Pernahkah Anda mendengar kata benchmarking? Mungkin sebagian dari kalian masih belum paham apa itu benchmark. Benchmarking adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis untuk membandingkan sesuatu. Apa yang dibandingkan? Jangan khawatir, penjelasan lebih lengkap dan mendetail bisa Anda temukan di artikel selanjutnya.
Benchmark adalah kata bahasa Inggris yang berarti perbandingan. Dengan demikian, konsep tolak ukur adalah tolak ukur untuk setiap evaluasi atau perbandingan. Benchmark umumnya didefinisikan sebagai standar yang digunakan untuk membandingkan yang sama. Dengan tolok ukur ini, banyak hal dapat diukur dengan standar umum. Di sisi lain, dalam ilmu manajemen, benchmarking adalah upaya untuk mengukur kebijakan perusahaan, termasuk produk, program, strategi, dan lainnya, dengan membandingkannya dengan pesaing perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang apa yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut, benchmarking adalah cara yang baik untuk mengevaluasi kinerja layanan, produk, atau proses perusahaan sehingga dapat lebih baik lagi di masa mendatang.
Sebelum membahas tujuan benchmarking, cari tahu dulu apa saja benchmarking yang biasanya dilakukan oleh perusahaan. Ada dua jenis benchmarking yang perlu Anda ketahui, yaitu: 1. Benchmarking berdasarkan subjek Benchmarking berbasis subjek dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Benchmarking Internal Benchmarking internal adalah cara membandingkan atau mengkontraskan tindakan atau aktivitas. proses di dalam perusahaan. Jika Anda memiliki afiliasi atau anak perusahaan lain, Anda dapat melakukan perbandingan internal ini. b. Benchmarking eksternal Pembandingan eksternal adalah cara membandingkan perusahaan Anda dengan pesaing yang beroperasi di bidang yang sama. Tipe ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu benchmarking kompetitif dan non-kompetitif. Pembandingan kompetitif adalah cara membandingkan perusahaan Anda dengan pesaing yang lebih besar di industri yang sama. Pembandingan non-kompetitif adalah cara membandingkan perusahaan Anda dengan pesaing lain tetapi di industri yang berbeda, misalnya: -Pembandingan non-kompetitif fungsional: Bandingkan fungsi yang sama dari perusahaan lain di industri yang berbeda -Pembandingan non-kompetitif umum: membandingkan dasar-dasar proses bisnis yang sama di setiap perusahaan 2. Objective Benchmarking -Objective Benchmarking dibagi menjadi enam jenis, yaitu: -Strategic Benchmarking: Pengamatan untuk mengetahui bagaimana perusahaan lain bisa lebih baik dari perusahaan pesaing lainnya dalam industri yang sama. -Process Benchmarking: Pengamatan untuk mengetahui efisiensi operasi setiap perusahaan. -Functional benchmarking: Hasil yang diperoleh dengan membandingkan kinerja pesaing lain dalam industri yang sama. -Performance Benchmarking: Pengamatan yang dilakukan saat membandingkan kinerja produk dan/atau jasa pesaing. -Product Benchmarking: Pengamatan yang dilakukan saat membandingkan produk perusahaan sendiri dengan produk pesaing. -Financial Benchmarking: Pengamatan yang dilakukan saat membandingkan posisi keuangan pesaing
Pada dasarnya, tujuan benchmarking adalah untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang apa yang dilakukan perusahaan dibandingkan dengan apa yang dilakukan pesaingnya. Dari generasi ide-ide baru, pendekatan yang digunakan untuk teknologi yang digunakan. Informasi rinci tentang tujuan benchmarking adalah sebagai berikut: 1. Analisis kompetitif Hal pertama yang menjadi tujuan benchmarking adalah analisis kompetitif. Ini dilakukan dengan membandingkan kinerja perusahaan Anda saat ini dengan pesaing Anda. Agar nantinya Anda tahu aspek mana yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Pastinya akan sangat bermanfaat bagi bisnis Anda dalam pengembangan bisnis. 2. Memantau tren Tujuan lain dari benchmarking adalah pemantauan kinerja. Dengan mengikuti, Anda dapat mempelajari tren apa yang populer di masyarakat. Jadi Anda bisa menggunakan tren ini untuk tujuan bisnis. Sekarang Anda harus mengikuti tren sesering mungkin secara teratur untuk hasil yang maksimal. Tidak hanya tren, tetapi juga keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya harus dipantau. 3. Peningkatan kinerja Tujuan ketiga dari benchmarking adalah untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan melakukan benchmarking. Anda akan mempelajari kelebihan dan kekurangan perusahaan. Anda dapat menggunakan peringkat ini untuk meningkatkan kinerja dari waktu ke waktu. 4. Perencanaan dan penargetan Tujuan keempat dari benchmarking adalah perencanaan dan penetapan tujuan. Hal ini dapat dilakukan setelah Anda berhasil melakukan benchmarking dan mencapai hasil. Sekarang Anda dapat merencanakan dan menetapkan tujuan baru berdasarkan hasil ini agar lebih kompetitif dengan pesaing Anda. Tetapi perlu dipertimbangkan bahwa tujuan yang ditetapkan adalah realistis, 5. Kepemilikan Hal kelima yang menjadi tujuan benchmarking adalah kepemilikan. Salah satu cara untuk melakukan benchmark adalah dengan melibatkan semua orang dalam perusahaan. Anda dapat meminta pendapat mereka tentang hal-hal tertentu. Menciptakan rasa bangga dan memiliki pada setiap anggota perusahaan. Karena mereka dapat membantu membuat kesan yang baik pada perusahaan. 6. Memahami kekuatan perusahaan Hal terakhir yang menjadi tujuan benchmarking adalah memahami kekuatan perusahaan. Tahukah Anda bahwa benchmarking dapat membantu Anda menentukan posisi perusahaan di industri? Karena benchmarking adalah salah satu cara untuk belajar tentang pesaing Anda sehingga Anda bisa lebih baik dan lebih sukses dari mereka.
Secara umum benchmarking adalah keseluruhan proses melihat dan membandingkan perusahaan seseorang dengan perusahaan lain yang dianggap pesaing dalam industri yang sama untuk mencapai keunggulan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, metode benchmarking tidak bisa sembarangan jika diinginkan hasil yang memuaskan dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi. Beberapa cara benchmark adalah: 1. Mendefinisikan matriks yang diinginkan Cara benchmark yang pertama adalah dengan mendefinisikan matriks yang diinginkan. Secara umum, pendapatan, harga pokok penjualan, layanan atau jumlah pesanan yang diterima dan item lain yang digunakan sebagai titik perbandingan digunakan sebagai metrik. Anda juga dapat menggunakan analisis SWOT untuk menentukan metrik mana yang ingin Anda tingkatkan lebih lanjut. 2. Mengidentifikasi pesaing Masalah lain dalam benchmarking adalah mengidentifikasi pesaing. Ini adalah salah satu proses benchmarking yang paling penting. Untuk mengukur metrik yang telah ditentukan, Anda perlu mengetahui bisnis apa yang Anda lawan. 3. Riset Kompetitor Langkah selanjutnya dalam benchmarking adalah riset kompetitor. Setelah Anda mengetahui perusahaan mana yang dianggap sebagai pesaing, langkah selanjutnya adalah meneliti dan mengumpulkan informasi tentang pesaing tersebut. Penelitian dapat dilakukan dengan membaca laporan tahunan publik, melakukan wawancara pelanggan, mencari informasi di situs web pesaing, atau menggunakan strategi pemasaran yang digunakan dan terkenal. 4. Bandingkan dengan data perusahaan Setelah meneliti pesaing Anda, Anda kemudian dapat membandingkannya dengan data perusahaan. Setelah Anda menerima hasil survei pesaing, Anda dapat membandingkannya dengan data perusahaan. 5. Membuat rencana bisnis Cara benchmark selanjutnya adalah membuat rencana bisnis berdasarkan hasil penelitian ini. Setelah Anda menemukan perbandingan dengan pesaing Anda, Anda dapat menggunakannya untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis Anda secara optimal. 6. Memantau hasil Terakhir, benchmarking adalah cara untuk memeriksa hasil dari rencana bisnis yang diterapkan. Hal ini penting karena dapat digunakan sebagai bahan penilaian dan pemutakhiran. Melakukan perubahan bisnis adalah hal yang wajar agar perusahaan dapat beradaptasi dengan tren dan perkembangan bisnis yang ada.
Benchmarking penting dalam dunia bisnis karena alasan berikut. 1. Meningkatkan penjualan Perhatikan bahwa benchmarking adalah bagian dari teknik pengembangan strategi bisnis. Jika strategi bisnis tepat, penjualan bisa meningkat. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan dari benchmark adalah untuk meningkatkan penjualan secara efektif dan efisien. Sebagai perbandingan, Anda memahami hasil penjualan Anda lebih baik daripada pesaing Anda. Dari sana, Anda dapat membuat kampanye pemasaran yang tepat untuk produk Anda atau membuat penawaran yang tidak dimiliki pesaing Anda. 2. Continuous improvement Pentingnya menggunakan metode benchmarking adalah agar kinerja bisnis dapat terus ditingkatkan. Ini harus dilakukan dari waktu ke waktu. 3. Pengembangan infrastruktur perusahaan Proses benchmarking antara lain membutuhkan infrastruktur perusahaan yang meliputi database dan standar operasional. Dengan dukungan infrastruktur yang sempurna dan standar tenaga kerja yang baik, produktivitas perusahaan juga meningkat. Lebih mudah bagi karyawan untuk mengungkapkan pendapat mereka, membuat keputusan dan mengambil tindakan. Inilah pentingnya benchmarking, yang berarti mengetahui aspek bisnis mana yang perlu ditingkatkan. 4. Meningkatkan rasa memiliki Metode benchmarking merupakan strategi yang harus dilakukan untuk memastikan karyawan mendapatkan semua pekerjaan yang dibutuhkan. Perusahaan perlu mendengarkan karyawan untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang peran setiap orang. Hal ini menciptakan rasa memiliki dalam diri karyawan. 5. Memahami Kekuatan Perusahaan Anda Proses benchmarking dapat membantu mengidentifikasi posisi perusahaan Anda di industri. Dengan kata lain, metode benchmarking merupakan cara yang efektif untuk memahami kekuatan perusahaan dan mempelajari bagaimana pesaing dapat berhasil dan menjadi lebih baik.
1. Fokus Internal Perusahaan yang terlalu fokus pada bagian internal perusahaan cenderung mengabaikan fakta bahwa proses terbaik adalah proses yang dapat menghasilkan nilai kinerja yang jauh lebih besar untuk mempersempit visi perusahaan 2. Tujuan benchmarking terlalu luas Kegiatan benchmarking memerlukan tujuan yang lebih rinci dan spesifik serta lebih berorientasi pada proses daripada berorientasi pada hasil. 3. Timeline yang Tidak Realistis Kegiatan benchmark membutuhkan banyak kesabaran karena proses komitmen membutuhkan waktu lebih lama. Namun, jadwal yang terlalu lama juga tidak baik karena menunjukkan implementasi yang salah. 4. Komposisi tim yang tidak tepat Benchmarking harus mencakup semua orang yang bergabung dan melaksanakan berbagai proses bisnis perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa benchmarking adalah kegiatan mengevaluasi, mengukur dan membandingkan kinerja individu, unit kerja, departemen atau organisasi tertentu. Secara umum, tujuan benchmarking adalah untuk memberikan informasi kepada organisasi tentang produk atau kinerjanya saat ini. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengevaluasi dan menemukan cara yang paling tepat untuk meningkatkan kinerja atau kualitas produk. Namun demikian, benchmarking ini juga harus dilakukan di semua bidang tata kelola perusahaan yang baik, termasuk pengelolaan keuangan. Dengan demikian, tujuan utama perusahaan dapat dicapai dengan sempurna. Nah, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari IDMETAFORA untuk mempermudah pengelolaan keuangan bisnis Anda. Aplikasi akuntansi ini memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi mulai dari laporan arus kas hingga laporan keuangan. Software akuntansi dari IDMETAFORA juga memfasilitasi proses akuntansi yang kompleks. Sehingga Anda dapat dengan cepat menyimpan semua transaksi akuntansi Anda. Selain itu, Anda juga dapat mengelola persediaan, aset perusahaan hingga melunasi hutang perusahaan dengan segera. Apakah Anda tertarik? Anda dapat mencoba langsung menghubungi kami di IDMETAFORA.COM.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..