Perusahaan multinasional sering disingkat menjadi MNC yang merupakan singkatan dari perusahaan multinasional. Beberapa mungkin menyebutnya MNC lebih sering. Perusahaan seperti ini umumnya adalah perusahaan besar yang berlokasi di negara maju. Perusahaan besar ini juga memiliki anak perusahaan yang mungkin menyebar ke beberapa negara lain terutama negara berkembang. Oleh karena itu perusahaan semacam itu biasanya memiliki bisnis global karena bisnis atau bisnis mereka dioperasikan di negara yang berbeda. Sebagai aturan perusahaan semacam itu juga memiliki pengaruh yang sangat kuat pada situasi politik dunia.
Perusahaan multinasional (MNC) adalah perusahaan besar biasanya berbasis di negara maju, dengan anak perusahaan di negara lain (biasanya negara berkembang). Perusahaan beroperasi di banyak negara/wilayah, sehingga sifat bisnisnya bersifat global. Dengan cara ini mereka dapat memberikan pengaruh yang kuat pada iklim politik dunia. Umumnya, perusahaan-perusahaan ini adalah perseroan terbatas nasional. Namun saham ini dikendalikan oleh perusahaan induk. Saham perusahaan tidak diperdagangkan di bursa efek lokal. Karena model kepemilikan ini kebijakan operasi umum perusahaan bergantung pada perusahaan induk dan sebagian manajemen perusahaan harus berasal dari perusahaan induk. Sejak akhir Perang Dunia II perusahaan multinasional telah memainkan peran yang semakin penting di negara ini. Pada awalnya perusahaan multinasional dari Amerika Serikat, Jepang, negara-negara Eropa, Australia dan Selandia Baru mulai beroperasi. Sejak tahun 1960-an, perusahaan multinasional, sebagai korporasi, telah dimiliki tidak hanya oleh Amerika Serikat, tetapi juga oleh Jepang, Eropa, dan beberapa negara maju lainnya, dan mulai melakukan bisnis di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Inilah salah satu faktor yang menciptakan era globalisasi ekonomi dunia.
Semua perusahaan multinasional berfokus pada pangsa pasar dan pengurangan risiko, tetapi mereka memiliki cara mereka sendiri untuk beroperasi. 1. Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE) Fokus perusahaan berbasis CEE dimulai terlebih dahulu dengan perusahaan induk. Mereka kemudian fokus pada sektor bisnis lain di negara lain yang kegiatan bisnisnya dipantau oleh banyak negara. 2. Multinational or Financial Controlled Enterprise (MCE) Seperti namanya, perusahaan MCE fokus pada pengelolaan keuangan atau modal dalam operasional bisnis perusahaan. Seperti MOE, kegiatan MCE dipantau oleh banyak negara. 3. Multinational Producing Enterprise (MPE) Perusahaan ini fokus pada produksi. Oleh karena itu, MPE memiliki dan mengendalikan semua kegiatan dan fasilitas produksi semua perusahaan, termasuk negara lain. Perusahaan sering menggunakan subkontraktor untuk kegiatan produksinya. 4. Multinational Trade Enterprise (MTE) Bentuk terakhir dari perusahaan multinasional adalah yang berfokus pada bidang komersialnya. Dimana MPE berfokus pada produksi, MTE berfokus pada penjualan produk kepada publik atau perusahaan di negara lain.
Sekarang saatnya memahami karakteristik dan karakteristik perusahaan multinasional. 1. Memiliki Cabang di Luar Negeri Seperti disebutkan di atas, perusahaan ini memiliki cabang atau anak perusahaan di luar negeri untuk mengkoordinasikan tujuan pemasarannya. Begitu pula dengan produk yang kami produksi agar disukai konsumen. 2. Mempunyai Teknologi Canggih Beberapa perusahaan yang sudah memperoleh gelar sebagai perusahaan multinasional adalah perusahaan yang besar, sehingga mereka bisa memiliki teknologi yang sudah canggih. Tentunya dengan banyaknya cabang, induk perusahaan harus memiliki keahlian yang tinggi untuk mengawasi dan menjalankan seluruh kegiatan perusahaan. 3. Memiliki Sistem Manajemen dan Distribusi secara Global Perusahaan ini berbasis di banyak negara, sehingga selain tujuan pemasarannya, juga membutuhkan sistem manajemen dan distribusi secara global. Selain itu, sistem manajemen memerlukan lisensi, modal ventura, atau waralaba di setiap negara perusahaan. 4. Memegang Kontrol Modal Perusahaan Dalam persaingan wirausaha, modal perusahaan menjadi tolak ukur perkembangan perusahaan. Untuk alasan ini, perusahaan multinasional mengontrol modal semua perusahaan. 5. Memegang Visi Misi Global Terakhir perusahaan multinasional memiliki visi dan misi global atau global. mengapa demikian? Karena apa yang terjadi di dalam perusahaan dapat mempengaruhi situasi di dunia.
Jika Anda ingin mengidentifikasi ciri-ciri perusahaan multinasional ini, ada beberapa ciri yang bisa Anda pertimbangkan. Ciri-ciri perusahaan multinasional yang mudah dikenali antara lain: 1. Pendirian kantor cabang di luar negeri. 2. Rentang perusahaan yang menghasilkan pendapatan lintas batas. 3. Perusahaan multinasional kebanyakan berdagang di dalam wilayahnya sendiri dan bahkan antar negara. 4. Mengutamakan perolehan teknologi dan permodalan. Alasannya, perusahaan membutuhkan teknologi informasi dan modal yang kuat untuk beroperasi di berbagai negara/kawasan. 5. Pengembangan sistem pengelolaan dan distribusi lintas batas, khususnya sistem modal ventura, lisensi dan hak waralaba. 6. Cenderung memilih bisnis tertentu, biasanya manufaktur. 7. Visi dan strategi yang digunakan dalam produksi biasanya bersifat global. 8. Untuk menjalankan bisnis, perusahaan multinasional biasanya merekrut karyawan dari penduduk lokal.
• Perusahaan multinasional yang mengangkangi negara/wilayah asalnya adalah perusahaan dengan struktur organisasi yang unik. Oleh karena itu setiap manajer membuat keputusannya sendiri, seperti bagaimana menanggapi peluang tanpa harus pergi ke kantor pusat. • Perusahaan global terpusat, yaitu perusahaan dengan kantor dan administrasi terpusat. Perusahaan mendapat untung dari sumber daya murah dari negara lain. • Perusahaan internasional adalah perusahaan yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan (R&D) untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi serta mengembangkan produk baru. • Perusahaan multinasional adalah perusahaan multinasional yang menggabungkan ketiga praktik bisnis di atas.
Tentu saja perusahaan multinasional memiliki beberapa keunggulan Misalnya ada berbagai manfaat seperti: Keunggulan perusahaan multinasional adalah:
• Meningkatkan devisa negara melalui investasi di bidang ekspor. • Mengurangi devisa yang dibutuhkan untuk kegiatan impor di sektor industri. • Modernisasi industri. • Berpartisipasi dalam pembangunan nasional, dan • Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. • Membantu memenuhi kebutuhan komunitas. • Memenuhi kebutuhan masyrakat dalam negri • Mengurangi kegiatan valuta asing untuk aktivitas impor
Selain membantu itu juga harus mengidentifikasi kelemahan perusahaan multinasional, seperti: 1. Mematikan perusahaan lokal Perusahaan multinasional tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satunya adalah matinya bisnis lokal. Perusahaan yang lebih besar umumnya memiliki teknologi yang lebih canggih dan up-to-date, yang membuat produknya lebih menjanjikan dibandingkan perusahaan lokal. Hal ini pada akhirnya akan menghilangkan berbagai bisnis lokal yang mungkin tidak memiliki modal yang cukup untuk bertahan dan bersaing dengan perusahaan multinasional. 2. Keuntungan ekspor Semua bisnis didirikan dengan tujuan dasar untuk mencapai hasil berupa keuntungan yang maksimal. Semua anak perusahaan di berbagai wilayah negara juga akan mendapat manfaat. Namun, laba ini diekspor dan menjadi milik perusahaan pusat, sehingga anak perusahaan di negara lain tidak dapat memperoleh laba yang cukup. 3. menyebabkan kerusakan lingkungan Perusahaan multinasional tampaknya memiliki bidang usaha yang cenderung sulit bagi perusahaan lokal. Misalnya, perusahaan di sektor pertambangan yang membutuhkan banyak modal untuk ini. Namun, kehadiran perusahaan di sektor pertambangan biasanya membawa dampak berupa kerusakan lingkungan. Kondisi ini pada akhirnya merugikan kesehatan masyarakat. 4. Memberikan dampak pada lingkup sosial dan budaya Kemunculan dan peningkatan modernisasi tidak selalu membawa dampak positif bagi masyarakat setempat, bahkan seringkali berdampak negatif terhadap kondisi sosial budaya masyarakat. Modernisasi dapat mengubah perilaku masyarakat hingga kehilangan identitasnya. Selain itu, budaya lokal dapat berubah karena arus modernisasi. 5. Meremehkan pekerja lokal Tenaga kerja lokal umumnya dianggap lebih berwawasan dan berpengetahuan dibandingkan tenaga kerja asing. Selain itu, pengetahuan dan keterampilan khusus dinilai lebih rendah daripada orang asing. Fenomena ini menyebabkan underestimasi pekerja lokal dan ketergantungan mereka pada perusahaan besar dari negara maju atau dari negara lain.
Ada banyak perusahaan multinasional di Indonesia yang bisa Anda pertimbangkan untuk bekerja di masa depan. Sebuah contoh ditunjukkan di bawah ini. 1.KFC KFC (Kentucky Fried Chicken) adalah restoran cepat saji Amerika yang didirikan oleh Kolonel Harland Sanders. Sedangkan di Indonesia, KFC merupakan perusahaan waralaba yang haknya dimiliki oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. KFC Indonesia didirikan pada tahun 1978 oleh keluarga Gelael. KFC 2. Google Nama perusahaan ini tentu sudah tidak asing lagi bagi Kinobeans, karena Google adalah perusahaan yang sangat disegani di seluruh dunia. Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan internet seperti mesin pencari, komputasi web, periklanan, dll. Produk-produk yang ditawarkan Google sangat berguna untuk aktivitas hari ini. 3. Levi Levi's Company bergerak di bidang fashion, khususnya celana denim. Produk yang bagus sering disebut Bleu de Genès yang artinya Bleu Genoa. Didirikan pada tahun 1889 oleh Levi Strauss di Genoa, Italia. Levi's memasarkan seluruh dunia termasuk Indonesia. 4. Honda Berasal dari Sakura no Kuni, Honda adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif, yang menangani produk-produk untuk mobil, sepeda motor, dan mesin industri. Di Indonesia, Honda PT Astra Honda Motor AHM. Awal PT. AHM lahir pada 11 Juni 1971 di Indonesia dengan nama PT. Motor Federal.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..