Pada saat Anda menghadapi suatu keputusan pribadi atau profesional, Anda bisa melakukan sebuah analisis keputusan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Metode ini membutuhkan penggunaan berbagai alat pengambilan keputusan untuk memahami seluruh aspek masalah yang ingin Anda pecahkan. Dengan menerapkan teknik yang terkait, seperti decision tree serta expected value calculations, Anda bisa membandingkan beberapa opsi satu sama lain untuk membuat keputusan yang lebih komprehensif. Di dalam artikel ini, kami akan menjelaskan proses analisis keputusan serta memberikan contoh yang bisa Anda gunakan untuk panduan.
Analisis keputusan merupakan suatu tahap lanjutan dari analisis persoalan. Analisis keputusan tersebut menyangkut pemilihan beberapa alternatif tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi maupun menyelesaikan sebab dari persoalan. Analisis keputusan tersebut bertujuan untuk memilih alternatif tindakan yang terbaik setelah sebuah analisis persoalan (sebab) sudah ditemukan. Hasil akhir dari analisis keputusan ini yaitu pilihan tindakan maupun hasil terbaik dari berbagai alternatif yang ada, keputusan menyangkut tindakan maupun hasil yang diharapkan di masa yang akan datang. Sebuah proses pengambilan keputusan dengan melalui analisis ini dilakukan setelah diketahui adanya sebab dari penyimpangan. Akan tetapi tidak selalu pengambilan keputusan yang harus didahului dengan adanya penyimpangan atau persoalan, karena analisis keputusan bisa dilakukan meskipun tidak ada penyimpangan atau deviasi. Contoh misalnya di dalam proses pengambilan keputusan investasi atau ekspansi atau keputusan yang bersifat pemenuhan kebutuhan, contoh misalnya kebutuhan akan rumah maupun kendaraan. Pengambilan keputusan melalui dua tahapan pokok, yaitu seperti di bawah ini : 1. Menyisihkan sumber daya tertentu yang dimiliki untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan 2. Memilih cara yang terbaik untuk mencapai hasil tersebut Dua tahapan pokok tersebut mengandung arti bahwa di dalam pengambilan keputusan terdapat hasil yang diinginkan di masa mendatang yang memerlukan tindakan sekarang. Batasnya yaitu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dengan mempergunakan cara yang terbaik.
Apabila Anda perlu untuk membuat sebuah keputusan, Anda bisa menggunakan langkah-langkah di bawah ini sebagai panduan untuk melakukan sebuah proses analisis keputusan: 1. Identifikasi Masalahnya Pertama, Anda perlu untuk mengidentifikasi masalah yang ingin Anda pecahkan maupun keputusan yang perlu Anda buat. Setelah Anda mengidentifikasi masalahnya, pikirkan mengenai opsi maupun solusi yang tersedia untuk Anda. Contoh misalnya, Anda menerima sejumlah besar uang dan untuk ingin menginvestasikannya. Anda mungkin saja mempunyai beberapa opsi instrumen investasi untuk dipilih serta melakukan analisis keputusan bisa membantu Anda memilih salah satu instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 2. Perhatikan Pilihan Anda Sekarang setelah Anda memahami mengenai masalah Anda dan mengidentifikasi solusi maupun opsi potensialnya, Anda bisa untuk mulai meneliti berbagai pilihan yang Anda punya. Informasi tersebut menyediakan data yang bisa Anda gunakan pada saat mengembangkan model keputusan serta mengukur hasil dari setiap pilihan yang telah tersedia Lihatlah setiap opsi dari sudut pandang yang berbeda, seperti biaya, risiko, trade-off, manfaat, serta probabilitas keberhasilan apabila Anda memilih keputusan tersebut. Penelitian Anda akan bervariasi tergantung pada masalah yang ingin Anda pecahkan serta bisa mencakup data kualitatif serta kuantitatif. Contoh misalnya, apabila sebuah bisnis Anda ingin membangun lokasi baru, Anda bisa melihat faktor-faktor seperti demografi area sekitar maupun jumlah lalu lintas pejalan kaki di jalan tersebut. Anda juga bisa menilai berapa biaya untuk membeli maupun menyewa gedung dan memeliharanya. 3. Buat Framework Untuk menilai setiap pilihan, Anda perlu untuk mengembangkan framework maupun kerangka kerja untuk mengevaluasi setiap hasilnya. Salah satu cara untuk membuat kerangka kerja yaitu dengan menetapkan key performance indicator (KPI). KPI bisa mewakili pengukuran atas progress yang akan dicapai menuju tujuan tertentu. Pengukuran tersebut bervariasi dengan berdasarkan tujuan Anda serta dapat kualitatif maupun kuantitatif. Dengan menggunakan contoh investasi misalnya, Anda bisa lebih fokus untuk mendapatkan pengembalian investasi tertinggi. Atau bisnis yang mencari lokasi baru mungkin saja mempunyai tujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan langsung maupun meningkatkan penjualan per hari. 4. Mengembangkan Model Keputusan Anda bisa menggabungkan kerangka kerja Anda dengan model keputusan untuk mengilustrasikan serta mengevaluasi pilihan Anda. Metode maupun model decision tree berfungsi sebagai salah satu alat yang paling umum untuk melakukan analisis keputusan. Dengan berdasarkan laman Wikipedia, decision tree merupakan diagram alur yang menyediakan hasil potensial atas pilihan yang telah Anda buat. Diagram ini bisa diformat secara horizontal maupun vertikal, dan Anda dapat mem bacanya dari kiri ke kanan maupun dari atas ke bawah. Anda dapat mulai dengan menggambar persegi, yang mewakili pertanyaan maupun masalah Anda. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat cabang yang mewakili pilihan serta hasil yang Anda harapkan. Diagram pengaruh maupun influence diagrams mewakili metode pemodelan analisis keputusan lainnya. Dengan bersumber dari laman Wikipedia, model tersebut juga mempunyai tampilan diagram alur yang menggunakan panah dan bentuk. Akan tetapi, diagram tersebut pada umumnya lebih berfokus pada bagaimana berbagai faktor bisa mempengaruhi keputusan maupun tujuan Anda. Anda juga bisa menggunakan diagram pengaruh untuk menilai serta mengatasi potensi ketidakpastian seputar tujuan Anda. Contoh misalnya, apabila tujuan Anda adalah untuk mendapat suatu keuntuntungan dari suatu produk, Anda dapat membuat cabang pada diagram yang mewakili faktor-faktor yang mempengaruhi laba. Cabang-cabang tersebut termasuk ke dalam biaya yang terkait dengan pembuatan dan pemasaran atau jumlah pesanan yang Anda terima. 5. Temukan Nilai yang Diharapkan Dengan menggunakan model decision tree di dalam analisis keputusan, Anda bisa mulai menghitung nilai yang diharapkan dari pilihan yang Anda punya. Nilai tersebut mewakili hasil rata-rata dari setiap keputusan. Untuk dapat menyelesaikan langkah ini, Anda harus menetapkan nilai moneter maupun numerik untuk setiap hasil serta menentukan probabilitas masing-masing. Contoh misalnya, pada saat memilih di antara dua opsi investasi, Anda bisa menggunakan potensi jumlah pengembalian keuntungan sebagai nilai Anda. Menemukan probabilitas saja saja menjadi sulit, jadi cobalah untuk memasukkan analitik prediktif. Untuk menghitung nilai yang diharapkan, Anda harus mengalikan nilai hasil dari setiap opsi dengan probabilitasnya. Langkah tersebut memberi Anda nilai parsial dari setiap hasil.
Untuk bisa memperoleh keputusan yang baik, analisis keputusan bisa dilakukan dengan melalui beberapa proses, yakni : 1. Dengan menentukan besarnya Sumber Daya yang disisihkan maupun yang dialokasikan untuk memperoleh hasil yang diinginkan tersebut. Contoh misalnya beberapa jumlah uang yang disisihkan untuk menginvestasikan mesin, beberapa dana yang disisihkan untuk membeli rumah, berapa hari waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. 2. Menentukan sasaran-sasaran (objectives), yakni syarat-syarat maupun kriteria-kriteria yang sebaiknya dipenuhi oleh alternative yang akan dipilih. Dengan menentukan sasaran ini dibagi menjadi sasaran mutlak serta sasaran keinginan maupun sasaran tambahan. 3. Menentukan sasaran Mutlak, yakni syarat maupun kriteria yang harus dipenuhi karena jika tidak dipenuhi, maka alternative tersebut tidak berarti. Kiat untuk menentukan sasaran mutlak yaitu seperti di bawah ini: Sebaiknya dinyatakan dalam bentuk angka (kuantitatif) -Jika dikembangkan dari sumber yang dimiliki , rumuskan dengan kalimat “tidak lebih dari…” -Jika tidak bisa dinyatakan dengan angka sebaiknya dinyatakan dengan mengambil contoh perbandingan. Contoh misalnya lebih cantik dari Sandra Dew. 4. Menentukan sasaran keinginan maupun tambahan, Yakni suatu syarat maupun kriteria yang apabila dipenuhi maka akan menambah arti atau nilai dari alternatif yang dipilih. Kiat untuk menentukan maupun merumuskan sasaran keinginan ini yaitu seperti di bawah ini : -Ditentukan bobotnya (weight) -Keinginan yang paling banyak memberikan kontribusi maupun sumbangan kepada hasil yang diharapkan , diberi bobot 10 -Sasaran keinginan lain diberi angka sesuai dengan perbandingan 5. Mencari maupun mengembangkan Alternatif-alternatif yang bisa berwujud berupa cara, barang, maupun orang yang ‘mungkin’ memenuhi sasaran yang sudah ditetapkan. Alternatif-alternatif tersebut setelah itu diuji dengan sasaran mutlak. Apabila memenuhi sasaran mutlak, artinya alternatif itu “jalan”, apabila tidak memenuhi artinyai “tidak jalan”. 6. Menentukan pilihan sementara. Pilihan sementara tersebut ditentukan dengan mengevaluasi alternatif yang jalan saja, sedangkan yang tidak jalan tidak perlu untuk dipertimbangkan lagi dalam analisis. Cara penentuan pilihan sementar ini yaitu seperti di bawah ini: -Dibandingkan dengan Sasaran Kegiatan sebagai kriteria pembanding. -Alternatif yang paling banyak memenuhi sasaran keinginan, diberi nilai skor 10 , sedangkan untuk alternative yang lain diberi nilai menurut perbandingan dengan yang diberi nilai tertinggi tersebut. -Bobot pada masing-masing alternative dikalikan dengan skor, kemudian dijumlahkan -Alternatif yang mempunyai total tertinggi menjadi pilihan sementara. 7. Alternatif yang menjadi pilihan sementara tersebut menjadi pilihan sementara dengan cara mempertimbangkan hal maupun keadaan yang mungkin saja bisa mengurangi nilai atau arti dari alternatif tersebut . hal itu merupakan keadaan yang bisa mengurangi nilai ini disebut “ Konsekuensi yang mungkin saja merugikan” yang untuk selanjutnya disebut dengan KMM. Cara untuk menentukan atau mengidentifikasi KMM yaitu sebagai berikut : KMM dikembangkan untuk masing-masing alternative dengan secara terpisah sehingga hanya berlaku khusus untuk alternative yang bersangkutan. Informasi mengenai KMM bisa diperoleh dari -Informasi dari orang-orang yang mempunyai pengalaman, atau -Pengalaman sendiri, atau -Dari deduksi yang logis. KMM yang perlu mendapat perhatian yang utama yaitu KMM untuk alternative yang dekat dengan pemenuhan sasaran mutlak. Pada masing-masing KMM kemudian diberi nilai menurut : -keMungkinannya (M) yang paling mungkin terjadi dinilai dengan angka 10 -keGawatannya (G), yang paling gawat akibatnya dinilai dengan angka 10 Kemungkinan dan Kegawatan terjadi, setelah itu dinilai dengan huruf , yaitu T (tinggi), S (sedang), dan R (rendah) maupun boleh juga dengan menggunakan angka. Setelah KMM dari masing-masing alternative sudah diketahui, maka bandingan dengan bobot serta nilainya (lihat langka ke 6). Bisa saja terjadi pilihan sementara (pada langkah 6) diubah bila KMMnya besar.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..