Dapatkan demo sistem ERP secara GRATIS beserta demo software ERP lainnya.
Pilih Solusi:
Apakah Anda tahu merek-merek makanan fast food, seperti Burger King? Dulunya, merek itu pernah membuka cabang di Indonesia tahun 1980-an dan 1990-an. Tidak lama setelah itu, keduanya sempat tutup lama disebabkan ekspansi bisnisnya gagal. Sekarang, Anda pasti sering menemukan Burger King kembali merajalela di banyak kota di Indonesia. Tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, perusahaan itu tentu menganalisis faktor-faktor apa penyebab terjadinya kegagalan pada masa lalu dan berusaha memperbaikinya untuk strategi ke depan. Dengan menggunakan data historical guna menjawab pertanyaan “apa” dan “bagaimana”, perusahaan dapat mengubah strategi lama dan mendapat solusi.
Business intelligence merupakan suatu infrastruktur yang membantu proses pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data dari operasional bisnis. Adanya business intelligence bisa memfasilitasi metrik bisnis yang komprehensif, real-time, serta mendukung pengambilan keputusan perusahaan dengan lebih baik. Dengan sistem ini, Anda bisa membuat tolak ukur pada kinerja, melihat tren pasar, dan meningkatkan hampir setiap aspek bisnis. Supaya memahami lebih baik apa itu business intelligence, mari simak contoh berikut. Pada tahun 1980-an, Burger King membuka cabang di Indonesia. Tapi, pada tahun 1998, mereka telah memutuskan untuk hengkang dan tutup secara permanen karena dampak dari krisis moneter. Setelah menganalisis penyebab serta belajar dari kegagalannya, pada tahun 2007 Burger King mulai membuka cabang kembali di Indonesia dan masih eksis hingga sekarang ini. Contoh lain dari business intelligence yaitu asalnya dari customer Tableau, yakni HelloFresh. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyedia meal kit, HelloFresh mempunyai permasalahan pada pelaporan digital marketing yang memakan waktu yang cukup lama, manual, serta tidak efisien. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menggunakan business intelligence dan berhasil menghemat 10 sampai 20 jam kerja tim analytics marketing per hari dengan cara mengotomatisasi proses pelaporan. Bukan hanya itu saja, HelloFresh pun dapat melihat sekaligus melacak data secara real-time pada perilaku pelanggan yang akhirnya bisa mengoptimalkan campaign marketing mereka.
Business intelligence merupakan proses yang didasarkan pada teknologi dan aplikasi yang dapat diterapkan untuk membantu menganalisis sampai dengan merepresentasikan data dalam bisnis apa pun. Proses ini sangat ideal untuk manager, eksekutif, sampai pada founder startup dalam membuat keputusan berkaitan dengan jalannya aktivitas pada operasional perusahaan. Dengan business intelligence akan tercipta sebuah peluang baru untuk membantu memperluas bisnis sekaligus untuk meningkatkan pendapatan. Business intelligence bertujuan agar interpretasi dan representasi data dapat lebih mudah. Dengan demikian, perusahaan dapat menerapkan strategi efektif untuk stabilitas bisnis jangka panjang. Proses dari businesss intelligence bisa dicapai dengan menggunakan berbagai tools dan metodologi business intelligence. Nantinya, tools dan metodologi itu yang membantu mengumpulkan data dari sumber internal serta eksternal guna keperluan analisis dan visualisasi data.
Praneeth Vasarla, seorang ahli data science, mengungkapkan alasan kenapa business intelligence sangat penting bagi perusahaan, antara lain: 1. Mendapatkan Informasi/Wawasan tentang Pelanggan Business intelligence yang efektif dapat membuat suatu bisnis mampu memahami pelanggan mereka dengan cara menganalisis pola pembelian serta mampu dalam membuat profil pengguna. Hal tersebut dapat membantu perusahaan untuk menciptakan produk baru dan user experience yang lebih baik. Salah satu hal yang dapat dijalankan menggunakan business intelligence adalah segmentasi pelanggan, termasuk pada jenis produk yang sering dibeli, kapan produk itu dibeli, serta seberapa sering pelanggan membeli produk. Adanya segmentasi yang tepat menciptakan win-win solution untuk kedua belah pihak. Pelanggan merasa puas sebab produk sesuai dengan keinginannya dan perusahaan mendapatkan penghasilan lebih tinggi. 2. Mendapatkan Informasi/Wawasan yang dapat Ditindaklanjuti Salah satu hal terpenting untuk mengambil keputusan bisnis adalah memiliki cukup data untuk dalam mendukung keputusan tersebut. Informasi/wawasan yang telah didapatkan dari business intelligence berupa metrik akurat untuk digunakan mengambil keputusan apa pun. Sebagai contoh, perusahaan ingin melihat berapa persen pelanggan yang hanya memasukkan produk pada keranjang belanja tanpa membelinya. Business intelligence memungkinkan untuk memberi gambaran sejauh mana pelanggan memilih tidak jadi melakukan pembelian sehingga adanya tindakan yang dapat diambil perusahaan. 3. Meningkatkan Visibilitas Operasional Bisnis Perusahaan yang menerapkan business intelligence mempunyai visibilitas lebih baik mengenai apa yang terjadi dalam organisasi. Dengan begitu, perusahaan akan lebih waspada atas proses serta akan lebih cepat tanggap dalam memperbaiki kesalahan yang ada. Misalnya, pada perusahaan logistik ada pengiriman yang tertunda, mereka dapat dengan cepat mengetahui di mana dan mengapa penundaan itu terjadi. Wawasan operasional seperti itu dapat membantu dalam meningkatkatkan layanan mereka agar menjadi lebih baik. 4. Meningkatkan Efisiensi dalam Perusahaan Mempunyai sistem business intelligence berguna meningkatkan efisiensi perusahaan secara keseluruhan. Mengapa demikian? Dengan membuat data yang bisa diakses oleh semua tim dalam perusahaan akan mengurangi waktu tunggu pada permintaan laporan. Alhasil, tim bisa meningkatkan produktivitasnya dan mendapatkan informasi yang cukup dalam membuat keputusan-keputusan tertentu. 5. Menyediakan Data secara Real-time Sistem business intelligence menyediakan data secara real-time setiap saat. Hal ini karena berguna dan dapat mengurangi risiko kemungkinan adanya kesalahan yang akan terjadi saat menyiapkan laporan data penting apa pun. Mempunyai akses data real-time membantu tim pada perusahaan untuk mengambil keputusan berbasis data kapan pun mereka perlu membuat keputusan. Mereka tak perlu lagi menunggu hingga laporan tim analytics selesai menyelesaikan pekerjaannya. 6. Strategi Marketing Menjadi Lebih Baik Manfaat lain pada business intelligence adalah memungkinkan tim marketing dalam membuat campaign pemasaran yang lebih baik serta menaikkan return on investment (ROI) dengan cara mengakses data-data campaign sebelumnya. Business intelligence pun dapat menyediakan metrik utama yang diperlukan guna strategi campaign, seperti customer acquisition cost (CAC), cost per lead (CPL), click-through rates (CTR), dan banyak lainnya. Apa Saja Tugas Business Intelligence? Berdasarkan Glassdoor, setidaknya ini adalah tugas serta tanggung jawab business intelligence:
- Menganalisis data untuk pola dan tren pasar.
- Merancang model pengumpulan data untuk mengumpulkan informasi dengan lebih baik.
- Memanfaatkan sumber daya perusahaan guna mengkurasi data.
- Melakukan profiling data.
- Membuat laporan mingguan dan bulanan terkait tren pasar masa lalu dan sekarang.
- Berkoordinasi dengan tim IT guna mengimplementasikan model baru.
- Mengembangkan protokol terkait cara memfilter serta cara mendapatkan varian terbaik.
- Memastikan tim untuk mendapatkan informasi yang cukup dan menjalankan tugas dengan tepat.
Business intelligence analyst tentunya harus mempunyai skill ketajaman bisnis tingkat tinggi. Lebih dari itu, Anda juga memerlukan hard skill serta soft skill penting, seperti:
- Skill pada data analytics.
- Menguasai platform serta tools business intelligence, seperti SAS Business Intelligence dan Zoho Analytics.
- Manajemen keuangan, termasuk anggaran dan akuntansi.
- Skill project management, seperti PRINCE2.
- Pengetahuan pada metodologi pengembangan software, misalnya Agile.
- Keahlian dalam berkomunikasi dan interpersonal yang baik.
- Delegasi dan time management.
- Manajemen database dan keamanan IT.
Perbedaan utama antara business intelligence, business analytics, serta data analytics berkaitan dengan permasalahan-permasalah atau pertanyaan yang berusaha dijawab ketiganya. Berikut adalah penjelasannya: Business Intelligence Business intelligence fokusnya pada descriptive analytics. Sistem ini memberikan ringkasan data historical guna menunjukkan apa yang telah terjadi dan yang sedang terjadi. Business intelligence bisa menjawab pertanyaan “apa” dan “bagaimana” jadi pada perusahaan bisa memahami apa yang berhasil serta dapat memperbaiki hal-hal yang tidak berhasil di masa lalu. Business Analytics Business analytics mengutamakan predictive analytics. Untuk menentukan kemungkinan hasil di masa yang akan datang, sistem yang dijalankan berupa data mining, pemodelan, serta machine learning. Business analytics menjawab pertanyaan “mengapa” yang bisa membantu perusahaan untuk membuat prediksi lebih matang mengenai hal yang akan terjadi. Dengan demikian, perusahaan bisa mengantisipasi perkembangan dan membuat perubahan berkaitan dengan strategi bisnis. Data Analytics Jika perbedaan business intelligence serta business analytics bisa dilihat dari pertanyaan yang harus dijawab, maka data analytics mengacu pada pengolahan data secara umum. Sistem ini mengubah dan membersihkan data menjadi wawasan yang bisa ditindaklanjuti. Bukan hanya mengidentifikasi pola masa lalu saja, data analytics juga menggunakan data untuk memperkirakan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Business intelligence merupakan proses, teknologi, dan strategi yang digunakan perusahaan untuk menyajikan wawasan mengenai bisnis. Setiap hari, bisnis menghasilkan banyak data untuk membuat keputusan terbaik, mengidentifikasi masalah, serta meningkatkan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang dapat mengubah data menjadi wawasan yang bisa ditindaklanjuti. Dengan menerapkan business intelligence, perusahaan akan lebih efektif untuk menggunakan strategi dan stabilitas jangka panjang ini.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..