+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa Itu Valuasi? Mari Simak Penjelasan Dibawah Ini

15 November, 2022   |   Silfiya

Apa Itu Valuasi? Mari Simak Penjelasan Dibawah Ini

Valuasi merupakan sebuah istilah yang sering kali digunakan untuk menunjukkan ukuran dari sebuah perusahaan. Pada umumnya, valuasi digunakan untuk menunjukkan nilai dari sebuah perusahaan rintisan maupun start up. Akan tetapi  perlu untuk kita ketahui bahwa sebenarnya, valuasi tidak hanya untuk digunakan oleh startup saja, akan tetapi juga untuk perusahaan konvensional. Valuasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan nilai ekonomi dari sebuah perusahaan. Secara lebih lanjut, artikel kali ini akan menjelaskan mengenai pengertian dari valuasi, tujuan, cara menghitung, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi valuasi, metode untuk menghitung valuasi serta juga contoh valuasi.


Apa Itu Valuasi?


Mengutip dari buku yang berjudul Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau, yang ditulis oleh Rita Parmawati, valuasi adalah sebuah cara yang digunakan untuk menentukan nilai dari suatu sistem yang berlaku.

Di dalam ekonomi, valuasi berfokus kepada penetapan nilai uang yang digunakan untuk menilai aset, barang, maupun juga jasa. Valuasi ekonomi merupakan alat untuk menilai suatu ekosistem yang diberikan di dalam nilai moneter atau uang.

Nilai valuasi yaitu ukuran manfaat yang diberikan oleh ekosistem sebuah perusahaan atau bisnis, serta dampaknya. Setiap perusahaan akan mempunyai nilai valuasi yang berbeda-beda hingga berubah-ubah. Nilai valuasi akan ditentukan dari aset keuangan serta juga kinerja dari sebuah perusahaan tersebut.

Nilai valuasi wajar jika dipengaruhi oleh prospek kinerja perusahaan itu sendiri. Yang artinya, jika semakin tinggi kinerja atau prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan, maka tentu saja akan nilai wajarnya juga ikut tinggi.

Dengan adanya valuasi tersebut bermanfaat untuk digunakan pada saat mencoba menentukan nilai wajar sekuritas, yang ditentukan oleh pembeli pada saat bersedia untuk membayar penjual (melakukan transaksi dengan sukarela). Sehingga valuasi penting dilakukan supaya pihak perusahaan maupun pelaku bisnis dapat menentukan harga jual sebuah perusahaan mereka.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuasi


Setidaknya terdapat enam faktor yang dapat mempengaruhi valuasi, yaitu seperti di bawah ini:
1. Stabilitas Bisnis 
Faktor yang dapat mempengaruhi nilai sebuah perusahaan tentu saja stabilitas bisnisnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan pendapatan yang terus meningkat atau cenderung konsisten. Sehingga, semakin baik kondisi bisnis, maka semakin tinggi juga valuasinya.
Bayangkan jika sebuah perusahaan yang setiap tahun penjualan produknya selalu naik-turun tidak menentu. Apakah valuasinya akan menjadi baik? Tentu tidak. Alasannya yaitu karena kestabilan bisnis merupakan salah satu faktor dari valuasi. Bahkan, bisnis yang stabil bukan hanya diukur dari penjualan saja, akan tetapi juga dari pertambahan pengguna, hingga profit yang didapatkan setiap tahunnya. 

2. Pendanaan
Pendanaan juga dapat mempengaruhi valuasi. Jika Anda dapat memanfaatkan pendanaan untuk meningkatkan profit, maka nilai jual bisnis juga akan bisa bertambah. Salah satu startup yang berhasil melakukan hal tersebut yaitu Exploding Kittens. Bisnis tersebut awalnya dari proyek permainan kartu yang menggunakan platform crowdfunding Kickstarter untuk mencari investor.
Pada awalnya, pencipta dari Exploding Kittens menargetkan $10.000 supaya dapat  memproduksi 500 kotak kartu. Akan tetapi, tanpa disangka, mereka mendapatkan $1,3 juta dalam sehari saja. Dana yang didapatkan dari Exploding Kittens tidak berhenti di situ saja. Dalam satu bulan, jumlahnya terus meningkat hingga $8,8 juta.
Berkat dari itu, Exploding Kittens berhasil menjual 2,5 juta kotak kartu dalam tahun pertamanya. Karena satu kotak dihargai $20, pendapatan bisnis permainan kartu tersebut mencapai $50 juta. Dapat Anda bayangkan berapa profit mereka, kan?

3. Keberhasilan Model Bisnis
Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi nilai jual startup yaitu model bisnis. Karena, model bisnis yang tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen akan gagal menghasilkan pendapatan. Dan pada akhirnya, dapat mempengaruhi valuasi bisnis tersebut. Banyak hal yang dapat menyebabkan model bisnis tidak berhasil, bisa karena persaingan pasar maupun  perkembangan teknologi. Tidak heran, beberapa startup merubah model bisnis mereka supaya bisa sesuai dengan kebutuhan pasar
Hal tersebut dilakukan oleh Netflix. Mulanya bisnis Netflix merupakan sebuah layanan pinjam DVD secara online.  Dengan melihat kompetitor di jenis bisnis sama mulai bermunculan serta adanya teknologi baru dalam konsumsi video, Netflix mengubah model bisnisnya menjadi sebuah layanan streaming on-demand. Dengan keputusan tersebutlah yang membuat Netflix berada di posisi teratas platform streaming film sampai saat ini dengan valuasi lebih dari $200 miliar.  Bayangkan saja jika Netflix masih menggunakan model bisnis yang lama, valuasi mereka mungkin saja tidak setinggi saat ini.

4. Kualitas SDM
Kualitas sumber daya manusia sebuah startup juga dapat mempengaruhi nilainya. Apabila SDM Anda berkualitas, maka performa sebuahh perusahaan bisa meningkat serta mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian, valuasi startup juga akan meningkat.

5. Aset
Aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan akan sangat mempengaruhi valuasi mereka. Sebagai contohnya yaitu, aset tetap seperti peralatan, kendaraan, serta juga bangunan. Semakin banyak aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka akan semakin tinggi juga valuasinya. Nah, aset termasuk faktor yang digunakan untuk metode valuasi absolut, di mana nilai jual sebuah perusahaan akan ditentukan oleh hal-hal yang ada di dalam perusahaan sendiri.

6. Persaingan Industri
Nilai jual sebuah perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh persaingan industri. Jika startup Anda lebih menjanjikan daripada kompetitor di niche bisnis yang sama, maka valuasinya akan meningkat. Berbeda dengan harga aset, persaingan industri merupakan salah satu faktor di dalam valuasi relatif. Yang artinya, nilai sebuah perusahaan dinilai dari perbandingan kondisi bisnis lain di dalam sebuah industri yang ukurannya kurang lebih sama.


Cara Menghitung Valuasi 


Pendekatan yang pada umumnya digunakan untuk mengukur valuasi sebuah perusahaan yaitu tinjauan laporan keuangan, model arus kas diskonto, serta juga perbandingan dengan perusahaan yang sejenis. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada berbagai metode maupun pendekatan mengenai bagaimana cara perhitungan valuasi sebuah perusahaan. Anda bisa memahami metode menghitung valuasi dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Kapitalisasi Pasar 
Kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) merupakan cara termudah untuk mengetahui perhitungan valuasi sebuah perusahaan. Menghitung kapitalisasi pasar dapat dilakukan dengan mengalikan harga saham sebuah perusahaan dengan total saham yang pada saat ini tersedia di pasar. Contoh misalnya saja yaitu perusahaan ABC memiliki total saham yang beredar sebanyak 400 juta lembar, dengan harga per lembarnya sebesar Rp 1.500. Maka, total kapitalisasi pasar perusahaan ABC yaitu sebesar Rp 750 miliar.

2. Profit Multiplier 
Profit multiplier dianggap sebagai salah satu cara yang paling akurat untuk menggambarkan valuasi sebuah perusahaan karena laba sebuah perusahaan merupakan salah satu indikator yang utama mengenai kondisi keuangan sebuah perusahaan ketimbang pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Cara perhitungan valuasi sebuah perusahaan melalui profit multiplier yaitu dengan mengalikan profit sebuah perusahaan.

3. Discounted Cash Flow
Metode menghitung dengan discounted cash flow atau (DCF) dilakukan dengan menggunakan proyeksi suatu arus kas di masa yang akan datang. Dalam hal tersebut, aspek inflasi menjadi faktor yang penting di dalam menentukan valuasi terkini dari sebuah perusahaan. Perhitungan dengan metode DCF memerlukan estimasi pendapatan serta pengeluaran bisnis di dalam beberapa tahun ke depan. Dari situ, anda dapat memperoleh arus kas bersih. Selanjutnya, perhitungan discount rate yang akurat setiap tahun untuk memperoleh valuasi sebuah perusahaan bersih dari profit di masa depan. Di waktu yang sama, anda akan memperoleh discounted cash flow.


Tujuan Menghitung Valuasi


Untuk menghitung valuasi sebuah perusahaan itu sangat penting dengan berbagai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui Nilai Jual Perusahaan
Dengan berdasarkan valuasi, Anda dapat mengetahui nilai jual dari sebuah perusahaan Anda. Hal tersebut diperlukan terutama jika akan melakukan pengembangan bisnis melalui merger atau akuisisi. Kenapa demikian? Tanpa mengetahui valuasi, sebuah perusahaan yang ingin mengakuisisi akan kesulitan untuk menentukan harga penawaran. Di sisi lain, Anda juga akan kesulitan untuk mengambil keputusan yang tepat terkait dengan penawaran akuisisi.

Akibatnya, bisa saja sebuah perusahaan Anda salah perkiraan seperti yang terjadi pada Yahoo! yang menolak sebuah tawaran akuisisi dari Microsoft senilai $44,6 miliar. Alasannya yaitu penawaran yang diberikan dianggap terlalu kecil. Sembilan tahun kemudian, performa dari bisnis Yahoo ternyata terus menurun. Dan pada akhirnya, penyedia sebuah layanan email tersebut dijual ke Verizon seharga $4,5 miliar saja. Sayang sekali, bukan?

2. Mengevaluasi Performa Perusahaan
Valuasi juga digunakan untuk mengevaluasi performa sebuah perusahaan. Apabila nilainya tinggi, berarti kondisi bisnis Anda baik. Akan tetapi, jika nilai sebuah perusahaan menurun, Maka anda harus mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi serta mencari solusinya. Contoh misalnya yaitu, jika persaingan bisnis bertambah ketat, maka anda harus mencari strategi yang baru untuk menghadapinya.

3. Menghitung Saham Setelah Pendanaan
Sebelum anda menyetujui sebuah pendanaan, investor tentu saja ingin tahu jumlah saham yang akan dimilikinya di startup Anda. Untuk dapat mengetahuinya, valuasi merupakan salah satu faktor yang bisa dibutuhkan. Rumusnya yaitu seperti berikut ini:
Jumlah Pendanaan : (Valuasi Anda + Jumlah Pendanaan)
Sebagai contoh yaitu, startup Anda mempunyai valuasi Rp400 miliar serta Anda meminta pendanaan Rp100 miliar. Dengan rumus yang tadi, hasilnya yaitu seperti berikut ini:
Rp100 miliar : (Rp400 miliar + Rp100 miliar) = ?
Jadi, apabila investor menyetujui suatu pendanaan tersebut, saham yang mereka miliki adalah ? atau 20 persen dari valuasi setelah pendanaan (Rp500 miliar), yakni Rp100 miliar.
Dengan persentase tersebut investor gunakan untuk memperkirakan pertumbuhan sahamnya. Misalkan valuasi Anda meningkat menjadi Rp2 triliun, maka saham investor akan menjadi Rp250 miliar.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda