+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Berbisnis dengan D2C Dapat Mendorong Digital Presence serta Sales Perusahaan

5 November, 2022   |   Ningsih

Berbisnis dengan D2C Dapat Mendorong Digital Presence serta Sales Perusahaan

Setiap perusahaan harus mempunyai manajemen pemasaran yang kuat agar bisnisnya selalu maju dan berkembang. Salah satu teknik yang dapat dilakukan adalah dengan memasarkan produk dengan langsung untuk para pelanggan. Teknik ini sangat dikenal dengan sebutan direct to customer.

Kemudian, apa itu direct to customer? Dan apa peran dalam perkembangan bisnis perusahaan? Mari simak pembahasan mengenai teknik mekanisme pemasaran direct to customer di bawah ini!
D2C atau direct to customer merupakan sebuah model bisnis yang tengah digarap oleh banyak perusahaan. Mengapa begitu? karena, ia bisa membantu bisnis supaya bisa tetap relevan dengan dorongan digital presence yang mumpuni.

Model bisnis ini pun menghilangkan penghalang antara pihak produsen serta konsumen.
Hasilnya, secara tak langsung produsen mempunyai kontrol yang lebih besar atas brand, reputasi produk, strategi marketing, serta taktik penjualan mereka.


Apa Itu D2C?

D2c atau direct to customer merupakan strategi bisnis yang memungkinkan produsen dan brand CPG guna menjual produk secara langsung ke konsumen. Ia bisa dimanfaatkan untuk berbagai jenis perusahaan, mulai dari e-commerce sampai FMCG.

Tujuan bisnis model tersebut merupakan untuk membuat perusahaan lebih independen dalam komersialisasi produk dan layanan untuk pelanggan mereka. Direct to customer pun mendorong produsen untuk melewati sebuah proses negosiasi konvensional dengan retailer untuk memasukkan produk mereka ke pasar. 
Selain dari itu, brand berhak untuk menjual produk secara langsung pada konsumen melalui media online.
Berdasarkan hal tersebut, pihak perusahaan biasanya akan terdorong guna meluncurkan strategi pemasaran online dengan lebih cepat. Hasilnya, secara tak langsung digital presence dan reputasi online mereka akan terbentuk dengan baik.


Cara Menerapkan Strategi D2C

D2C memberikan kebebasan untuk produsen guna menjual produk secara langsung ke pelanggan. Hasilnya, mereka mempunyai wewenang untuk mengatur reputasi brand dan strategi pemasaran dalam bisnis.
Tapi, semakin berkembangnya popularitas strategi ini, perusahaan akan menemukan banyak kompetitor baru.
Tidak hanya dari bidang mereka sendiri, namun juga perusahaan yang berasal dari sektor industri lain.
Bahkan, mereka juga perlu bersaing dengan perusahaan besar yang sudah stabil dan mempunyai reputasi
ternama.

Maka dari itu, bila tak diterapkan dengan baik, popularitas perusahaan justru akan tenggelam dan bisa-bisa dilupakan oleh pelanggan. Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut merupakan sebuah cara terbaik untuk menerapkan model bisnis D2C.

1. Pahami kebutuhan audiens

Cara pertama dalam menerapkan strategi direct to customer adalah dengan memahami kebutuhan audiensmu. Tidak seperti model bisnis lainnya, direct to customer memungkinkan perusahaan agar lebih mengenal audiens mereka.

Hal ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin supaya perusahaan dapat menciptakan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan audiens. Untuk langkah dalam mengenal audiens mereka, perusahaan dapat menyediakan sebuah ruang khusus untuk feedback dari para customer.
Selain dari itu, mereka pun bisa lihat data usia dan geografis audiens agar lebih memahami profil pengguna mereka.

2. Perhatikan shopping journey

Cara menerapkan strategi D2C adalah hanya dengan memerhatikan shopping journey perusahaan. Pada era digital dan munculnya smartphone yang sudah mengubah shopping journey. Untuk mengetahui cara mendorong pelanggan guna melakukan pembelian adalah dengan shopping journey perusahaan secara lengkap.

Untuk kamu yang belum tahu, shopping journey merupakan kombinasi dari dua hal, yaitu jalur pembelian dan perjalanan pelanggan di perusahaan. Melakukan riset pada hal tersebut bisa membantu perusahaan dalam memahami pengalaman yang diberikan oleh produk atau layanan mereka.

3. Gunakan data-data perusahaan dengan baik

Saat memanfaatkan strategi D2C, perusahaan perlu bisa menggunakan data-data mereka dengan baik saat ingin mendapatkan keunggulan. Mengapa demikian? karena, tidak seperti perusahaan konvensional, bisnis yang memanfaatkan strategi direct to customer tak mendapatkan bantuan dari retailer atau pihak lainnya. Maka dengan itu, untuk saran perusahaan dapat memanfaatkan data yang bisa memberikan mereka competitive advantage. Contohnya mereka bisa menganalisis data mengenai hasil penjualan dan keluhan pelanggan dari perusahaan kompetitor.

4. Kuatkan digital presence

Terakhir, cara menerapkan D2C yang baik merupakan dengan menguatkan digital presence perusahaan, seperti disebutkan Pack Help. Hal tersebut cukup penting untuk dilakukan agar perusahaan dapat mengungguli kompetitor yang menggunakan model bisnis serupa. Sebagai cara untuk meningkatkan digital presence, perusahaan dapat menciptakan konten yang lebih interaktif. Selain dari itu, mereka juga harus menyediakan customer support pada semua platform online mereka.


Manfaat Model Bisnis D2C

D2C adalah model bisnis yang mendorong perusahaan guna meningkatkan user experience.
Hal ini berlaku sebab mereka mempunyai kebebasan untuk menjual produk secara langsung untuk konsumen.
Nah, berdasarkan hal tersebut, di tawarkan berbagai manfaat yang tidak bisa diraih dari model bisnis lainnya.
Kira-kira, apa saja manfaat yang ditawarkan dengan metode direct to customer? Berikut merupakan penjelasannya sesuai pemaparan Fool.

- Biaya operasional bisnis yang lebih hemat.
- Proses segmentasi audiens agar menjadi lebih baik.
- Peningkatan kontrol atas pesan brand serta engagement dari konsumen.
- Lebih banyak kesempatan untuk memiliki perubahan.
- Akses langsung pada pelanggan serta data-data mereka.
 

Keunggulan Teknik Direct To Customer

Perusahaan yang menerapkan teknik direct to customer mengharapkan terjadinya feedback yang baik oleh para pelanggan. Maka dengan itu, teknik ini dinilai unggul guna banyak keperluan perusahaan. Beberapa keunggulan dari teknik direct to customer yakni:

-Sebagai teknik promosional yang memungkinkan feedback segera terjadi.
- Salah satu cara mengadaptasikan presentasi yang sangat berfokus pada setiap individu calon pelanggan.
- Menjadikan presentasi yang dapat mengundang keingintahuan dari para pelanggan.
- Mudah mendemonstrasikan penggunaan produk pada para calon pelanggan. 
- Dapat menjawab pertanyaan calon konsumen secara langsung.

Sekarang ini, kegiatan promosi secara langsung tak lagi dilakukan dengan bertemu secara fisik saja. Face to face dapat dilakukan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi, khususnya keberadaan internet. Perusahaan dapat memfasilitasi selling person serta manajemen marketing supaya melakukan strategi digital direct to customer sampai dengan penjualan secara langsung lebih mudah untuk dilakukan.
 
Digital Direct To Customer adalah salah satu teknik penjualan yang interaktif menggunakan satu atau lebih media iklan guna menghasilkan tanggapan dari pelanggan atau transaksi yang bisa diukur pada suatu lokasi. Jadi, strategi ini menekankan untuk tanggapan yang bisa diukur, khususnya pesanan pelanggan. Digital direct to customer dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Selain promosi langsung, banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan yakni mengirimkan ucapan selamat, menanyakan kebutuhan calon pelanggan, serta mengajak pelanggan untuk aktif dalam program perusahaan.

Indikator Penting dalam Digital Direct To Customer

Untuk mempraktikkan strategi digital direct to customer, ada beberapa indikator yang saling berkaitan dan menentukan keberhasilan strategi ini. Indikator-indikator tersebut misalnya target pasar, information akses, creativity, serta hubungan masyarakat.

1. Target Pasar
2. Information Access
3. Creativity
4. Hubungan Masyarakat

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda