+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa itu Working Capital? Definisi Working Capital

4 November, 2022   |   Prihanandaaa

Apa itu Working Capital? Definisi Working Capital

Working Capital adalah istilah ekonomi dengan arti modal kerja. Siapa pun yang ingin memulai bisnis perlu memiliki modal usaha untuk menjalankan bisnis yang sukses. Di bawah ini akan dibahas pengertian, tujuan, jenis, peranan dan perhitungan modal kerja.
 

Pengertian Working Capital


Modal kerja adalah istilah lain dari modal kerja bersih. Modal kerja bersih adalah perbedaan antara total aset dan kewajiban perusahaan dalam periode tertentu. Contoh aset perusahaan termasuk saldo bank, catatan keuangan, potensi pendapatan dari klaim konsumen, dan aset yang tidak dapat dibayar dengan cepat.

Utang modal kerja adalah total utang perusahaan yang harus dibayar sepanjang tahun. Modal kerja bersih adalah aset dikurangi kewajiban. Singkatnya, modal kerja adalah dana yang ada atau tersedia untuk mendanai kebutuhan operasional suatu perusahaan.

Modal kerja penting bagi suatu perusahaan karena dapat menjadi indikator kesehatan pengelolaan keuangan perusahaan. Jika kesenjangan antara aset perusahaan dan kewajiban jangka pendeknya meningkat, maka perusahaan dalam keadaan sehat. Di sisi lain, jika utang melebihi batas aset sebelum modal kerja nominal menjadi negatif, perusahaan berada di ambang kebangkrutan.
 

Konsep Working Capital 


Munawir (2010) mengidentifikasi tiga konsep modal kerja yang umum digunakan dalam bisnis. Di bawah ini adalah penjelasan dari tiga konsep modal kerja yang harus Anda ketahui.

Konsep Kuantitatif

Konsep pertama modal kerja adalah konsep kuantitatif. Konsep ini berfokus pada kuantum untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional perusahaan. Ini bersifat rutin dan menunjukkan jumlah pendanaan jangka pendek yang tersedia. Konsep ini menyatakan bahwa modal kerja adalah sejumlah aset likuid.

Konsep Kualitatif

Konsep modal kerja kedua adalah konsep kualitatif. Konsep ini menitikberatkan pada kualitas modal kerja. Sebuah konsep kualitatif menyatakan bahwa modal kerja adalah kelebihan aset lancar atas kewajiban lancar. Artinya, jumlah utang jangka panjang atau aset lancar dari pemilik bisnis.

Konsep Fungsional

Konsep modal kerja ketiga adalah konsep fungsional. Konsep ini menitikberatkan pada fungsi dana untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
 

Tujuan Working Capital


Modal kerja dikelola langsung oleh manajer keuangan. Manajer Keuangan bertugas menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan ini dilakukan bersama Teknisi dalam mengelola dana yang dialokasikan untuk operasi bisnis. Berikut tujuan modal kerja yang perlu Anda ketahui:

1. Untuk memenuhi likuiditas di perusahaan.

2. Mengalokasikan biaya jangka pendek ke jangka panjang dari kontinjensi perusahaan harus dilunasi segera sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen mengelola modal kerja dengan tepat.

3. Perusahaan ini memelihara persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

4. Modal kerja dapat diinvestasikan kembali untuk menghasilkan pendapatan tambahan, misalnya dengan memberikan kredit kepada konsumen dengan persyaratan yang sesuai dengan kemampuan mereka untuk membayar kembali.

5. Modal kerja juga dapat diberikan kepada pasar modal dalam bentuk saham perusahaan perdagangan. Tambahan dana dari investor kemudian disesuaikan dengan pembagian imbal hasil sesuai kesepakatan awal.

6. Modal kerja untuk penggunaan aktiva lancar yang optimal berdasarkan penambahan omset dan keuntungan perusahaan.

7. Untuk menjaga nilai mata uang. Artinya, dengan menginvestasikan modal kerja perusahaan dalam serangkaian investasi yang dijamin, dana tersebut dapat diposisikan untuk meminimalkan inflasi besar-besaran.
 

Jenis Working Capital 


Jenis modal kerja sangat penting bagi perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya dengan baik. Dari perusahaan besar hingga UKM, modal kerja sangat diperlukan. Secara umum modal kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis. Berikut penjelasannya:

Modal kerja variabel

Pada umumnya jumlahnya selalu berubah seiring dengan perubahan kegiatan produksi perusahaan. Variabel modal kerja dibagi menjadi tiga jenis. Berikut penjelasannya:

1. Modal kerja musiman

Jenis modal kerja yang pertama adalah modal kerja musiman. Perubahan modal kerja ini tunduk pada fluktuasi musiman.

2. Modal kerja yang beredar

Jenis modal kerja yang kedua adalah modal kerja yang beredar. Perubahan modal kerja ini didorong oleh perubahan ekonomi.

3. Cadangan modal kerja

Jenis modal kerja yang ketiga adalah modal kerja cadangan. Perubahan modal kerja ini bersifat darurat dan tidak diketahui penyebabnya.

Modal Kerja Permanen

Modal kerja merupakan modal wajib karena diperlukan setiap saat dalam menjalankan kegiatan usaha. Variabel modal kerja dibagi menjadi dua jenis. Berikut penjelasannya:

1. Modal kerja primer

Jenis keempat modal kerja adalah modal kerja primer. Modal kerja harus tersedia untuk memastikan operasi bisnis perusahaan yang baik.

2. Modal Kerja Reguler

Jenis modal kerja yang kelima adalah modal kerja reguler. Jenis ini adalah jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk memperluas produksi.
 

Komponen Perhitungan Working Capital


Modal kerja bersih ditampilkan di neraca setelah dikurangi aset lancar dari kewajiban lancar perusahaan. Keduanya merupakan dua faktor yang mewakili besaran penting dalam menentukan nilai likuiditas suatu perusahaan.

Modal Kerja

Komponen pertama dari Modal Kerja Bersih adalah Modal Kerja. Aset lancar adalah nilai aset perusahaan yang dapat digunakan untuk membayar biaya operasional dan biaya pinjaman berkelanjutan. Suatu bentuk aset likuid seperti kas, saldo akun, piutang, investasi jangka pendek, dan persediaan produk.

Aset Lancar

Komponen kedua dari modal kerja adalah aset lancar. Aset lancar adalah beban-beban yang dikeluarkan oleh perusahaan dan berjangka waktu satu tahun. Aset lancar meliputi beban pajak penjualan, utang usaha, gaji, utang upah dan beban asuransi. Pembayaran di muka pelanggan termasuk dalam kewajiban kami saat ini.

Sekarang Anda memiliki faktor yang sama untuk menentukan modal kerja perusahaan Anda, Anda dapat melakukan matematika untuk menemukan perbedaannya. Rumus yang dapat digunakan adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Oleh karena itu, perbedaan antara keduanya adalah apa yang disebut modal kerja perusahaan.

Mengetahui perbedaan konseptual antara aset dan kewajiban dapat membantu Anda memahami situasi keuangan perusahaan Anda. Semakin besar selisihnya dan semakin positif selisihnya, semakin besar kemungkinan perusahaan akan mampu menyelesaikan kewajibannya dalam waktu satu tahun. Artinya posisi keuangan perusahaan sehat. Semakin besar perbedaannya, semakin baik kinerja perusahaan.

Penurunan selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar mencerminkan kesehatan perusahaan. Kalaupun nilainya negatif, kemungkinan besar perusahaan akan bangkrut. Hal ini harus menjadi pertimbangan para pebisnis agar dapat segera memperbaiki posisi keuangan perusahaan.
 

Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Modal Kerja Bersih


Modal kerja ini dapat berubah karena beberapa perubahan yang dapat mempengaruhinya. Fluktuasi aset dan kewajiban secara umum dapat mempengaruhi nilai modal kerja bersih. Berikut adalah beberapa hal yang dapat mempengaruhi modal kerja bersih Anda:

Perputaran Persediaan

Faktor pertama yang mempengaruhi modal kerja adalah perputaran persediaan. Semakin cepat tingkat perputaran persediaan, semakin rendah biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Di sisi lain, persediaan yang berputar terlalu lama meningkatkan biaya dan mempengaruhi nilai modal kerja perusahaan.

Pendapatan Usaha

Faktor kedua yang mempengaruhi modal kerja bersih adalah pendapatan usaha. Pendapatan yang dapat dihasilkan perusahaan juga mempengaruhi nilai modal kerja bersihnya. Keuntungan dari kegiatan tenaga kerja perusahaan meningkatkan modal kerja, sehingga kesenjangan antara aset dan kewajiban menjadi semakin banyak.

Penjualan Saham Perusahaan

Faktor ketiga yang mempengaruhi modal kerja bersih adalah penjualan saham perusahaan. Ada juga variabel lain yang bisa menambah modal: penjualan 4.444 lembar saham. Perusahaan yang menjual saham dapat memperoleh tambahan modal dari kegiatan tersebut. Tentunya hal ini juga mempengaruhi nilai aset perusahaan.

Penjualan Aktiva Tetap Perusahaan

Faktor keempat yang mempengaruhi modal kerja bersih adalah penjualan aktiva tetap perusahaan. Beberapa aset perusahaan mungkin tidak produktif atau memiliki nilai ekonomi yang kecil. Anda juga dapat menjual aset ini untuk biaya operasional bisnis Anda. Dana yang dihasilkan juga dapat digunakan sebagai modal kerja, sehingga mempengaruhi nilai modal perusahaan.

Pentingnya Peran Net Working Capital 

Modal kerja memainkan peran kunci dalam menjaga solvabilitas perusahaan dan memungkinkannya untuk membayar semua hutangnya. Sebuah perusahaan dianggap pelarut hanya jika dapat menahan dana likuid.

Sebagai contoh sederhana, PT Sari Pati adalah Rp 100 juta. Jika perusahaan saat ini menginvestasikan semua uangnya, perusahaan akan kehilangan modal kerja yang cukup untuk membayar kewajiban atau kewajiban yang sedang berlangsung.
Analisis dan Evaluasi Modal Kerja Bersih (NWC)

Modal kerja bersih baik ketika nilainya positif dibandingkan dengan nilai negatif. Perhitungan dengan hasil positif dapat menunjukkan bahwa perusahaan dapat membayar hutangnya yang sekarang lebih cepat tanpa harus mengambil hutang atau investor baru. Perusahaan kemudian dapat mendanai ekspansi dari modal ekuitasnya.

Modal kerja bersih negatif menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mendukung pembayaran kewajiban bisnisnya. Jika angkanya negatif untuk jangka waktu yang lama, perusahaan mendapat untung dengan melunasi hutangnya dan menjual aset jangka panjangnya. Jika tren negatif modal kerja bersih terus berlanjut, perusahaan akan bangkrut.

Namun, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa angka negatif tidak berarti perusahaan akan bangkrut. Hasil negatif mungkin hanya menunjukkan bahwa nilai likuiditas jangka pendek tidak seperti yang diharapkan.
 

Kesimpulan 


Working capital bisa disebut modal kerja. Dalam arti, perbedaan antara total aset dan kewajiban perusahaan pada periode berjalan. Seperti yang Anda ketahui, modal merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun sebuah bisnis.

Aset bisnis termasuk uang tunai, saldo bank, aset yang tidak dapat dipindahkan dan pendapatan potensial dari klaim konsumen. Utang yang dimaksud adalah total utang perseroan yang jatuh tempo pada tahun tersebut. Setelah dikurangi aset dan kewajiban, kami memiliki modal kerja bersih. Sederhananya, modal kerja adalah dana yang tersedia untuk membiayai kebutuhan operasional bisnis yang Anda jalankan.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda