Dalam pemantau pasar saham, kamu memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Ada banyak sekali istilah yang harus kamu ketahui demi memahami setiap fenomena yang terjadi di dalam pasar saham. Nah, overbought merupakan salah satunya. Jika sebuah saham disebut overbought, maka investor harus berhati-hati dan waspada dalam mengambil keputusan investasi. Kenapa harus waspada? Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang overbought berikut ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa harga saham yang terjadi di pasar tidak selalu stabil. Dalam hitungan detik, suatu harga saham dapat berubah dengan cepat. Terkadang pergerakannya bisa secara lambat, tapi terkadang juga bisa terjadi secara cepat, baik itu turun maupun naik. Dampak dari adanya kondisi ini, salah satu yang sangat dikenal di kalangan para investor disebut dengan jenuh beli atau overbought. Overbought adalah istilah di dalam dunia investasi saham yang diberikan pada suatu sekuritas yang diperdagangkan dengan harga diatas nilai intrinsik perusahaan. Saat sebuah harga saham mengalami lonjakan secara signifikan, hingga akhirnya saham tersebut akan mencapai titik jenuh karena ada banyak investor yang melakukan pembelian.
Overbought adalah sebuah kondisi di mana harga telah mencapai batas jenuh dari kenaikannya. Situasi ini biasanya didahului dengan pergerakan uptrend yang sangat signifikan. Trader dan investor yang sebelumnya mendorong harga dengan membuka order beli untuk mendorong harga lebih tinggi setelah kenaikan harga dianggap cukup akan menutup posisinya untuk mengambil profitnya. Di posisi inilah harga dikatakan mengalami kondisi overbought. Dalam hal ini, banyak pelaku pasar menutup posisi long dan melakukan profit taking, harga akan melemah setelah melalui level overbought. Semakin banyak trader dan investor yang mengakhiri order buynya, semakin tajam pula penurunan harga yang terjadi setelah level overbought yang terlewati. Di sisi lain, oversold adalah kebalikan dari overbought. keadaan ini ini mencerminkan harga yang telah mencapai batas jenuh dari penurunannya. diawali oleh pergerakan downtrend yang tajam, oversold bisa terjadi karena adanya dorongan sell dari para trader dan investor yang sangat besar. oversold terjadi. Ketika terjadi penurunan harga sudah dianggap terlalu ekstrim dan para pelaku pasar untuk mengambil keuntungan dengan menutup posisi sell.
Katakan harga saat ini sedang naik tapi grafik RSI melintasi level 70, artinya harga kemungkinan akan berbalik turun tak lama lagi. Dalam situasi ini, langkah yang ideal dilakukan adalah membuka posisi sell. Fungsi utamanya adalah memberikan sinyal entry untuk pengguna strategi trend reversal, overbought juga dapat memanfaatkan oleh trader yang mengikuti trend (trend follower). Overbought biasanya menjadi sinyal bagi trend follower yang masih menahan posisi buy untuk mempertimbangkan langkah exit. Di sisi lain, trader pengikut trend yang baru akan buka posisi akan menjauh sejenak dan mencari kesempatan lain ketika ada tanda-tanda harga akan melanjutkan trend.
Dalam kondisi overbought ini sudah terjadi di dalam pasar saham, umumnya investor akan sangat waspada. Karena harganya akan disesuaikan kembali dalam waktu dekat. Tentu saja teori ini tidak bisa diungkapkan secara asal, tetapi dengan berlandaskan analisis teknikal dan juga fundamental. Dengan ini, overbought terbagi menjadi dua, yaitu overbought secara fundamental atau fundamental overbought dan overbought secara teknikal atau technical overbought. 1. Fundamentally Overbought Secara umum, sebuah saham akan dianggap overbought saat price-earnings ratio atau P/E ratio-nya berada lebih tinggi dari indeks relevan, atau lebih tinggi daripada rata-rata sektornya. Banyak investor yang percaya bahwa saham ini tergolong ke dalam saham overvalued dan menahan diri mereka untuk tidak membeli saham tersebut 2. Technically Overbought Berdasarkan sisi teknikal, terdapat beberapa indikator yang harus kamu ukur agar bisa menentukan apakah suatu saham tergolong overbought atau tidak. Indikator yang banyak digunakan untuk menilai suatu saham overbought secara teknikal adalah volume, harga terbaru, dan juga momentum. Bollinger Bands merupakan salah satu indikator teknis yang banyak digunakan untuk bisa mengidentifikasi saham overbought. Saat suatu harga saham sudah melebih batas batas Bollinger Bands, saham tersebut bisa dinilai overbought. Cara Menilai Suatu Saham Overbought Selain metode teknikal dan fundamental, relative strength index (RSI).teknik lainnya yang banyak digunakan untuk mengidentifikasi overbought atau tidaknya suatu saham Penilaian RSI bisa dilakukan dengan menggunakan rumus di bawah ini RSI= 100-100(1+RS) Hal ini, RSI adalah nilai rata-rata dari rasio pergerakan ke atas dan ke bawah pada saham dalam kurun waktu tertentu. Hasil dari perhitungan RSI di atas 70 bisa diartikan bahwa saham tersebut tergolong overbought. Sehingga, pasar harus segera mengatur kembali harganya secara cepat dan tepat. Bila angkanya berada di bawah 30, maka saham tersebut akan dinilai oversold, yang artinya kebalikan dari overbought.
Dalam hal ini saham, overbought adalah desa yang bisa digunakan untuk membantu setiap investor untuk membuat keputusan dalam melakukan investasi. Bahkan saham overbought seringkali dinilai kurang baik untuk dibeli. Kondisi overbought dapat dijadikan sebagai sinyal oleh para investor untuk segera melakukan penjualan karena harganya yang sedang tinggi. Tetapi, menjelaskan bahwa akan lebih baik untuk menahan saham yang dimiliki terlebih dahulu dan terus memperhatikan pergerakan harga pasar. Jika suatu saham terjadi overbought, maka koreksi harga biasanya dilakukan sesegera mungkin. Untuk menghindari kerugian, lebih baik untuk tidak melakukan kegiatan penjualan atau pembelian. Namun, keputusan akhir untuk terkait jual beli akan tetap berada di tangan setiap investor. Oleh karena itu, setiap investor tentu memiliki pertimbannya sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas disimpulkan bahwa overbought adalah istilah dalam dunia investasi saham yang diberikan pada suatu sekuritas yang diperdagangkan dengan harga diatas nilai intrinsik perusahaan. Keputusan dalam melakukan penjualan dan pembelian saham dalam kondisi overbought berada ditangan setiap investor, Oleh karena itu setiap investor pasti memiliki pertimbangan masing-masing yang terpenting adalah investor dapat mengelola keuangan dengan baik . Kegiatan ini mengelola keuangan harus dilakukan secara baik oleh perusahaan, baik itu perusahaan kecil atau perusahaan besar. Karena bentuk pengelola keuangan yang baik, perusahaan dapat terus berkembang dan eksis di pasar.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..