+62 896 6423 0232 | info@idmetafora.com
Software ERP Indonesia IDMETAFORA


Pentingnya Customer Centric Di dalam Bisnis

29 October, 2022   |   Silfiya

Pentingnya Customer Centric Di dalam Bisnis

Di tengah persaingan bisnis yang ketat saat ini, jasa maupun produk bagus saja tidaklah cukup. Hal tersebut tidak akan laku apabila sebuah bisnis mengabaikan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh para pelanggan. Oleh karena itu, pada saat ini strategi marketing bisnis mulai bergeser dan lebih berfokus kepada pemenuhan kebutuhan atau customer centric.

Customer centric atau disebut juga dengan customer centricity merupakan sebuah strategi bisnis yang berpusat pada pelanggan. Tujuannya yaitu untuk membangun hubungan baik dengan para pelanggan, sehingga mereka mau untuk membeli produk bisnis tersebut secara terus-menerus.
Akan tetapi untuk mewujudkan hal tersebut tentu saja tidaklah mudah. Dimana sebuah bisnis perlu menyusun strategi membangun customer centric yang tepat supaya berjalan optimal. Pelajari selengkapnya mengenai pengertian customer centric, manfaat serta cara membangunnya pada artikel di bawah ini!
 

Apa Itu Customer Centric?


Pengertian dari customer centric ini dapat kita kutip dari beberapa sumber, beberapa diantaranya yaitu seperti di bawah ini:

Berdasarkan dari laman Wikipedia, hal yang paling penting di dalam membuat customer centric adalah customer relationship management, yakni suatu sistem informasi yang saling terintegrasi serta digunakan untuk menjadwalkan, merencanakan serta mengendalikan berbagai kegiatan sebelum dan setelah penjualan di dalam suatu perusahaan.

Menurut Hoekstra et Al (2007:5), customer centric adalah sebuah konsep yang akan menyatakan orientasi pemasaran, dari yang pada awalnya menempatkan konsep sentral dalam perilaku perusahaan menjadi sebuah orientasi pelanggan sebagai fokus utamanya.

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa customer centric adalah suatu konsep pemasaran yang efektif dengan menjadikan rasa kepuasan atas kebutuhan para konsumen menjadi sebuah prioritas utama di dalam kegiatan operasional perusahaan, sehingga sebuah pemahaman untuk memenuhi kebutuhan konsumen bisa lebih mendalam.

Konsep tersebut tentu saja berbeda dengan konsep product centric, yang mana product centric merupakan suatu konsep pemasaran yang lebih berfokus kepada produk sesuai dengan pangsa pasar. Penerapan konsep product centric tersebut dapat Anda lakukan dengan menentukan segmen pasar untuk sebuah perusahaan, sehingga produk yang dijual pun nantinya juga akan sesuai dengan target perusahaan.

Konsep yang lebih fokus pada konsumen maupun customer centric lebih banyak dikenal dengan istilah CRM. Di dalam proses pelaksanaannya, Anda akan melakukan sebuah strategi pemasaran segmenting, targeting, serta positioning atau yang lebih sering dikenal dengan strategi pemasaran STP.
 

Manfaat Customer Centric


Secara umum, ada beberapa manfaat dari penerapan customer centric, yaitu seperti di bawah ini:
1. Realisasi Nilai-nilai Pelanggan
Karena di dalam konsep customer centric terdapat realisasi berbagai nilai pelanggan individu serta dapat dijadikan redefinisi dari berbagai nilai tersebut, maka fokus pada selera konsumen akan dapat meningkatkan tingkat penjualan sebuah perusahaan.

2. Hubungan Mitra
Konsep tersebut akan lebih fokus pada relasi jangka panjang dengan setiap mitra daripada dengan jumlah transaksi yang banyak akan tetapi tidak mempunyai hubungan jangka panjang. Sehingga dengan adanya konsep tersebut, maka akan dapat meningkatkan loyalitas dari setiap mitra pada perusahaan, sehingga akan lebih mudah untuk meningkatkan keuntungan suatu bisnis.

3. Hubungan Jangka Panjang dengan Konsumen 
Customer centric merupakan salah satu penerapan strategi pemasaran produk yang lebih efektif serta lebih efisien, karena di dalamnya lebih berfokus kepada kepuasan serta loyalitas dari konsumen, sehingga konsumen pun juga dapat memberikan referensi baru, bahkan dapat mendatangkan konsumen baru supaya bisa membeli produk Anda.

4. Keselarasan Antara Nilai Konsumen dengan Kapasitas Perusahaan
Dengan menggunakan sebuah konsep yang lebih fokus pada konsumen tersebut, maka Anda bisa mendapatkan sebuah keselarasan antara nilai konsumen dengan kapabilitas perusahaan dengan berdasarkan sistem balikan pasar yang menilai kesinambungan kepuasan, perilaku serta juga kebutuhan konsumen.

5. Mencerminkan Gagasan
Di dalam konsep customer centric Anda akan mendapatkan sebuah gambaran bahwa pemasaran merupakan suatu “a state of mind” yang di dalamnya tidak hanya dibatasi di dalam satu bidang fungsional saja.

6. Hubungan Elemen Utama Pemasaran
Konsep customer centric tersebut dapat berimplikasi kepada perubahan relasi antar setiap elemen dasar di dalam sistem pemasaran.
 

Cara Membuat Strategi Customer-Centric


Untuk melakukannya tidak cukup jika hanya dengan menempatkan konsumen sebagai prioritas utama tanpa diiringi dengan langkah-langkah lainnya. Di bawah ini merupakan beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk mengaplikasikan strategi tersebut, dikutip dari Support Bee dan Indeed.

1. Mengumpulkan feedback konsumen secara rutin
Dengan mendengarkan feedback dari konsumen secara rutin bisa membuat anda paham dengan apa yang dibutuhkan oleh mereka. Selain itu, anda pun juga bisa mengetahui apakah terdapat perubahan dari kebutuhan konsumen seiring dengan berjalannya waktu. Untuk melakukannya, anda dapat mencoba dengan memberikan survei ke konsumen, terutama setelah mereka melakukan suatu interaksi dengan anda.

2. Fokus terhadap konsumen saat ini
Meskipun mendapatkan konsumen yang baru merupakan sebuah keharusan, customer retention pun tidak kalah penting juga. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hal tersebut karena mendapatkan konsumen baru cenderung lebih mahal ketimbang dalam mempertahankan yang ada saat ini.

Karena itu, di dalam strategi customer-centric, selalu buat konsumen anda saat ini merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Bukan tidak mungkin mereka akan merekomendasikan brand anda pada teman di lingkungannya.Tentu saja, hal tersebut akan membantu anda di dalam menghemat waktu serta biaya.

3. Membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
Pada saat  mengembangkan sebuah produk maupun layanan, salah satu hal yang membuat anda lebih customer-centric yaitu dengan menambahkan suatu pemahaman suara pelanggan ke data pengembangan produk. Walaupun terkadang konsumen tidak menjelaskan apa yang mereka inginkan, akan tetapi mereka dapat memberi anda insight yang dapat membantu anda mendesain sebuah produk maupun layanan menjadi lebih baik.

Cobalah untuk melibatkan konsumen di tahap awal pengembangan produk serta dengarkan pendapat mereka mengenai konsep, desain, serta fitur yang ada. Dengan hal tersebut, anda akan menghindari penambahan fitur yang tidak populer di mata konsumen. Tidak hanya itu, konsumen pun juga akan merasa dihargai sehingga akan meningkatkan kepuasannya.

4. Membuat strategi marketing yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
Serupa dengan poin yang sebelumnya, strategi marketing yang customer-centric pun juga berarti untuk memberikan konsumen apa yang sedang mereka butuhkan. Beberapa hal yang dapat diimplementasikan yaitu sebagai berikut.
-membuat konten yang berkualitas seperti artikel blog, post, maupun ebook yang bisa menjawab pertanyaan serta membantu konsumen dalam menyelesaikan masalahnya
-membuat website yang mudah dinavigasi oleh konsumen untuk menemukan hal yang diinginkan dengan lebih cepat
-membagikan suatu testimoni konsumen di media sosial

5. Buat konsumen mudah menghubungi anda
Salah satu komponen yang penting di dalam customer experience yaitu untuk kemudahan komunikasi anda dengan konsumen. Karena itu, pastikan untuk memberikan konsumen beragam cara untuk melakukannya. Tidak lupa, berikan juga sebuah materi mengenai hal yang dapat dilakukan jika mereka tidak dapat menghubungi support team anda. Karena itu, pastikan juga supaya website anda mempunyai laman FAQ serta kolom “Hubungi Kami” agar para konsumen bisa menghubungi anda melalui email maupun telepon.


Tips Mengaplikasikan Secara Efektif


1. Mulailah dengan Konsumen
Sebaiknya apapun keputusan anda, baik dalam pemilihan bahan, pembuatan, cara memasarkan, penjualan serta juga pelayanan dimulai dengan pemahaman mengenai untuk siapa serta apa yang dibutuhkan olehnya. Hal tersebut berarti pengusaha harus mengawali dari perspektif untuk membantu para konsumen untuk  memenuhi kebutuhan serta tujuannya.

2. Dapatkan Gambaran Jelas Mengenai Konsumen
Tanpa adanya gambaran yang jelas mengenai konsumen maka akan mustahil untuk melakukan suatu pendekatan kepada target pasar tersebut. Dan pada akhirnya yang harus dilakukan yaitu mengenal konsumen lebih dalam. Kumpulkan data yang relevan seperti data pribadi, pekerjaan, keluarga, kebiasaan, preferensi serta lain sebagainya.

Kemudian lakukan analisis yang bisa untuk ditindaklanjuti serta bisa diandalkan untuk menghasilkan sebuah wawasan mengenai siapa sebenarnya konsumen yang dituju. Pengusaha dapat mendapatkan data tersebut dengan melakukan survei maupun memanfaatkan fitur opt-in di dalam website.  Gunakan data penjualan maupun riwayat pembelian yang dihasilkan untuk melacak perilaku pembelian bahkan aliran pendapatan konsumen.

3. Ketahui dengan Baik Kebutuhan Konsumen
Seorang pengusaha masih sering mendefinisikan kebutuhan konsumen sesuai dengan manfaat yang mereka berikan di dalam sebuah produk. Atau dengan kata lain sebuah perusahaan melakukannya dengan menunjukkan  mengapa produk yang ditawarkan begitu hebat. Padahal belum tentu itu yang dibutuhkan oleh para konsumen. Setiap konsumen itu unik, oleh karena itu perlu untuk memperlakukan masing-masing mereka secara berbeda. Manfaatkan data-data yang sudah didapatkan tadi untuk menyelami kehidupan konsumen secara benar.

4. Bangun Hubungan dengan Konsumen
Sebuah metode consumer centric yang kuat diciptakan dengan membangun suatu hubungan emosional serta menumbuhkan loyalitas terhadap merek. Supaya perusahaan sukses, seorang pengusaha harus merancang bisnis yang memberikan konsumen pengalaman produk serta layanan yang hebat setiap saat. Beri konsumen alasan untuk kembali kepada merek Anda dan mencintainya. Karena sebuah hubungan yang baik dengan konsumen merupakan bahan bakar yang dibutuhkan bisnis supaya terus tumbuh.

5. Optimalkan Pemasaran pada Konsumen
Era digital sudah mengubah cara pemasaran produk yang tidak hanya menjangkau konsumen akan tetapi juga melacak serta mengukur keterlibatan mereka di seluruh siklus pembelian. Berkat data serta teknologi pemasaran, pengusaha bisa semakin mengoptimalkan serta memperluas lini pemasarannya kepada target konsumen.

6. Biarkan Konsumen yang Bercerita
Tips ini dapat ditempuh dengan membuat sebuah wadah maupun forum dimana konsumen bisa saling bertemu. Konsumen akan saling bercerita, meningkatkan pengetahuan mengenai merek serta hal-hal yang berkaitan. Wadah tersebut juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk bertukar informasi.
Jika hal tersebut bisa terwujud, maka bisa jadi seorang pengusaha tidak perlu terlalu repot dalam melakukan pemasaran karena konsumen yang akan melakukannya sendiri. Karena sebuah informasi yang dibagikan merupakan pengalaman yang mereka alami sendiri, konsumen akan cenderung lebih mempercayainya. Sehingga pengaruhnya akan lebih dari apa yang dibayangkan.

7. Bangun Komunikasi Tim dalam Perusahaan
Seorang pengusaha tidak hanya menyelaraskan komunikasi melalui pemasaran dengan konsumen saja. Pengusaha juga harus memperhatikan komunikasi dengan para karyawan. Sangat penting untuk menyelaraskan kepercayaan, keterampilan, serta lingkungan bagi karyawan untuk secara konsisten memperkuat pesan eksplisit serta tersirat mengenai apa yang diperlukan oleh konsumen. Hal tersebut bukan hanya memperlancar proses pemasaran serta menghilangkan perbedaan pandangan mengenai apa yang seharusnya dilakukan. Akan tetapi juga mampu meningkatkan kenyamanan kerja.

Liputan Software ERP IDMETAFORA Indonesia!

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke pengikut anda melalui tombol dibawah ini:



Software ERP Indonesia

Artikel rekomendasi untuk Anda