+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Simak Manfaat Yang Didapat Pebisnis Jika Menggunakan Marginal Analysis

3 November, 2022   |   Ningsih

Simak Manfaat Yang Didapat Pebisnis Jika Menggunakan Marginal Analysis

Jika Anda mencari cara guna meningkatkan efektivitas serta akurasi pengambilan keputusan Anda, analisis marjinal merupakan alat yang berguna. Menggunakan analisis marjinal, manajer bisa mengukur manfaat pada kegiatan produksi terhadap biaya, menentukan apakah kegiatan tersebut menguntungkan. Memahami bagaimana cara menggunakan analisis marjinal dan bagaimana membandingkannya dengan alat pengambilan keputusan lainnya bisa membantu Anda untuk menentukan apakah strategi ini bermanfaat pada perusahaan Anda sendiri.

Pada artikel ini, membahas mengenai apa itu marginal analysis serta bagaimana kaitannya dengan biaya peluang dan perubahan apa saja yang diamati untuk memaksimalkan produktivitas.

Apa itu Marginal Analysis?

Marginal analysis atau analisis marjinal merupakan pemeriksaan biaya serta manfaat dari kegiatan tertentu. Analisis marjinal bisa menunjukkan biaya produksi tambahan sampai Anda mencapai titik impas, yang mana biaya yang dikeluarkan perusahaan serta pendapatan yang diterimanya dari produksi adalah sama.

Perusahaan menggunakan analisis marjinal guna memastikan bahwa manfaat pada kegiatan tertentu lebih besar daripada biayanya. Misalnya, saat sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dalam meningkatkan volume barang yang diproduksi, mereka akan melakukan analisis marjinal guna memastikan biaya produksi lebih banyak produk melebihi biaya tambahan yang akan ikut serta dalam keputusan itu, seperti peningkatan biaya tenaga kerja atau tambahan bahan yang mungkin diperlukan untuk memproduksi barang tersebut.

Marginal analysis bermanfaat untuk membantu orang serta bisnis memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya guna memaksimalkan profitabilitas dan manfaat serta mengurangi biaya.

Perbedaan analisis marginal dan analisis tambahan

Selain adanya analisis Marginal, terdapat juga analisis tambahan yang mempunyai perbedaan arti. Analisis tambahan adalah sebuah pendekatan biaya relevan yang selalu banyak dipakai untuk pengambilan keputusan bisnis atau keuangan jangka pendek.

Perbedaan antara analisis marginal dan analisis tambahan adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan

Analisis marginal lebih banyak dipakai pada jenis ekonomi mikro. Sedangkan pada analisis tambahan lebih banyak dipakai oleh para pebisnis serta juga investasi jangka panjang.

2. Fungsi

Analisis marginal dipakai pada hal memaksimalkan atau bahkan dapat menurunkan keputusan yang berat. Untuk analisis tambahan sangat condong untuk pemilihan terbaik diantara alternatif yang ada.

3. Jenis biaya pertimbangan

Analisis marginal terus mempertimbangkan pendapatan maupun biaya suatu variabel. Kemudian untuk analisis tambahan lebih fokus pada pertimbangan biaya peluang maupun biaya relevan.

Analisis marginal pada dasarnya adalah salah satu teknik yang selalu dipakai untuk pemecahan masalah dalam bidang ekonomi. Untuk itu, sangat disarankan untuk kamu mulai mempelajari ilmu tersebut karena bisa jadi akan berguna di masa depan.

Fungsi Marginal Analysis

Di antara fungsi penting dari analisis marginal dalam perusahaan di antaranya,

1. Sebagai alat untuk membantu membuat keputusan mengenai aktivitas perusahaan berdasarkan kondisi nyata yang terjadi di perusahaan.

2. Sebagai alat untuk membatu memecahkan masalah atau mendapatkan jalan keluar yang terbaik terhadap masalah yang dihadapi perusahaan.

3. Membantu untuk menghindari pengeluaran atau biaya-biaya yang tidak diperlukan dalam aktivitas perusahaan.

4. Membantu perusahaan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam aktivitasnya

5. Membantu perusahaan dalam menganalisa aktivitas perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan tersebut, misalnya pengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh dan sebagainya.

Manfaat Marjinal dan Biaya Marjinal

Manfaat marjinal merupakan perbedaan yang Anda terima saat Anda membuat pilihan yang berbeda. Dalam bisnis, ini biasanya merupakan sebuah pendapatan tambahan yang diterima perusahaan saat meningkat dengan produksi dan/atau menjual lebih banyak barang.

Biaya marjinal merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan saat Anda memproduksi unit tambahan dari suatu produk. Biaya marjinal umumnya menurun sebab perusahaan semakin menghasilkan jumlah barang yang lebih banyak.

Marginal Analysis dan Biaya Peluang

Dalam memahami biaya serta manfaat pada kegiatan tertentu, Anda pun harus memahami biaya peluang. Biaya peluang merupakan manfaat berharga yang Anda lewatkan saat Anda memilih satu pilihan di atas yang lain. Contohnya, saat sebuah perusahaan mempunyai ruang dalam anggarannya guna karyawan lain dan sedang mempertimbangkan dalam mempekerjakan orang lain saat bekerja di pabrik, analisis marjinal menunjukkan bahwa mempekerjakan orang itu memberikan keuntungan marjinal bersih.

Dengan kata lain, kemampuan dalam menghasilkan lebih banyak produk melebihi kenaikan biaya tenaga kerja. Tapi, mempekerjakan orang itu mungkin masih bukan keputusan terbaik bagi perusahaan. Misalnya, saat perusahaan menyadari bahwa mempekerjakan tenaga penjualan tambahan bisa memberikan keuntungan marjinal bersih yang sangat tinggi, dengan mempekerjakan orang lain untuk penjualan daripada seseorang bekerja di pabrik merupakan keputusan yang tepat. Produktivitas tambahan yang nantinya diperoleh perusahaan untuk mempekerjakan seseorang dalam bekerja di pabrik adalah biaya peluang.

Marginal Analysis serta Perubahan yang Diamati

Dalam beberapa kasus, mungkin masuk akal pada perusahaan untuk membuat perubahan operasional kecil serta kemudian melakukan analisis marjinal sesudahnya untuk mengamati perubahan biaya dan manfaat yang terjadi sebagai akibat dari perubahan tersebut.

Misalnya, perusahaan yang memproduksi mainan anak-anak bisa memilih untuk meningkatkan produksi sebesar 1% guna melihat perubahan apa yang telah terjadi dalam kualitas dan bagaimana hal tersebut berdampak pada sumber daya. Jika manajer mengamati bahwa manfaat dalam peningkatan produksi lebih besar daripada biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan, mereka bisa memilih untuk mempertahankan tingkat produksi yang cukup tinggi atau bahkan dapat menaikkan produksi sebesar 1% lagi guna mengamati perubahan yang terjadi. Melalui modifikasi kecil dan perubahan yang diamati, perusahaan bisa mengidentifikasi tingkat produksi yang optimal.

Analisis dan Variabel Marjinal

Saat Anda menggunakan marginal analysis guna pengambilan keputusan, Anda harus mempertimbangkan variabel biaya serta produksi. Kuantitas produk yang dihasilkan adalah variabel yang sangat umum dievaluasi perusahaan. Tetapi, terdapat hal lain, seperti biaya pengiriman, yang terus meningkat saat Anda memproduksi dan mendistribusikan produk dalam jumlah atau berat yang lebih tinggi. Dengan membuat perubahan bertahap pada produksi dan memantau manfaat dan biaya yang ikut serta dalam perubahan tersebut, Anda bisa memilih dari berbagai tingkat produksi dengan berbagai tingkat profitabilitas.

Contoh Kasus Marginal Analysis

Saat sebuah perusahaan berpikir guna memperluas dalam meningkatkan volume produk yang dihasilkannya, manajemen bisa memilih untuk melakukan analisis marjinal untuk menentukan apakah biaya tambahan yang akan dikeluarkan perusahaan adalah investasi yang baik dalam pertumbuhan bisnis.

Dalam melakukan ini, manajemen pertama-tama perlu menambahkan seluruh biaya tambahan yang terkait dengan peningkatan produksi. Contohnya, mereka mungkin harus berinvestasi dalam peralatan tambahan guna memproduksi produk, mempekerjakan karyawan baru untuk bekerja di pabrik, yang berarti biaya gaji serta tunjangan tambahan dan membeli bahan tambahan untuk memproduksi lebih banyak barang.

Mereka mungkin juga perlu menyewa atau membeli ruang gudang tambahan sampai dengan mereka bisa menyimpan produk tambahan sebelum didistribusikan dan dijual. Setelah manajer memperkirakan total biaya yang nantinya menyertai keputusan untuk memperluas operasi perusahaan, mereka lalu dapat menentukan pendapatan tambahan yang bisa diharapkan.

Dengan mengurangkan total biaya dari pendapatan penjualan lebih banyak, manajemen kemudian bisa menentukan apakah peningkatan pada pendapatan melebihi kenaikan biaya. Contoh sederhananya, ada sebuah perusahaan kaos yang sedang mempertimbangkan apakah mereka perlu dalam meningkatkan produksi. Setiap kemeja yang diproduksi oleh mereka membutuhkan kain dengan nilai 8.000. Perusahaan t-shirt mempunyai 2.000.000 biaya tetap per bulan.

Saat Anda membuat 100 kaos per bulan, maka untuk setiap kaos dikenakan 20.000 dari biaya tetap tersebut. Itu artinya total biaya untuk per baju adalah 28.000. Tapi, jika perusahaan memutuskan untuk meningkatkan produksi menjadi 200 kemeja per bulan, jadi biaya tetap yang dikeluarkan setiap kemeja nantinya turun menjadi 10.000. Jadi, total biaya kemeja adalah 18.000, sebab biaya bahan tetap sama. Dalam skenario ini, menggandakan produksi dengan signifikan menurunkan biaya marjinal.

Penutup

Itulah pembahasan terperinci terkait marginal analysis dalam suatu bisnis. Perlu Anda diketahui oleh setiap perusahaan bahwa pendapatan marginal serta biaya marginal harus selalu sama, sehingga laba yang bisa didapatkan juga nantinya akan bisa maksimal. Saat telah melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, maka pihak perusahaan akan bisa mengetahui berapa nilai output yang mampu menghasilkan laba paling tinggi. Kemungkinan Anda pun harus melalui proses trial and error terlebih dulu sebelum benar-benar mendapatkan margin keuntungan yang maksimal dalam mempertahankan nilai penjualan serta peningkatan pendapatan bisnis.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda