+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Fraud Accounting: Pengertian, Faktor, Jenis-Jenisnya, dan Contoh Kasus di Indonesia

2 November, 2022   |   Fahmi

Fraud Accounting: Pengertian, Faktor, Jenis-Jenisnya, dan Contoh Kasus di Indonesia

Pengertian Fraud Accounting

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, fraud itu sendiri merupakan salah satu bentuk fraud bahkan dapat mengarah pada tindakan yang melanggar hukum. Tentu saja setiap kegiatan ilegal dapat berdampak negatif bagi perusahaan dan mempengaruhi semua pihak yang terkait dengan perusahaan.
 
Secara umum dalam dunia akuntansi, fraud adalah penipuan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pemangku kepentingan internal atau orang-orang yang terlibat langsung dalam perusahaan. Namun, tindakan ini juga dapat dilakukan oleh pihak ketiga di luar perusahaan. Secara umum, apa yang disebut fraund accounting menggunakan suatu bentuk penipuan dengan tujuan tertentu untuk memperoleh keuntungan, meskipun diperoleh secara tidak adil.
 
Setiap tindakan yang dilakukan oleh satu pihak atau lebih untuk tujuan penipuan dalam perusahaan tentu saja termasuk penipuan dan biasanya dilakukan untuk tujuan menghasilkan uang. Oleh karena itu, situasi keuangan perusahaan tampak salah karena kegiatan penipuan. Selain itu, proses akuntansi perusahaan juga gagal menghasilkan hasil yang benar pada akhirnya karena kebingungan yang disebabkan oleh penipuan. Bentuk pelanggaran ini biasanya terjadi karena pelaku penipuan telah mendapatkan kepercayaannya. Tentunya hal ini harus dicegah sedini mungkin agar hal ini tidak terjadi pada perusahaan.
 

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Fraund Accounting

Kecurangan dalam bisnis, yang sering disebut dengan fraund accounting, dapat terjadi kapan saja. Promosi ini mencakup peluang, terutama bagi mereka yang telah mendapatkan kepercayaan dari perusahaan. Ini adalah alasan banyak penipuan yang dilakukan oleh orang-orang di posisi tinggi di perusahaan.
 
Mungkin juga ada kecurangan atau penipuan internal karena klaim yang tampaknya terlalu lemah. Banyak tindak pidana yang ternyata tidak diberi sanksi berat. Akibatnya, banyak orang yang melanggar aturan dan hukum yang berlaku. Hukum yang lemah dapat menipu orang untuk melakukan hal-hal buruk atau merugikan perusahaan Anda.
 
Kesempatan
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya fraud pada suatu instansi atau instansi perusahaan. Namun faktor utamanya adalah kemungkinan melakukan kecurangan. Kemampuan untuk melakukan tindakan ini tersedia bagi siapa saja dan kapan saja.
 
Maka tidak heran jika menemukan pesan penipuan dari orang-orang yang sebenarnya sudah menduduki posisi atau posisi tinggi di perusahaan.

Tindakan Hukum yang Lemah
Selain itu, kasus penipuan juga bisa terjadi karena penegakan hukum yang ada saat ini terlalu lemah, dan sebagian masyarakat mulai meremehkan sanksi hukum yang berlaku di sana, bisa juga menyalahgunakan jabatannya untuk melakukan berbagai tindak pidana, termasuk penipuan.

Adanya Sifat Buruk
Juga, beberapa orang memiliki kepribadian buruk seperti keserakahan, sehingga kecurangan juga terjadi. Sifat serakah ini mendorong karyawan untuk mencoba menyontek ketika diberi kesempatan. Kualitas buruk ini juga bisa membuat Anda mencari peluang dan peluang untuk melakukan tindakan kriminal dan tindakan menyimpang lainnya.

Himpitan Ekonomi
Kebutuhan manusia yang mendesak juga dapat memancing seseorang untuk melakukan penipuan. Beban tekanan hidup mendorong orang untuk mengambil keputusan yang menguntungkan mereka, tidak percaya bahwa ada pihak lain yang dirugikan karena tindakan mereka.

Jenis Fraud Accounting

Ada banyak bentuk atau jenis fraud accounting yang biasa terjadi di lingkungan perusahaan seperti berikut ini.
Yang pertama adalah diversifikasi aset. Sebagai aturan, ini terjadi selama pencurian aset perusahaan atau properti yang dipercayakan kepada penjahat.

Jenis penipuan berikutnya adalah misrepresentasi, biasanya dilakukan dengan menyembunyikan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, semua laporan keuangan adalah penipuan dan tidak akan diketahui atasan Anda kecuali jika hal ini diselidiki lebih lanjut.

Ada juga jenis penipuan yang sangat umum dan terkenal yang disebut korupsi. Penipuan yang satu ini sepertinya sudah berkali-kali menjadi pemberitaan oleh masyarakat. Ada banyak kemungkinan penyebab korupsi ini, termasuk hukum yang lemah. Pencurian data juga bisa menjadi jenis penipuan akuntansi yang berdampak negatif pada bisnis Anda. Selain itu, tentunya fraud dapat merugikan banyak pihak jika perusahaan tersebut terlibat dalam keuangan atau urusan keuangan.

Jenis penipuan terakhir adalah penggelapan uang atau data. Bentuk penggelapan ini jelas dilakukan untuk tujuan egois. Oleh karena itu, penggelapan dan jenis atau bentuk penipuan lainnya harus selalu dipantau bersama untuk meminimalkan dampak kerugian bisnis.
 

Contoh Kecurangan (Fraud) dalam Laporan Keuangan

Contoh fraud dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Earning Manajemen
Seperti yang sudah Anda ketahui, regulasi laba erat kaitannya dengan peningkatan laba atau kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan keuntungan atau nilai keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan seringkali berkaitan dengan kinerja manajemen.
 
Selain kata laba, kita sering menjumpai istilah lain seperti laba ditahan pada neraca perusahaan.
 
Laba ditahan memegang peranan penting dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Upaya manajemen untuk memalsukan informasi keuangan atau memanipulasi laba juga dapat digunakan untuk memanipulasi laba ditahan dalam penyajian laporan keuangan, sehingga penyajian informasi dapat menyesatkan investor dan kreditur.

Income Smoothing
Perataan pendapatan adalah salah satu inisiatif manajemen pendapatan. Upaya ini dilakukan oleh manajemen untuk meratakan keuntungan, dan pendapatan dan beban dibawa ke beberapa periode lain ketika harga melonjak pada waktu-waktu tertentu. Perataan laba terjadi ketika suatu transaksi terjadi atau terjadi selama periode waktu tertentu.
 

Cara Mencegah Fraund Accounting

Segala bentuk perilaku atau perilaku menyimpang yang mungkin melanggar aturan atau undang-undang yang berlaku dapat dicegah secara praktis. Semua bentuk pencegahan dapat diterapkan untuk menahan dan meminimalkan risiko penipuan dalam organisasi Anda. Misalnya, ada beberapa cara untuk mencegah penipuan akuntansi. B. Pengedaran SOP anti korupsi kepada seluruh pegawai dan informasi sanksi berat. Melalui sosialisasi ini, seluruh karyawan lebih terinformasi tentang larangan perusahaan dan bentuk pelanggaran apa yang harus dihindari di tempat kerja perusahaan masing-masing.
 
Tentunya agar setiap karyawan memahami apa yang akan diterimanya jika melakukan perilaku menyimpang yang dapat merugikan orang lain yang berhubungan dengan Perusahaan atau afiliasinya, sanksi tegas juga perlu disosialisasikan.
 
Selain itu, bisnis juga harus memiliki analisis keuangan yang baik dan akurat. Salah satunya adalah dengan menggunakan software akuntansi yang aman dan optimal. Bisnis dapat memilih analis keuangan yang kompeten untuk menjalankan perangkat lunak dan menemukan kesalahan akuntansi yang curang. Tentu saja, ini mungkin tebakan terbaik kami untuk lebih menahan dan meminimalkan peluang penipuan di dalam perusahaan.
 
Penipuan yang jelas, khususnya penipuan akuntansi yang berkaitan dengan keuangan perusahaan, bisa menjadi kejahatan yang sangat berbahaya dan merugikan. Oleh karena itu, tindakan ini harus dicegah agar tidak terjadi di perusahaan Anda. Akibat dari kegiatan penipuan ini, perusahaan dapat menderita kerugian di kemudian hari, bahkan kerugian tersebut bisa sangat besar. Tentunya dengan cara ini segala bentuk atau jenis penipuan juga dapat dicegah sedini mungkin dan segera ditangani. Sampai saat itu, perusahaan akan terus beroperasi dan bahkan tumbuh.
 

Contoh Kasus Fraud di Indonesia

Ternyata tidak hanya di luar negeri, tetapi juga di Indonesia, banyak terjadi kasus Fraud yang melibatkan perusahaan yang melakukan kecurangan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan.
 
Di bawah ini adalah contoh kasus penipuan akuntansi di perusahaan Indonesia.

Poles Laporan Keuangan oleh Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku telah mencatatkan kinerja keuangan yang sangat baik di tahun 2018 dengan menggunakan aplikasi pencatatan keuangan. Laba bersihnya US$809.000 atau sekitar Rp11,33 miliar.
 
Namun, dua eksekutif perusahaan menolak menandatangani laporan keuangan karena mereka mencurigai adanya pemalsuan catatan transaksi untuk menyempurnakan laporan keuangan tahun 2018.
 
Dua eksekutif PT Mahata Aero Teknologi, perusahaan rintisan yang menyediakan WLAN untuk dewan teknologi dan dibukukan sebagai pendapatan oleh manajemen.
 
Kronologis, Mahata bekerja sama langsung dengan PT Citilink Indonesia, anak perusahaan Garuda Indonesia, dikabarkan meraup untung hingga US$239,9 juta.
 
Dalam kerja sama itu, Mahata berkomitmen menanggung seluruh biaya penyediaan, pemasangan, pengoperasian, dan perawatan peralatan layanan konektivitas.
 
Pihak Mahata sebenarnya belum membayar sepeserpun dari total kompensasi yang disepakati hingga akhir 2018, namun manajemen tetap mencatat laporan itu sebagai pendapatan kompensasi atas hak pemasangan peralatan layanan konektivitas dan hiburan dalam pesawat. Sampai pada akhirnya, laporan keuangan Garuda Indonesia menorehkan laba bersih.
 
Namun, hal itu terendus oleh pihak regulator. Pada akhirnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan tertulis III dan mengenakan denda sebesar Rp 250 juta kepada Garuda Indonesia, serta menuntut perusahaan untuk memperbaiki dan menyajikan laporan keuangan.
 
Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendenda Garuda Indonesia dan semua anggota dewan masing-masing Rs.100 crore. OJK juga mewajibkan perusahaan untuk merevisi dan menyajikan kembali laporan keuangan 2018 mereka.
 
Sementara itu, Kementerian Keuangan juga menangguhkan izin AP Kasner Sirumapea selama 12 bulan. Skandal keuangan Garuda Indonesia adalah contoh penipuan rekening dan laporan penipuan.
 
“Sinergi BUMN” Berujung Korupsi

Fraud melalui tindak korupsi juga terjadi di dua perusahaan pelat merah nasional, yakni PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero).
 
Dua BUMN telah memutuskan untuk bekerja sama dalam menangani proyek pengadaan Baggage Handling System 'BHS' senilai Rp 86 miliar.
 
CFO AP II diduga menerima suap sebesar S$96.700 dari presiden PT INTI sebagai ucapan terima kasih atas proyek tersebut. Transaksi suap diduga dilakukan melalui perantara PT INTI dan diketahui Presiden AP II, Direktur PT INTI dan perantara PT INTI ditangkap sebagai tersangka.
 
Kasus tersebut merupakan contoh fraud berjenis Corruption.
 

Kesimpulan

Kecurangan dalam dunia akuntansi pada hakikatnya adalah penipuan keuangan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam laporan keuangannya untuk keuntungan mereka sendiri dengan mengorbankan banyak pihak. Peluang, respons hukum yang lemah, karakter karyawan yang buruk, dan krisis ekonomi adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penipuan.
 
Ada beberapa cara untuk mencegah tindakan fraud tersebut, seperti Memberikan SOP anti korupsi dan menghasilkan analisa keuangan yang baik. Anda juga dapat menggunakan aplikasi akuntansi berbasis cloud untuk menyimpan data keuangan Anda dan menggunakan izin khusus yang sesuai untuk menjaga keamanan data Anda.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda