+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Revenue: Pengertian, Cara Menghitung Serta Perbedaannya Dengan Income!

4 November, 2022   |   Isaias

Mengenal Revenue: Pengertian, Cara Menghitung Serta Perbedaannya Dengan Income!

Di Dalam dunia bisnis, tujuan utamanya adalah untuk mencari serta mendapatkan keuntungan. Agar keuntungan yang didapatkan itu bisa maksimal, seorang pemilik usaha atau bisnis harus dapat membuat sebuah rancangan strategi pemasaran yang bagus. Selain itu, mereka juga seharusnya bisa membuat pencatatan di dalam laporan keuangan secara teliti dan juga rapi sehingga tidak ada detail yang akan terlewatkan agar tidak menyebabkan kerugian.

Jika berbicara mengenai keuntungan, maka Anda mungkin tidak asing dengan kata 'revenue'. Istilah revenue ini sering ditemukan dalam laporan keuangan saat mencatat pendapatan yang telah diperoleh dalam bisnis.  Namun, masih banyak orang yang mengira bahwa revenue sama dengan income. Padahal keduanya tidak sama dan mengandung aspek yang berbeda. Agar tidak menyebabkan kesalahpahaman lagi, mari kita ketahui lebih dalam tentang apa itu revenue. Simak artikel ini sampai habis ya! 

 

Apa itu Revenue?

Revenue merupakan hasil dari kegiatan operasional utama dalam suatu bisnis atau perusahaan. Sederhananya, revenue adalah pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dengan adanya kegiatan atau suatu aktivitas utama pada perusahaan tersebut.

Revenue juga bisa disebut sebagai hasil dari seluruh bisnis yang telah dicatatkan di dalam laporan keuangan dalam satu periode tertentu. Catatan tersebut masih berupa jumlah kotor, belum dipotong dengan biaya produksi atau biaya operasional lainnya.

Nilai revenue termasuk ke dalam penanaman suatu modal yang harus dilakukan oleh investor, yang selanjutnya akan dikurangi dengan jumlah total nilai retur atau diskon. Singkatnya, arti lain dari revenue adalah laba bersih yang didapatkan dari kegiatan bisnis dalam kurun waktu tertentu.

 

Pengertian Revenue Menurut Para Ahli

 
 
 

Ikatan Akuntan Indonesia 
Revenue menurut Ikatan Akuntan Indonesia yaitu penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal serta dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.

Martani, dkk. 
Pengertian revenue menurut Martani yaitu penghasilan yang berasal dari aktivitas normal dari suatu entitas dan merujuk kepada istilah yang berbeda-beda seperti penjualan (sales), pendapatan jasa (fees), bunga (interest), dividen (dividen), dan juga royalti (royalty).

Diana dan Setiawati  
Definisi revenue menurut Diana dan Setiawati yaitu revenue dinyatakan sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Kieso, Warfield dan Weygantd  
Revenue menurut Kieso, Warfield dan Weygantd adalah arus kas masuk aktiva dan/atau penyelesaian kewajiban dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, dan aktivitas pencarian laba lainnya yang merupakan operasi yang utama atau besar yang berkesinambungan selama suatu periode.

 

Sumber Revenue

Revenue yang didapatkan dari seorang pemilik usaha bisa berasal dari dua hal yaitu operating revenues ataupun non-operating revenues. Operating Revenues adalah pendapatan yang dihasilkan seorang pemilik usaha yang berkaitan dengan aktivitas bisnis, misalnya hasil seperti penjualan atau jasa.

Sedangkan Non Operating Revenues adalah pendapatan yang dihasilkan bukan berdasarkan aktivitas bisnis, misalnya seperti saham ataupun bunga deposito dari bank.

Sumber revenue merupakan suatu unsur yang harus mendapatkan perhatian penting. Kesalahan dalam menentukan sumber dari revenue yang kurang tepat dapat memengaruhi besarnya pendapatan yang akan diperoleh serta berhubungan erat dengan masalah pengukuran dari pendapatan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI, revenue dapat timbul dari transaksi dan juga kejadian berikut ini:

Penjualan barang
Termasuk barang yang diproduksi oleh bisnis untuk dijual dan barang untuk dijual kembali, Barang dagangan yang dibeli dari pengecer atau tanah dari properti lain yang dimiliki untuk dijual kembali.

Penjualan Jasa
Penjualan Jasa berhubungan dengan kinerja fungsi kontraktual suatu entitas untuk suatu periode waktu. Layanan ini dapat diberikan untuk satu istilah atau beberapa istilah.

Penggunaan Aset Entitas oleh Pihak Lain. Penggunaan aset tersebut menghasilkan pendapatan dengan cara berikut:

- Bunga adalah biaya untuk menggunakan kas atau setara kas atau jumlah yang terutang kepada perusahaan.
- Royalti adalah biaya untuk penggunaan aset jangka panjang perusahaan.
- Dividen adalah pembagian keuntungan kepada pemegang penyertaan modal menurut bagian mereka dalam kelompok modal tertentu.
 

Perbedaan Revenue dan Income

Di dalam sebuah bisnis, pendapatan atau re    venue berbeda atau berbanding terbalik dengan penghasilan atau income. Perbedaan ini mengakibatkan keduanya tidak bisa berada dalam satu kolom perhitungan akuntansi yang sama. 

Revenue tidak sama dengan income. Perbedaan revenue dan income yang sudah jelas terlihat adalah pada terminologinya di dalam bisnis yang memiliki makna yang berbeda. Revenue atau pendapatan merupakan hasil kotor dari sebuah penjualan produk ataupun jasa dalam satu periode. Sedangkan, income atau penghasilan merupakan sebuah keuntungan bersih atau netto dalam sebuah periode bisnis.

Income adalah nilai keuntungan yang telah diperoleh suatu bisnis atau perusahaan. Jadi, jika revenue lebih fokus kepada pendapatan yang mampu diterima oleh perusahaan, maka income akan lebih cenderung ke nilai jumlah keuntungan bersih yang mampu diperoleh perusahaan.

Pada dasarnya, sama seperti revenue, income juga dapat diartikan sebagai laba bersih karena jumlahnya merupakan hasil dari total pendapatan yang telah dikurangi dengan seluruh biaya produksi, yang meliputi biaya beban pajak, pokok penjualan, dan juga biaya operasional bisnis.

Income menunjukkan nilai seluruh pemasukan tambahan yang mampu diraih oleh suatu perusahaan. Pemasukan dari nilai tambahan tersebut dapat berbentuk bunga akumulasi dari hasil investasi, serta penjualan aset fisik atau yang tidak terwujud. Ini yang menyebabkan proses perhitungan income lebih rumit ketimbang dengan revenue.

Beda revenue dan income bisa dilihat dari dua poin, yaitu sumbernya dan juga cara menghitungnya. Terdapat dua poin penting yang dapat dijadikan unsur beda revenue dan income, diantaranya adalah: 

 

Sumbernya
Jumlah revenue bukan hanya dapat diperoleh dari hasil penjualannya saja, namun bisa juga didapatkan dari imbal hasil atau juga bunga deposito serta investasi pada instrumen tertentu yang bisa dinilai sebagai sumber dari pendapatan.

Sementara, income hanya bisa diperoleh dari hasil bisnis perusahaan saja. Dengan kata lain, seluruh hasil dari penjualan perusahaan, baik itu pada produk barang atau jasa, akan dihitung menjadi income perusahaan secara keseluruhan.

 
Berdasarkan Cara Menghitungnya
Dalam proses perhitungan revenue, yang harus dilakukan hanyalah dengan menjumlahkan komponen biaya atau komponen pada penerimaannya. Sedangkan dalam perhitungan income, pihak perusahaan memiliki dua cara, yaitu net profit dan juga gross profit.

Dalam gross profit, perusahaan perlu mengurangi nilai dari pendapatan dengan harga pokok penjualan atau HPP. Sedangkan untuk dapat menghitung net profit, perusahaan perlu mengurangi gross profit dengan biaya lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi, seperti beban pajak, beban iklan, dan juga beban biaya lainnya agar barang atau jasa dari perusahaan tersebut bisa dinikmati oleh para konsumennya.

 

Cara Menghitung Revenue

Terdapat tiga jenis cara menghitung revenue, diantaranya adalah sebagai berikut:

Total Pendapatan atau Total Revenue (TR)
Ini adalah perhitungan revenue dengan total pendapatan merupakan cara yang paling dasar. Jumlah dari total revenue pada jenis ini akan menjadi dasar dalam perhitungan revenue pada jenis uang lainnya. Untuk bisa mendapatkan informasi terkait dengan total pendapatan perusahaan, maka rumus yang bisa digunakan adalah seperti berikut:

Total pendapatan = harga jual x jumlah produksi

 

Pendapatan Rata-Rata atau Average Revenue (AR)
Cara untuk menghitung revenue yang kedua yaitu dengan mengetahui pendapatan rata-rata pada perusahaan tersebut. Cara menghitungnya dengan membagi total dari pendapatan dengan nilai jumlah produk yang mampu dijual, atau dengan menggunakan rumus seperti ini: 

AR = Total Pendapatan : Jumlah Produk Terjual

 

Pendapatan Marginal atau Marginal Revenue (MR)
Cara yang terakhir untuk menghitung revenue adalah dengan menghitung marginal revenue atau MR. MR adalah suatu pendapat tambahan dikarenakan adanya tambahan pada tiap unit barang yang telah dijual. Rumus menghitungnya adalah seperti ini:

Marginal Revenue = Tambahan TR : Tambahan Jumlah Barang yang Terjual

 

Cara Menghitung Income

Terdapat dua cara untuk menghitung income, yaitu dengan cara menghitung gross profit dan juga juga net profit.

 

Gross Profit
Yang pertama Gross profit atau laba kotor dihitung dengan membagi total keuntungan bruto dengan nilai total pendapatan ataupun penjualan. Rumus untuk menghitungnya adalah seperti berikut: 

GP = Jumlah Laba Bruto : Total Penjualan

 

Net Profit
Kemudian Net profit atau nilai keuntungan bersih merupakan nilai yang bisa dihitung dengan cara membagi total keuntungan bersih dengan nilai penjualan. Dibawah ini adalah rumusnya:

NP = Total Keuntungan Bersih : Total Penjualan

Bisa disimpulkan bahwa rumus untuk menghitung gross profit dan net profit ternyata sama. Perbedaannya dari keduanya ada pada pemilihan total keuntungannya saja, yaitu laba kotor atau laba bersih.

 

Revenue sebagai Indikator Keberhasilan Bisnis

Revenue sering dijadikan sebagai indikator keberhasilan pada suatu bisnis atau perusahaan. Ada tiga aspek penjualan yang wajib diperhatikan oleh pihak perusahaan untuk bisa mendapatkan nilai revenue yang lebih memuaskan. Aspek pertama yang harus diperhatikan adalah menentukan harga jual dari produk barang atau jasa. Dalam menentukan harga, perusahaan tidak boleh dengan sembarangan karena hal tersebut akan berkaitan langsung dengan minat beli konsumen dan juga nilai keuntungan yang bisa diraih oleh suatu perusahaan. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan daya beli konsumen dan juga kondisi pasar dalam menentukan harga jual produknya.

Perusahaan juga dituntut untuk mampu menganalisa persaingan yang sedang terjadi antar pebisnis agar bisa mendapatkan informasi terkait dengan harga jual standar dari produk yang sama yang ditawarkan di pasaran. Aspek yang kedua yaitu yield management. Yield management merupakan upaya optimasi harga jual yang sebelumnya sudah ditentukan. Contohnya yaitu seperti pemberian potongan harga ataupun cashback ketika pembeli membeli produk dalam jumlah tertentu.

Aspek yang ketiga yang perlu diperhatikan adalah aktivitas marketing. Konsumen sulit untuk mengetahui produk yang sedang Anda tawarkan jika Anda tidak melakukan pemasaran produk. Hal ini dapat menyebabkan nilai revenue akan cenderung stagnan atau menurun karena jarang adanya proses penjualan. Untuk dapat mengelola Revenue dan Income perusahaan anda. Anda bisa menggunakan Sistem ERP untuk bisnis dari kami. Anda juga bisa konsultasi terlebih dahulu dengan cara menghubungi atau dengan mengontak kami melalui tombol telepon di atas.  

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda