+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Mengenal Apa itu Chart of Account (CoA): Jenis, Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh

2 November, 2022   |   Inggihpangestu

Mengenal Apa itu Chart of Account (CoA): Jenis, Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh

Apa itu Chart of Account


Chart of Account adalah istilah yang akrab di dunia akuntansi dan merupakan elemen kunci dalam memudahkan bisnis untuk mencatat transaksi mereka. Bagan akun (CoA menurut Wikipedia) adalah daftar semua kode akun yang disusun secara sistematis dan teratur, yang diwakili oleh angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf di mana akun-akun ini dapat diatur. Dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis apa pun. Saat ini, CoA dapat diakses dan diedit dari aplikasi atau software akuntansi apa pun, sehingga memudahkan akuntan untuk mencatat transaksi. Chart of Account digunakan untuk menampilkan laporan keuangan yang diperlukan, mulai dari neraca, laporan laba rugi hingga laporan akun lain (ekuitas, pengeluaran, kewajiban).
 

Manfaat Chart of Account adalah 


Sekarang setelah Anda memahami pentingnya Chart of Account di atas, mari pelajari manfaat penerapan Chart of Account ini di tempat kerja Anda.

1. Pencatatan Lebih Terkontrol

Jika Anda tidak menggunakan Chart of Account, kemungkinan besar Anda akan membuat kesalahan dalam mencatat transaksi Anda. Misalnya, transaksi yang tidak tercatat atau kesalahan klasifikasi transaksi tertentu. Chart of Account memfasilitasi perbandingan dan analisis identitas dan kode rekening, sehingga memudahkan akuntan untuk mengelola semua transaksi yang terjadi.

2. Pengeditan Catatan Lebih Mudah

Memodifikasi catatan yang sudah dibuat tidak sesulit yang Anda bayangkan. Jika terjadi kesalahan ejaan, CoA mempermudah proses pengeditan karena grup dan kategori sudah ada.

3. Memudahkan Pengolahan Data

Setiap transaksi yang tercatat secara otomatis diposting ke grup akunnya masing-masing, sehingga memudahkan berbagai proses tindak lanjut.

4. Penyusunan Laporan Lebih Mudah

Chart of Account memiliki kode khusus untuk setiap jenis transaksi yang dicatat. Hal ini membuat laporan lebih mudah dipahami oleh para pemangku kepentingan. Membantu mereka yang membutuhkan laporan untuk membuat keputusan yang tepat.


Jenis-Jenis pada Chart of Account


1. Aktiva

- Kas (rekening koran)
- Kas (penggajian)
- Stok
- Biaya Bayar di Awal
- Piutang Dagang
- Aktiva yang Tetap
- Aktiva yang Lainnya

2. Utang

- Gaji yang harus Dibayar
- Akun Utang
- Biaya yang Wajib Dibayar
- Pajak yang Wajib Dibayar

3. Penghasilan

- Penghasilan
- Retur pada Penjualan

4. Modal Pemegang Saham

- Pendapatan yang Disimpan
- Saham yang Terpilih
- Saham Umum

5. Biaya

- Harga Pokok Penjualan
- Utang pada Bank
- Biaya Pajak Penghasilan
- Gaji
- Biaya pada Peralatan
 

Unsur - Unsur Chart of Account


1. Kode Akun

Setiap akun atau bagan dalam Chart of Account memiliki kode tertentu. Kode-kode ini harus ditetapkan sejak awal untuk mencegah akuntan membuat kesalahan pencatatan. Kode ini dapat terdiri dari huruf (abjad), angka (numerik), atau gabungan huruf dan angka (alfanumerik). Tujuannya adalah untuk membedakan jenis akun yang termasuk dalam CoA. Contoh kode numerik umumnya diurutkan dari angka terkecil ke rekening gabungan. Umumnya, semakin tinggi jumlah yang digunakan, semakin istimewa akunnya.

Misalnya seperti:

- 0001 kode akun Kas Besar
- 0002 kode akun Kas Kecil
- 0003 kode akun Piutang Dagang

Kode atau huruf akun alfabetis yang digunakan biasanya berupa singkatan yang mudah dipahami dan diingat oleh akuntan perusahaan. Namun, penggunaan abjad jarang digunakan karena kurang fleksibel. Biasa digunakan untuk nama perusahaan, pemasok, wilayah, dan lain lain. Contoh: ILJKT adalah kode pemasok bahan ikan air asin yang didatangkan dari Jakarta. Atau BDPSJ adalah kode bumbu yang dibeli dari Pasar Jaya.

Contohnya seperti:

- KSB adalah Kas Besar
- KKC adalah Kas Kecil
- PD adalah Piutang Dagang

Yang terakhir adalah kode kombinasi huruf dan angka. Karakter yang digunakan biasanya singkatan dari nama akun. Nomor digunakan untuk membedakan akun dengan nama yang sama tetapi langganan yang berbeda. Sebagai contoh:

- KAS 001 Kas Besar Umum
- KAS 002 Kas Besar Khusus
- PD 001 Piutang Dagang Lunas
- PD 002 Piutang Dagang Tertunggak

2. Nama Akun

Selain kode, nama akun juga diperlukan untuk membantu akuntan perusahaan mengidentifikasi setiap jenis transaksi dalam CoA. Sebenarnya tidak sulit untuk menjelaskan nama akun dan artinya dalam akuntansi. mengapa demikian? Penamaan akun mudah karena umumnya dilakukan secara menyeluruh. Dengan kata lain, akun bernama Penjualan berisi semua transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas dari aktivitas penjualan. Demikian pula, dalam Akun Kewajiban, semua transaksi secara otomatis terkait dengan aktivitas yang memperoleh aset melalui kewajiban. Semua transaksi yang dilakukan harus memiliki nama akun yang berbeda. Pemilik bisnis juga dapat melihat keseluruhan riwayat bisnis mereka. Nama akun tidak memiliki ketentuan wajib dan sifatnya ditentukan oleh pengkodean yang diadopsi sebelumnya. Setelah Anda mengetahui cara membuat kode akun dan nama akun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat CoA. Yaitu sebagai berikut:

- Pembuatan kode akun harus unik. Angka dan/atau huruf yang digunakan sebagai kode untuk satu akun saja.

- Akun yang disimpulkan dimasukkan sesuai dengan grup atau subgrup yang diinginkan. Misalnya, sejumlah besar kas dan piutang termasuk dalam kelompok aset lancar.

- Penomoran akun harus diberi jarak yang cukup jauh agar akuntan dapat dengan mudah menambahkan akun baru. Misalnya, akun saham kode 500, akun saham harian kode 505, dan akun saham mingguan kode 510. Jika akun saham baru ditambahkan, itu dapat dimasukkan antara 505 dan 510.

- Nama akun harus pendek dan unik.
 

Cara Membuat Chart of Account


Saat memulai bisnis, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuat dan membuat bagan akun yang tepat. Industri yang berbeda membuat grafik akun secara berbeda. Bagaimana Anda membuat bagan akun untuk setiap bisnis bergantung pada kebutuhan Anda. Gunakan perangkat lunak akuntansi pilihan Anda. Pembentukan CoA harus terus sejalan dengan visi dan misi pertumbuhan perusahaan. Catat semua poin penting yang dicatat dalam bagan akun Anda agar mudah digunakan oleh karyawan atau pemangku kepentingan Anda. Misalnya, saat ini Anda melakukan semua ini sendiri. Namun, jika suatu hari Anda memiliki karyawan, Anda sudah dapat memasukkan kontribusi/pengeluaran gaji karyawan tersebut dalam bagan akun yang dibuat. Saat mulai membuat CoA, setidaknya ada lima kategori yang harus diterapkan pada CoA. Yaitu, Aset, Kewajiban (Liabilities), Ekuitas, Pendapatan, dan Beban (Expenses).

1. Aset 

Aset adalah aktiva atau sumber keuangan perusahaan. Istilah sederhananya adalah harga yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk pengembangan bisnis di masa depan.
Aset dibagi menjadi dua kategori: aset lancar (uang tunai, uang tunai, dll.) dan aset tetap seperti bangunan, saham, dan peralatan kantor. Saat merekam bagan akun, Anda dapat membuat kategori aset menggunakan angka dari 1000 atau 0001 ke angka berikutnya, tergantung pada jenis aset. 

Contoh:

- 1001: Tanah

- 1002: Uang Kas

- 1003: Harta

- 1004: Gedung

2. Kewajiban

Kewajiban adalah hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau obligasi/obligasi yang harus dibayarkan kepada pihak yang mengajukan klaim. Hutang itu bersifat tetap dan harus dibayar menurut syarat-syarat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang bersangkutan.

Tiga kewajiban yang harus dibayar pengusaha adalah:

- Kewajiban Lancar (Current Liabilities) : hutang lunas dalam waktu kurang dari 1 tahun,
- Kewajiban Tidak Lancar (Non Current Liabilities): hutang lunas dalam waktu 1-2 tahun.
- Kewajiban Kontinjensi (Contingent Liabilities): Liabilitas yang timbul sebagai akibat dari peristiwa tertentu.

3. Modal

Modal adalah uang awal yang Anda investasikan jika Anda ingin memulai bisnis atau uang tambahan jika Anda ingin mengembangkan bisnis Anda. Ekuitas adalah selisih antara aset (harta) suatu perusahaan/usaha dikurangi kewajiban (liabilities) yang harus dibayarnya. Modal dapat berasal dari lebih dari satu pihak, khususnya pemilik utama atau investor/pemegang saham. Sebuah perusahaan memiliki dua modal: modal yang diinvestasikan dan modal kerja. Perbedaannya adalah:

- Modal yang Diinvestasikan:
Modal yang dikumpulkan oleh investor adalah individu atau perusahaan lain yang menginvestasikan dananya di perusahaan yang Anda kendalikan. Modal ini dapat digunakan untuk memproduksi bahan baku, membeli tanah, menyewakan gedung, dll.

- Modal Kerja: Modal jangka pendek dan tidak berulang seperti pembelian bahan baku untuk produksi.

4. Penghasilan

Chart of Account berikutnya yang perlu ditempatkan adalah Penghasilan/Penerimaan (Receipts). Pendapatan adalah uang yang Anda dapatkan setelah memberikan layanan atau menjual produk kepada pelanggan atau pembeli publik. Ada berbagai jenis pendapatan, seperti pendapatan penjualan, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dll, tergantung pada kebutuhan Anda. Pendapatan juga dapat diperoleh dari dua jenis akun yang berbeda dalam hal aktivitas: pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional.

5. Beban

Yang terakhir adalah pernyataan biaya/pengeluaran. Pengeluaran adalah biaya operasional yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis untuk menghasilkan uang atau keuntungan. Contoh akun pengeluaran yang terdaftar di CoA termasuk pembayaran kepada pemasok untuk pembelian bahan baku, pembayaran sewa gedung, dan pembayaran gaji karyawan.
 

Contoh Chart of Account pada sebuah Perusahaan


1. Perusahaan Dagang

Biasanya, ketika perusahaan perdagangan mencatat pembelian dan penjualan komoditas secara fisik atau periodik, akun yang terlibat dijelaskan sebagai berikut:

- Pembelian (Purchases)
- Penjualan (Sales)
- Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
- Potongan Tunai Penjualan (Sales Discount)
- Potongan Tunai Pembelian (Purchase Discount)
- Persediaan Barang (Inventory of Merchandise)
- Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary)
- Beban Angkut Pembelian (Freight In)
- Beban Angkut Penjualan (Freight Out)
- Pengembalian Barang dan Diskon (Purchase Return and Allowance)

2. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur melakukan bisnis dengan mengolah bahan baku dan bahan tambahan lainnya menjadi bahan yang dapat dijual dengan bantuan pekerja terampil di pabrik. CoA produsen memiliki biaya tetap dan variabel. Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi tergantung pada jumlah produk jadi. Tentu saja, jumlah variabel yang harus diproduksi perusahaan berbanding lurus dengan jumlah barang yang diproduksi. Bahan baku dan tenaga kerja langsung adalah dua contoh biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang nilai nominalnya tidak tergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Volume produksi tidak mengubah biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan. Gaji pegawai tetap dan sewa gedung adalah dua contoh biaya tetap yang dibayarkan dalam jumlah yang sama setiap bulannya.

3. Perusahaan Jasa

Pengkodean Chart of Account untuk perusahaan jasa tidak jauh berbeda dengan pengkodean perusahaan komersial atau manufaktur. Berikut adalah beberapa contoh yang dapat Anda jadikan sebagai acuan:

- 100 Aktiva Lancar
- 101 Kas
- 102 Persediaan pada Barang Dagang
- 103 Piutang terhadap Usaha
- 104 Penyisihan Piutang Usaha
- 105 Wesel Tagih
- 106 Perlengkapan
- 107 Iklan Dibayar di Muka
- 108 Sewa Dibayar di Muka
- 109 Asuransi Dibayar di Muka
- 11 Investasi Jangka Panjang
- 111 Investasi Saham
- 112 Investasi Obligasi
- 12 Aktiva Tetap
- 121 Peralatan
-122 Akumulasi Penyusutan Peralatan
- 123 Kendaraan
- 124 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kendaraan
- 125 Gedung
- 126 Akumulasi Penyusutan Gedung
- 127 Tanah
- 13 Aktiva Tetap Tidak Berwujud
- 131 Hak Paten
- 132 Hak Cipta
- 133 Merk Dagang
- 134 Goodwill
- 135 Franchise
- 14 Aktiva Lain-Lain
- 141 Mesin Yang Tidak Digunakan
- 142 Beban Yang Ditangguhkan
- 143 Piutang Kepada Pemegang Saham
- 144 Beban Emisi Saham
- 20 Kewajiban
- 201 Utang Usaha
- 202 Utang Wesel
- 203 Beban Yang Masih Harus Dibayar
- 204 Utang Gaji
- 205 Utang Sewa Gedung
- 206 Utang Pajak Penghasilan
- 21 Kewajiban Jangka Panjang
- 211 Utang Hipotek 212 Utang Obligasi
- 213 Utang Gadai
- 30 Ekuitas
- 301 Modal/Ekuitas Pemilik
- 302 Prive
- 40 Pendapatan
- 401 Pendapatan Usaha
- 410 Pendapatan Diluar Usaha
- 50 Beban
- 501 Beban Gaji pada Toko
- 502 Beban Gaji pada Kantor
- 503 Beban Sewa terhadap Gedung
- 504 Beban Penyesuaian pada Piutang
- 505 Beban Perlengkapan pada Kantor
- 506 Beban Perlengkapan pada Toko
- 507 Beban pada Iklan
- 508 Beban Penyusutan pada Peralatan
- 509 Beban Penyusutan pada Gedung
- 510 Beban pada Bunga
- 511 Beban dan Lain-Lain

4. Perusahaan Restoran

Tentu saja, untuk Chart of Accounts bisnis restoran, yang paling penting adalah persediaan dalam bentuk bahan baku, bahan mentah yang dimasak, bahan baku kering, bahan baku segar, peralatan, peralatan makan, dan meja dan kursi untuk tamu restoran. Saya harus. Tidak semua perusahaan makanan dan minuman memiliki karakteristik yang sama, sehingga pengkodean yang digunakan dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan sebuah restoran.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda