+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa Itu Captive Market ? Mari Simak Penjelasan Dibawah Ini

11 November, 2022   |   Silfiya

Apa Itu Captive Market ? Mari Simak Penjelasan Dibawah Ini

Di dalam ilmu ekonomi, captive market merupakan untuk melengkapi istilah lainnya untuk menggambarkan struktur dari pasar. Dari monopoly market, oligopoly market, sampai dengan perfect competitive market. Apabila anda  berencana untuk terjun secara profesional di dalam dunia marketing, untuk memahami konsep ini boleh jadi akan membantu pekerjaan anda kedepannya.
Apa sih yang dimaksud dengan captive market itu? Lantas, seperti apa contoh serta manfaatnya untuk diketahui oleh seorang marketer? Pada artikel kali ini akan memberikan penjelasannya untuk anda. Jadi, langsung saja baca penjelasannya di bawah ini.


Apa Itu Captive Market?


Mengutip dari  The Business Professor, pasar khusus atau captive market adalah sebuah kondisi pasar di mana hanya terdapat satu maupun sejumlah supplier saja yang mengontrol supply barang di dalamnya. Inilah sebabnya, konsep dari pasar tersebut sama dengan monopoly market. Karena, struktur pasar yang satu ini mau tidak mau akan menghasilkan permintaan maupun demand yang tinggi dari konsumen di segmen pasar sasaran. Belum lagi dengan ketersediaan pasokan maupun supply barang yang cenderung terbatas. Hasilnya yaitu angka penjualan pun juga akan melonjak. 

Hal tersebut karena struktur pasar yang membuat konsumen tidak mempunyai pilihan lain kecuali untuk membeli barang yang tersedia di segmen pasar tersebut. Berbeda halnya apabila konsumen berada di luar area pasar, yang membuat mereka akan lebih mudah untuk menemukan produk pembanding. Hal tersebut juga lah yang akhirnya akan menyebabkan adanya perbedaan pada market pricing. Dengan barang yang cenderung lebih terbatas stoknya serta permintaan yang tinggi, sudah tentu saja harga produk pun juga akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan  di luar segmen pasar.

Mengutip dari Marketing91, tingginya pricing pada captive market sendiri bisa terjadi karena tiga hal, antara lain yaitu :
-Permintaan yang tinggi serta supply produk yang terbatas 
-Konsep pasar seperti ini akan cenderung membuat satu maupun sebagian kecil penjualan mempunyai kekuasaan penuh dalam menjual serta memasarkan produk 
-Pada umumnya, produk yang tersedia mempunyai value yang berbeda satu sama lain, sehingga tidak akan menimbulkan persaingan dengan produk lain.
Dari penjelasan diatas, tentu saja sekilas pasar khusus ini mirip dengan pasar monopoli. 

Hal tersebut memang tidak salah. Perbedaan dari keduanya hanya terletak pada fokusnya saja. Karena, monopoly market merupakan sebuah kondisi di mana supplier produk tidak mempunyai kompetitor lain di segmen pasar tertentu. Sedangkan di sisi lain, pasar khusus merupakan sebuah kondisi di mana sekelompok konsumen mau tidak mau harus membeli suatu produk tertentu karena tidak mempunyai pilihan yang lain, sehingga penjual akan menguasai area pasar.


Contoh Captive Market


Supaya bisa lebih memahami dengan kondisi captive market, dibawah ini kami akan memberikan sedikit contohnya:

1. Penjualan Camilan di Bioskop
Berbagai bioskop ternama di Indonesia pada umumnya menutup akses masuknya penjual makan serta minuman lain di dalam area mereka. Selain itu, penonton juga dilarang untuk membawa masuk makanan yang mereka bawa dari luar bioskop. Hal tersebut akan membuat kondisi pasar tertentu untuk para pengunjung bioskop. Sehingga, mereka terpaksa harus untuk membeli minuman serta makanan yang ada di sana. Pada umumnya, berbagai produk yang ditawarkan di dalam bioskop lebih tinggi daripada produk yang sama di luar area bioskop.

2. Toko Alat Tulis di Sekolah
Pada umumnya, setiap sekolah memiliki satu koperasi yang berperan dalam memenuhi berbagai kebutuhan sekolah, seperti dasi, buku, baju olahraga, serta lain sebagainya. Disamping itu juga, pada umumnya koperasi sekolah juga diberikan aturan serta kebebasan pendukung untuk menjadi satu-satunya penjual alat tulis di area sekolah saja. Sehingga pada saat berada di dalam area sekolah, murid hanya akan dihadapkan oleh satu penjual alat tulis saja.

3. Food Court dan Pujasera di Mal
Food court serta pujasera yang terdapat di dalam mall merupakan contoh lain dalam penerapan captive market. Pengelola atau pemilik food court pada umumnya akan menyewakan beberapa tempat untuk penjual makanan serta minuman supaya dapat memenuhi penawaran serta permintaan pada area tersebut. Sehingga, para pengunjung mall yang datang hanya mempunyai pilihan yang terbatas pada saat ingin makan maupun minum di lokasi.

4. Provider Telekomunikasi di Area Pedesaan
Pada pemukiman penduduk di area pedesaan dapat dibilang sedikit dan jumlah populasinya lebih minim ketimbang area perkotaan maupun pinggir kota. Selain itu, aspek pembangunan pada area tersebut juga akan cenderung tidak secepat area kota. Juga sama halnya mengenai penyedia layanan komunikasi di area tersebut. Anda hanya akan menemukan penyedia yang dapat menjangkau area tersebut. Kondisi tersebut akan menciptakan ceruk pasar khusus untuk penyedia yang mampu menyediakan layanan untuk area tersebut.

5. Kapal Pesiar atau Kereta Api
Harga makanan serta minuman di kedua moda transportasi tersebut relatif lebih tinggi. Akan tetapi secara fisik, anda tidak mungkin untuk membeli ke tempat lain. Anda tidak punya pilihan untuk membeli makanan serta minuman di kapal pesiar atau kereta api.

6. Tempat Wisata
Di tempat wisata seperti taman hiburan maupun museum, juga terdapat pasar khusus tersebut. Harga makanan maupun minuman kemasan bisa lebih tinggi. Apabila anda tidak membawa bekal dan merasa lapar, anda harus mau membeli dengan harga yang tinggi. Pilihan lain, yakni anda tidak makan sampai selesai berwisata.

 
Manfaat Captive Market 


Setelah mengetahui arti serta contoh dari penerapan captive market, tentu saja dapat kita ketahui bahwa struktur pasar yang satu ini bisa memberikan banyak sekali manfaat untuk bisnis. Bahkan, pasar khusus ini merupakan salah satu sebuah strategi pemasaran produk yang paling efektif untuk meningkatkan keuntungan serta pendapatan bisnis.  Selain proses penjualan yang cepat serta demand yang tinggi, penjual juga dapat menentukan pricing yang lebih tinggi karena menguasai segmen pasar tersebut. Selain dari itu, manfaat lain yang dapat Anda dapatkan yaitu seperti di bawah ini:
-Memudahkan suatu proses analisis pasar
-Mempunyai competitive advantage, yang artinya akan selalu unggul ketimbang dari kompetitor yang berada di luar pasar 
-Mendapatkan tingkat pengembalian (rate of return) serta ROI yang tinggi -Bebas dalam menentukan harga maupun pricing 
-Market share yang lebih luas (di dalam satu area pasar) 
-Bisa mendongkrak penjualan tanpa melakukan suatu strategi marketing campaign (kampanye pemasaran) yang aktif 
-Lebih hemat dalam biaya pemasaran 
-Meminimalisir resiko kerugian sebuah bisnis 


Bagaimana Captive Market Terbentuk?


Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi bagaimana terbentuknya captive market. Entah itu karena faktor produknya itu sendiri, atau karena  dengan adanya kondisi pasar tertentu.
Mengutip dari laman Marketing91, di bawah ini merupakan sejumlah faktor penentu terbentuknya captive market.

1. Kekurangan Pasokan
Dengan adanya captive market, dapat merupakan akibat dari kurangnya pasokan di dalam suatu lingkungan maupun daerah. Contoh misalnya hasil bumi dari daerah A tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan, sehingga harganya menjadi melonjak. Selain itu, pada saat produk tidak layak konsumsi akibat adanya penyimpanan yang tidak tepat, maka akan terjadi kenaikan harga jula.

2. Produk Unik
Faktor penentu lain munculnya pasar ini, yakni pada saat sebuah produk mempunyai suatu kualitas maupun manfaat yang unik di dalamnya. Mau tidak mau produsen terikat untuk mematok harga yang jauh lebih tinggi. Contoh misalnya, komoditas bermerek, buah impor, parfum dari brand luar negeri, dan lain sebagainya. 

3. Penjual Tunggal 
Captive market dapat terbentuk pada saat penjual mempunyai semua unit pembelian di tempat belanja. Penjual yang menyewa toko maupun kios, mempunyai kuasa untuk menjual barang dengan harga tinggi untuk memenuhi biaya sewa toko dan lain sebagainya.


Captive Market Terbentuk Karena Kondisi
 

Pasar Khusus atau captive market merupakan sebuah istilah yang mengacu pada kondisi dimana terjadi suatu hubungan emosional yang cukup kuat antara konsumen dengan perusahaan. Loyalitas konsumen terhadap produk maupun perusahaan sangat tinggi. Pasar khusus bisa terbentuk karena beberapa hal, akan tetapi terutama karena kondisi seperti di bawah ini:

Kesamaan ideologis : Pada saat suatu masyarakat yang mempunyai ideologi yang sama menjadi masyarakat minoritas, hampir selalu terbentuk suatu Pasar Khusus. Konsumen lebih memilih membeli sebuah produk dari pengusaha yang mempunyai kesamaan ideologi.

Kondisi geografis (keterbatasan produk): Lokasi terpencil akan membuat konsumen tidak mempunyai pilihan yang banyak. Kebutuhan hidup di daerah tertentu di Papua, contoh misalnya, hanya dipenuhi oleh satu atau dua perusahaan saja. Maka para konsumen di daerah tersebut merupakan Pasar Khusus untuk perusahaan yang bersangkutan. Atau karena transportasi terbatas, hanya tersedia lewat udara serta dilayani oleh satu maskapai saja, maka masyarakat di daerah tersebut merupakan Pasar Khusus untuk maskapai yang ada.


Keuntungan dan Kerugian Captive Market 


Apabila anda adalah seorang pebisnis di captive market, salah satu keuntungannya yaitu anda bisa menetapkan harga yang tinggi. Apalagi jika konsumen betul-betul membutuhkan barang yang anda jual tersebut. Mereka tidak mempunyai pilihan yang lain untuk membeli di tempat lain. 
Akan tetapi terdapat juga kelemahan apabila anda ambil bagian sebagai captive market. Pertama, untuk konsumen sendiri mereka harus membeli dengan harga yang telah ditetapkan atau tidak membeli sama sekali. Pembeli yang sudah menyadari, dapat saja mengantisipasi dengan membawa sendiri produk yang mereka butuhkan dari rumah. 

Kendati hal tersebut kecil kemungkinan terjadi, akan tetapi harus tetap diperhitungkan. Contoh misalnya, dengan tidak menyediakan stok barang terlalu banyak. Apabila anda memutuskan untuk terjun ke captive market, ada baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu. Anda harus memikirkan siapa saja yang akan menjadi pelanggan dan kompetitor.  Anda tetap harus mewaspadai kondisi pasar serta bagaimana mereka bisa bekerja untuk atau lawan bisnis anda.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda