+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Metode Yang Digunakan Untuk Menghitung Depresiasi Dan Faktor-Faktornya

2 November, 2022   |   Fajri

Metode Yang Digunakan Untuk Menghitung Depresiasi Dan Faktor-Faktornya

Operasional perusahaan menggunakan langsung semua asetnya, baik dalam bentuk orang, mesin, atau perangkat lunak. Seiring waktu, banyak dari elemen ini terdepresiasi nilainya. pengertian depresiasi adalah istilah yang digunakan untuk menghitung penyusutan karena digunakan dalam proses operasional. Dalam manajemen, pengertian depresiasi merupakan salah satu elemen yang tidak dapat dihindari oleh para pelaku bisnis. Oleh karena itu, perhitungannya perlu sangat akurat untuk menjadi pertimbangan bagi para pemimpin bisnis lainnya ketika menghadapi aset yang semakin menipis. Simak penjelasan masing-masing poin berikut ini untuk memahami maknanya, faktor pengaruhnya, manfaat perhitungannya, dan perhitungan aset dalam satuan waktu penyusutannya.


Pengertian Depresiasi?


Alih-alih mengurangi semua biaya perolehan nilai residux untuk tahun pajak, perusahaan dapat menghapus sebagian dari biaya perolehan nilai residux dan menghapusnya. Contoh aset tetap adalah bangunan, perabotan, peralatan kantor, mesin, dll. Tanah adalah satu-satunya pengecualian yang tidak dapat disusutkan karena nilainya terus meningkat. Saat mendepresiasi aset, perusahaan dapat merencanakan berapa banyak yang harus didepresiasi setiap tahun. Ini memberi mereka kendali lebih besar atas situasi keuangan perusahaan. Penyusutan juga dapat menunjukkan jumlah aset yang digunakan oleh perusahaan.

Pengertian depresiasi membantu bisnis memperoleh pendapatan dari aset mereka. Mereka melakukan ini sambil menanggung sebagian besar biaya perolehan nilai residux tahunan properti yang digunakan. Perusahaan juga dapat menghapus aset jangka panjang untuk tujuan pajak dan akuntansi. Secara lebih detail, pengertian depresiasi  adalah proses pengurangan total biaya dari aset tetap yang dibeli atau dimiliki perusahaan untuk keperluan bisnis. Seiring berjalannya waktu, perusahaan dapat melakukan proses ini untuk menghapus sebagian biaya yang ada.

Depresiasi itu sendiri dapat diterapkan pada berbagai jenis aset, seperti bangunan, furnitur, peralatan kantor, mesin pabrik, dan berbagai jenis peralatan perusahaan. Idealnya tanah saja tidak dapat disusutkan karena nilainya akan terus meningkat. Apa pun yang dapat melalui proses depresiasi kehilangan nilainya dari waktu ke waktu. Perhitungan yang akurat memungkinkan perusahaan untuk mengelola situasi keuangan internal perusahaan dengan lebih baik.


Faktor-Faktor yang Memengaruhi Depresiasi


Seperti yang dijelaskan Glints, pengertian depresiasi adalah proses penghapusan biaya aset, pabrik, dan peralatan yang diperoleh untuk tujuan bisnis. Namun, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor ketika menentukan biaya. Masing-masing faktor ini juga harus dicatat dengan baik untuk menghindari kesalahan perhitungan dan pernyataan yang tidak akurat pada laporan laba rugi. Seperti yang dijelaskan Xero, berikut adalah empat faktor yang dapat memengaruhi biaya metode penyusutan:

• Beban: Biaya untuk memperoleh dan memelihara properti, pabrik dan peralatan.
• Nilai Sisa: Jumlah yang akan Anda terima jika suatu aset dijual, ditukar, atau tidak dapat digunakan lagi.
• Estimasi Umur Manfaat: Estimasi masa manfaat aset yang tercakup dalam kebijakan pemeliharaan dan perbaikan.
• Pola penggunaan: Proses penggunaan aset dari waktu ke waktu. Dapat mempengaruhi estimasi masa manfaat.


Metode Menghitung Depresiasi


Pengertian depresiasi sebenarnya adalah cara menghitung depresiasijitu untuk mengurangi biaya dan pajak dalam periode akuntansi perusahaan mana pun. Namun pemrosesan perhitungan aset dalam satuan waktu tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Apalagi jika ada metode khusus yang harus diikuti perusahaan saat menghitung penyusutan suatu aset. Masing-masing metode penyusutan ini memiliki alur kerja dan kelebihan yang sangat berbeda. Oleh karena itu sebelum mengeksekusi, perusahaan harus terlebih dahulu memahami kebutuhan finansial dan sumber dayanya. Sekarang mari kita bicara tentang bagaimana penyusutan dihitung. 

1. Metode garis lurus

Metode penyusutanDepresiasi pertama yang biasa digunakan oleh perusahaan besar adalah metode garis lurus. Metode ini terkait dengan penghitungan penyusutan menggunakan asumsi berdasarkan fungsi waktu daripada penggunaan. Oleh karena itu, metode linier sering dianggap tidak akurat karena hasil konsumsi aset yang sama dari periode ke periode.

Berikut ini merupakan rumus depresiasi metode penyusutan garis lurus yang bisa kamu manfaatkan.

          Nilai Penyusutan = Harga Pendapatan – Nilai Residu : Usia Ekonomis

2. Metode beban menurun

Salah satu metode penyusutan terkait dengan Depresiasi yang dipercepat, yang menghasilkan penyusutan yang lebih tinggi pada periode pertama dan lebih rendah pada periode selanjutnya. metode penyusutan biaya progresif pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua jenis: berdasarkan tahun dan berdasarkan saldo progresif.

Namun, sebagian besar perusahaan saat ini menggunakan rumus ini ketika menerapkan metode saldo menurun dari biaya.

          Nilai Penyusutan = Harga beli aset x persentase penyusutan

3. Metode aktivitas

Metode penghitungan Depresiasi selanjutnya yang biasa digunakan dalam bisnis adalah metode aktivitas. Metode ini sebenarnya menganggap Depresiasi sebagai bagian dari produktivitas atau penggunaan aset. Oleh karena itu, metode aktivitas tidak merujuk ke halaman waktu penggunaan. Depresiasi tidak dianggap sebagai masalah. Ini karena penggunaan dengan cara ini biasanya mudah diukur.

Berikut ini adalah rumus metode aktivitas yang dapat kamu manfaatkan.

          Depresiasi = [(Biaya Perolehan ? Nilai Residu) × Perkiraan Masa Manfaat] ÷ Usia Produktif

4. Metode depresiasi khusus

Metode lain yang sering digunakan oleh perusahaan pengenalan buku laba, adalah penyusutan khusus. Metode ini mengacu pada teknik penghitungan mengalami penurunan penyusutan dengan menggunakan hukum perusahaan atau hukum akuntansi.

Perhitungan ini biasanya digunakan oleh entitas untuk mengidentifikasi manfaat mengalami penurunan nilai aset. Tidak ada rumus penyusutan yang tersedia untuk metode ini atau perusahaan dapat menggunakan metode kelompok dan campuran. Metode kelompok digunakan untuk menilai aset yang homogen dengan fungsi yang serupa. Di sisi lain, metode campuran dapat digunakan berdasarkan kebutuhan akuntan.

5. Metode saldo menurun ganda

Metode Depresiasi terakhir yang perlu diketahui adalah metode saldo menurun ganda. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan cara menghitung depresiasi berdasarkan penyusutan garis lurus tanpa menggandakan nilai sisa. Jenis perhitungan ini memungkinkan Anda untuk mengukur penyusutan berdasarkan nilai buku aset pada awal setiap periode akuntansi.

Adapun rumus dari metode saldo menurun ganda seperti berikut ini.

         Depresiasi = (Harga Perolehan : Usia Ekonomis) × 2

 

Manfaat Perhitungan Depresiasi


Cara menghitung depresiasi adalah salah satu hal yang harus dimiliki akuntan saat menyusun laporan keuangan. Dengan sengaja mengelak atau memalsukan transaksi dapat membatalkannya dan dapat membahayakan berbagai pihak, termasuk staf teknis. Selain itu, manfaat cara menghitung depresiasi adalah:

1. Pengakuan pendapatan

Beban Depresiasi merupakan hal yang penting dalam menghitung laba perusahaan. Jadi manfaat pertama dari amortisasi adalah mendapatkan informasi yang berguna. Karena ada masalah aset awal dan cadangan yang harus dicatat dalam laporan keuangan.

2. Ketahui harga awal aset

Keuntungan utama cara menghitung depresiasi adalah mengetahui harga awal aset. Dalam akuntansi aset yang diperoleh tidak perlu diperiksa hanya untuk kegunaannya. Namun ketika mendepresiasi aset, nilai awal aset dan penggunaannya harus dipertimbangkan. Penilaian ini didasarkan pada hasil dan kepemilikan properti. Kombinasi ini menentukan harga awal aset dan digunakan untuk menghitung biaya operasi dan keuntungan.

3. Minimalkan kerugian

Pembelian aset dapat menyebabkan kerugian bisnis jika aset tersebut gagal menghasilkan produktivitas. Jadi salah satu manfaat depresiasi adalah meminimalkan kerugian. Untuk aset, perusahaan berupaya memaksimalkan asetnya untuk menghasilkan keuntungan, dan menyiapkan alokasi dana sebagai cadangan untuk membeli aset baru yang nilainya terus terdepresiasi.

4. Mengetahui beban penyusutan untuk setiap periode

Keuntungan dari depresiasi terminal adalah perusahaan dapat menentukan beban depresiasi untuk setiap periode. Penyusutan adalah cadangan untuk membeli aset baru karena aset lama tidak lagi dapat digunakan. Perhitungan aset dalam satuan waktu dan pencatatan memungkinkan perusahaan untuk menghitung biaya mengalami penurunan penyusutan dalam jangka waktu tertentu. Ini juga membantu perusahaan membuat keputusan tentang asetnya, Kapan membeli aset baru, berapa volume produksi maksimum aset, dll.


Tiga Faktor Depresiasi


Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses penyusutan atau amortisasi aset tetap perusahaan, faktor-faktor berikut dapat mengurangi nilai aset Anda:

1. Acquisition cost atau faktor biaya perolehan 

Dana akuisisi adalah biaya dasar untuk menghitung jumlah mengalami penurunan penyusutan yang ditetapkan untuk periode akuntansi tertentu. Biaya ini merupakan faktor penting dalam menentukan beban penyusutan aset tetap. Biaya yang termasuk dalam biaya akuisisi mencakup, misalnya, harga pembelian aset, biaya pengiriman atau transportasi, biaya masuk dan pemasangan.

2. Estimate economical life time of asset atau perkiraan umur ekonomis

Setelah memahami bagaimana biaya historis dihitung, ada pertimbangan lain. Dengan kata lain, ini adalah perkiraan masa manfaat aset tetap. Umur aset adalah faktor kedua yang mempengaruhi depresiasi. Faktor ini dapat diukur dengan memperkirakan berapa lama aset berwujud akan berguna dalam operasi manufaktur. Misalnya, periode kualitas produksi yang buruk dapat berkisar dari bulan ke tahun.

Depresiasi atau amortisasi kecil memiliki umur yang lebih panjang. Sementara itu, biaya mengalami penurunan penyusutan yang lebih tinggi diberikan kepada aset dengan umur ekonomis yang lebih pendek. Penting untuk mengetahui perkiraan usia terlebih dahulu agar Anda juga dapat menentukan penyusutan atau penyusutan aset tetap.

3. Estimated residual value of asset atau perkiraan nilai residu

Faktor penentu terakhir adalah estimasi nilai sisa aset. Nilai yang dapat direalisasikan jika suatu aset tidak dijual atau digunakan kembali disebut nilai sisa. Nilai sisa juga merupakan nilai sisa pengembalian aset yang dihasilkan dari penjualan, sewa atau rotasi, dengan tunduk pada pemeliharaan kebijakan bisnis. Namun ketika aset berwujud tidak lagi digunakan karena tidak dapat digunakan lagi, nilai residu aset tersebut tidak lagi tinggi.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda