+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Cari Tahu Apa Itu Keyword Stuffing dan Tips Menghindari Keyword Stuffing

14 November, 2022   |   Nirla05

Cari Tahu Apa Itu Keyword Stuffing dan Tips Menghindari Keyword Stuffing

Keyword stuffing merupakan metode penulisan artikel yang memiliki banyak kelemahan namun masih digunakan oleh banyak orang. Karena beberapa contoh keyword stuffing cukup berhasil dan efektif dalam meningkatkan awareness perusahaan.
Pada dasarnya, setiap teks membutuhkan kata kunci yang menarik dan menjual, sehingga beberapa kata kunci yang buruk tidak akan menjadi nyawa sebuah artikel. Oleh karena itu, pemilihan kata kunci dapat mempengaruhi minat baca dan peringkat website yang Anda kelola.

 

Apa itu Keyword Stuffing?


Keyword stuffing adalah teknik yang menggunakan banyak kata kunci dalam artikel. Metode ini memungkinkan sistem saran Google memandu artikel Anda. Namun, artikelnya agak sulit dipahami karena terlihat terlalu mengesankan.
Bahaya Menerapkan Keyword Stuffing
Dalam praktiknya, menggunakan teknik penulisan kata kunci ini sangat membosankan, bahkan jika itu salah langkah, itu bisa berisiko bagi bisnis Anda. Tentunya jika terpaksa menggunakannya, ada beberapa hal yang dapat membahayakan perkembangan website bisnis yang Anda kelola, seperti berikut ini:


1. Terlalu Spoiler Pada Inti Artikel

Pada dasarnya, pembaca akan lebih mudah mengonversi pelanggan jika pesan artikel tersampaikan dengan benar. Oleh karena itu, penulis konten harus membuat pembaca membaca seluruh artikel.
Inilah yang membuat isian kata kunci sangat berisiko karena mengandung spoiler di jantung artikel. Hal ini dapat membuat pengunjung Anda kurang tertarik untuk membaca karena sudah mengetahui highlight artikel dari long tail keyword yang telah Anda buat.


2. Artikel Jadi Kurang Natural

Keyword stuffing adalah teknik yang melibatkan pembuatan artikel kata kunci dengan panjang yang cukup. Hal ini tentunya akan mempersulit kerja tim penulis karena tingkat implementasinya yang cukup sulit.
Padahal, kalaupun bisa, artikelnya biasanya tidak natural, dan Anda juga butuh long tail keyword yang bisa lebih panjang dari kata kunci utama.
Hal ini membuat banyak penulis konten bisnis menghindari metode ini karena merupakan metode yang cukup membosankan. Baik dari sudut pandang penulis maupun dari sudut pandang pembaca, karena akan sangat sulit untuk menulis artikel yang natural dan mudah dipahami.
 

3. Terdeteksi SPAM oleh Google

Ketika Anda memikirkan kata kunci ekor panjang, mesin pencari Google menduga bahwa artikel yang Anda buat adalah spam. Karena ada teknik manipulasi yang bisa dikenali sebagai robot buatan.
Hal ini tentu sangat beresiko karena dapat mengakibatkan artikel Anda hilang dari pencarian, tidak terindeks oleh Google bahkan di banned dari akun website yang Anda gunakan. Jadi sangat berisiko untuk kelangsungan hidup website Anda di masa depan.
 

4. Penilaian SERP akan Menurun

Peringkat artikel yang buruk di SERP  (Search Engine Result Page) dapat menyebabkan situs web bisnis yang Anda kelola peringkatnya lebih rendah. Seiring dengan menurunnya popularitas jaringan bisnis, tentu dapat membahayakan bisnis yang Anda jalankan.


5. Teknik Penulisan yang Tidak SEO Friendly

Sudah diketahui bahwa persyaratan sederhana untuk pengindeksan Google adalah membuat artikel yang ramah SEO. Sayangnya, jika Anda memaksakan diri untuk melakukan kata kunci, ada risiko artikel tersebut mendapatkan peringkat SEO yang buruk.

 

Ciri-ciri Keyword Stuffing


Tentunya untuk menghindari teknik menulis ini, Anda perlu mengetahui ciri dan kekhasan teknik ini. Anda dapat menemukannya dengan mencari beberapa spesifikasi berikut:
1. Jika Anda menemukan banyak kata dengan fragmen yang tidak wajar dalam artikel, penulis mungkin menggunakan kata kunci.
2. Teknik ini juga memiliki kepadatan kata kunci yang tidak merata dan pengulangan kata yang berulang.
3. Dengan memasukkan kata kunci yang panjang, kata tersebut terkesan kurang penting.
4. Butuh waktu untuk memahami esensi artikel, bahkan membosankan.
5. Itu tidak memiliki tujuan pemasaran atau pembaca yang jelas untuk dicapai.

 

Contoh Keyword Stuffing


Sebenarnya, ada banyak contoh penggunaan teknik ini. Namun, Anda bisa mencoba memahami dengan contoh ini agar tidak mempermalukan pihak lain. Misalnya, kata kunci "mainan yang terbuat dari karet berkualitas tinggi":
“Dapatkan mainan hewan ini terbuat dari bahan karet berkualitas tinggi yang aman untuk anak-anak. Selain itu, mainan hewan dari karet lembut ini aman untuk anak-anak, jadi jangan ragu untuk memberikan mainan belajar kepada anak.
Juga, mainan hewan yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dijual dengan harga yang sangat wajar. Jadi tunggu apa lagi? Anak-anak yang terkasih, belilah hanya mainan binatang yang terbuat dari bahan yang aman dengan bahan karet berkualitas tinggi ini."
Banyak hal yang bisa Anda pelajari dari contoh ini karena meskipun memiliki kemampuan untuk muncul di mesin saran Google, artikel tersebut terlihat dipaksakan. Walaupun tahu tujuan artikelnya, pasti akan sedikit bingung saat membaca contohnya.

 

Tips Menghindari Keyword stuffing


Keyword stuffing merupakan teknik yang cukup berisiko untuk digunakan. Namun, jika Anda harus menggunakan teknik ini, beberapa tips ini dapat sedikit membantu ketika Anda menulis artikel kreatif:


1. Pahami dan Gunakan Keyword Density

Pada dasarnya, kata kunci tujuan merupakan bagian penting dalam membuat sebuah artikel. Komponen ini adalah persentase kepadatan kata kunci, atau penyebaran kata kunci yang lebih ringan. Dengan penempatan yang tepat dan mengikuti aturan SEO, pasti bisa menyelamatkan artikel kecil Anda


2. Memilih Diksi yang Seirama dengan Kata Kunci Utama

Meskipun menggunakan teknik ini cukup sulit, Anda harus menemukan kata yang tepat agar objek tidak terlalu pecah. Pilihan konjungsi dan tujuan artikel juga harus dinyatakan dengan jelas.


3. Hindari Typo Pada Keseluruhan Artikel

Hindari ejaan atau kesalahan ketik! Kesalahan ketik tidak hanya dapat mengganggu pembacaan, tetapi juga mengakibatkan ketidakmampuan untuk menyampaikan esensi artikel dengan benar.


4. Gunakan Jasa Penulisan Artikel yang Ahli dan Berkredibilitas  

Untuk hasil terbaik, tugas sulit ini sebaiknya diserahkan kepada para ahli. Misalnya menyewa jasa penulis artikel handal seperti Makin Rajin. Memilih layanan yang handal dan kredibel pasti akan meningkatkan peringkat situs web yang Anda kelola.
 

Tertarik Menggunakan Keyword Stuffing?


Dari artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa keyword stuffing merupakan teknik penulisan yang berisiko. Meskipun memiliki potensi besar untuk meningkatkan lalu lintas, namun berbanding lurus dengan risiko dan bahaya yang harus Anda dan bisnis tanggung.

 

Cara Menghindari Keyword Stuffing


Ada sudah memahami pengertian dan dampak dari keyword stuffing. Selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengetahui bagaimana Anda bisa menghindari hal ini dalam menulis artikel SEO untuk sebuah website.
Pertama, adalah dengan mengutamakan kata kunci utama yang sesuai. Sebelum Anda mulai menulis sebuah konten artikel, penting untuk Anda melakukan riset tentang kata kunci yang paling relevan dengan konten artikel yang akan diangkat dalam tulisan Anda.
Anda perlu untuk melakukan riset yang cukup, mengetahui hasil dari riset terkait volume kata kunci dan intensitas serta kesulitan dari topik yang akan Anda tulis menjadi sangat penting. Intinya, agar Anda tidak sia-sia dalam menulis konten.
Anda bisa memanfaatkan Tools SEO di dalam website, dengan tools maka Anda akan lebih mudah, dibanding Anda harus riset kata kunci secara manual. Khusus pengguna wordpress Anda bisa melakukan dengan plugin yang ada.
Kedua, memastikan Anda tidak memasukkan kata kunci secara berlebihan, ini menjadi kunci penting. Ketika Anda memasukkan kuantitas atau density kata kunci yang sesuai, maka semua akan aman terkendali.
Anda bisa memanfaatkan bagi pengguna wordpress. Plugin ini adalah alat yang umum digunakan untuk membantu Anda melihat keyword density sekaligus alur membaca dari paragraf artikel Anda.
Plugin Yoast ini juga  dapat digunakan untuk meninjau apakah paragraf yang Anda tulis memiliki readability (kemudahan untuk dibaca) atau tidak. Ini berkaitan dengan kenyamanan para pengunjung dalam membaca, sehingga patut untuk Anda perhatikan.
Ketiga, adalah dengan  cara menggunakan kemampuan berbahasa yang baik dalam menulis. Sebagian dari Anda pasti pernah membuat kalimat parafrase dalam menulis. Kemampuan Anda dalam membuat semantik atau menulis dengan makna yang sama akan membantu Anda dalam memiliki konten yang sesuai dengan keyword yang Anda coba tonjolkan untuk memaksimalkan SEO. Dalam dunia penulis artikel SEO, ini biasa disebut sebagai LSI atau Latent Semantic Indexing.


 

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda