pencarian Google.

Setelah masuk ke landing page website, mereka akan mulai membandingkan kelebihan spesifikasi produk satu dengan produk yang lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu menyediakan informasi lengkap mengenai produk Anda di landing page. Tidak hanya lengkap saja akan tetapi bahasanya juga harus mudah untuk dipahami. Contoh misalnya, informasi varian produk beserta spesifikasi serta juga manfaatnya.

Setelah pelanggan menemukan produk yang tepat, pelanggan akan melakukan pembelian. Caranya yaitu dengan check out shopping cart di website Anda. Tujuannya, untuk melakukan pembayaran produk. Pada tahap ini, Anda perlu menyediakan beragam payment gateway. Sehingga pembeli dapat dengan mudah untuk melanjutkan transaksi serta melakukan pembayaran.


Mengapa sales funnel penting?


Sales funnel Anda menggambarkan jalur yang diambil oleh prospek atau calon pelanggan Anda. Dengan anda memahami tahapan tersebut bisa membantu Anda menemukan lubang dalam setiap tahapan yang perlu Anda improvisasi tempat prospek keluar dan tidak pernah berkonversi.
Apabila Anda tidak memahami mengenai sales funnel dalam bisnis, Anda tidak bisa mengoptimalkannya. Kami akan membahas secara spesifik tentang cara kerja dalam setiap tahapan penjualan di bawah ini, akan tetapi untuk saat ini, pahami bahwa Anda bisa mempengaruhi cara pengunjung bergerak melalui tahapan serta apakah mereka pada akhirnya akan menjadi pengguna atau pembeli (melakukan konversi).


Cara Kerja Sales Funnel


Walaupun ada banyak kata yang digunakan untuk mendeskripsikan tahapan sales penjualan yang berbeda, kami akan membahas empat istilah yang paling umum untuk menjelaskan bagaimana setiap tahapan bekerja pada saat konsumen beralih dari pengunjung ke prospek menjadi prospek ke pembeli. Seorang pengunjung mendarat pada situs web Anda dengan melalui pencarian Google atau tautan sosial. Dia sekarang merupakan prospek. Pengunjung mungkin saja melihat beberapa posting blog Anda atau bahkan menjelajahi daftar produk Anda. Pada titik tertentu, Anda menawarkan dia sebuah kesempatan untuk mendaftar ke daftar email Anda.

Apabila pengunjung mengisi formulir Anda, maka dia akan menjadi lead atau prospek. Anda sekarang bisa memasarkan kepada pelanggan di luar situs web Anda, seperti dengan melalui email, telepon, atau teks – atau bahkan ketiganya. Prospek cenderung datang kembali ke situs web Anda pada saat Anda menghubungi mereka dengan penawaran khusus, informasi mengenai entri blog baru, atau pesan menarik lainnya. Mungkin saja Anda juga bisa menawarkan kode kupon.
Sales funnel menyempit pada saat pengunjung melewatinya. Hal tersebut sebagian karena Anda akan mempunyai lebih banyak prospek di bagian atas tahapan daripada pembeli di bagian bawah, akan tetapi juga karena perpesanan Anda harus semakin lebih tertarget.


Tahapan Perjalanan Pelanggan


Dengan berdasarkan perjalanan pelanggan atau customer journey tersebut di atas, anda bisa membuat sales funnel dengan berdasarkan bisnis yang anda tekuni. Secara umum, ada 5 tahapan klasik sales funnel, yaitu seperti di bawah ini: 

1. Kesadaran/ Awareness
Tahap yang pertama dalam menerapkan sales funnel yaitu suatu kesadaran dari calon pembeli akan kebutuhan mereka serta berusaha untuk memenuhi hal tersebut. Cara mengatasinya yaitu dengan mencari iklan, mengunjungi website atau bahkan dengan  platform lain yang anda miliki dengan melalui pencarian Google, postingan di media sosial maupun yang lain.

2. Tertarik/ Interest
Pada tahap ini, setiap calon pembeli akan mulai menampakkan minatnya akan produk yang anda miliki. Mereka akan mulai mengajukan pertanyaan seputar produk anda.

3. Keputusan/ Decision
Setelah seluruh informasi yang dibutuhkan sudah terpenuhi, maka tahap selanjutnya yaitu mengambil suatu keputusan, apakah akan membeli produk anda atau tidak. Di dalam tahap ini, calon pembeli akan lebih memperhatikan apa saja manfaat yang akan diperoleh apabila mereka membeli produk tersebut.

4. Tindakan/ Action
Untuk tahap yang satu ini artinya yaitu calon pembeli sudah mantap untuk melakukan pembelian. Mereka akan menyelesaikan kesepakatan dengan cara melakukan klik pada tombol pembelian. 

5. Pembelian/ Purchase
Dengan di kliknya tombol pembelian tersebut, artinya calon pembeli sudah siap untuk melakukan transfer ke rekening yang tercantum pada platform tersebut sehingga terjadilah proses akad jual beli.


Cara Membuat Sales Funnel untuk Strategi Marketing 


Terdapat beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk membuat sales funnel adalah sebagai berikut ini:
1. Awareness – Prospek
Sasaran Anda pada tahap pertama sales funnel yaitu calon pelanggan yang berkunjung ke website Anda serta melakukan riset mengenai produk Anda. Oleh karena itu, Anda perlu untuk mengedukasi mereka mengenai produk-produk Anda.  Untuk itu, Anda dapat membuat konten blog untuk membantu pelanggan mempelajari produk Anda. Nah, di dalam artikel tersebut, sisipkan banner untuk menuju landing page layanan.

2. Interest – Kualifikasi
Sekarang Anda sudah mendapatkan email pelanggan potensial dari landing page. Maka langkah selanjutnya, gunakan email tersebut untuk mengirim konten-konten edukatif seputar produk yang mereka butuhkan. Tujuannya yaitu untuk menawarkan sebuah solusi dari permasalahan mereka. Ingat, pada tahap tersebut konten-konten yang dibagikan tidak bersifat menjual suatu produk. Karena jika memaksakan penjualan produk di tahap ini, maka pelanggan potensial justru akan kabur. 

3. Decision – Penawaran
Setelah pelanggan teredukasi mengenai produk Anda, saatnya anda mengarahkan pelanggan untuk menginginkan produk Anda. Caranya yaitu dengan mengirimkan sebuah penawaran spesial ke email mereka. Contoh misalnya yaitu diskon spesial akhir tahun atau diskon hari besar. Diskon spesial akan meningkatkan angka penjualan Anda secara tajam. Karena, diskon ini sudah dinantikan oleh para pelanggan. Sehingga, pada saat diskon ini muncul, mereka sudah siap untuk membelanjakan anggaran mereka. 

4. Action – Negosiasi
Sekarang pelanggan sudah siap untuk membeli produk Anda. Pada tahap ini, Anda perlu mengarahkan pelanggan untuk melakukan pembelian dengan cepat. Sehingga, Anda perlu menyediakan alur pembelian yang bebas dari hambatan. Sebagai contoh, Grab menampilkan deskripsi berbagai macam diskon untuk paket makanan di laman pembelian produk. Sehingga, para pelanggan akan lebih terpacu untuk segera melakukan pembelian. 

5. Retention – Jaga Hubungan Baik
Katakanlah pelanggan sudah membeli produk Anda. Strategi Anda tidak berhenti sampai disitu saja. Anda perlu untuk mengatur sebuah strategi supaya mereka terus melakukan pembelian. Itulah mengapa tahapan terakhir dari sales funnel merupakan retention. Mendapatkan cuan dari pelanggan lama tentu saja akan lebih mudah daripada mendapatkannya dari pelanggan baru. Apakah anda tidak percaya? Buktinya, 80% keuntungan sebuah bisnis didapatkan dari 20% pelanggan lama.


Contoh sales funnel dalam bisnis


Supaya anda lebih paham, mungkin Anda dapat menyimak contoh sales funnel berikut ini. Contoh misalkan, Anda memiliki suatu bisnis toko online yang menjual makanan kekinian dengan target pasar pria serta wanita berusia 15 hingga 40 tahun. Karena Anda sudah mengetahui mayoritas dari calon pelanggan merupakan pengguna instagram, Anda setelah itu membuat sebuah iklan di akun media sosial tersebut.

Anda juga menawarkan sebuah potongan harga kepada pelanggan yang membuat postingan review mengenai bisnis Anda di akun pribadinya. Dengan demikian, kini Anda sudah mulai menggerakkan banyak calon pelanggan ke dalam tahapan sales funnel.

Tidak sampai disitu saja, dalam beberapa minggu selanjutnya, Anda membuat konten edukasi mengenai produk anda, mulai dari berbagi inspirasi sampai dengan informasi mengenai cara merawat produk yang ditawarkan. Sampai  pada akhirnya calon pelanggan akan mulai tertarik serta membeli produk tersebut. Cukup sederhana, bukan?


Kesimpulan


Membuat serta mengoptimalkan sales funnel maupun saluran penjualan membutuhkan waktu. Ini merupakan kerja keras. Akan tetapi itu satu-satunya cara untuk bertahan di pasar yang semakin kompetitif saat ini. Percaya atau tidak percaya, detail sekecil pilihan font bisa mempengaruhi konversi. Dan apabila Anda meminta orang untuk membeli produk dari Anda terlalu cepat, Anda akan membuat mereka merasa terganggu.

Luangkanlah waktu untuk membangun sales funnel yang mewakili apa yang Anda inginkan serta apa yang diinginkan oleh pelanggan Anda. Kembangkan dari waktu ke waktu, sesuaikan dengan pendekatan Anda ke berbagai tahapan penjualan, serta cari tahu mengapa upaya Anda tidak berhasil.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda