+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Apa Itu Profit Center? Mari Simak Penjelasan Dibawah Ini

1 November, 2022   |   Silfiya

Apa Itu Profit Center? Mari Simak Penjelasan Dibawah Ini

Setiap kegiatan maupun kinerja yang dijalankan sebuah perusahaan mempunyai indikator tertentu untuk bisa dikatakan mencapai keberhasilan, baik itu dalam mencapai target penjualan, meningkatkan return on investment, meningkatkan customer acquisition, dan lain sebagainya. Profit center merupakan satu departemen yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan profit maupun laba perusahaan. Nantinya, hasil kinerja profit center juga perlu untuk dievaluasi, apakah sudah mencapai suatu target atau perlu ada strategi untuk meningkatkannya. Untuk memahami lebih lanjut mengenai profit center, mari simak pembahasannya di bawah ini!
 

Apa Itu Profit Center?


Cost center atau pusat biaya, juga disebut dengan pusat pendapatan, merupakan grup maupun departemen dalam sebuah perusahaan yang melakukan fungsi yang dapat membantu operasi sebuah bisnis akan tetapi tidak menghasilkan pendapatan secara langsung.
Cost center menentukan biayanya serta menciptakan cara untuk mengurangi biaya tersebut. Cost center berharga dengan secara tidak langsung untuk meningkatkan kemampuan sebuah perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dengan meningkatkan:

-Efisiensi operasional
-Pelayanan para pelanggan
-Nilai sebuah produk
-Kesadaran merek
-Kepatuhan hukum
-Perawatan gedung
-Jenis Responsibility Center

Kebijakan desentralisasi sebuah perusahaan dapat berdasarkan pada saat menetapkan jenis pusat tanggung jawab (responsibility center). Apa saja jenis dari responsibility center tersebut?

Revenue Center
Di dalam revenue center, seorang manajer bertanggung jawab atas pencapaian revenue tim maupun anak perusahaan. Salah satu contoh dari revenue center merupakan departemen penjualan maupun sales. Di departemen ini, seorang manajer yang akan mengelola channel serta penjualan supaya dapat memperoleh pendapatan (revenue) yang maksimal. Tidak jarang seorang manajer akan mempunyai target dari penjualan, winning rate, customer acquisition, market share, turnover rate, loyalty rate, dan lain sebagainya.

Profit Center
Jika jenis dari Profit Center, seorang manajer tim akan bertanggung jawab terhadap pengelolaan biaya. Contoh misalnya dari Profit Center seperti departemen marketing, IT, produksi, pengadaan, HR dan lain sebagainya. Costing di dalam sebuah perusahaan dapat berupa biaya discretionary serta engineering. Biaya discretionary merupakan biaya yang muncul karena adanya kebijakan dari sebuah perusahaan.

Contoh dari biaya discretionary yakni biaya pelatihan, development teknologi, marketing dan iklan, perencanaan, serta lain sebagainya. Sedangkan biaya engineering merupakan biaya variabel dan biaya langsung untuk objek tertentu seperti tenaga kerja langsung maupun biaya sewa bangunan. Department Profit Center mempunyai indikator keberhasilan seperti efisiensi serta efektivitas anggaran, apakah biaya yang dikeluarkan terlalu besar atau memang sedikit akan tetapi hasilnya maksimal.

Profit Center
Pada jenis profit center atau pusat laba, manager departemennya memiliki tanggung jawab pada pencapaian keuntungan atau laba yang diperoleh. Laba dapat diperoleh jika pendapatan lebih besar dari beban serta biaya yang dikeluarkan.
Contoh yang sering kita jumpai dari profit center yakni Unilever serta Indofood, mereka mempunyai banyak produk sendiri di dalam sebuah perusahaan. Indikator keberhasilannya yakni target profit, profit margin maupun profit growth.

Investment Center
Jika di tipe sebelumnya seorang manajer bertanggung jawab atas pencapaian laba, pada jenis ini seorang manajer juga mempunyai indikator pada aset maupun modal yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Contoh dari jenis ini yaitu pada saat sebuah perusahaan membuat perencanaan serta strategi anak perusahaan. Keberhasilannya yakni pada return on assets, return on investment, return on equity serta economic value added.
 

Evaluasi Profit Center


Setiap karyawan serta departemen yang sudah mengerjakan tanggung jawabnya juga perlu untuk dievaluasi supaya dapat memperbaiki kekurangan maupun membuat strategi baru untuk meningkatkan kinerja. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa indikator keberhasilan dari sebuah profit center yaitu pencapaian target laba. Pada umumnya, terdapat dua metode yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menghitung profit yakni absorption costing serta variable costing.

Yang membedakan antara dua metode tersebut yaitu terdapat pada perlakuan biaya overhead pabrik yang merupakan biaya tetap. Jika dengan absorption costing, maka seluruh biaya variabel dan biaya tetap akan menjadi perhitungan dalam penentuan biaya produk maupun jasa. Contoh misalnya biaya variabel merupakan biaya tenaga kerja langsung.

Nah, jika dengan variable costing, biaya variabel masuk ke dalam biaya produk maupun jasa serta biaya overhead masuk sebagai periodic expenses. Perbedaan pada saat menggunakan costing untuk menghitung keuntungan dipengaruhi oleh unit yang diproduksi serta terjual. Jika unit yang diproduksi jumlahnya lebih besar dari pada yang dijual, maka menggunakan absorption costing akan memperoleh laba yang lebih besar, daripada jika dihitung dengan menggunakan variable costing. Nilai laba akan balance jika dihitung dengan cara absorption serta variable costing jika unit yang diproduksi dan yang dijual jumlahnya sama.

Kinerja dari profit center juga dapat diukur dengan segment reporting, terutama jika sebuah perusahaan memiliki banyak unit bisnis. Prinsip dari metode tersebut yaitu dengan pengelompokkan biaya tetap menjadi biaya tetap langsung serta biaya tetap bersama. Biaya tetap langsung akan langsung masuk ke tiap segment sehingga biaya tersebut bisa dihindari (avoidable expenses). Maksudnya yaitu jika salah satu segmen hilang karena produk tidak menjual maupun prospeknya tidak baik, maka biaya tersebut dapat untuk dihilangkan.
 

Pentingnya Profit Center


Pembentukan pusat pertanggungjawaban
Cost merupakan sebuah unit maupun departemen yang bisa diidentifikasi secara jelas serta terpisah dengan serangkaian tanggung jawab serta tugas dari mereka sendiri. Masing-masing dari mereka secara individual akan bertanggung jawab kepada manajemen untuk suatu kegiatan, pengeluaran, serta hasil mereka. Mereka tidak bisa meneruskan kegagalan mereka ke pusat biaya lain, serta memungkinkan untuk diidentifikasi secara terpisah. Oleh karena itu, akan menjadi mudah bagi manajemen untuk memeriksa serta menganalisis aktivitas setiap Profit Center secara terpisah.

Peningkatan efisiensi operasional
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Profit Center mempunyai serangkaian tugas serta tanggung jawab mereka sendiri yang direncanakan serta dirancang dengan lebih cermat oleh manajemen. Oleh karena itu, terdapat distribusi tanggung jawab yang tepat, yang mengarah pada terciptanya sinergi antar departemen yang berbeda.

Terdapat sebuah peningkatan efisiensi di dalam organisasi karena setiap departemen jelas mengenai ruang lingkup pekerjaan serta ketersediaan sumber daya masing-masing. Hal tersebut dapat membantu di dalam mendapatkan kepercayaan serta keyakinan pelanggan, serta memberikan nilai produk yang ditingkatkan. Juga, kepercayaan serta kepuasan dari karyawan bisa dicapai, yang sangat penting untuk keberhasilan pada setiap departemen serta organisasi.

Implementasi inovasi dan teknologi yang lebih baik
Sebuah perusahaan bisa menggunakan teknologi berorientasi proses terbaru yang dibuat  secara khusus untuk Profit Center individu. Lebih mudah untuk menerapkan metodologi serta inovasi baru dengan pekerjaan yang ditugaskan ke setiap Profit Center. Hal tersebut akan menghasilkan peningkatan efisiensi, output yang lebih tinggi, serta profitabilitas bagi sebuah perusahaan.
Mereka meningkatkan pengalaman pelanggan

Departemen layanan pelanggan digunakan untuk membantu pelanggan dalam menyelesaikan keluhan, menemukan sebuah produk, serta juga memahami jaminan maupun kebijakan sebuah perusahaan. Layanan pelanggan yang sangat baik akan membangun nilai dari sebuah perusahaan serta dapat menciptakan basis pelanggan yang loyal.

Mereka memelihara bangunan serta peralatan
Departemen TI, pekerja pemeliharaan, serta staf kebersihan dapat membantu memastikan bahwa seluruh peralatan sebuah perusahaan akan berjalan dengan benar serta fasilitas bersih dan aman. Para pekerja tersebut akan memastikan Anda bisa menghasilkan keuntungan serta membantu menjaga staf Anda tetap sehat.

Mereka melakukan penelitian dan pengembangan
Departemen penelitian serta pengembangan menemukan sebuah solusi inovatif untuk masalah konsumen dan merancang produk baru.

Mereka melakukan analisis data serta mengembangkan suatu strategi bisnis
Departemen analisis data serta pasar membantu Anda memahami tren serta perubahan konsumen di industri Anda. Departemen-departemen tersebut memberi Anda sebuah informasi yang Anda butuhkan untuk melihat seberapa efektif strategi bisnis Anda saat ini serta apa yang harus Anda ubah ke depan.

Mereka mengelola tugas-tugas administratif
Peran ini termasuk staf kantor, sumber daya manusia serta juga departemen akuntansi. Mereka memastikan bahwa sebuah perusahaan Anda mengirimkan laporan serta formulir secara akurat serta mengelola penggajian serta penganggaran serta organisasi di kantor, serta menyelesaikan banyak tugas administratif penting yang lainnya.
 

Perbedaan antara Cost Center dan Profit Center


Sebuah perusahaan terdiri dari kumpulan unit, divisi, serta bagian yang dikenal sebagai unit operasi. Beberapa unit menghasilkan pendapatan serta keuntungan yang besar bagi sebuah perusahaan sementara beberapa unit menghasilkan biaya serta pengeluaran. Akan tetapi dari kedua jenis unit operasi tersebut menghasilkan keuntungan serta bisa menghasilkan keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Profit Center contohnya seperti divisi penjualan merupakan pusat laba yang bertanggung jawab atas sejumlah besar keuntungan sebuah perusahaan.

Cost Center seperti penelitian serta pengembangan, pemasaran, layanan pelanggan, TI, serta pemeliharaan menghasilkan biaya jangka pendek yang besar, akan tetapi tanpa adanya departemen ini, perusahaan tidak bisa menghasilkan keuntungan jangka panjang. Oleh karena itu pusat biaya sangat penting untuk kelancaran serta profitabilitas jangka panjang serta kesuksesan sebuah bisnis.
Cost center maupun pusat biaya serta profit center maupun pusat laba muncul di perusahaan yang terdesentralisasi, yang mendelegasikan pengambilan keputusan kepada manajer tingkat bawah daripada mengandalkan eksekutif puncak untuk membuat semua keputusan sebuah perusahaan. Kedua jenis pusat tersebut mengeluarkan biaya untuk beroperasi, akan tetapi hanya pusat laba yang menghasilkan pendapatan.

Profit center serta cost center bekerja untuk mengurangi biaya. Pusat biaya fokus pada kesuksesan jangka panjang melalui pendekatan penghematan biaya yang berkelanjutan sementara pusat laba lebih peduli dengan menciptakan sebuah strategi untuk pendapatan jangka pendek.
Jenis informasi mendalam serta spesifik yang dihasilkan oleh pusat biaya pada umumnya paling bermanfaat untuk sumber internal daripada sumber eksternal.
Contoh misalnya, tidak relevan bagi otoritas perpajakan untuk mengetahui gaji para staf pemeliharaan perusahaan.
-Sebuah perusahaan menggunakan data cost center untuk tugas internal, seperti:
-Membuat perubahan anggaran departemen
-Mengevaluasi pemasok suku cadang
-Membuat rencana pemasaran
-Mendefinisikan proses serta protokol
-Meningkatkan kualitas sebuah produk
-Informasi yang diberikan oleh pusat laba akan membantu organisasi untuk membuat keputusan keuangan yang luas, termasuk:

-Strategi harga
-Keputusan investasi
-Perubahan staf
-Menghilangkan maupun menambahkan produk dan layanan

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda