CVP adalah salah satu metode yang digunakan pada manajer bisnis yang berguna untuk mengetahui cost, volume, profit atau biaya, volume, laba. CVP juga biasanya terkenal sebagai analisis BEP atau Break Even Point. BEP sendiri merupakan suatu cara untuk memahami bagaimana perubahan dari volume penjualan, harga, dan biaya mempengaruhi profit atau laba bisnis. Untuk dapat memahaminya, perusahaan perlu memakai Sistem Akuntansi agar alur perhitungan tersebut berjalan dengan lancar. Biaya yang berkaitan dengan biaya tetap dan variabel yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Jumlah produk yang terjual mengacu pada volume. Sedangkan di sisi lain adalah laba mengarah kepada beberapa uang yang telah berhasil perusahaan hasilkan, berdasarkan harga produk yang dijual dan volume produk yang terjual serta variabel perusahaan. Selain menjelaskan mengenai analisis CVP, artikel ini akan membahas mengenai penggunaan Software Akuntansi untuk perkembangan bisnis, serta terdapat skema perhitungan agar kamu mendapatkan gambaran harga Software Akuntansi. Untuk dapat mengetahui analisis CVP secara lebih lengkap, cara perhitungannya, hingga tujuan dan fungsinya. Simak artikel berikut ini!
CVP merupakan sebuah analisis yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan bagaimana perubahan biaya variabel dan tetap serta volume dalam penjualan dapat mempengaruhi laba perusahaan. Dalam analisis ini, perusahaan untuk dapat lebih paham mengenai kinerja secara keseluruhannya. Dengan melihat berapa banyak unit produk yang perlu terjual sehingga mencapai titik impas atau untuk mencapai ambang batas profit atau margin tertentu.
Cost-Volume-Profit Analysis atau CVP analysis yang biasa disebut sebagai Analisis Break-Even adalah cara bagi perusahaan untuk menentukan bagaimana perubahan biaya (baik variabel maupun tetap) dan volume penjualan yang mempengaruhi laba perusahaan. Dengan informasi ini, perusahaan dapat lebih memahami kinerja mereka secara keseluruhan dengan melihat berapa banyak unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas dan untuk mencapai ambang batas keuntungan atau margin keselamatan tertentu.
CVP merupakan suatu cara bagi sebuah bisnis, analisis CVP memiliki beberapa fungsi antara lain yaitu: 1. Menganalisis keberadaan bisnis bagi manajemen perusahaan, merupakan salah satu contohnya membantu membuat keputusan saat dalam kondisi rugi suatu periode perusahaan dari analisis ini dapat menentukan apakah bisnis akan tetap berjalan atau tidak. 2. Analisis CVP membantu manajemen perusahaan untuk lebih memahami perbedaan biaya setiap produksi dan penjualan, jika ada perubahan pada volume produksi maupun volume penjualan, analisis ini kemudian memperkirakan laba yang akan diperoleh perusahaan. 3. CVP dapat memberikan gambaran informasi secara jelas agar penjualan mencapai Break Even Point (BEP) atau mencapai target laba yang diperoleh perusahaan. 4. Untuk dapat menentukan jumlah produksi agar hasilnya optimal dengan melakukan analisis pada perubahan biaya variabel dan tetap. Komponen Analisis CVP Ada beberapa komponen berbeda yang membentuk analisis CVP. Komponen-komponen ini mencakup berbagai perhitungan dan rasio, yang akan dirinci lebih dalam panduan. Komponen utama pada analisis CVP adalah: 1. Rasio CM dan rasio biaya variabel 2. Break-even point (dalam satuan atau dolar) 3. Margin keamanan 4. Perubahan laba bersih 5. Tingkat leverage operasi Untuk dapat mengimplementasikan analisis CVP dengan benar, pertama-tama kita harus melihat format margin kontribusi dari laporan laba rugi.
Laporan laba rugi reguler mengikuti urutan pendapatan dikurangi harga pokok penjualan dan memberikan margin kotor, sedangkan pendapatan dikurangi biaya menghasilkan laba bersih. Pada laporan laba rugi margin kontribusi mengikuti konsep yang sama tapi menggunakan format yang berbeda dengan memisahkan biaya tetap dan variabel. Margin kontribusi merupakan harga jual produk, dikurangi dengan biaya variabel yang terkait dengan produksi produk tersebut. Dalam hal ini, nilainya dapat diberikan dalam dolar total atau per unit.
Perolehan laba tergantung pada pengelolaan biaya yang efisien. Dalam hal ini berkaitan dengan tiap unit yang terjual mempunyai pengendalian biaya yang spesifik melalui pengelolaan yang efisien. Tujuan paling utama analisis CVP merupakan untuk membantu manajemen perusahaan dalam membuat keputusan yang tepat dan penting untuk mengungkapkan hubungan timbal balik antara volume output dan penjualan, laba, dan biaya. Dengan kata lain, bahwa analisis CVP merupakan metode yang penting bagi manajemen perusahaan untuk dapat mempunyai wawasan tentang efek pada laba karena variasi biaya dan volume penjualan untuk menentukan suatu keputusan yang tepat. Untuk menghadapi permasalahan manajemen suatu perusahaan, penggunaan sistem ERP berperan besar dalam mengoptimalkan penjualan bisnis perusahaan secara efektif. Jadi, kamu dapat menggunakan Software CRM Sales dengan fitur terlengkap.
Komponen utama dari analisis CVP merupakan rasio CM dan rasio biaya variabel, break even point atau titik impas, margin of safety, perubahan laba bersih dan tingkat leverage. Kamu dapat menggunakan rumus CVP yang dapat digunakan untuk menghitung volume penjualan yang dibutuhkan untuk menutup biaya dan break even. Terdapat dua cara yang bisa dilakukan, yaitu: Equation metode Persamaan dalam rumus CVP ini dengan menggunakan peran laporan laba rugi perusahaan. Dengan menggunakan rumus ini, kamu perlu mencari quantity atau jumlah produk yang harus terjual (target penjualan) agar dapat mencapai target profit. Contribution margin Pada analisis CVP juga dapat menggunakan contribution margin produk dalam analisis CVP. Contribution margin adalah selisih antara total penjualan dan total biaya variabel. Agar bisnis yang berjalan dapat menguntungkan, contribution margin harus melebihi dari total biaya tetap. Dalam hal ini, contribution margin dapat terhitung per unit yaitu sisa setelah biaya variabel per unit kurang harga jual per unit. Rasionya dapat ditentukan dengan membaginya dengan total penjualan. Contribution margin digunakan dalam penentuan BEP penjualan. Dengan membagi total biaya tetap dengan rasio contribution margin, BEP penjualan dapat dihitung. Contohnya, perusahaan dengan biaya tetap Rp100.000.000,- dan contribution margin 40% harus memperoleh pendapatan Rp250.000.000,- untuk mencapai BEP.
Pada penjelasan diatas kesimpulan dari CVP adalah metode pada manajer bisnis yang mengetahui suatu cost, volume, profit dalam perusahaan. Selain itu, pada analisis ini juga terkenal sebagai analisis BEP atau Break Even Point. Untuk dapat menghitung perkiraan analisis biaya CVP dengan baik pastinya memerlukan sebuah sistem software yang sistematis untuk mengelola keuangan bisnis secara efektif terutama bagi perusahaan yang sudah berskala besar.
Kesempatan lowongan magang terbaru di tahun 2024
Baca Selengkapnya..