+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Metode Agile Project Management: Pengertian, Tujuan Dan Keunggulannya!

10 November, 2022   |   Isaias

Mengenal Metode Agile Project Management: Pengertian, Tujuan Dan Keunggulannya!

Dalam proses pengembangan suatu produk perangkat lunak atau software, terdapat sebuah proses yang dikenal dengan Agile Project Management project. Metode agile ini diperkenalkan pada tahun 2001 oleh sekelompok orang yang berada dalam komunitas pengembang. Agile Project Management dikembangkan untuk memperbaharui metode pengembangan tradisional yang biasa dikenal dengan metode waterfall atau spiral. Diyakini metode ini dapat mempercepat proses dalam pengembangan suatu produk.

Bagi Anda yang berencana untuk memulai karir dalam bidang pengembangan perangkat lunak, maka wajib mengetahui metode ini. Agile project management ini memberikan fleksibilitas dalam proses pengorganisasian sebuah proyek. Agile project management berbeda dari metode metode manajemen proyek tradisional dalam beberapa hal.

Pada kali artikel ini, kita membahas apa itu agile project management serta akan dijelaskan secara lengkap mulai dari pengertian, tujuan, dan juga keunggulan dari metode Agile Project Management. Untuk lebih lengkapnya mari simak penjelasan pada artikel berikut ini.

 

Pengertian Agile Project Management

Agile project management merupakan sebuah proses memecah proyek menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola dengan penekanan pada daya tanggap serta kolaborasi pelanggan. Gaya manajemen proyek yang cukup fleksibel ini adalah metode baru yang masih diadopsi oleh banyak bisnis dan perusahaan. Produsen yang menerapkan metode agile project management cenderung melihat produk yang dikirim lebih cepat.

Agile project management dapat memberikan manfaat di seluruh proses produksi, bukan hanya di akhir saja. Manajemen proyek ini dapat diterapkan pada semua industri, meskipun kerangka kerja ini mendapatkan popularitas di sektor perangkat lunak, serta beberapa nilai dan juga prinsip inti berhubungan langsung dengan pengembangan perangkat lunak.

Agile project management ini berbeda dengan manajemen proyek tradisional. Dalam model tradisional, tim proyek akan menetapkan suatu tujuan tertentu, membuat serangkaian langkah untuk bisa mencapai tujuan itu dan kemudian mengimplementasikan prosesnya.

Agile project management ini memecah proyek menjadi tujuan-tujuan kecil, atau sprint, dan juga menggunakan penilaian yang sering untuk membentuk kembali langkah-langkah dan juga bahkan mungkin tujuan akhir.

Manajemen proyek tradisional bersifat linier, yang artinya setiap langkah harus diselesaikan sebelum langkah berikutnya dapat dimulai sedangkan agile project management bersifat iteratif, yaitu langkah-langkah dapat dikerjakan secara bersamaan dan juga dinilai pada waktu yang sama.

Di antara banyak metodologi metodologi yang berbeda, berikut adalah beberapa yang paling umum dalam proses manajemen yang satu ini:

Scrum

Scrum adalah sebuah metode agile yang berfokus pada pengembangan software kompleks. Pengerjaan software pada Scrum ini dibagi menjadi beberapa proses kecil yang disebut dengan sprints. Dalam satu sprint, biasanya Anda akan berfokus menyelesaikan sebuah fitur tertentu. Misalnya, Anda tengah mengembangkan aplikasi dompet digital dan berfokus menambahkan fitur top up game.

Nah, agar Scrum berjalan dengan lancar, setiap anggota timnya harus diberikan peran, yaitu:

Product Owner — bertugas untuk memaksimalkan nilai bisnis dari software yang dikembangkan. Serta, ia juga memastikan bahwa list fitur produk telah disusun dengan baik.

Scrum Master — bertugas memfasilitasi dan juga memastikan bahwa tim sudah paham dengan proses Scrum. Selain itu, ia juga akan berkoordinasi dengan Product Owner agar dapat memaksimalkan hasil produk dan ROI (Return of Investment).

Development Team — sekumpulan orang yang memiliki skill tertentu untuk menjalankan project. Misalnya, programmer, designer, writer, dan sebagainya.

 

- Scaled Agile Framework (SAFe)

- Lean Software Development (LSD)

- Feature-driven development (FDD)
-Dll

Semua metode ini menerapkan nilai-nilai inti, prinsip, serta langkah-langkah manajemen proyek  yang agile dengan cara yang berbeda-beda. Satu mungkin lebih cocok bagi bisnis Anda daripada yang lain. Ada baiknya menjelajahi beberapa metodologi lain sebelum memilih satu untuk memajukan proyek Anda.

 

Tujuan dan manfaat metode Agile Project Management

Ada beragam manfaat dan juga tujuan mengapa pengembang memilih metode Agile Project Management dibandingkan dengan metode metode yang lain. Metode ini nantinya bukan hanya bermanfaat bagi pengembang saja, namun juga stakeholder lain seperti manajer, vendor, dan juga klien.

Secara spesifik, manfaat bagi client adalah dapat memberikan masukan dan feedback secara langsung serta berkala kepada tim pengembang pada fitur-fitur perangkat lunak walaupun belum dirilis. Selain itu manfaat bagi vendor yaitu dapat melakukan efisiensi karena dapat mengetahui fokus dari pengembangan. Manfaat terakhir bagi pengembang itu sendiri adalah proses pengembangan dari perangkat lunak dapat berjalan secara beriringan tanpa harus menunggu stakeholder lain dalam menyelesaikan proyeknya.

Sedangkan tujuan dari metode Agile Project Management ini meliputi terjaganya kualitas perangkat lunak yang sedang dikembangkan, efisiensi budget dan juga sumber daya karena pengerjaan berfokus pada fitur yang dibutuhkan oleh pengguna, lebih terorganisir, serta kesempatan untuk berkolaborasi antar stakeholder.

 

Keunggulan metode Agile Project Management

Menjalankan suatu pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode Agile Project Management memiliki beragam keuntungan. Keuntungan tersebut dapat dirasakan oleh beragam stakeholder yang mencakup konsumen, vendor, tim pengembang, product manager, product owner, project manager, dan juga C-Level. Berikut ini adalah keunggulan-keunggulan yang akan didapat dengan mengimplementasi metode Agile Project Management.

Keunggulan Bagi konsumen atau user
Keunggulan metode Agile Project Management bagi konsumen adalah suatu umpan balik yang diberikan dapat diperbaiki atau juga dikembangkan secara cepat dalam kurun waktu yang relatif singkat. Selain itu, dengan menggunakan metode ini, lebih responsif terhadap permintaan pengembangan fitur dari konsumen itu sendiri secara langsung.

Keunggulan Bagi vendor
Keuntungan yang selanjutnya bagi vendor adalah dapat lebih memfokuskan pengembangan terhadap fitur-fitur yang dianggap lebih penting dan juga prioritas. Selain itu dengan menggunakan metode ini, pengerjaan serta efisiensi dapat ditingkatkan. Bagi vendor juga dapat mengendalikan dari pemborosan biaya.

Keunggulan Bagi development team
Bagi development team, keuntungan yang bisa didapat adalah dapat bekerja secara lebih nyaman serta fokus. Dimana pekerjaan berfokus pada prioritas fitur atau spesifikasi produk yang akan dikembangkan tersebut. Selain itu, keuntungan lain adalah dapat mengurangi pekerjaan yang dirasa tidak memberikan hasil.

Keunggulan Bagi Product Manager
Pengembangan akan sejalan dengan feedback serta kebutuhan yang berasal dari konsumen. Kemudian, Product Manager juga dapat memiliki kesempatan untuk bisa memprioritas atau tidak memprioritaskan suatu pengembangan produk. Selain itu, keuntungan lain adalah dapat menghasilkan hasil pengembangan yang cukup maksimal.

Keunggulan Bagi Project Manager
Keuntungan bagi Project Manager adalah dapat dengan mudah melacak proses pengembangan dengan secara berkala. Mengetahui secara jelas dari status projek yang sedang dijalankan, dan dapat menyampaikan masalah secara cepat.

Keunggulan Bagi PMOs dan C-Level Executives
Bagi para PMOs dan juga C-Level Executive, metode ini dapat memberikan visibilitas bagi proyek yang tengah berlangsung. Kemudian dapat memberikan feedback atau strategi yang mengacu pada informasi terbaru. Keuntungan lainnya adalah dapat lebih efektif dalam merencanakan pengembangan dengan tidak terlalu banyaknya spekulasi.

 

Prinsip-prinsip Agile Project Management

Dalam sebuah pengembangan perangkat lunak dengan metode Agile Project Management memiliki prinsip-prinsip utama yang harus diperhatikan. Dengan mengaplikasikan prinsip prinsip tersebut, hasil akhir dari sebuah pengembangan perangkat lunak, dapat memenuhi ekspektasi pengguna maupun stakeholder terkait. Setidaknya ada sekitar 12 prinsip metode agile yang diantaranya meliputi: 

- Mengutamakan kepuasan pelanggan untuk dapat memberikan software yang bagus

- Perubahan pada persyaratan harus diterima bahkan bila itu terjadi pada tahap akhir dari pengembangan

- Pelaku bisnis dan juga pengembang bekerja sama setiap hari dalam seluruh proyek 

- Penting untuk menyediakan lingkungan serta dukungan yang baik untuk memotivasi pengembang

- Komunikasi dari luar dan dalam tim pengembang dilakukan secara tatap muka

- Perangkat lunak yang berfungsi adalah ukuran dari kemajuan

- Sering mengirimkan perangkat lunak yang berfungsi dalam beberapa minggu dan juga bulan dengan preferensi waktu yang lebih pendek

- Proses agile dapat mempromosikan suatu pembangunan proyek yang berkelanjutan. Para sponsor, pengembang serta pengguna harus bisa konstan mempertahankan kecepatan ini

- Perhatian secara terus menerus untuk keunggulan dan juga kualitas dalam pengembangan teknis dan desain dapat meningkatkan agility

- Kesederhanaan adalah bagian penting dari manajemen agile yang efektif

- Tim yang dikelola sendiri menghasilkan arsitektur, requirement serta desain yang terbaik 

- Secara berkala tim merefleksikan diri dengan menjadi lebih efektif dan terus beradaptasi setiap harinya.

 

Langkah-langkah dalam Proses Agile Project Management

Proses dari manajemen proyek ini memiliki enam langkah. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Perencanaan proyek
Sebelum pekerjaan apa pun dapat dimulai, tim harus menentukan terlebih dahulu tujuan akhir proyek. Namun, tujuannya harus relatif luas, untuk memperhitungkan revisi dan juga perbaikan selama proses berlangsung.

Membuat roadmap proyek
Peta jalan proyek terdiri dari semua fitur yang juga disertakan dalam produk akhir. Ini bukan daftar langkah, melainkan daftar elemen yang bisa diselesaikan secara bersamaan.

Perencanaan rilis
Setelah membuat peta jalan proyek, kemudian membuat rencana rilis. Ini adalah kalender kapan prototipe atau elemen produk yang akan dikirimkan ke pelanggan untuk ditinjau. Harapannya adalah bahwa bagian individu dari total proyek akan sering ditinjau, dan juga proyek secara keseluruhan diperbarui sesuai kebutuhan.

Perencanaan sprint
Sprint adalah waktu desain siklus yang relatif pendek yang diakhiri dengan rilis. Perencanaan dari sprint harus detail dan rinci. Setiap anggota tim harus mengetahui apa yang diharapkan untuk mereka capai selama setiap hari sprint.

Rapat harian
Setiap hari kerja selama sprint harus dimulai dengan rapat terlebih dahulu. Di sini, anggota tim akan berbagi keberhasilan serta tantangan dari hari sebelumnya serta mengkonfirmasi tugas dan juga tujuan untuk hari kerja itu.

Ulasan sprint dan retrospektif
Sprint review adalah presentasi dari elemen produk kepada client. Selama pertemuan ini, tim akan menerima umpan balik atau feedback dan bersiap untuk merevisi elemen atau menyesuaikan tujuan jangka panjang seperti yang digerakkan oleh client.

Setelah tinjauan sprint selesai, tim akan bertemu secara terpisah dari klien untuk retrospektif. Pada tahap ini, tim akan merefleksikan sprint. Masalah seperti ketidakseimbangan beban kerja, tenggat waktu serta komunikasi akan ditangani dan ditingkatkan untuk sprint berikutnya.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda